Anda di halaman 1dari 7

PUTUSAN SELA

Nomor:27/Pid.Sus/KH-FH/2022/PS UMSU

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Semu FH UMSU yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan Putusan Sela
sebagai berikut dalam perkara atas nama Terdakwa:
Nama : BAIQ NURIL MAKNUN

Tempat Lahir : Medan

Umur/Tanggal Lahir : 40 tahun/02 Januari 1983

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Masjid Raya No. 5, Medan

Agama : Islam

Wiraswasta
Pekerjaan :
Pendidikan : S-1

Terdakwa ditahan dengan jenis penahan Rutan oleh :

- Penyidik Polrestabes Medan sejak tanggal 20 Januari 2022 sampai 9


Februari 2022.
- Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan Sumatera Utara sejak tanggal 9
Februari 2022.
- Majelis Hakim Pengadilan Sem u FH U MSU sejak Tanggal 17 Februari 2022 sampai
dengan 09 Maret 2022
- Perpanjangan Ketua Pengadilan Semu FH UMSU sejak Tanggal 09 Maret 2022 Sampai
dengan 19 April 2022
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan
Dakwaan berbentuk alternatif oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam
Surat Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM-27/PS/2022 tertanggal
08 Februari 2022, yang dibacakan di persidangan pada tanggal 17 Februari 2022
yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
DAKWAAN:
Bahwa ia Terdakwa BAIQ NURIL MAKNUN pada hari dan tanggal yang tidak
dapat diingat lagi pada bulan Desember 2021, atau setidak-tidaknya pada suatu
waktu dalam bulan Desember 2021, bertempat di halaman Kantor Dinas
Kebersihan Kota Medan di Jalan Sandubaya, Kecamatan Medan Timur, Kota
Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan SEMU FH UMSU, dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perbuatan tersebut dilakukan
oleh Terdakwa
dengan rangkaian peristiwa, sebagai berikut:
- Bahwa awalnya pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan
Agustus 2021 sekira pukul 16.30 WIB bertempat di rumah Terdakwa di Jalan
Mataram, Kecamatan Medan Timur, Terdakwa menerima telepon dari saksi
korban, di mana pada perbincangan tersebut saksi korban menceritakan rahasia
pribadinya kepada Terdakwa melalui telepon, namun Terdakwa tanpa
sepengetahuan korban merekam pembicaraan tersebut menggunakan 1 (satu) unit
HP Nokia warna hitam milik Terdakwa;
- Bahwa kemudian, pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan
agustus 2021 bertempat di halaman kantor Dinas Kebersihan Kota Medan di Jalan
Mataram, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Terdakwa diantar oleh saksi
HUSNUL AINI menemui saksi HAJI IMAM MUDAWIN, kemudian Terdakwa
langsung menyerahkan 1 (satu) unit HP Nokia warna Hitam milik Terdakwa yang
berisikan rekaman pembicaraan korban kepada saksi Haji IMAM MUDAWIN,
kemudian Terdakwa berpesan “Pak haji saja yang saya kasih rekaman ini, orang
lain tidak ada saya kasih”;
- Bahwa selanjutnya, Terdakwa mendistribusikan / mentransmisikan rekaman
pembicaraan korban menggunakan alat elektronik berupa 1 (satu) unit HP merek
Nokia milik Terdakwa, dengan cara memasukkan kabel data ke HP Terdakwa,
kemudian kabel data dihubungkan ke Laptop Notebook merek Toshiba warna
coklat milik saksi Haji IMAM MUDAWIN;
- bahwa terdakwa mendistribusikan/mentrasmisikan rekaman yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan, berupa “kemarin kamu datang cepat sekali,
setan ... saya hanya dikasih sekali, meskipun begitu hanya sekali, tapi sampai satu
jam. Ee saya goyang tidak keluar-keluar, kenapa tidak keluar-keluar barang ini,
Eee kuat sekali kuda sumbawa ini Negar ... negar terus, Ya Allah saya suruh
nungging dia nungging, Eee gak keluar juga airnya, berdiri berbagai gaya ”kurang
Ajar kamu,” kata saya. Dia bilang, “suami saya hanya satu gaya ”Ooooo suamimu
... kalau begitu kamu sama suamimu saja” terus terang gaya apa yang belum
ayo ... sudah pakai tempel penis di payudara tapi tidak bisa-bisa; Payudaranya
yang keras saya gosok-gosok gak bisa juga “Jadah,saya bilang Sundel semuanya
ini” putingnya saya gitukan, tidak bisa-bisa... ayo nungging sudah ... Eee
pantatnya yang besar montok itu belum keluar juga. Ya mungkin bisa keluar
dengan cara dikulum, Ee dia kulum, ndak bisa-bisa seperti Ariel dan Luna Maya
itu ndak keluar-keluar juga” ;
- Akibat perbuatan Terdakwa, karir saksi korban sebagai Kepala Sekolah berhenti
dan keluarga besar saksi korban menjadi malu.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal


27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik.

Menimbang, atas dasar Surat Dakwaan dari Penuntut Umum, Penasihat


Hukum Terdakwa mengajukan Nota Keberatan atau Eksepsi yang pada pokoknya
sebagai berikut:
A. PENUNTUT UMUM TIDAK CERMAT DALAM MENDAKWAKAN Pasal
27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik ..
Uraian Keberatan mengenai Surat Dakwaan batal demi hukum (null and
void) dijelaskan dalam Pasal 156 Ayat (1) KUHAP bahwa “Surat Dakwaan
Harus Dibatalkan.” Oleh karena itu dapat dipahami bahwa “Suatu eksepsi yang
menyatakan bahwa surat dakwaan dari penuntut umum harus dibatalkan dapat
dikemukakan, apabila pembuatan surat dakwaan oleh penuntut umum telah tidak
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 143 Ayat (2) huruf b
KUHAP, yang menyebutkan sebagai berikut:
“Penuntut Umum harus merumuskan Surat Dakwaannya memenuhi syarat materiil yaitu
memuat cermat, jelas, dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan
waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.”
Mengacu pada uraian di atas, kami menemukan terdapat ketidak cermat dari
Saudara Penuntut Umum dalam mendakwakan pasal tindak pidana perdagangan
orang pada perkara a quo. Tindakan yang telah dilakukan oleh rekan sejawat kami
nyatanya telah mencederai esensi nilai dari keadilan itu sendiri. Oleh karena itu,
kami selaku Penasihat Hukum yang membela hak Terdakwa di persidangan, akan
mengajukan keberatan selanjutnya atas Surat Dakwaan yang disusun oleh Saudara
Penuntut Umum

B. Error in Persona
Bahwa setelah kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa melihat dan
mencermati Surat Dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum, dalam hal
ini, kami berpendapat bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam membuat Surat
Dakwaan terkesan terburu-buru sehingga banyak sekali mengalami kekeliruan
mengenai orang/subyek hukum yang didakwakan (error in persona). hal ini yang
kami khawatirkan sebagai Penasihat Hukum Terdakwa, akan menimbulkan rasa
ketidakadilan bagi klien kami sekaligus merampas kemerdekaan bagi klien kami,
maka dari itu kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa yaitu BAIQ NURIL
MAKNUN akan memaparkan kekeliruan yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum.
Bahwa dalam peristiwa orang yang diajukan sebagai Terdakwa bukan pelaku
tindak pidana yang sebenarnya, pada dakwaan terkandung cacat atau
Discuallification in Person, jika terjadi kekeliruan yang demikian, Jaksa Penuntut
Umum telah mendakwa seseorang yang tidak mempunyai hubungan hukum dan
pertanggungjawaban dengan tindak pidana atau kejahatan yang didakwakan. oleh karena
itu, dakwaan Jaksa Penuntut Umum Harus dinyatakan TIDAK DITERIMA.

Menimbang, bahwa atas dasar Nota Keberatan tersebut, Penuntut Umum


memberikan tanggapan atas nota keberatan sebagai berikut:

A. Surat Dakwaan Tidak Cermat


Penempatan kata "cermat" dari rumusan Pasal 143 ayat (2) huruf b Kitab
Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dicantumkan di depan kalimat
yang dilakukan oleh pembuat Undang-Undang dengan maksud agar Penuntut Umum
dalam membuat Surat Dakwaan selalu bersikap berhati-hati dan teliti. Lebih lanjut,
dalam menerapkan pasal yang didakwakan kami tidak serta-merta mendakwakan
Terdakwa tanpa alasan yang kuat.
Berdasarkan pada hasil penyidikan yang telah kami lakukan, ditemukan fakta
bahwa terdapat indikasi yang kuat bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana
Penganiayaan berat , sehingga atas dasar itulah kami menarik Terdakwa ke ranah
Pengadilan. Selain itu, kami selaku Penuntut Umum melaksanakan setiap amanat dari
Undang- Undang sehingga memeriksa hasil penyidikan yang tertuang dalam Pasal 139
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) merupakan bagian tugas
kami lalu menentukan kelayakannya untuk diajukan ke Pengadilan.

Menimbang, berdasarkan dalil dari penuntut umum dan penasihat hukum


diatas, Majelis Hakim member pertimbangan sebagai berikut:

A. Surat Dakwaan Tidak Cermat


Menimbang, Bahwa berdasarkan Nota Keberatan Penasihat Hukum,
Penasihat Hukum mendalilkan bahwa Bahwa Surat Dakwaan yang telah
dibuat dengan tidak memenuhi ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b UU No 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang menyatakan dengan tegas
bahwa Jaksa Penuntut Umum harus menguraikan secara cermat, jelas, dan
lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan
waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. Surat dakwaan tidak
menjelaskan apakah polisi tersebut melalui prosedur sesuai dengan surat tugas
yang dilaksanakan atau tidak.
Menimbang, berdasarkan Tanggapan Penuntut Umum, Maka dari itu,
dalil Penasihat Hukum mengenai Surat dakwaan tidak cermat TIDAK
DAPAT DITERIMA.

MENGADILI

1. Menyatakan keberatan dari penasihat hukum Terdakwa atas nama BAIQ


NURIL MAKNUN tidak diterima;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Nomor Registrasi Perkara: PDM-27/PS/2022
telah memenuhi persyaratan formil maupun materiil sesuai dengan Pasal 143
ayat (2) huruf (a) dan huruf (b) KUHAP dan secara hukum Surat Dakwaan
telah sah untuk dijadikan sebagai dasar memeriksa dan mengadili perkara atas
nama Terdakwa BAIQ NURIL MAKNUN;
3. Menetapkan pemeriksaan perkara atas nama BAIQ NURIL MAKNUN tetap
dilanjutkan;
4. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir.

Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Semu Sumatera Utara pada hari senin, 03 Maret 2022 oleh:
Hakim Anggota Hakim Ketua

RILFANY ZIRA AZZAHRA, S.H., FARHAN SETYO OETOMO, S.H.,


M.Hum. M.Hum

WAHYU HANDIKA, S.H., M.Hum

Panitera Pengganti

AHDIYA DAHIRA WASYIYA S.H

Anda mungkin juga menyukai