Anda di halaman 1dari 10

KEJAKSAAN NEGERI

BANYUASIN
“UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
NOMOR REG.PERK : PDM-2020/BANYUASIN/Eku.2/10/2019

ATAS NAMA TERDAKWA :


KUSIM Bin SAIDIN DKK

JAKSA PENUNTUT UMUM:


HENDRA MUBAROK, SH
PANGKALAN BALAI, 18 JANUARI 2020
KEJAKSAAN NEGERI BANYUASIN P – 42
”UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
No.Reg.Perk : PDM-2020/Banyuasin/Eku.2/ 10/ 2019

I. PENDAHULUAN
Atas dasar fungsi kami dalam melakukan penuntutan sebagaimana ditentukan dalam pasal 14 huruf g KUHAP,
maka kami selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Banyuasin, dengan memperhatikan hasil pemeriksaan
sidang dalam perkara atas nama terdakwa :

1. IDENTITAS TERDAKWA :
TERDAKWA I :
Nama Lengkap : KUSIM Bin SAIDIN
Tempat Lahir : Sri Tiga (Sumber Marga Telang Kab. Banyuasin)
Umur / Tanggal Lahir : 52 Tahun / 01 Juli 1967
Jenis Kelamin : Laki - Laki.
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia.
Tempat Tinggal : Dusun I RT. 01 RW. 01 Desa Sri Tiga Kec. Sumber Marga Telang Kab.
Banyuasin
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani / Pekebun
Pendidikan : SD (tidak tamat)

TERDAKWA II :
Nama Lengkap : RUSLAN TAHER Bin RUSTAM
Tempat Lahir : Karang Anyar (Sumber Marga Telang Kab. Banyuasin)
Umur / Tanggal Lahir : 39 Tahun / 01 Juli 1980
Jenis Kelamin : Laki-Laki.
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia.
Tempat Tinggal : Dusun I RT. 01 RW. 01 Desa Karang Anyar Kec. Sumber Marga Telang
Kab. Banyuasin
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD (tamat)

Berdasarkan Penetapan Hakim Nomor : 441/Pid.B/2019/PN-Pkb tanggal 03 Desember 2019 dan berdasarkan
(berita acara pemeriksaan / Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa) Nomor : B-2858/N.1.19/Epp.2/11/2017
tanggal 23 November 2017, terdakwa dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :

2. DAKWAAN :
-----------Bahwa terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN bersama terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM pada hari
Senin tanggal 23 September 2019 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan
September 2019 atau setidak-tidaknya masih dalam tahun 2019 bertempat di Desa Sri Tiga Kecamatan Sumber
Marga Telang Kabupaten Banyuasin atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, sebagai orang
yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan, tanpa mendapat izin, dengan sengaja
menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk permainan judi atau dengan sengaja turut
serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu
syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara tertentu. Perbuatan tersebut dilakukan mereka terdakwa dengan cara
sebagai berikut :---------------------------------------------------------------------------------------
 Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN bersama terdakwa II. RUSLAN
TAHER Bin RUSTAM dilakukan penangkapan oleh petugas kepolisian dari Polres Banyuasin ketika sedang
menyelenggarakan permainan judi erek-erek.
 Bahwa yang melakukan permainan judi erek-erek tersebut adalah terdakwa I. KUSIM bersama-sama
terdakwa II. RUSLAN.
1
 Bahwa peranan masing- masing terdakwa sebagai berikut :
1. Peranan Terdakwa I. KUSIM Bin SAIDI sebagai berikut :
 Merupakan bandar perjudian jenis erek-erek;
 Bertugas sebagai pemutar alat judi erek-erek yang terdapat tulisan angka 1 (satu) sampai 12 (dua
belas);
 Memberi hadiah berupa uang kepada orang / pemasang yang beruntung ataupun memenangkan
perjudian erek-erek;
 Menyediakan peralatan permainan judi berupa 1 (satu) karpet warna merah yang bertuliskan angka 1
(satu) sampai 12 (dua belas) dan 1 (satu) unit alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan
angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), dan menawarkan kepada orang yang ada disekitarnya untuk
ikut permainan judi tersebut.
2. Peranan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM sebagai berikut :
 Bertugas sebagai asisten bandar / mendampingi terdakwa I pada saat permainan judi erek-erek;
 Mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung, lalu uang tersebut diberikan terdakwa II
kepada terdakwa I;
 Mengawasi para pemasang pada saat berlangsungnya perjudian erek-erek;
 Mendapatkan upah / gaji dari terdakwa I.
 Bahwa cara permainan judi erek-erek adalah terdakwa I selaku bandar memutar alat judi erek-erek yang
bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas) dimana erek-erek tersebut sudah dipasang jarum / petunjuk
angka, ketika jarum yang telah terpasang di erek-erek tersebut berputar, lalu para pemasang memasang
taruhannya dengan cara menaruh uang pasangan pada karpet yang telah disiapkan yang bertuliskan angka 1
(satu) sampai 12 (dua belas), setelah putaran hampir berhenti terdakwa I selaku bandar melarang para
pemasang untuk memasang taruhan dengan ucapan ”STOP PASANGAN”, kemudian terdakwa I selaku
bandar dan para pemasang menunggu erek-erek yang berputar tersebut berhenti, apabila angka berhenti
pada jarum / petunjuk angka yang di pasang di erek-erek tersebut, maka angka tersebutlah yang keluar dan
para pemasang yang memasang angka sesuai dengan jarum / petunjuk angka dinyatakan sebagai pemenang.
Selanjutnya terdakwa II langsung mengambil dan mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung,
sedangkan uang pasangan yang beruntung ditinggal di atas karpet pasangan tersebut, setelah itu terdakwa II
selaku bandar memberi hadiah atau imbalan kepada para pemasang yang menang.
 Bahwa bagi para pemasang yang beruntung akan mendapatkan hadiah / imbalan 10 (sepuluh) kali lipat dari
jumlah uang pasangan, apabila para pemasang memasang uang taruhan sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah)
maka para pemasang yang beruntung akan mendapatkan hadiah / imbalan sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu
rupiah).
 Bahwa untuk menentukan kemenangan dalam permainan judi erek-erek tersebut semata-mata hanya
berdasarkan untung-untungan.
 Bahwa terdakwa I KUSIM bersama terdakwa II. RUSLAN menyelenggarakan permainan judi erek-erek
tersebut di tempat umum pinggir jalan yang berada di Desa Sri Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang
Kabupaten Banyuasin.
 Bahwa terdakwa I. KUSIM bersama terdakwa II. RUSLAN menyelenggarakan permainan judi erek-erek
tersebut tidak ada ijin dari pihak yang berwenang, dan dilakukan oleh terdakwa I bersama terdakwa II sebagai
mata pencaharian serta berharap mendapat keuntungan.
 Bahwa pada saat terdakwa I bersama terdakwa II dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian Polres
Banyuasin, saksi petugas I AGUS PRATAMA, SH Bin BADRI MUSTOFA dan saksi petugas II YUDA BAGUS
PURNAMA Bin YUSMAN melakukan penyitaan berupa 1 (satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan
angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), 1 (satu) unit alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan
angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), uang sebesar Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
 Bahwa mereka terdakwa secara sadar dan mengtahui perbuatan yang mereka lakukan tersebut merupakan
suatu perbuatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
----------Bahwa perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 303 Ayat (1) ke-2
KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.----------------------------------------------------------------------------------------

II. FAKTA SIDANG


Fakta-fakta yang yang terungkap di depan persidangan berupa keterangan saksi-saksi, keterangan ahli, surat,
petunjuk, keterangan terdakwa dan barang bukti sebagai berikut.
1. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
1. Saksi ARIZKI YUNIANDRA Bin A. SYUKRI, di bawah sumpah dan pada saat persidangan berlangsung yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa saksi bersama saksi JERRY SEPTIAN HERDIGO Bin HERMAWAN melakukan penangkapan
terhadap melakukan penangkapan terhadap terdakwa KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa RUSLAN
2
TAHER Bin RUSTAM pada hari Senin tanggal 23 September 2019 sekira pukul 00.20 Wib di Desa Sri
Tiga Kec. Sumber Marga Telang Kab. Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa KUSIM dan terdakwa RUSLAN melakukan perjudian jenis erek-
erek.
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa KUSIM dan terdakwa RUSLAN melakukan perjudian jenis erek-
erek dengan cara mengadakan atau dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang banyak untuk
bermain judi jenis erek-erek dengan menggunakan uang dan jika beruntung mendapat hadiah uang yang
dilipatgandakan sesuai uang yang menjadi taruhan pemenang.
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa KUSIM berperan sebagai Bandar perjudian jenis erek-erek,
memutar alat judi erek-erek yang terdapat tulisan angka 1 (satu) sampai angka 12 (dua belas), sebagai
pemberi hadiah uang kepada orang / pemasang yang beruntung, pemilik alat judi erek-erek-erek.
Sedangkan peranan terdakwa RUSLAN adalah ; sebagai asisten Bandar / mendampingi terdakwa Kusim
pada saat mengadakan judi erek-erek, mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung,
mengawasi para pemasang pada saat berlangsungnya perjudian, mendapatkan upah / gaji dari Bandar
Kusim.
 Bahwa saksi menerangkan pada saat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa ditemukan berupa 1
(satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), 1 (satu) unit
alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), uang
sebesar Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak
pidana perjudian tersebut.
Atas keterangan saksi tersebut setelah ditanyakan oleh Hakim Ketua Majelis apa menurut pendapatnya
Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi.

2. Saksi JERRY SEPTIAN HERDIGO Bin HERMAWAN, di bawah sumpah dan pada saat persidangan
berlangsung yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa saksi bersama saksi ARIZKI YUNIANDRA Bin A. SYUKRI melakukan penangkapan terhadap
melakukan penangkapan terhadap terdakwa KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa RUSLAN TAHER Bin
RUSTAM pada hari Senin tanggal 23 September 2019 sekira pukul 00.20 Wib di Desa Sri Tiga Kec.
Sumber Marga Telang Kab. Banyuasin.
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa KUSIM dan terdakwa RUSLAN melakukan perjudian jenis erek-
erek.
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa KUSIM dan terdakwa RUSLAN melakukan perjudian jenis erek-
erek dengan cara mengadakan atau dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang banyak untuk
bermain judi jenis erek-erek dengan menggunakan uang dan jika beruntung mendapat hadiah uang yang
dilipatgandakan sesuai uang yang menjadi taruhan pemenang.
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa KUSIM berperan sebagai Bandar perjudian jenis erek-erek,
memutar alat judi erek-erek yang terdapat tulisan angka 1 (satu) sampai angka 12 (dua belas), sebagai
pemberi hadiah uang kepada orang / pemasang yang beruntung, pemilik alat judi erek-erek-erek.
Sedangkan peranan terdakwa RUSLAN adalah ; sebagai asisten Bandar / mendampingi terdakwa Kusim
pada saat mengadakan judi erek-erek, mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung,
mengawasi para pemasang pada saat berlangsungnya perjudian, mendapatkan upah / gaji dari Bandar
Kusim.
 Bahwa saksi menerangkan pada saat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa ditemukan berupa 1
(satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), 1 (satu) unit
alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), uang
sebesar Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
 Bahwa saksi menerangkan terdakwa tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak
pidana perjudian tersebut.
Atas keterangan saksi tersebut setelah ditanyakan oleh Hakim Ketua Majelis apa menurut pendapatnya
Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi.

2. KETERANGAN AHLI :
------------------------------------------------------------------------NIHIL--------------------------------------------------------------------

3. SURAT :
-------------------------------------------------------------------------NIHIL--------------------------------------------------------------------

4. PETUNJUK
Petunjuk menurut Pasal 188 ayat (1) Kuhap memberikan definisi :

3
“Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaianya, baik yang antara yang satu
dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana
dan siapa pelakuknya.”
Alat bukti petunjuk dalam perkara ini diperoleh dari keterangan saksi yaitu saksi ARIZKI YUNIANDRA Bin A.
SYUKRI dan saksi JERRY SEPTIAN HERDIGO Bin HERMAWA yang kemudian setelah dirangkaikan memiliki
persesuaian dengan keterangan terdakwa KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa RUSLAN TAHER Bin RUSTAM serta
didukung dengan adanya alat bukti surat. Dengan demikian persesuaian tersebut bernilai sebagai tambahan alat
bukti yang sah yaitu berupa petunjuk sebagaimana ditentukan dalam Pasal 184 ayat (1) huruf d Jo Pasal 188 Ayat
(1) dan Ayat (2) KUHAP.

5. KETERANGAN TERDAKWA :
TERDAKWA I. KUSIM Bin SAIDIN, pada saat persidangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa terdakwa bersama terdakwa RUSLAN TAHER Bin RUSTAM dilakukan penangkapan oleh Anggota
Kepolisian Polres Banyuasin pada hari Senin tanggal 23 September 2019 sekira pukul 00.20 Wib di Desa Sri
Tiga Kec. Sumber Marga Telang Kab. Banyuasin.
 Bahwa terdakwa bersama terdakwa RUSLAN melakukan perjudian jenis erek-erek.
 Bahwa terdakwa melakukan perjudian jenis erek-erek dengan cara mengadakan atau dengan sengaja
memberi kesempatan kepada orang banyak untuk bermain judi jenis erek-erek dengan menggunakan uang
dan jika beruntung mendapat hadiah uang yang dilipatgandakan sesuai uang yang menjadi taruhan
pemenang.
 Bahwa terdakwa menerangkan berperan sebagai Bandar perjudian jenis erek-erek, memutar alat judi erek-
erek yang terdapat tulisan angka 1 (satu) sampai angka 12 (dua belas), sebagai pemberi hadiah uang kepada
orang / pemasang yang beruntung, pemilik alat judi erek-erek-erek. Sedangkan peranan terdakwa RUSLAN
adalah ; sebagai asisten Bandar / mendampingi terdakwa Kusim pada saat mengadakan judi erek-erek,
mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung, mengawasi para pemasang pada saat
berlangsungnya perjudian, mendapatkan upah / gaji dari Bandar Kusim.
 Bahwa terdakwa menerangkan pemberian hadiah jika pemasang beruntung akan diberi hadiah 10 (sepuluh)
kali lipat dari jumlah pasangan.
 Bahwa terdakwa membuka / menyelenggarakan perjudian jenis erek-erek untuk memberikan kesempatan
orang untuk bermain judi dan mendapatkan keuntungan dari permainan judi tersebut.
 Bahwa terdakwa menerangkan sudah 2 (dua) bulan membuka judi jenis erek-erek.
 Bahwa terdakwa menerangkan pada saat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa ditemukan berupa 1
(satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), 1 (satu) unit alat
judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), uang sebesar
Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
 Bahwa terdakwa menerangkan terdakwa tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak
pidana perjudian tersebut.

TERDAKWA II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM, pada saat persidangan yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
 Bahwa terdakwa bersama terdakwa KUSIM Bin SAIDIN bersama terdakwa RUSLAN TAHER Bin RUSTAM
dilakukan penangkapan oleh Anggota Kepolisian Polres Banyuasin pada hari Senin tanggal 23 September
2019 sekira pukul 00.20 Wib di Desa Sri Tiga Kec. Sumber Marga Telang Kab. Banyuasin.
 Bahwa terdakwa bersama terdakwa KUSIM melakukan perjudian jenis erek-erek.
 Bahwa terdakwa menerangkan melakukan perjudian jenis erek-erek dengan cara mengadakan atau dengan
sengaja memberi kesempatan kepada orang banyak untuk bermain judi jenis erek-erek dengan menggunakan
uang dan jika beruntung mendapat hadiah uang yang dilipatgandakan sesuai uang yang menjadi taruhan
pemenang.
 Bahwa terdakwa menerangkan berperan sebagai sebagai asisten Bandar / mendampingi terdakwa Kusim
pada saat mengadakan judi erek-erek, mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung,
mengawasi para pemasang pada saat berlangsungnya perjudian, mendapatkan upah / gaji dari Bandar
Kusim. Sedangkan terdakwa KUSIM berperan sebagai Bandar perjudian jenis erek-erek, memutar alat judi
erek-erek yang terdapat tulisan angka 1 (satu) sampai angka 12 (dua belas), sebagai pemberi hadiah uang
kepada orang / pemasang yang beruntung, pemilik alat judi erek-erek-erek.
 Bahwa terdakwa menerangkan pemberian hadiah jika pemasang beruntung akan diberi hadiah 10 (sepuluh)
kali lipat dari jumlah pasangan.
 Bahwa terdakwa membuka / menyelenggarakan perjudian jenis erek-erek untuk memberikan kesempatan
orang untuk bermain judi dan mendapatkan keuntungan dari permainan judi tersebut.
 Bahwa terdakwa menerangkan sudah 2 (dua) bulan membuka judi jenis erek-erek.
 Bahwa terdakwa menerangkan pada saat dilakukan penangkapan terhadap terdakwa ditemukan berupa 1
(satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), 1 (satu) unit alat
4
judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), uang sebesar
Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
 Bahwa terdakwa menerangkan terdakwa tidak memiliki izin dari pihak berwenang ketika melakukan tindak
pidana perjudian tersebut.

6. BARANG BUKTI :
Dimana barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum, karena itu dapat
digunakan untuk memperkuat pembuktian, dan diperlihatkan barang bukti tersebut kepada terdakwa maupun saksi-
saksi dan oleh yang bersangkutan di persidangan dan telah membenarkannya.
Adapun yang kami penuntut umum ajukan adalah Barang Bukti yang diajukan di Sidang Pengadilan antara lain :
 1 (satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas);
 1 (satu) unit alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas);
 Uang sebesar Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).

III. ANALISA YURIDIS


Setelah kami uraikan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dari keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk dan
keterangan terdakwa, sebagaimana telah diuraikan diatas maka tibalah kami untuk membuktikan unsur-unsur pasal
yang didakwakan kepada terdakwa sebagaimana Surat Dakwaan. Dikarenakan dakwaan yang kami susun berbentuk
Tunggal yaitu Pasal 303 Ayat (1) ke-2 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP , dimana berdasarkan hasil persidangan
dan setelah mendengar ketarangan para saksi dan keterangan terdakwa yang didukung oleh barang bukti, kami
penuntut umum berpendapat bahwa terhadap perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur yang ada di dalam dakwaan
tersebut maka kami akan membuktikan unsur Pasal yang kami dakwakan sebagaimana di dalam dakwaan tunggal
tersebut, antara lain sebagai berikut :
Unsur-unsur Pasal 303 Ayat (1) ke-2 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP :
1. Unsur barang siapa;
2. Unsur tanpa mendapat izin;
3. Unsur sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau sengaja
turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya
suatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara tertentu;
4. Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan.

Ad.1. UNSUR SETIAP ORANG


Yang dimaksud dengan “Setiap Orang” yaitu menunjuk pada orang sebagai subyek hukum yang
melakukan tindak pidana. Pada dasarnya kata “Setiap Orang” menunjukkan kepada siapa orangnya yang harus
bertanggungjawab atas perbuatan/ kejadian yang didakwakan itu atau setidak-tidaknya mengenai siapa
orangnya yang harus dijadikan terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya, kata “Setiap Orang” adalah “barang
siapa” atau “hij” sebagai siapa saja yang harus dijadikan terdakwa/ dader atau setiap orang sebagai subyek
hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya.
Bahwa menurut Prof. Moeljatno, SH dalam bukunya berjudul “Azaz-Azaz Hukum Pidana”, Penerbit Bina Aksara
Jakarta Tahun 1987, Hal. 165 menerangkan untuk adanya kemampuan bertanggung jawab harus ada :
1. Kemampuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk, yang sesuai hukum dan
yang melawan hukum.
2. Kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan
tadi.
Bahwa masalah Pertanggungjawaban (Toerekenings Vat Baarheid) seseorang terhadap perbuatan yang telah
dibuatnya sangatlah erat hubungannya dengan Kesengajaan, sebab apabila seseorang yang keadaan jiwanya
dapat mengerti akan akibat perbuatannya, maka dengan demikian ia dapat menentukan kehendaknya terhadap
perbuatan yang dilakukan itu dengan sadar, insyaf, dan sudah barang tentu seseorang itu melakukan perbuatan
pidana secara dengan sengaja, sehingga pada akhirnya terlihat kesalahan seseorang tersebut.
Bahwa untuk adanya kesalahan, terdakwa harus :
a. Melakukan perbuatan pidana (sifat melawan hukum)
b. Diatas umur tertentu mampu bertanggung jawab.
c. Mempunyai suatu bentuk kesalahan yang berupa kesengajaan atau kealpaannya.
d. Tidak adanya alasan pemaaf / alasan pembenar.
Bahwa selama persidangan kondisi jiwa terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta dilihat dari
umur terdakwa adalah orang yang sudah matang dan mempunyai kemampuan yang memadai terbukti dari
terdakwa, sehingga dapat menentukan kehendak terhadap perbuatan yang akan dilakukan serta dapat mengerti
akan akibat dari perbuatan yang akan dilakukannya.

5
Bahwa dengan demikian perkataan “setiap orang atau barang siapa” secara historis kronologis manusia
sebagai subyek hukum telah dengan sendirinya ada kemampuan bertanggungjawab kecuali secara tegas
undang-undang menentukan lain seperti yang tercantum didalam Pasal 44, 45, 46, 47, 48 dan 49 KUHP
Bahwa dengan demikian konsekuensi logis hal ini maka kemampuan bertanggungjawab
(toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap subyek hukum melekat erat dengan
kemampuan bertanggungjawab sebagaimana ditegaskan dalam Memorie Van Toelichting (MVT).
Bahwa unsur SETIAP ORANG didalam Pasal 303 Ayat (1) ke-2 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP
adalah semua subyek hukum pelaku tindak pidana, dalam hal ini manusia tanpa kecuali yang mempunyai
kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tanpa adanya alasan yang dapat menghapus
kesalahannya baik alasan pemaaf maupun pembenar selanjutnya berdasarkan keterangan para saksi di
persidangan dan keterangan terdakwa, Surat Perintah Penyidikan, Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum di
depan persidangan dan pemeriksaan identitas terdakwa pada sidang pertama yaitu membenarkan bahwa yang
sedang diadili didepan persidangan Pengadilan Negeri Pangkalan Balai adalah terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN
dan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM, maka jelaslah sudah pengertian “setiap orang atau barang
siapa” yang dimaksudkan dalam aspek ini adalah terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II. RUSLAN
TAHER Bin RUSTAM yang mana terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya sehingga dengan
hal tersebut dapat menghindari dari terjadinya ERROR IN PERSONA.
Dengan demikian “Unsur setiap Orang” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Ad.2. UNSUR TANPA MENDAPAT IZIN


Bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tanpa izin dari pihak yang berwenang. Unsur ini
menunjukkan bahwa pelaku harus terbukti merupakan orang yang tidak mempunyai izin dari kekuasaan yang
berwenang untuk trurut serta melakukan sesuatu dalam perbuatan orang lain menawarkan atau memberikan
kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi.
Bahwa dari keterangan para saksi dan dihubungkan dengan keterangan terdakwa serta barang bukti,
maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
 Bahwa benar pada hari Senin tanggal 23 September 2019 sekira pukul 00.20 Wib bertempat di Desa Sri
Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin, mereka terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN
dan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM telah menyelenggarakan permainan judi erek-erek tanpa
izin dari pihak yang berwenang.
Dengan demikian “Unsur UNSUR TANPA MENDAPAT IZIN” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Ad.3. Unsur sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau
sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan
adanya suatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara tertentu
Bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di muka persidangan bahwa pada hari Senin tanggal 23
September 2019 sekira pukul 00.20 Wib bertempat di Desa Sri Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang
Kabupaten Banyuasin, mereka terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM
telah dilakukan penangkapan oleh petugas Kepolisian Polres Banyuasin karena kedapatan telah
menyelenggarakan permainan judi erek-erek. Bahwa dalam penangkapan tersebut petugas Kepolisian Polres
Banyuasin menemukan barang bukti berupa :
 1 (satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas);
 1 (satu) unit alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas);
 Uang sebesar Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
Bahwa terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM menyelenggarakan
permainan judi erek-erek tersebut di tempat umum pinggir jalan yang berada di Desa Sri Tiga Kecamatan
Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin, dimana tempat tersebut dengan mudah didatangi atau diketahui
oleh umum. Bahwa menurut Drs. P.A.F. Lamintang, SH dalam bukunya berjudul “Kejahatan Melanggar Norma
Kesusilaan dan Norma Kepatutan”, Penerbit Sinar Grafika Jakarta Tahun 2011, Hal. 295 menerangkan
perbuatan menawarkan atau memberikan kesempatan untuk bermain judi kepada khalayak ramai itu biasanya
dilakukan di tempat-tempat umum, dalam arti tempat-tempat yang didatangi oleh umum, seperti tempat hiburan,
pasar malam, dan lain-lainnya.
Bahwa cara permainan judi erek-erek adalah terdakwa I selaku bandar memutar alat judi erek-erek yang
bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas) dimana erek-erek tersebut sudah dipasang jarum / petunjuk
angka, ketika jarum yang telah terpasang di erek-erek tersebut berputar, lalu para pemasang memasang
taruhannya dengan cara menaruh uang pasangan pada karpet yang telah disiapkan yang bertuliskan angka 1
(satu) sampai 12 (dua belas), setelah putaran hampir berhenti terdakwa I selaku bandar melarang para
pemasang untuk memasang taruhan dengan ucapan ”STOP PASANGAN”, kemudian terdakwa I selaku bandar
dan para pemasang menunggu erek-erek yang berputar tersebut berhenti, apabila angka berhenti pada jarum /
petunjuk angka yang di pasang di erek-erek tersebut, maka angka tersebutlah yang keluar dan para pemasang
yang memasang angka sesuai dengan jarum / petunjuk angka dinyatakan sebagai pemenang. Selanjutnya
6
terdakwa II langsung mengambil dan mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung, sedangkan
uang pasangan yang beruntung ditinggal di atas karpet pasangan tersebut, setelah itu terdakwa II selaku
bandar memberi hadiah atau imbalan kepada para pemasang yang menang.
Bahwa menurut Drs. P.A.F. Lamintang, SH dalam bukunya berjudul “Kejahatan Melanggar Norma
Kesusilaan dan Norma Kepatutan”, Penerbit Sinar Grafika Jakarta Tahun 2011, Hal. 297 menerangkan bahwa
kata-kata turut serta atau deelnemen didalam rumusan tindak pidana inijuga tidak boleh diartikan sebagai
keturutsertaan atau deelneming yang dimaksudkan didalam ketentuan pidana yang diatur Pasal 55 dan Pasal
56 KUH, melainkan harus diartikan dalam pengertiannya yang umum meneurut bahasa sehari-hari. Undang-
undang mensyaratkan bahwa keturutsertaan pelaku harus dilakukan in onderneming atau dalam bentuk
tindakan-tindakan, yang memungkinkan kehendak orang lain untuk menawarkan atau memberikan kesempatan
bermain judi kepada khalayak ramai.
Dengan demikian “unsur sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk
bermain judi atau sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk
menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara tertentu”, telah terbukti
secara sah dan meyakinkan.

Ad.4. Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan
Terkait dengan ajaran ‘turut melakukan’ sebenarnya tidak ada kesesuaian paham tentang bagaimana
bentuk penyertaan ini, yang tidak disebut expressis verbis dalam Code Penal, namun diakui di dalam
yurisprudensi. Apakah medeplegen (keturutsertaan dalam melakukan tindak pidana) dapat dipadankan dengan
adanya sejumlah orang yang bersama-sama menjadi pelaku tindak pidana? Apakah untuk memenuhi kategori
medepleger (pelaku peserta) masing-masing dari dua orang harus memenuhi seluruh unsur tindak pidana yang
bersangkutan? Ini merupakan pandangan Professor van Hamel. Lantas apakah makna bentuk penyertaan? Jika
semua orang bertanggung jawab secara pidana atas apa yang ia lakukan sendiri, maka kita tidak lagi
memerlukan penyertaan. Sekalipun demikian, bentuk penyertaan masih akan memiliki makna sepanjang jatuh
ke dalam lingkup rencana kerja sama antara dua pelaku, dan masing-masing saling bertanggung jawab atas
kelakuan pihak lainnya. HR menolak pandangan tersebut. Sebaliknya, ia memahami medepleger (pelaku
peserta) selain sebagai pelaku ‘penuh’, juga semua pelaku tindak pidana yang perbuatan/tindakannya hanya
memenuhi sebagian unsur-unsur delik, termasuk para pelaku tindak pidana (bila pelaku lebih dari satu orang)
yang salah satu dari mereka memunculkan fakta hukum sementara yang lainnya hanya mewujudkan sebagian
dari fakta hukum tersebut. (Jan Remmeling; 314).
Menurut HR, untuk mengatakan adanya suatu medeplegen (keturutsertaan), disyaratkan adanya kerja
sama yang disadari, dengan kata lain kesengajaan untuk melakukan kerja sama yang harus dibuktikan
keberadaannya. Hal ini mengimplikasikan bahwa harus dibuktikan adanya dua bentuk kesengajaan dalam
delik-delik kesengajaan yang dilakukan bersama-sama oleh sejumlah pelaku (keturutsertaan), yaitu; 1)
kesengajaan untuk memunculkan akibat delik; dan 2) kesengajaan untuk melakukan kerja sama. Tidak perlu
ada rencana atau kesepakatan yang dibuat terlebih dahulu. Sebaliknya, yang perlu dibuktikan hanyalah
adanya saling pengertian diantara sesama pelaku dan pada saat perbuatan diwujudkan masing-masing
pelaku bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Apakah ini berarti bahwa kesengajaan sesama pelaku
harus sama? Jawabnya adalah tidak.
Apakah kesengajaan mereka harus sama dengan tindakan yang disebut oleh undang-undang?
Demikianlah yang dapat kita simpulkan dari arrest HR tanggal 9 Pebruari 1914, NJ 1914, 648, W 9620. Tidak
ada keturutsertaan jika satu orang pelaku hendak menganiaya, sedangkan pelaku lainnya justru hendak
melakukan pembunuhan. Masing-masing pelaku yang bekerja sama tidak perlu melakukan seluruh rangkaian
tindakan pelaksanaan dan tidak perlu memenuhi seluruh karakteristik sebagai pelaku , misalnya sebagai
pejabat atau pihak yang menguasai kebendaan.
Dari fakta persidangan berupa keterangan saksi, keterangan Terdakwa dan barang bukti, didapatkan
fakta, yaitu :
 Bahwa benar terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN bersama terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM
dilakukan penangkapan oleh petugas kepolisian dari Polres Banyuasin ketika sedang menyelenggarakan
permainan judi erek-erek.
 Bahwa benar peranan masing-masing terdakwa adalah sebagai berikut :
1. Peranan Terdakwa I. KUSIM Bin SAIDI sebagai berikut :
 Merupakan bandar perjudian jenis erek-erek;
 Bertugas sebagai pemutar alat judi erek-erek yang terdapat tulisan angka 1 (satu) sampai 12
(dua belas);
 Memberi hadiah berupa uang kepada orang / pemasang yang beruntung ataupun
memenangkan perjudian erek-erek;
 Menyediakan peralatan permainan judi berupa 1 (satu) karpet warna merah yang bertuliskan
angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas) dan 1 (satu) unit alat judi yang biasa disebut erek-erek

7
yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas), dan menawarkan kepada orang yang
ada disekitarnya untuk ikut permainan judi tersebut.

2. Peranan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM sebagai berikut :


 Bertugas sebagai asisten bandar / mendampingi terdakwa I pada saat permainan judi erek-erek;
 Mengumpulkan uang para pemasang yang tidak beruntung, lalu uang tersebut diberikan
terdakwa II kepada terdakwa I;
 Mengawasi para pemasang pada saat berlangsungnya perjudian erek-erek;
 Mendapatkan upah / gaji dari terdakwa I terdakwa I.
Dengan demikian unsur ini “Yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan”
telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Bahwa selama persidangan tidak ditemukan fakta-fakta yang mengungkap adanya alasan pembenar atau alasan
pemaaf pada diri terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM yang dapat
menghapuskan kesalahan terdakwa, oleh karena itu terdakwa harus dinyatakan mampu bertanggung jawab atas
perbuatannya atau kesalahannya sehingga sepatutnyalah terhadap diri terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa
II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM dijatuhi hukuman pidana yang sesuai dan setimpal dengan perbuatannya.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II.
RUSLAN TAHER Bin RUSTAM, perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan
mengajukan tuntutan pidana, yaitu :
Hal-hal yang memberatkan
 Perbuatan para terdakwa meresahkan masyarakat.

Hal-hal yang meringankan :


 Para terdakwa mengaku terus terang perbuatannya dan merasa menyesal.
 Para terdakwa belum pernah dihukum dan mempunyai tanggungan keluarga.

V. MENUNTUT
Berdasarkan uraian dimaksud, kami Penuntut Umum dalam perkara ini dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Banyuasin yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan sebagai berikut :
1. Menyatakan mereka terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II. RUSLAN TAHER Bin RUSTAM telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara bersama-sama menyelenggarakan
perjudian”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 303 Ayat (1) ke-2 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-
1 KUHP sebagaimana dalam Dakwaan TUNGGAL.

2. Menjatuhkan Pidana Penjara terhadap mereka terdakwa I. KUSIM Bin SAIDIN dan terdakwa II. RUSLAN TAHER
Bin RUSTAM, masing-masing terdakwa selama 8 (delapan) bulan penjara, dikurangi selama terdakwa berada
dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan.

3. Menyatakan barang bukti berupa :


 1 (satu) lembar karpet warna merah yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas);
 1 (satu) unit alat judi yang biasa disebut erek-erek yang bertuliskan angka 1 (satu) sampai 12 (dua belas).
Dirampaskan untuk dimusnahkan.
 Uang sebesar Rp.340.000,- (tiga ratus empat puluh ribu rupiah).
Dirampas untuk negara.

4. Membebankan masing-masing terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (dua ribu rupiah).

Demikianlah tuntutan pidana ini dibacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Senin tanggal 20 Januari 2020..

PENUNTUT UMUM

8
HENDRA MUBAROK, SH
JAKSA PRATAMA NIP. 19830704 200912 1 003

Anda mungkin juga menyukai