Anda di halaman 1dari 40

SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten

LAPORAN DOKUMEN LELANG

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN JASA KONTRAKTOR DALAM NEGERI

PEKERJAAN PELAKSANAAN

JILID DUA

PEKERJAAN PELAKSANAAN DETAIL DESAIN DI KARANG BINTANG 500 HA

KABUPATEN TANAH BUMBU,

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SYARAT-SYARAT KONTRAK

SYARAT-SYARAT KONTRAK TERDIRI DARI DUA BAGIAN :

BAGIAN I : SYARAT-SYARAT UMUM

BAGIAN II : SYARAT-SYARAT KHUSUS

BAGIAN I - SYARAT-SYARAT UMUM DEFINISI DAN PENGERTIAN

PASAL 1

ISTILAH

Yang dimaksud dalam syarat-syarat umum ini :

(a) "Pemilik" adalah Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh

Kementerian Pekerjaan Umum cq. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air , Balai

Wilayah Kalimantan II .

(b) "Pemimpin/Ketua/Ketua Balai Wilayah Kalimantan II" atau "Pemimpin/Ketua

Bagian SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II" adalah Pejabat yang

mewakili Pemilik untuk bertindak selaku pemberi dan pengatur jalannya

pekerjaan yang diatur dalam Kontrak.

(c) "Pekerjaan" adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan, diselesaikan dan

dipelihara sesuai dengan kontrak, meliputi Pekerjaan Permanen dan Pekerjaan

Sementara.

(d) "Pekerjaan Permanen" adalah pekerjaan permanen yang harus dilaksanakan,

diselesaikan dan dipelihara sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen


Kontrak.

J I LI D I I - 1
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(e) "Pekerjaan Sementara" adalah segala macam pekerjaan penunjang yang

diperlukan untuk atau sehubungan dengan pelaksanaan, penyelesaiaan dan

pemeliharaan Pekerjaan, beserta barang-barang dan jasa yang harus

disediakan oleh Kontraktor untuk atau atas nama Pemilik dan Direksi.

(f) "Direksi" adalah Pejabat SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II,

Instansi atau Badan hukum yang ditunjuk dan diberi kekuasaan penuh oleh

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II

(Pemimpin/Ketua Bagian Satuan SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II) untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan Pekerjaan

agar dapat tercapai hasil kerja sebaik-baiknya menurut persyaratan yang ada

dalam Kontrak.

(g) "Pengawas" adalah Pejabat SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II,

Instansi atau badan hukum yang ditunjuk dan diberi kekuasaan penuh oleh

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II

(Pemimpin/Ketua Bagian SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II

untuk membantu Direksi dalam Pengawasan Pekerjaan.

(h) "Peserta Lelang" adalah rekanan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor

yang diundang dalam pelelangan.

(i) "Penawar" adalah peserta Lelang (Badan Usaha yang bergerak dalam bidang

usaha jasa kontraktor) yang mengajukan Surat Penawaran berdasarkan

ketentuan Pelelangan yang berlaku.

(j) "Kontraktor" adalah Penawar yang telah ditunjuk oleh Pemilik atau

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II dan telah

menandatangani kontrak untuk melaksanakan, menyelesaikan dan

memelihara Pekerjaan.

(k) "Kontrak" adalah Surat Perjanjian sesuai ketentuan hukum yang berlaku

antara pemilik dan Kontraktor untuk melaksanakan, menyelesaikan dan

memelihara pekerjaan termasuk bagian- bagiannya.

J I LI D I I - 2
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(l) "Nilai Kontrak" adalah jumlah nilai uang untuk melaksanakan, menyelesaikan

dan memelihara pekerjaan yang dicantumkan dalam Kontrak.

(m) "Peralatan Konstruksi dan Bahan Konstruksi" adalah peralatan dan bahan

bantu konstruksi yang dipakai dalam pelaksanaan, penyelesaian dan

pemeliharaan pekerjaan Permanen dan tidak merupakan bagian pekerjaan.

(n) "Bahan" adalah semua bahan bangunan yang dipakai untuk pelaksanaan,

penyelesaian, dan pemeliharaan pekerjaan.

(o) "Lapangan" adalah lahan yang disediakan oleh Pemilik untuk keperluan

pelaksanaan Pekerjaan.

(p) "Penjamin" adalah Bank Pemerintah, Bank lain atau Lembaga keuangan lain

yang ditetapkan oleh Menteri keuangan, yang menerbitkan Surat Jaminan.

(q) "Bulan" dan "hari" adalah bulan kalender dan hari kalender gregorian.

(r) "Pemeriksaan" (opname) adalah kegiatan mengukur, menilai dan menguji

keadaan dan hasil/kemajuan pekerjaan dan/atau keadaan serta mutu bagian

Pekerjaan di Lapangan.

(s) "Pengujian" (keuring) adalah kegiatan meneliti dan mengetes keadaan dan

mutu pekerjaan dan/atau mutu bangunan dan bahan.

(t) "Pematokan" (Uitzet) adalah penjabaran gambar-gambar berupa tanda-tanda,

dengan patok yang menggambarkan arah, jarak dan ketinggian.

(u) "Pengukuran: (Meting) adalah kegiatan mengukur panjang, lebar, luas, isi dan

tinggi hasil pekerjaan dan bahan.

(v) "Persetujuan", "Disetujui", "Perintah" dan "Diperintah" adalah persetujuan,

disetujui, perintah diperintah secara tertulis.

RUANG LINGKUP KONTRAK

PASAL 2

KONTRAK DAN DOKUMEN KONTRAK

(1) Kontrak meliputi pelaksanaan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan dan,


kecuali apabila ditentukan lain dalam kontrak, meliputi juga pengerahan

J I LI D I I - 3
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

segala tenaga kerja, bahan, peralatan dan Bahan Konstruksi, Pekerjaan

Sementara dan segala keperluan baik yang bersifat permanen maupun yang

bersifat sementara.

Hal-hal tersebut harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam

Dokumen Kontrak maupun persyaratan yang secara wajar perlu disimpulkan

dari ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak.

(2) Dokumen Kontrak yang terdiri atas penawaran, Kontrak, Syarat-syarat

Umum/Khusus termasuk addendum, spesifikasi umum/teknis termsuk

Addendum Gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan adalah merupakan

bagian-bagian yang tidak terpisahkan. Jika terdapat perbedaan diantara

dokumen yang satu dengan dokumen yang lain maka harus tunduk kepada

ketentuan urutan sebagai berikut :

a. Amandemen Kontrak, bila ada.

b. Kontrak

c. Penawaran

d. Addendum Syarat-syarat Khusus/Umum dan Berita Acara Penjelasan

Pekerjaan (yang terbit lebih akhir yang lebih menentukan).

e. Syarat-syarat Teknik/Umum

f. Addendum spesifikasi Teknik/Umum dan Berita Acara Penjelasan

Pekerjaan (yang terbit lebih akhir yang lebih menentukan).

g. Spesifikasi Teknik/Umum

h. Gambar-gambar

− Ukuran tertulis

− Ukuran skala

PASAL 3

GAMBAR-GAMBAR DAN UKURAN

(1) Gambar-gambar yang dipergunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan adalah :


a) Gambar yang termasuk dalam Dokumen Pelelangan

J I LI D I I - 4
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

b) Gambar perubahan yang disetujui Direksi.

c) Gambar lain yang disediakan dan disetujui oleh Direksi.

(2) Gambar-gambar pelaksanaan (Construction Drawing atau Shop Drawing) dan

gambar detailnya harus dibuat oleh Kontraktor dan mendapat persetujuan

Direksi sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

(3) Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap

dilapangan.

(4) "Gambar sebenarnya terbangun/terpasang" (as built drawings) yang dibuat

oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi harus disertakan pada Penyerahan

Kedua Pekerjaan.

Gambar-gambar tersebut harus dibuat oleh Kontraktor selama masa

berlangsungnya Pekerjaan dan harus menunjukkan semua perubahan-

perubahan yang terjadi selama pelaksanaannya.

(5) Semua ukuran dinyatakan dalam sistem cgs metrik.

PENGALIHAN TUGAS

PASAL 4

PENGALIHAN DAN PENG-SUB-KONTRAKAN

(1) Kontraktor tidak boleh mengalihkan (assign) seluruh atau sebagian Kontrak

kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II.

(2) Setiap penyerahan bagian Pekerjaan kepada Sub-Kontraktor harus

mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II . Pekerjaan Utama yang tidak boleh

diserahkan pada Sub-Kontraktor serta pembatasan bagian Pekerjaan yang

boleh diserahkan kepada Sub-Kontraktor ditentukan dalam Bagian II syarat-

syarat Khusus.

J I LI D I I - 5
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(3) Kontraktor bukan golongan ekonomi lemah wajib bekerjasama dengan

kontraktor/supplier golongan ekonomi lemah sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

PEMIMPIN/KETUA SNVT PELAKSANA PENGELOLAAN SDA KALIMANTAN II

PASAL 5

TUGAS DAN WEWENANG PEMIMPIN/KETUA PEKERJAAN PELAKSANAAN

DETAIL DESAIN DAERAH IRIGASI KARANG BINTANG 500 HA KAB. TANAH

BUMBU

PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

Tugas dan wewenang Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II diatur sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia

yang berlaku dan apabila masih diperlukan ketentuan lebih lanjut akan

ditentukan dalam Bagian II Syarat-syarat Khusus.

DIREKSI

PASAL 6

TUGAS UMUM DAN WEWENANG DIREKSI SERTA PENGAWAS

(1) Tugas dan wewenang Direksi adalah mengawasi dan mengarahkan Pekerjaan

yang meliputi membuat dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan

Prestasi Pekerjaan, menyetujui dan menyediakan gambar sesuai Pasal 3 ayat

(1) & (2); membantu Pemimpin/Ketua/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan

SDA Kalimantan II dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan

dengan perpanjangan Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Pekerjaan

Tambah/Kurang.

(2) Direksi tidak mempunyai wewenang untuk membebaskan Kontraktor dari

tugas-tugas yang akan mengakibatkan kelambatan Pekerjaan atau

perubahan pembayaran oleh Pemilik, kecuali diperintahkan secara tertulis

oleh Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II.

J I LI D I I - 6
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(3) Dalam keadaan darurat yang membahayakan keselamatan jiwa manusia,

Pekerjaan dan harta benda, Direksi berwenang mengambil tindakan, dengan

memerintahkan Kontraktor melaksanakan pekerjaan yang menurut Direksi

perlu untuk meniadakan atau mengurangi resiko. Dalam hal ini Direksi harus

segera melapor secara tertulis kepada Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II

(4) Direksi hanya dapat mengubah syarat-syarat atau kewajiban-kewajiban yang

tercantum dalam Dokumen Kontrak secara tertulis, dengan melapor secara

tertulis kepada Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan

II.

(5) Tugas dan wewenang Pengawas adalah membantu Direksi dalam hal

mengamati dan mengawasi Pelaksanaan serta menguji Bahan, tenaga kerja

dan alat yang akan dipergunakan serta hasil pekerjaan.

TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

PASAL 7

KEWAJIBAN UMUM KONTRAKTOR

(1) Sesuai Ketentuan Dokumen Kontrak, Kontraktor harus melaksanakan,

menyelesaikan dan memelihara pekerjaan dengan sungguh-sungguh, penuh

perhatian, dan teliti. Di samping itu Kontraktor harus mengerahkan semua

keperluan tenaga kerja termasuk tenaga pengawas pelaksanaan, bahan,

Peralatan Konstruksi, dan lain-lain keperluan yang bersifat permanen maupun

sementara. Hal-hal tersebut harus memenuhi persyaratan yang secara wajar

perlu, yang disimpulkan dari ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak.

(2) Semua biaya untuk Direksi Lapangan tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 8

PEMBUATAN KONTRAK

(1) Sebagai tindak lanjut dari pembukaan dan penilaian penawaran,


Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II akan

J I LI D I I - 7
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

menerbitkan dan mengirimkan Surat Penunjukkan Pemenang Pelelangan

kepada Penawar yang menang ke alamat yang terdaftar secara langsung,

untuk mengadakan ikatan kontrak guna melaksanakan Pekerjaan sesuai

dengan Dokumen Pelelangan berikut perubahan-perubahannya.

(2) Segera setelah dikeluarkan Surat Penunjukan Pemenang Pelelangan, Penawar

yang ditunjuk diwajibkan menandatangani kontrak. Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II dan Penawar yang ditunjuk tidak

boleh mengubah, mengganti, menambah ketentuan-ketentuan dan syarat-

syarat yang tercantum dalam Dokumen Pelelangan.

Kontrak harus sudah ditandatangani dalam jangka waktu yang ditetapkan

dalam Bagian II - Syarat-syarat Khusus terhitung sejak dikeluarkannya Surat

Penunjukkan Pemenang Pelelangan.

(3) Tanpa mengurangi arti ketentuan-ketentuan dalam Pasal 9 (Jaminan

Pelaksanaan), apabila Penawar yang ditunjuk lalai melaksanakan

penandatangan Kontrak dalam jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam

Bagian II - Syarat-syarat Khusus dan tetap lalai mendantangani Kontrak

setelah diberi peringatan tertulis oleh Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam

jangka waktu 15 (lima belas) hari maka Surat Penunjukan Pemenang

Pelelangan dibatalkan oleh Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan

SDA Kalimantan II serta Jaminan Penawaran menjadi milik Negara.

(4) Kontraktor diwajibkan menggandakan Dokumen Kontrak sesuai kebutuhan

atas biaya Kontraktor.

PASAL 9

JAMINAN PELAKSANAAN

(1) Jaminan Pelaksanaan sebesar yang ditetapkan dalam Bagian II Syarat-syarat

khusus diperlukan apabila Nilai Kontrak di atas Rp. 50.000.000,- sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

J I LI D I I - 8
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Kontraktor wajib menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan dalam waktu yang

ditetapkan dalam Bagian II Syarat-syarat Khusus setelah menerima Surat

Penunjukan Pemenang Pelelangan dan sebelum Kontrak ditandatangani

untuk menjamin pelaksanaan Pekerjaan.

(3) Besarnya Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar yang ditetapkan dalam Bagian

II Syarat-syarat Khusus dan harus dikeluarkan oleh Penjamin.

(4) Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak Kontrak ditandatangani sampai dengan

akhir jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan/ Penyerahan Kedua Pekerjaan.

Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Kontraktor diterbitkannya Berita

Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.

(5) Dalam hal terjadinya perpanjangan Jangka Waktu pelaksanaan Pekerjaan,

Kontraktor wajib memperpanjang masa laku Jaminan Pelaksanaan.

(6) Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan oleh Pemilik secara langsung tanpa

proses pembuktian mutlak apabila terjadi cidera janji yang dilakukan oleh

Kontraktor.

PASAL 10

PEMENUHAN PERSYARATAN PEKERJAAN

Kontraktor harus melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai

dengan persyaratan dalam Dokumen Kontrak sehingga disetujui Direksi dan harus

melaksanakan perintah-perintah tertulis Direksi tentang segala sesuatu yang

langsung berhubungan dengan pekerjaan.

PASAL 11

PENYIAPAN RENCANA KERJA

(1) Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sesudah Kontrak ditandatangani

Kontraktor harus menyampaikan suatu rencana kerja terperinci, yang

menunjukkan urutan pelaksanaan bagian-bagian Pekerjaan untuk mendapat

persetujuan Direksi.

J I LI D I I - 9
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Kontraktor harus memberita- hukan secara

lengkap dan tertulis antara lain:

A. Penjelasan Umum tentang pengaturan pelaksanaan pekerjaan.

B. Pengadaan dan penggunaan peralatan konstruksi.

C. Pemakaian dan pemeliharaan Pekerjaan Sementara.

(3) Baik penyampaian rencana kerja maupun pemberitahuan tersebut kepada

Direksi begitu pula suatu persetujuan atas rencana dan data tersebut oleh

Direksi tidak mengurangi kewajiban dan tanggung jawab Kontraktor yang ada

dalam Dokumen Kontrak.

PASAL 12

PELAKSANA KONTRAKTOR

(1) Kontraktor harus menunjuk seorang Pelaksana selaku wakil Kontraktor di

lapangan yang menjadi penanggung jawab lapangan selama Jangka Waktu

Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan selesainya Jangka Waktu Pemeliharaan

guna memenuhi kewajiban yang disebutkan dalam Dokumen Kontrak.

(2) Pelaksana tersebut Ayat (1) harus mempunyai kekuasaan penuh untuk

bertindak selaku Kontraktor dalam memenuhi kewajiban menurut Dokumen

Kontrak dan harus berada terus menerus di tempat pekerjaan serta harus

memberikan seluruh waktunya untuk melaksanakan Pekerjaan. Penunjukan

Pelaksana tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.

(3) Persetujuan tertulis tersebut setiap waktu dapat dibatalkan oleh Direksi. Jika

surat persetujuan termaksud ayat (2) pasal ini dibatalkan oleh Direksi. Maka

Kontraktor tidak boleh memperkerjakannya kembali pada Pekerjaan tersebut

serta harus mengganti dengan Pelaksana lain yang disetujui oleh Direksi.

Kontraktor tidak boleh mengganti Pelaksana tanpa persetujuan Direksi.

(4) Pelaksana yang diberi kuasa harus bertindak untuk dan atas nama Kontraktor

untuk menerima petunjuk-petunjuk dan perintah-perintah dari Direksi.

JILID II - 10
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(5) Kontraktor dalam rangka pelaksanaan, penyelesaian, dan pemeliharaan

Pekerjaan, harus memperkerjakan tenaga-tenaga teknik pelaksana, operator,

mandor, kepala tukang yang terampil dan berpengalaman dalam bidang

tugasnya masing-masing maupun untuk pelaksanaan Pekerjaan yang

dipercayakan kepadanya.

(6) Direksi berwenang untuk menolak calon tenaga lapangan atau

memerintahkan untuk mengganti tenaga lapangan yang dianggap tidak

mampu dalam melaksanakan tugas. Tenaga lapangan yang dikeluarkan dari

Pekerjaan harus segera diganti oleh Kontraktor dengan tenaga lapangan baru

yang disetujui oleh Direksi.

PASAL 13

PEMATOKAN DAN KETINGGIAN PERMUKAAN

(1) Kontraktor bertanggung jawab atas kebenaran Pematokan dilapangan yang

disetujui secara tertulis oleh Direksi.

(2) Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan semua peralatan

perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan sehubungan dengan

Pematokan tersebut.

(3) Jika pada suatu waktu selama berlangsungnya pelaksanaan Pekerjaan timbul

kesalahan-kesalahan pada letak, ukuran dan ketinggian permukaan suatu

bagian pekerjaan maka Kontraktor dengan biaya sendiri harus memperbaiki

kesalahan sesuai Dokumen Kontrak.

Kecuali apabila kesalahan tersebut disebabkan oleh data yang salah yang

diberikan secara tertulis oleh Direksi, maka pembiayaan untuk memperbaiki

kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II.

(3) Pemeriksaan Pematokan di lapangan oleh Pengawas, bagaimana- pun tidak

melepaskan Kontraktor dari tanggung jawab atas ketepatan dari Pematokan


tersebut dan Kontraktor harus melindungi dan menjaga dengan hati-hati

JILID II - 11
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

semua patok tetap, bowplank, patok sementara dan benda-benda yang lain

yang digunakan dalam pematokan.

PASAL 14

PENJAGAAN DAN PENERANGAN

Dalam hubungan dengan Pekerjaan, Kontraktor dengan biaya sendiri harus

menyediakan lampu penerangan, lampu tanda, gardu penjagaan dan pagar, serta

penjagaan dan pemeliharaannya, pada saat dan tempat yang menurut pendapat

Direksi diperlukan untuk melindungi pekerjaan atau keselamatan umum.

PASAL 15

PENGAMANAN PEKERJAAN

Selama Jangka Waktu Pelaksanaan dan Jangka Waktu pemeliharaan Pekerjaan,

kontraktor bertanggung jawab atas pengamanan Pekerjaan Permanen dan

Pekerjaan Sementara dan dalam hal terjadi kerusakan atau kerugian atas

pekerjaan permanen dan pekerjaan sementara maka Kontraktor harus

memperbaiki dan memulihkan kembali seperti semula sesuai dengan syarat-syarat

dalam Dokumen Kontrak dan Perintah Direksi kecuali akibat keadaan memaksa

(Force Majeure).

PASAL 16

PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN LAPANGAN

(1) Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan lapangan dan pekerjaan selama

jangka waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan. Pada saat penyelesaian

pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan dan menyingkirkan dari lapangan

semua peralatan Konstruksi, sisa bahan, sampah dan segala macam pekerjaan

sementara dan Kontraktor harus meninggalkan seluruh lapangan dan

pekerjaan dalm keadaan bersih dan rapih sehingga dapat diterima oleh

Direksi.

JILID II - 12
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Bangunan Kantor Direksi di Lapangan, setelah pekerjaan selesai harus

diserahkan pada Pemilik, terkecuali ditetapkan lain dalam Dokumen Kontrak.

PASAL 17

TUNTUTAN PIHAK KETIGA

Kontraktor harus membebaskan Pemilik, Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II, Direksi dan Pengawas terhadap tuntutan pihak

ketiga karena kecelakaan kerusakan, kerugian yang timbul akibat pelaksanaan,

penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan.

PASAL 18

LALU LINTAS LUAR BIASA

Kontraktor harus mengusahakan dengan segala daya upaya untuk mencegah lalu

lintas Kontraktor tidak merusak jalan atau jembatan yang menghubungkan

dengan, atau terletak pada jalan yang menuju ke lapangan atau merugikan lalu

lintas umum.

Kontraktor harus memilih jalan dan menggunakan kendaraan dan membatasi

serta membagi beban atau muatan sedemikian rupa sehingga lalu lintas luar biasa

yang timbul sebagai akibat dari lalu lintas alat-alat serta bahan-bahan dari atau ke

lapangan dapat dibatasi sejauh mungkin sehingga kerusakan-kerusakan atau

kerugian-kerugian yang disebabkan olehnya terhadap jalan-jalan dan jembatan-

jembatan menjadi sekecil mungkin.

PASAL 19

GANGGUAN TERHADAP LALU LINTAS DAN MILIK DI SEKITARNYA

(1) Semua kegiatan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk Pekerjaan sementara

harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan gangguan

yang berarti bagi kepentingan umum, jalan masuk yang menuju ke dalam

batas daerah pekerjaan dan tanah yang berdampingan.

JILID II - 13
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Kontraktor harus membebaskan Pemilik/Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II / Direksi/Pengawas dalam memberikan ganti

rugi sehubungan dengan semua biaya, beban, dan segala pengeluaran yang

timbul sehubungan dengan Ayat (1) pasal ini dan hal lain yang masih dalam

tanggung jawab kontraktor.

PASAL 20

KESEMPATAN BEKERJA BAGI KONTRAKTOR LAIN

(1) Sesuai dengan permintaan Direksi, Kontraktor harus memberikan kesempatan

bekerja secukupnya kepada :

(a) Kontraktor lain yang diperkerjakan oleh Pimpinan SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II.

(b) Pegawai-pegawai Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II.

(c) Pekerja-pekerja dari instansi lain yang dipekerjakan pada atau di dekat

lapangan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang tidak termasuk dalam

Kontrak.

(2) Apabila atas permintaan tertulis Direksi, Kontraktor harus:

(a) Menyediakan atau mengijinkan pemakaian jalan yang pemeliharaannya

adalah menjadi tanggungan Kontraktor, atau

(b) Meminjamkan pemakaian penyebrangan darurat milik Kontraktor, atau

(c) Dapat meminjamkan peralatannya yang berada dalam lapangan kepada

Kontraktor lain sepanjang tidak mengganggu kelancaran Pekerjaan. maka

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II akan

mengatur pembayaran kepada Kontraktor biaya pemakaian jasa tersebut

dengan harga yang layak menurut pedapat Direksi, atas beban pihak

ketiga yang bersangkutan.

JILID II - 14
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PASAL 21

FOSIL DAN LAIN-LAIN

Semua fosil, mata uang, benda-benda berharga lain atau benda-benda yang

menyangkut kepentingan geologi dan kepurbakalaan yang ditemukan di

lapangan harus dianggap oleh Pemilik dan Kontraktor sebagai milik mutlak

Pemilik.

Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah orang-

orangnya atau orang lain memindahkan atau merusak barang atau benda tersebut

dan segera setelah penemuan tersebut dan sebelum memindahkannya, segera

memberitahukan penemuan tersebut kepada Direksi yang setelah berkonsultasi

dengan Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II akan

menentukan tindakan selanjutnya. Apabila hal ini mengakibatkan biaya tambahan

bagi Kontraktor mak biaya tambahan tersebut ditanggung oleh Pemilik.

PASAL 22

KEPATUHAN PADA PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

(1) Kontraktor harus memperhatikan serta membayar biaya-biaya yang

diwajibkan oleh undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah

atau peraturan Instansi lain yang berwenang sehubungan dengan

pelaksanaan Pekerjaan Permanen atau pelaksanaan pekerjaan Sementara.

(2) Kontraktor dalam segala hal harus mentaati Undang-undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah atau peraturan Instansi lain yang berwenang

dan berhubungan dengan Pekerjaan Permanen atau Pekerjaan Sementara.

(3) Di samping itu harus mentaati ketentuan hukum yang berkaitan dengan

terjadinya gangguan atas hak atau harta milik orang lain yang berwenang

selama pelaksanaan Pekerjaan Permanen atau Pekerjaan Sementara.

JILID II - 15
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(4) Kontraktor wajib membebaskan Pemilik dari semua tuntutan dan denda

akibat pelanggaran Undang-undang, Peraturan dan Keputusan Pemerintah,

Peraturan Daerah atau Peraturan Instansi lain tersebut.

PASAL 23

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(1) Atas persetujuan Direksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku:

(a) Kontraktor wajib mempersiapkan pengamanan yang diperlukan untuk

melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja di lapangan.

(b) Kontraktor wajib menyediakan tempat tinggal sementara yang

memenuhi syarat kesehatan bagi para pekerja yang menginap di

lapangan dan menyediakan sarana pengobatan serta kelengkapan

pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai ketentuan yang berlaku

yang disebut dalam bagian II - Syarat-syarat Khusus.

(c) Jika sifat pekerjaan dapat mengakibatkan bahaya, Kontraktor wajib

menyediakan pengamanan yang diperlukan untuk melindungi pekerja

terhadap bahaya tersebut dan mempersiapkan pertolongan pertama

untuk penyelamatan.

(2) Kontraktor harus membebaskan Pemilik dari tanggung jawab atas kerugian

akibat suara ribut, kebisingan dan gangguan-gangguan lain yang timbul

selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan dari tuntutan ganti rugi yang

disebabkan atau berhubungan dengan tanggung jawab tersebut.

(3) Kontraktor harus mematuhi ketentuan-ketentuan Astek berdasarkan Surat

Keputusan Bersama (SKB) Menteri Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah (sebelumnya : Menteri PU) dan Menteri Tenaga Kerja Nomor:

30/KPTS/1200 dan nomor : 07/Men/1200.

(4) Kontraktor harus mematuhi ketentuan-ketentuan keselamatan dan kesehatan

kerja pada tempat kegiatan konstruksi berdasarkan Surat Keputusan Bersama


Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum (sekarang Menteri Dinas

JILID II - 16
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

Permukiman dan Prasarana Wilayah) nomor : 174/Men/86 dan nomor :

104/KPTS/1986

(5) Apabila Kontraktor tidak memenuhi kewajiban seperti tersebut di atas pada

Ayat (1), (2), (3) dan (4) pasal ini maka Pemimpin/Ketua Satuan Kerja Balai

Wilayah Kalimantan II dapat menunda angsuran pembayaran prestasi

Pekerjaan kepada Kontraktor sampai kewajiban tersebut dipenuhi.

PASAL 24

KECELAKAAN DAN KERUGIAN YANG MENIMPA PEKERJA

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II /Direksi tidak

bertanggung jawab atas kerugian atau ganti rugi yang sah yang harus dibayar

sebagai konsekuensi dari kecelakaan atau orang lain yang dipekerjakan oleh

Kontraktor.

Kontraktor akan memberikan ganti rugi dan membebaskan Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II /Direksi dari segala tuntutan kecuali atas

kecelakaan atau kerugian yang diakibatkan oleh tindakan atau kelalaian dari

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II /Direksi, orang-

orangnya atau petugas-petugasnya.

PASAL 25

TENAGA KERJA KONTRAKTOR

(1) Dalam pengadaan tenaga kerja Kontraktor harus mengutamakan tenaga kerja

setempat untuk tujuan pemerataan kesempatan kerja, meskipun tetap harus

memperhatikan syarat-syarat ketrampilan dan kemampuan sesuai dengan

petunjuk Direksi.

(2) Kontraktor harus mengusahakan sendiri pengerahan tenaga kerja sesuai

dengan peraturan perundang-undang ketenaga kerjaan yang berlaku, yang

mengatur antara lain transport, perumahan, pengupahan, jaminan

kesejahteraan, kecuali apabila kontrak menentukan lain.

JILID II - 17
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(3) Kontraktor harus menyediakan air bersih yang cukup di lapangan untuk

keperluan Kontraktor sendiri dan pekerjanya.

(4) Dalam hal terjadi suatu penghentian pekerjaan, yang disebabkan oleh wabah

penyakit atau serangan penyakit menular, maka Kontraktor harus mentaati

dan melaksanakan peraturan dan tindakan-tindakan lainnya yang

diperintahkan oleh pejabat kesehatan atau pejabat kebersihan guna

mengatasi wabah penyakit atau serang penyakit menular tersebut.

(5) Setiap saat Kontraktor harus mengambil tindakan penertiban yang dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum yang perlu untuk mencegah

perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum yang diakibatkan oleh

pegawainya atau melindungi orang atau harta benda yang berada di sekitar

lokasi pekerjaan.

PASAL 26

MUTU BAHAN, HASIL KERJA DAN PENGUJIAN

(1) Semua bahan dan hasil kerja harus mengikuti uraian dan ketentuan di dalam

Dokumen Kontrak dan sesuai dengan perintah Direksi setiap saat dapat diuji

di tempat pembuatan atau pabrik atau lapangan atau di tempat manapun

juga atas permintaan Direksi.

Kontraktor harus membantu dan menyediakan peralatan, mesin-mesin dan

tenaga serta bahan-bahan yang lazimnya diperlukan dalam pemeriksaan,

pengukuran dan pengujian setiap pekerjaan beserta komposisinya, mutu,

berat atau kuanititas dari bahan yang digunakan. Kontraktor harus

menyediakan contoh bahan uji yang dipilih dan diminta oleh Direksi untuk

diuji sebelum digunakan dalam Pekerjaan.

(3) Semua contoh bahan uji disediakan dan dibiayai oleh Kontraktor, apabila

penyediaan contoh bahan uij tersebut dengan jelas ditentukan di dalam

Dokumen Kontrak kecuali apabila diatur lain di dalam Dokumen Kontrak.

JILID II - 18
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PASAL 27

MEMASUKI LAPANGAN

Direksi atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu dapat

memasuki lapangan, atau semua bengkel atau ditempat pekerjaan sedang

dipersiapkan atau ditempat bahan atau barang/mesin diperoleh/dibuat untuk

keperluan Pekerjaan dan Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk

memasuki tempat-tempat tersebut.

PASAL 28

PEMERIKSAAN PEKERJAAN SEBELUM DITUTUP

(1) Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum

mendapat persetujuan Direksi, dan Kontraktor harus memberikan kesempatan

sepenuhnya kepada Direksi untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang

akan ditutup atau tidak terlihat.

(2) Bila pekerjaan ditutup tanpa persetujuan Direksi, maka apabila Direksi

meminta untuk dibuka kembali untuk diperiksa, biaya membuka dan menutup

kembali menjadi beban Kontraktor.

(3) Kontraktor akan memberitahukan kepada Direksi pada waktunya, setiap

pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan Direksi tanpa

menunda waktu harus datang untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan

tersebut kecuali apabila Direksi berpendapat tidak perlu datang memriksa,

maka Direksi wajib memberikan petunjuk tertulis pada Kontraktor mengenai

apa yang harus dilakukan.

(4) Sewaktu-waktu Direksi dapat meminta Kontraktor untuk membuka bagian

manapun atau bagian-bagian dari pekerjaan atau membuat lubang untuk

maksud pemeriksaan dan setelah pemeriksaan selesai bagian pekerjaan dan

lubang tersebut ditutup kembali sebagimana semula sesuai petunjuk Direksi.

JILID II - 19
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PASAL 29

PEMINDAHAN/PEMBONGKARAN PEKERJAAN DAN

BAHAN-BAHAN TIDAK BAIK

1. Selama pekerjaan berlangsung Direksi Pekerjaan mempunyai wewenang

untuk memerintahkan secara tertulis untuk :

a. Memindahkan dari tempat pekerjaan semua bahan yang menurut

pendapat Direksi Pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak dalam waktu yang

ditentukan.

b. Mengganti bahan-bahan dengan bahan-bahan yang cocok lebih baik serta

memnuhi syarat kontrak.

c. Membongkar dan melaksanakan kembali sebaik-baiknya suatu pekerjaan,

meskipun sudah ada test sebelumnya atau pembayaran sementara untuk

pekerjaan tersebut, dari setiap pekerjaan yang berkenaan dengan bahan-

bahan dan cara pembuatan tidak sesuai dengan kontrak menurut

pendapat Direksi Pekerjaan, atau sebagian pekerjaan yang tidak

memenuhi ketentuan kontrak, jika pengujian terakhir menunjukan

terdapatnya kesalahan atau cacat dalam pekerjaan tersebut dan atas biaya

kontraktor, kontraktor harus segera melaksanakan kembali atau

mengganti pekerjaan yang salah atau cacat atau merubahnya sesuai

dengan ketentuan-ketentuan kontrak.

2. Bila pihak kontraktor lalai dalam memenuhi ketentuan yang diberikan

employer, employer berhak untuk memperkerjakan orang lain untuk

melaksanakan pekerjaan yang sama dan seluruh konsekwensi biaya harus

dipikul oleh Kontraktor atau employer dapat mengurangi jumlah uang yang

dibayarkan pada Kontraktor untuk hal tersebut.

JILID II - 20
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PASAL 30

PENUNDAAN PEKERJAAN

1. Berdasarkan perintah tertulis dari Direksi kontraktor harus menunda

kelanjutan pekerjaan selama jangka waktu tertentu yang dianggap perlu oleh

Direksi Pekerjaan, selama waktu penundaan, pekerjaan harus dilindungi dan

dijaga sesuai dengan petunjuk Direksi. Biaya tambahan termasuk upah, yang

dibayarkan ditempat pekerjaan, gaji, depresiasi, pemeliharaan peralatan dan

biaya tak terduga yang dikeluarkan oleh Kontraktor karena penundaan

tersebut akan dibayarkan oleh employer kecuali jika penundaan itu :

a. Ditentukan secara lain dalam kontrak.

b. Perlu untuk menghasilkan pelaksanaan yang baik atau dengan alasan

keadaan cuaca yang mempengaruhi keamanan atau oleh alasan kelalaian

di pihak kontraktor.

c. Perlu guna keselamatan pekerjaan atau sebagian dari pekerjaan

tersebut.Dengan ketentuan bahwa kontraktor tidak berhak untuk

memenuhi kembali biaya tambahan, kecuali jika kontrkator

memberitahukan secara tertulis tentang maksudnya untuk mengajukan

klaim kepada Direksi Pekerjaan dalam waktu 10 (sepuluh) hari dari saat

dikelurkan perintah penundaan pekerjaan itu. Direksi Pekerjaan akan

menyelesaikan dan menetapkan jumlah tambahan pembayaran tersebut

dan/atau perpanjangan waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 35

(Perpanjangan jangka waktu pelaksanaan), jika dianggap bahwa klaim

tersebut jelas dan dapat diterima.

2. Bila pada perintah penundaan, kelangsungan pekerjaan harus ditunda selama

jangkan waktu lebih dari 90 (sembilan puluh), atau jika Direksi sebelumnya

telah mengeluarkan Penundaan pekerjaan selama jangka waktu kurang dari

90 (sembilan puluh) hari, mengeluarkan perintah penundaan pekerjaan

berikutnya, dalam jangka waktu kurang dari 90 (sembilan puluh) hari setelah
jangka waktu penundaan yang baru berakhir, baik untuk seluruh pekerjaan

JILID II - 21
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

maupun untuk sebagian pekerjaan, dimana perintah penundaan sebelumnya

telah mempengaruhi hanya sebagian pekerja.

Jadi jangka waktu keseluruhan dari penundaan lebih dari 90 (sembilan puluh)

hari, dalam keadaan demikian \kontraktor boleh mengajukan ijin secara

tertulis kepada Direksi dalam waktu 28 (dua puluh delapan) hari setelah

diterimanya permintaan itu, melanjutkan pekerjaan baik untuk seluruh

maupun sebagian pekerjaan yang tertunda itu, bilamana permintaan itu tidak

diijinkan dalam waktu itu, maka kontraktor dengan pemberitahuan tertulis

selanjutnya dapat (tetapi tidak diharuskan memilih untuk melakukan

penundaan yang hanya mempengaruhi sebagian pekerjaan, sebagai

pengurangan/ penghilangan dari bagian tersebut dalam pasal 42 (Perubahan,

penambahan dan pengurang pekerjaan), atau bila penundaan itu

mempengaruhi seluruh pekerjaan dianggap sebagai pemutusan kontrak oleh

employer. Dengan ketentuan bahwa setelah menerima pemberitahuan tertulis

dari kontraktor yang berisi permohonan ijin untuk melakukan pekerjaan di

dalam jangka waktu 28 (dua puluh delapan) hari, Direksi harus menyatakan

bahwa menurut pendapatnya akan membahayakan untuk melangsungkan

pekerjaan tersebut, terhitung dari jangka waktu sejak dikeluarkannya

pernyataan itu sampai dengan dikeluarkannya pernyataan dari Direksi bahwa

bahaya tersebut telah berlalu, tidak boleh diperhitungkan ke dalam jangkan

waktu 28 (dua puluh delapan) hari, dan penundaan tersebut harus dianggap

sebagai penundaan sebagaimana tercantum dalam ayat 1 pasal ini.

PASAL 31

PENGAMANAN KEKAYAAN MILIK NEGARA

(1) Kontraktor wajib memelihara dan menjaga kondisi kekayaan milik Negara

yang dipinjamkan kepada Kontraktor oleh Pemilik terhadap kerusakan dan

perusakan selama pemakaian atau penggunaan atas beban Kontraktor.

JILID II - 22
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Pada waktu atau sebelum selesainya pekerjaan, Kontraktor harus

menyerahkan kembali kekayaan milik negara yang dipinjamkan kepadanya

dalam kondisi seperti waktu diterimanya dikurangi keausan yang wajar.

(3) Jika ketentuan Ayat (1) dan (2) pasal ini tidak dilaksanakan dengan baik oleh

Kontraktor, maka kekayaan milik negara yang dipinjamkan harus

dikembalikan seperti kondisi semula atas biaya Kontraktor dan bagian yang

hilang diganti dengan nilai yang sama. Selanjutnya Pemilik dapat

membatalkan peminjaman tersebut apabila ketentuan Ayat (1) dari pasal ini

tidak dipenuhi.

(4) Tata cara peminjaman kekayaan milik negara diatur sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan dicantumkan dalam Kontrak.

(5) Ketentuan-ketentuan mengenai pengaman kekayaan milik negara yang

berupa bahan dan peraltan dicantumkan dalam Bagian II - Syarat-syarat

Khusus.

PASAL 32

PENGUTAMAAN PENGGUNAAN JASA

DAN PRODUKSI DALAM NEGERI

Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, untuk pelaksanaan penyelesaian dan

pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mengutamakan penggunaan jasa dan

produksi dalam negeri, meskipun tetap harus memperhatikan syarat-syarat mutu

bahan dan jasa yang bersangkutan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan

tertulis dari Direksi.

PASAL 33

PENYERAHAN LAPANGAN

(1) Setelah kontrak ditanda tangani dan berlaku sah, maka Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II menyerahkan sebagian atau seluruh

lapangan kepada Kontraktor selambat-lambatnya dalam waktu 15 (lima belas)


hari sejak tanggal penanda tanganan kontrak dengan mengeluarkan Surat

JILID II - 23
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

Penyerahan Lapangan (SPL), agar Kontraktor dapat memulai pelaksanaan

Pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang disebutkan dalam Pasal 11.

(2) Setelah mengeluarkan Surat Penyerahan Lapangan maka Pemimpin/Ketua

SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II mengeluarkan Surat Perintah

Mulai Kerja yang ditujukan kepada Kontraktor, selambat-lambatnya dalam

waktu 15 (lima belas) hari sejak tanggal penanda tanganan Kontrak.

(3) Tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja merupakan waktu

dimulainya pekerjaan.

(4) Jika Kontraktor mengalami kelambatan akibat kegagalan pihak

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II untuk

menyerahkan Lapangan maka atas permintaan Kontraktor, Pemimpin/Ketua

SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II dapat memperpanjang jangka

waktu Pelaksanaan Pekerjaan yang menurutnya adil dan layak.

PASAL 34

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam pasal 36 (Penyerahan

Pertama Pekerjaan), maka seluruh pekerjaan harus diselesaikan oleh Kontraktor

dalam jangka waktu Pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak yang dihitung

dari tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja atau diselesaikan dalam

jangka waktu Pelaksanaan yang diperpanjang atau yang mungkin diijinkan sesuai

dengan ketentuan-ketentuan pasal 35 (perpanjangan Jangka Waktu Pelaksanaan).

PASAL 35

PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

(1) Apabila karena jumlah pekerjaan tambah atau keadaan yang sifatnya khusus

terjadi, sehingga dipandang wajar oleh Kontraktor untuk meminta

perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan maka Direksi harus

mempertimbangkan untuk selanjutnya mengusulkan kepada Pemimpin/Ketua

JILID II - 24
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II jumlah perpanjangan waktu

tersebut.

(2) Direksi tidak terikat untuk mempertimbangkan sehubungan dengan pekerjaan

tambah atau keadaan-keadaan yang sifatnyanya khusus, agar permohonan

tersebut dapat diselidiki dalam waktu yang singkat, kecuali apabila

Kontraktor dalam waktu 14 (empat belas) hari atau ditentukan lain dalam

Dokumen Kontrak sesudah pekerjaan tambah tersebut dimulai keadaan yang

khusus itu timbul, telah mendapatkan izin Direksi suatu permohonan tertulis

disertai keterangan-keterangan yang terperinci dan lengkap.

PASAL 36

PENYERAHAN PERTAMA PEKERJAAN

(1) Menjelang penyelesaian seluruh pekerjaan menurut Kontrak, Kontraktor dapat

mengajukan permintaan secara tertulis kepada Direksi untuk melaksanakan

Penyerahan Pertama Pekerjaan dengan menyebutkan Wakil Kontraktor untuk

keperluan tersebut.

(2) Dalam jangka waktu 7 hari setelah menerima surat tersebut Ayat (1) Direksi

memberitahukan secara tertulis kepada Kontraktor mengenai jadwal waktu

rencana pemeriksaan Pekerjaan oleh Panitia yang ditunjuk oleh

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II.

(3) Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah di-

keluarkannya surat tersebut Ayat (2) Panitia yang ditunjuk oleh

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II sudah harus

mulai melakukan pemeriksaan Pekerjaan di lapangan dan melakukan

pemeriksaan tersebut dalam jangka waktu 14 hari. Hasil pemeriksaan tersebut

dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan.

(4) Pada Berita Acara Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan dicantumkan pula

semua kekurangan dan/atau cacat serta hasil pengujian. Untuk maksud

JILID II - 25
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

memperbaiki kekurangan dan atau cacat tersebut Direksi memberikan waktu

perbaikan yang wajar pada Kontraktor.

(5) Bila berdasarkan pertimbangan Direksi kekurangan dan/atau cacat tidak

disebabkan kesalahan Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai

dokumen Kontrak, maka biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

(6) Dalam hal kekurangan dan/atau cacat berdasarkan pertimbangan Direksi

disebabkan oleh kesalahan Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan, maka

biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

(7) Setelah berakhirnya waktu perbaikan seperti yang dimaksud dalam ayat (4)

pasal ini, atau dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya

pemberitahuan dari Kontraktor bahwa perbaikan kekurangan dan atau cacat

telah diselesaikan, maka Direksi melakukan pemeriksaan ulang.

Apabila menurut pendapat Direksi tidak ada kekurangan dan atau cacat, maka

Direksi membuat Berita acara penyelesaian Pekerjaan yang disampaikan pada

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II.

Berdasarkan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan ini Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II mengeluarkan Berita Acara

Penyerahan Pekerjaan.

PASAL 37

BERITA ACARA PENYERAHAN PERTAMA PEKERJAAN

Apabila Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II

berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan berpendapat bahwa

pekerjaan telah selesai dan telah lulus pemeriksaan dan pengujian akhir dengan

memuaskan, maka Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan

II selambat-lambatnya dalam waktu 6 hari setelah Pemeriksaan berakhir

mengeluarkan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan tersebut maka jangka

waktu pemeliharaan dinyatakan mulai berlaku.

JILID II - 26
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PASAL 38

DENDA KETERLAMBATAN

(1) Jika Kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Jangka Waktu

Pelaksanaan yang ditentukan dalam Kontrak sesuai dengan ketentuan dalam

Pasal 34 (Jangka Waktu Pelaksanaan), maka Kontraktor dikenakan denda

sebesar yang ditentukan dalam Bagian II - Syarat-syarat Khusus untuk setiap

hari keterlambatan dan setinggi-tingginya 5% dari Nilai Kontrak.

(2) Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II tanpa

mengurangi hak Kontraktor untuk menagih pembayaran, dapat

memperhitungkan denda tersebut pada ayat (1) pada uang tagihan/angsuran

yang menjadi hak Kontraktor.

(3) Pengenaan denda akibat keterlambatan tidak membebaskan Kontraktor dari

kewajiban untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai Kontrak atau

kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab menurut Kontrak.

PASAL 39

PEMELIHARAAN, KERUSAKAN DANA CACAT

(1) Dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan Jangka Waktu Pemeliharaan

adalah Jangka Waktu yang dicantumkan dalam Kontrak, dihitung sejak

tanggal dikeluarkannya Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.

(2) Dalam waktu 14 hari sesudah berakhirnya Jangka Waktu Pemeliharaan,

Kontraktor harus selesai melakukan perbaikan, perubahan, pembangunan

kembali, pembetulan kerusakan-kerusakan, kekurang sempurnaan,

penyusutan-penyusutan dan Jangka Waktu Pemeliharaan sesuai yang diminta

secara tertulis oleh Direksi, berdasarkan hasil pemeriksaan Direksi sebelum

berakhirnya Jangka Waktu Pemeliharaan tersebut, kecuali keausan yang wajar.

(3) Semua pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan biaya

sendiri, bilamana menurut pendapat Direksi hal itu diperlukan, karena


penggunaan bahan-bahan atau cara pengerjaan yang tidak sesuai dengan

JILID II - 27
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

Dokumen Kontrak, atau berhubung dengan kelalaian Kontraktor dalam

memenuhi kewajiban menurut Kontrak. Tetapi apabila menurut pendapat

Direksi hal itu timbul karean sebab lain, maka biaya pekerjaan tersebut

dianggap sebagai pekerjaan tambahan.

(4) Jika Kontraktor tidak berhasil mengerjakan pekerjaan tersebut sebagaimana

diminta oleh Direksi, maka Pemilik berhak melaksanakan pekerjaan itu dengan

tenaga kerjanya sendiri, atau dengan Kontraktor lain, bilamana pekerjaan

tersebut harusnya menjadi kewajiban Kontraktor, maka dalam hal ini biaya

pekerja tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.

(5) Setelah berakhirnya Jangka Waktu Pemeliharaan dan setelah semua kewajiban

Kontraktor dipenuhi, Panitia tersebut dalam Pasal 36 Ayat (2) berdasarkan

pemeriksaan Pekerjaan mengeluarkan Berita Acara Pemeriksaan Akhir

Pekerjaan.

PASAL 40

BERITA ACARA PENYERAHAN KEDUA PEKERJAAN

(1) Kewajiban Kontraktor tidak boleh dianggap selesai sebelum Berita Acara

Penyerahan Kedua Pekerjaan disetujui oleh Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II dan diterima oleh Pemilik yang menyatakan

bahwa pekerjaan telah selesai dan dipelihara sesuai dengan Kontrak.

(2) Apabila Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II

berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pekerjaan, yang dibuat oleh

Panitia, berpendapat bahwa Kontraktor telah memenuhi semua kewajiban

Jangka Waktu Pemeliharaan, maka Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam)

hari setelah dipenuhinya semua kewajiban Jangka Waktu Pemeliharaan,

wajib mengeluarkan Berita Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan.

JILID II - 28
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PASAL 41

JENIS KONTRAK

(1) Apabila Kontrak didasarkan atas sistem Harga Total Tetap (lump- sum), maka

dalam hal demikian Kontraktor menerima pembayaran atas dasar harga yang

tercantum dalam Kontrak.

(2) Apabila Kontrak didasarkan atas sistem Harga Satuan (Unit Price) maka volume

pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus dianggap

sebagai pedoman dalam mengajukan harga penawaran.

Dalam hal demikian Kontraktor menerima pembayaran atas dasar Harga

Satuan dikalikan dengan volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan di

lapangan atau didasarkan hasil pengukuran dan pemeriksaan bersama

(mutual check).

PASAL 42

PERUBAHAN, PENAMBAHAN, PENGURANGAN PEKERJAAN

(1) Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II dapat

melakukan beberapa perubahan rencana Pekerjaan atau bagian Pekerjaan

yang dianggap perlu atau dianggap lebih baik, dan Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II mempunyai wewenang menetapkan

untuk melaksanakannya dan Kontraktor harus melaksanakan hal-hal sebagai

berikut :

(a) Menambah atau mengurangi Pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen

Kontrak.

(b) Menghapus sebagian Pekerjaan.

(c) Mengubah elevasi, kedudukan dan dimensi dari bagian-bagian pekerjaan.

(d) Melaksanakan pekerjaan tambah yang diperlukan untuk menyelesaikan

seluruh Pekerjaan dan pekerjaan tambah tersebut tidak akan

mempengaruhi berlakunya Kontrak.

JILID II - 29
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Perubahan-perubahan Pekerjaan tidak boleh dilaksanakan oleh Kontraktor

tanpa suatu perintah perubahan. Perintah Perubahan tersebut harus diberikan

secara tertulis oleh Direksi/Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II.

Dalam keadaan mendesak Direksi/Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II dapat memberikan perintah perubahan secara

lisan dan untuk selanjutnya dalam waktu 3 x 24 jam sejak perintah lisan

tersebut Direksi wajib memintakan persetujuan/pengesahan tertulis dari

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II. Perintah

tersebut harus dianggap sebagai perintah perubahan.

(3) Kontraktor wajib melaksanakan setiap perubahan bagian Pekerjaan seperti

telah dijelaskan dalam Ayat (1) diatas yang tidak lebih dari 10% dari Nilai

Kontrak. Kontraktor tidak berhak mengajukan perubahan harga satuan yang

telah tercantum dalam Dokumen Kontrak.

(4) Bila harga satuan bagian Pekerjaan dimaksud dalam Ayat (1) tidak tercantum

dalam Dokumen Kontrak, maka harga satuan baru dapat ditetapkan atas

persetujuan bersama.

PASAL 43

HAMBATAN YANG MENGAKIBATKAN TAMBAHAN BIAYA

(1) Apabila dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor menjumpai kondisi fisik

dilapangan yang nyata-nyata menghambat Kontraktor melaksanakan

pekerjaannya, sedangkan kondisi fisik tersebut tidak dapat diramalkan

sebelumnya sekalipun oleh Kontraktor harus segera memberitahukan secara

tertulis keadaan tersebut kepada Direksi.

(2) Segera setelah Direksi memeriksa dan menyetujui pemberitahuan tersebut

atas persetujuan Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II, maka Direksi akan memerintahkan tindakan-tindakan yang

JILID II - 30
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

harus dilaksanakan oleh Kontraktor dan untuk pekerjaan-pekerjaan ini

biayanya ditanggung oleh Pemilik.

(3) Direksi/Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II akan

membantu Kontraktor dalam hal mengatasi hambatan/masalah beserta

akibatnya yang terjadi demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 44

PERBAIKAN-PERBAIKAN MENDESAK

(1) Bila terjadi kerusakan terhadap Pekerjaan atau bagian Pekerjaan oleh karena

kegagalan atau peristiwa lain, baik selama Jangka Waktu Pelaksanaan maupun

selama Jangka Waktu Pemeliharaan, Direksi segera memberitahukan hal

tersebut secara tertulis kepada Kontraktor dan memerintahkan Kontraktor

untuk segera melaksanakan perbaikan.

(2) Bila Kontraktor tidak bersedia untuk segera melaksanakan perbaikan tersebut

pada Ayat (1) pasal ini, maka Direksi dapat menugaskan pihak ketiga untuk

melakukan perbaikan tersebut atas beban dan tanggung jawab Kontraktor.

(3) Tetapi apabila menurut pendapat Direksi hal itu timbul karena sebab yang lain

yang bukan kesalahan Kontraktor maka biaya tersebut harus dibayar sebagai

pekerjaan tambahan.

PASAL 45

PERALATAN KONSTRUKSI, PEKERJAAN SEMENTARA DAN BAHAN

(1) Semua Peralatan Konstruksi, Pekerjaan Sementara dan Bahan yang disediakan

oleh Kontraktor, jika dibawa ke lapangan harus dianggap hanya dimaksudkan

untuk pelaksanaan dan penyelesaian Pekerjaan dan Kontraktor tidak boleh

memindahkan, menyerahkan dan menjual barang-barang tersebut sebagian

dari padanya tanpa izin tertulis dari Direksi. Izin tersebut tak dapat dibatalkan

tanpa alasan.

JILID II - 31
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(2) Pemilik harus dibebaskan setiap waktu dari tanggung jawab atas kehilangan

atau kerusakan Peralatan Konstruksi, Pekerjaan Sementara atau Bahan yang

digunakan untuk pelaksanaan Pekerjaan.

PASAL 46

KEMAJUAN PEKERJAAN

(1) Seluruh Bahan, Peralatan Konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan

oleh Kontraktor, serta cara, kecepatan pelaksanaan dan pemeliharaan

Pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga dapat diterima

oleh Direksi.

(2) Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu

menurut penilaian Direksi telah terlambat untuk mengejar penyelesaian dalam

Jangka Waktu Pelaksanaan yang telah ditentukan atau yang diperpanjang,

maka Direksi harus memberitahu secara tertulis kepada kontraktor agar

mengambil langkah-langkah yang perlu diambil yang disetujui Direksi guna

meningkatkan laju pekerjaan.

(3) Jika Kontraktor gagal untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk

memperlancar kemajuan Pekerjaan, maka Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

Pengelolaan SDA Kalimantan II berhak untuk melaksanakan sebagian atau

beberapa bagian Pekerjaan dengan menyuruh seseorang atau dengan

Kontraktor lain, guna menyelesaikan Pekerjaan pada waktu yang telah

ditetapkan atau yang telah diperpanjang, atas beban dan tanggung jawab

Kontraktor.

(4) Dalam hal pekerjaan harus dilaksanakan pada malam hari sebagai akibat dari

kekurang lancaran laju pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan dan

memelihara fasilitas penerangan yang cukup agar memungkinkan pekerjaan

dapat berlangsung secara memuaskan tanpa adanya bahaya. Semua

pengaturan penerangan ini harus memuaskan Direksi dan biayanya


dibebankan kepada Kontraktor.

JILID II - 32
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(5) Ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perburuhan yang

berlaku mengenai Pekerjaan selama waktu-waktu tersebut dalam Ayat (4)

pasal ini harus dipatuhi oleh Kontraktor.

PASAL 47

LAPORAN

(1) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi laporan terperinci dalam

formulir pada waktu-waktu yang telah ditentukan oleh Direksi yang antara lain

mencantumkan susunan staf pelaksana, jumlah dari berbagai macam tenaga

kerja menurut waktu-waktu yang diperlukan oleh Kontraktor di lapangan,

keterangan-keterangan tentang peralatan Konstruksi dan lain-lain.

(2) Kontraktor berkewajiban untuk mempersiapkan dan menandatangani laporan

harian yang berisi :

− Jumlah dan macam bahan atau barang yang ada di lapangan dan belum

dipakai.

− Jumlah tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan/atau keterampilan.

− Jumlah dan jenis peralatan, yang masih dapat digunakan dan yang rusak.

− Jenis bagian Pekerjaan dan Pekerjaan Permanen yang dilaksanakan.

− Taksiran volume Pekerjaan Permanen yang dilaksanakan.

− Keadaan cuaca termasuk hujan, angin, banjir dan peristiwa- peristiwa alam

lain yang mempengaruhi kelangsungan pekerjaan.

− Catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan, perubahan desain dan

lain-lain.

Laporan harian tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan

di sahkan. Laporan harian yang disahkan yang merupakan rekaman kejadian

dan kenyataan di sekitar pelaksanaan pekerjaan harus disimpan dengan baik

oleh Direksi dan Kontraktor.

(3) Dalam hubungannya dengan pasal ini juga, Kontraktor berkewajiban untuk
mempersiapkan dan menyediakan :

JILID II - 33
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

a. Laporan Mingguan yang mencatat perihal macam pekerjaan dan kemajuan

pekerjaan.

b. Laporan Bulanan yang mencatat perihal hasil pelaksanaan pekerjaan.

c. Buku harian yang setiap saat tersedia dikantor lapangan dimana sewaktu-

waktu Direksi dapat memberikan perintah dan catatan-catatan dan

sebagainya dalam Buku Harian tersebut.

PASAL 48

PENILAIAN KEMAJUAN PEKERJAAN

(1) Direksi memastikan dan menentukan prestasi Pekerjaan yang dikerjakan

sesuai dengan Dokumen Kontrak.

(2) Apabila Direksi akan melakukan pemeriksaan, Kontraktor harus datang dan

membantu melakukan pemeriksaan tersebut serta wajib memberikan

keterangan yang mungkin diperlukan. Hasil pemeriksaan prestasi pekerjaan

dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan yang dibuat

oleh Direksi.

(3) Apabila Kontraktor tidak datang atau sengaja tidak datang, maka

pemeriksaan yang dikerjakan oleh Direksi dan yang disetujui Pemimpin/Ketua

SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II, wajib diakui sebagai

pemeriksaan yang benar atas prestasi Pekerjaan.

(4) Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pemeriksaan tersebut,

Kontraktor wajib menyatakan persetujuan/penolakan terhadap hasil

pemeriksaan tersebut.

PASAL 49

UANG MUKA

(1) Kontraktor berhak mendapatkan dari Pemimpin/Ketua Satuan Kerja Balai

Wilayah Kalimantan II uang muka sebesar yang ditentukan dalam Kontrak.

Agar uang muka tersebut benar-benar digunakan untuk persiapan Pekerjaan


SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II yang bersangkutan, maka

JILID II - 34
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

Kontraktor harus mengajukan permohonan yang disertai Rencana

Penggunaan uang Muka tersebut untuk diperiksa Direksi.

(2) Setelah persetujuan Direksi, Kontraktor menyampaikan jaminan uang muka

yang nilainya sama besar dengan jumlah uang muka.

Jaminan Uang muka diberikan oleh Penjamin dan mulai berlaku sejak uang

muka dibayarkan sampai lunasnya pembayaran kembali uang muka.

(3) Pembayaran kembali uang muka dilakukan dengan cara memotong

pembayaran angsuran secara sebanding.

(4) Dalam hal Kontraktor melakukan penyimpangan dari penggunaan uang muka

maka Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II dapat

memberikan peringatan tertulis sebagai kelalaian dalam pemenuhan ketentuan

Kontrak.

TATA CARA PEMBAYARAN

PASAL 50

PEMBAYARAN ANGSURAN

(1) Pembayaran Nilai Kontrak apabila dilakukan dengan cara angsuran, maka

banyaknya angsuran ditetapkan di dalam Kontrak.

(2) Kontraktor berhak mengajukan taginah pembayaran kepada Pemimpin/Ketua

SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II, sesudah kemajuan pekerjaan

mencapai tingkat-tingkat prestasi Pekerjaan tertentu sebagaimana disebutkan

dalam Kontrak atau diatur secara lain dalam Kontrak, maka Kontraktor dibayar

sesuai dengan prestasi pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara

Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan yang dibuat oleh Direksi.

JILID II - 35
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

PAILIT

PASAL 51

KEADAAN PAILIT, PENUNDAAN PEMBAYARAN HUTANG,

DAN PERWALIAN

(1) Apabila Kontraktor, dinyatakan dalam keadaan pailit, atau padanya diberi

penundaan pembayaran hutang atau dalam keadaan perwalian, maka

dengan persetujuan Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II, Pekerjaan dapat diteruskan oleh Kurator atau wali oleh ahli

waris/para ahli waris kontraktor.

(2) Kurator, wali, atau ahli waris/para ahli waris Kontraktor, dalam waktu 8

(delapan) hari setelah keadaan tersebut pada Ayat (1) terjadi, harus

memberitahukan kepada Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II tentang kesediaan mereka untuk meneruskan dan

menyelesaikan Pekerjaan.

(3) Apabila tawaran itu diterima, maka kurator, wali, atau ahli waris, para ahli

waris memperoleh segala hak dan kewajiban Kontraktor.

(4) Sambil menunggu keputusan tentang penerusan atau penyelesaian Pekerja

sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) pasal ini, Direksi berhak untuk

mengambil segala tindakan pencegahan kerusakan pada Pekerjaan yang

telah dilaksanakan atau mencegah kenaikan biaya yang masih harus

dikeluarkan disebabkan karena terhentinya Pekerjaan.

(5) Apabila pekerjaan diteruskan oleh kurator, wali atau ahli waris/para ahli

waris, maka biaya sehubungan dengan pekerjaan tersebut pada Ayat (4)

pasal ini akan diperhitungkan kemudian.

(6) Apabila tawaran untuk meneruskan Pekerjaan tidak diterima dan tidak

tercapai persetujuan antara kedua belah pihak tentang harga pekerjaan yang

telah dikerjakan sesuai dengan Dokumen Kontrak, maka oleh Pemilik dapat

ditunjuk Panitia Arbitrase sesuai Pasal 54. Panitia Arbitrase tersebut meneliti
secepat keadaan memungkinkan mengenai prestasi dan harga pekerjaan

JILID II - 36
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

yang telah dikerjakan sesuai dengan Dokumen Kontrak, termasuk bahan

yang teruji tetapi belum terpakai, dihitung sesuai dengan anggaran

pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Dalam hal ini Jaminan

Pelaksanaan menjadi milik negara.

(7) Direksi memberitahu kepada kurator, wali dan ahli waris/para ahli waris

Kontraktor dalam waktu secepat mungkin secara langsung atau disampaikan

pada domisili yang dipilih, mengenai tanggal pemeriksaan yang akan

dilakukan, jika diinginkan mereka dapat hadir pada tanggal pemeriksaan.

Segera setelah diadakan pemeriksaan, dilaksanakan pembayaran setelah

dipotong biaya bagi panitia Arbitrase tersebut diatas. Dengan demikian

tanggung jawab kurator, ahli waris/para ahli waris Kontraktor selesai.

(8) Apabila tawaran untuk meneruskan pekerjaan tidak atau tidak tepat

dilaksanakan pada waktunya oleh kurator, wali atau ahli waris/para ahli waris

Kontraktor, maka Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA

Kalimantan II berwenang untuk menyelesaikan Pekerjaan dengan cara lain.

Dalam hal ini Jaminan Pelaksanaan menjadi milik negara.

(9) Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II tidak akan

melakukan hal tersebut Ayat (8) pasal ini sebelum memberitahu secara

tertulis kepada kurator, wali atau ahli waris/para ahli waris Kontraktor dan

dalam waktu tiga hari memberi kesempatan kepada mereka untuk akhirnya

mengambil tindakan menurut Ayat (2) pasal ini.

(10) Apabila Pekerjaan menurut ketetapan dalam Ayat-ayat (8) dan (9) pasal ini

tidak diteruskan oleh kurator, maka Direksi berhak untuk memakai alat-alat

yang diperuntukan pelaksanaan Pekerjaan dan alat-alat angkutan Kontraktor

semula atau ahli warisnya. Alat-alat itu dalam hal demikian secepat mungkin

setelah tidak diperlukan lagi, diserahkan kepada Kontraktor atau ahli

warisnya.

(11) Bagi pemakaian alat-alat menurut Ayat (10) pasal ini dan untuk kemungkinan
terjadinya kerusakan-kerusakan Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana

JILID II - 37
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

Pengelolaan SDA Kalimantan II menanggung biaya yang wajar untuk

dibayarkan kepada Kontraktor atau ahli warisnya.

(12) Apabila berhubungan dengan penyelesaian Pekerjaan dengan cara tersebut

dalam Ayat (8) pasal ini, Pekerjaan memakan biaya lebih dari pada Nilai

Kontrak yang semula, maka kelebihan harga dibebankan kepada Kontraktor.

PEMUTUSAN KONTRAK

PASAL 52

PEMUTUSAN KONTRAK

(1) Apabila Kontraktor tidak bertindak sesuai dengan ketentuan- ketentuan

Kontrak atau perintah Direksi atau mengundurkan diri setelah

menandatangani Kontrak, atau Kontraktor dalam waktu yang telah ditetapkan

tidak memulai pelaksanaan Pekerjaan, maka Direksi dapat menentukan waktu

yang wajar dalam mana Kontraktor masih diberi kesempatan untuk memenuhi

kewajiban-kewajibannya.

(2) Apabila Kontraktor tidak mentaati peringatan yang dimaksud dalam Ayat (1)

pasal ini, atau kalau dalam pelaksanaan selanjutnya ia masih saja melakukan

hal atau kelalaian yang sama, dan setelah diberi peringatan tertulis tiga kali

berturut-turut dengan tenggang waktu lima belas (15) hari, maka dengan

sendirinya ia dianggap dalam keadaan lalai, dan Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II berhak memutuskan Kontrak secara

sepihak.

(3) Apabila Kontraktor terlambat menyelesaikan Pekerjaan sedemikian rupa

sehingga denda-denda yang dikenakan akibat keterlambatan tersebut

mencapai maksimum kama Direksi dapat menentukan waktu yang wajar

dalam mana Kontraktor masih diberi kesempatan untuk memenuhi

kewajiban-kewajibannya.

Apabila Kontraktor gagal menyelesaikan Pekerjaan dalam batas waktu yang


telah ditentukan tersebut pada ayat ini maka Pemimpin/Ketua SNVT

JILID II - 38
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II berwenang untuk memutuskan

Kontrak.

(4) Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak berdasarkan pasal ini, tanpa

mengurangi hak Kontraktor untuk memperoleh pembayaran bagi pekerjaan

yang telah dikerjakan termasuk Bahan teruji yang telah disediakan olehnya,

maka Kontraktor wajib selain berdasarkan Kontrak terhutang dan karenanya

berdasarkan Kontrak dikenakan padanya juga wajib untuk membayar semua

biaya yang sebagai akibat pemutusan Kontrak diderita oleh Pemilik terhitung

sejak mulai terjadinya keterlambatan sampai dengan saat pemutusan Kontrak.

(5) Akan tetapi Kontraktor tidak mempunyai hak apapun atas pembayaran yang

belum dilakukan sebelum Pekerjaan selesai seluruhnya. Apabila Pekerjaan

diselesaikan dengan harga yang lebih rendah dari pada yang disebut dalam

Kontrak, Kontraktor tidak mempunyai hak mendapatkan keuntungan yang

diperoleh berupa perbedaan antara Nilai Kontrak itu dan Nilai Biaya Pekerjaan

setelah seluruh Pekerjaan diselesaikan. Kontraktor berhak memeriksa

kewajaran dari jumlah biaya yang dipergunakan oleh Pemimpin/Ketua SNVT

Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II atau Pihak Ketiga dalam mengambil

alih penyelesaian sisa Pekerjaan.

(6) Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak berdasarkan pasal ini Pemilik

berwenang untuk mempergunakan alat-alat yang oleh Kontraktor

diperuntukan bagi pelaksanaan pekerjaan dan angkutan bagi pelaksanaan

lebih lanjut, dan juga untuk mempergunakan bahan-bahan bagi pelaksanaan

pekerjaan yang telah didatangkan ditempat pekerjaan. Pemimpin/Ketua

SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II wajib mengusahakan agar

alat-alat pelaksanaan pekerjaan dan angkutan dimaksud dalam ayat ini

selama dipergunakan, dipelihara dengan baik, akan tetapi bagi

penggunaannya tidak wajib membayar biayanya dan tidak menanggung

resiko apapun kecuali dalam hal kerusakan yang jelas disebabkan oleh
kesalahan penggunaannya.

JILID II - 39
SID Rehabilitasi Daerah Irigasi/Rawa Kewenangan Kabupaten
LAPORAN DOKUMEN LELANG

(7) Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak berdasarkan pasal ini Pemilik sebelum

melaksanakan pemutusan Kontrak berwenang untuk menyita Jaminan

Pelaksanaan dan mencairkan uangnya untuk keperluan pembiayaan

penyelesaian sisa pekerjaan, dan akan diperhitungkan kemudian.

(8) Untuk pelaksanaan pemutusan Kontrak tersebut pasal ini Kontraktor dan

Pemimpin/Ketua SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Kalimantan II /Pemilik

sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-

undang Hukum Perdata Indonesia.

(9) Untuk semua perintah, surat-surat yang disampaikan dengan perantara juru

sita, gugatan dan tuntutan dimuka Pengadilan setelah diputuskan Kontrak,

Pemilik dan Kontraktor tetap berdomisili di tempat yang telah dipilihnya

Dalam Kontrak.

JILID II - 40

Anda mungkin juga menyukai