Anda di halaman 1dari 3

SURAT PEMBELAAN

No Reg Perk. 28//Pid.Sus/2022/PN Sdn

Majelis hakim yang mulia,


Jaksa penuntut umum yang kami hormati,
Dan hadiri yang kami banggakan.

Pada kesempatan ini perkenankan Kami menyampaikan perhargaan serta ucapan terimakasih
kepada majelis hakim dalam memimpin sidang ini, serta kepada penuntut umum yang sudah
menjalankan tugas.

Penasihat Hukum Terdakwa, telah menyimak atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka
dengan ini menyampaikan pembelaan kami atas :

NAMA : SAPRIANSYAH
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : LABUHAN RATU, 02 NOVEMBER 1998
UMUR : 24
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
KEWARGANEGARAAN : INDONESIA
AGAMA : ISLAM
TEMPAT TINGGAL : DUSUN I RT 002 RW 001 DESA LABUHAN RATU
KEC. PASIR SAKTI KAB. LAMPUNG TIMUR
PROV. LAMPUNG
PEKERJAAN : BELUM BEKERJA

Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan ini dengan tuntutan sebagaimana yang telah dibacakan
dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dalam keterangan para saksi dan
keterangan terdakwa dan petunjuk yang berkesesuaian satu dengan yang lain sebagai alat bukti yang
sah menurut hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut :
Pada bulan Desember tahun 2020 Terdakwa SAPRIANSYAH ada cekcok dengan Saksi Korban
SAPRIANTO terkait permasalahan kehilangan bangkok dan akibat permasalahan tersebut Terdakwa
SAPRIANSYAH merasa kesal dan scakit hati dengan Saksi Korban SAPRIANTO. Lalu pada hari dan
tanggal sudah lupa bulan Mei tahun 2021 di Ciledug Kota Tangerang Provinsi Banten, Terdakwa
SAPRIANSYAH yang sudah ada niat jahat kemudian secara tanpa izin maupun tanpa sepengetahuan
Saksi Korban SAPRIANTO, Terdakwa SAPRIANSYAH menciptakan akun facebook dengan nama
ID Mahkamah Agung Republik Indonesia “SAPRIANTO 123” dengan email dan kata sandi yang
Terdakwa SAPRIANSYAH sudah lupa yang mana menggunakan identitas Saksi Korban
SAPRIANTO pada foto profil, dan nomor kontak secara tanpa sepengetahuan dan izin Saksi Korban
SAPRIANTO dengan tujuan agar orang lain yang melihat akun Facebook dengan nama ID
“SAPRIANTO 123” tersebut mengira akun tersebut adalah akun milik Saksi Korban SAPRIANTO.
Kemudian dengan akun Facebook dengan nama ID “SAPRIANTO123” tersebut Terdakwa
SAPRIANSYAH mengunggah postingan dengan maksud agar masyarakat suku asli Lampung marah
kepada Saksi Korban SAPRIANTO yang mana isi postingan Pada tanggal 15 Juni 2021 Terdakwa
SAPRIANSYAH mengunggah postingan bertuliskan “Anti sama orang lampung” Pada tanggal 18 Juni
2021 Terdakwa SAPRIANSYAH mengunggah postingan bertuliskan “Lampung Anjing” Pada tanggal
06 September 2021 Terdakwa SAPRIANSYAH menggungah postingan bertuliskan “Lampung
Biadab”. Selanjutnya pada sekira hari Jumat tanggal 01 Oktober 2021 sekira pukul 17.06 WIB,
Terdakwa SAPRIANSYAH mengirimkan pesan melalui media sosial Whatsapp milik Terdakwa
SAPRIANSYAH dengan nomor 0857-7958-5030 menggunakan 1 (satu) unit handphone merk Realme
C11 Type RMX2185 dengan IMEI 1 869855951599491 IMEI 2 869855051500483 warna Iron Grey
ke media sosial Whatsapp milik Saksi Korban SAPRIANTO dengan nomor 0852 6902-3690 dengan
isi pesan tulisan “semua ada masanya. Kita lihat aja 4-6 tahun lagi kita ketemu, kalo ngak lo yang mati
salah satu keluarga lo yang mati...”. Setelah Saksi Korban SAPRIANTO menerima pesan tersebut dan
merasa terancam, Saksi Korban SAPRIANTO kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres
Lampung Timur untuk ditindaklanjuti.
Sebagaimana adanya tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan pada tanggal
……………….. 2023 dihadapan kita telah duduk seorang laki-laki yang bernama SAPRIYANSYAH
dengan segala identitas yang melekat pada dirinya, yang pada pokok oleh penuntut umum sebagai
Terdakwa yang telah didakwa dengan dakwaan Primer Pasal 51 Ayat (1) Jo. Pasal 35 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik dan Dakwaan Subsidair Pasal 45A Ayat (2) Jo. Pasal
28 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
Persidangan yang kami muliakan,
Bahwa sebelum kami melanjutkan ke dalam bab selanjutnya dari Nota Pembelaa.PLEDOI ini, kami
ingin sedikit memaparkan hak-hak dari terdakwa SAPRIYANSYAH yang kami perjuangkan sejak
perkara ini dipersidangkan.
Bahwa selama sidang pemeriksaan saki-saksi dan juga pemeriksaan Terdakwa, maka kami telah
diketahui bahwa pada intinya terdakwa telah melakukan tindak manipulasi, penciptaan, perubahan,
penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik
dan membuat postingan yang telah membuat orang lain tersinggung serta dapat menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras dan antargolongan (SARA) terutama pada suku Lampung.
Bahwa selanjutnya Penuntut Umum di dalam surat dakwaan dengan Dakwaan yang mencantumkan
Pasal 51 Ayat (1) Jo. Pasal 35 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik
dan Dakwaan Subsidair Pasal 45A Ayat (2) Jo. Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik. Serta di dalam surat tuntutan yang dibacakan pada ………. 2023
yang pada intinya menuntut terdakwa SAPRIYANSYAH untuk dinyatakan bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana diatur dan diancam pada Pasal 45A Ayat (2) Jo. Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik yang menjatuhkan hukuman penjara selama 3 (Tiga)
Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah Terdakwa tetap
ditahan dan denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) subsidair 3 (Tiga) Bulan kurungan.
Bahwa kami tim penasehat hukum berpendapat tuntutan dari saudara penuntut umum terlalu berlebihan,
sehingga dengan demikian telah jelas terjadi terang benderang baik Penyidik maupun Penuntut Umum
hanya ingin menghukum Terdakaw seberat-beratnya tanpa memperhatikan fakta-fakta yang
seharusnya.
Kami selaku tim penasihat hukum dari terdakwa SAPRIYANSYAH menginginkan Majelis Hakim
yang mulia untuk mempertimbangakn nota pembelaan/PLEDOI yang kami sampaikan sebelum
mengurus perkara ini demi tercapainya putusan yang adil, bijaksana dan tanpa melanggar hak-hak dari
terdakwa SAPRIYANSYAH.
Majelis Hakim yang kami muliakan,
Penuntut Umum yang kami hormati,
Sebelum Majelis Hakim memutus perkata ini, Kami tim Penasehat Hukum dari Terdakwa
SAPRIYANSYAH, mohon agar kiranya Majelis Hakim berkenan untuk mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Terdakwa SAPRIYANSYAH berlaku sopan dan jujur dalam persidangan sehingga
memperlancar jalannya persidangan
2. Terdakwa SAPRIYANSYAH melakukan tindakan tersebut dikarenakan terdakwa
SAPRIYANSYAH merasa kesal lantaran selalu di tuduh sebagai maling ayam oleh saudara
saksi korban berdasarkan fakta-fakta hukum dalam persidangan.
3. Terdakwa SAPRIYANSYAH mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji untuk
berhenti menggunakan Narkotika
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami penasehat hukum, mengajukan pembelaan dalam
perkara ini :

MEMBELA

Agar Majelis Hakim Pengadilan Semu Fakultas Hukum Umitra yang memeriksa dan mengadili perkara
ini memutuskan :
Menyatakan Terdakwa SAPRIYANSYAH terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Dakwaan
Subsidair pasal 45A Ayat (2) Jo. Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik;
Menghukum Terdakwa SAPRIYANSYAH dengan hukuman seringan-ringannya;
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa SAPRIYANSYAH;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)
Demikian surat pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal ……………2023

Bandar Lampung, ..... Oktober 2023


Penasehat Hukum,

Dwi Putri Ridina, SH.

Anda mungkin juga menyukai