Anda di halaman 1dari 2

instrumentasi hplc :

reservoir : tempat meletakkan solven, solven yg digunakan pd hplc harus pure (HPLC grade) atau pa
tapi harus difiltrasi 0,2 mikrometer

degassing : proses menghilangkan gas dlm fase gerak. He sparging (disemburkan sambil dijalankan
instrumennya)

sistem tubbing (selang)

fitiing : menghubungkan dari selang ke alat2 lain.

pumping isstem :

-single piston : menimbulkan puls/denyutan

-lingkaran jd oval untuk mengurangi denyutan

on-line solvent mixing : biasanya dual (campuran) dengan pelarut organik

UPLC : berbeda ditekanan (lebih tinggi dari HPLC) karena partikel yg digunakan ukurannya dibawah 2
mm di dlm kolom

auto sampler : sistem loop

Columns : jantungnya HPLC (tdk ada kolom=tdk ada proses pemisahan)

kromatografi kolom konvensional gak pake pompa karna pakai gravitasi, karna bentuknya jg
horizontal jd fase gerak ttp bisa gerak.

bagian kolom : tabung, bahan pendukung (support material) dan fase diam. bahan tabung bisa pakai
stanless steel atau poly ethet ether ketone, yg banyak staninless karna bisa untuk tekanan 15000 psi.
diameter berbeda2 sesuai tipe, klu hplc tipenya preparative.

bahan pendukung kolom ; tempat meletakkan fase diam. biasanya pakai silika, zirkonia, alumina dan
titania, karbn grafit. ukuran partikel 5 mm tekanan yg dibutuhkan sedikit. tp klu <2 mm tekanannya
tinggi dan tidak stabil. solid core biasanya dari kaca/gelas.

algomerasi : partikel silika dikumpulkan menggunakan pelarut tertentu kemudian diletakkan di tanur
pd suhu 600^oC maka akan beralgomerasi (menyatu). kemudian disaring.

fase diam :silika memiliki gugus xilanol, dmn difungsionalisasi dengan monoklorosilana. Cl bereaksi
dngn OH pada Silika (H) disubtitusi gugus xilana, terbentuk jembatan xilana. partikel silika akan
ditempelkan dengan kolom C18. klu pake kolom nonpolar maka pake RC18. C18>C8>phenil (untuk
reverse phase) (metode yg paling banyak digunakan, FG nya air, murah).

Untuk normal phase membuat kolom polar? Rnya diganti propilsiano/propildiol. normal fase pake
fase diam silikanya aja, biasanya kromatografi adsorbsi.

semakin banyak R maka karbonnya semakin banyak. karbon lot semakin tinggi maka akan lebih
nonpolar

Detektor : mengubah sinyal kimia menjadi sinyal elektronik. detektor visual adalah detektor pertama
(cnth pada kromatografi kolom, dan kertas), kemudian berkembang menjadi detektor UV. dtektor
harus SENSITIF.. STABIL, RESAPON CEPAT,. diameter kolom 4,6 mm. volume internal kecil agar kurva
menyempit.
-Detektor solut properti : mengukur sifat analat.

-bulk : mengukur sifat fase gerak, diukur dlu sifar pure fase gerak baru campuran analat yg
mengotori fase grak, indeks bias akan turun. analat banyak = penurunan indeks bias turun.
merupakan detktor universal.

-detektor UV vis : diukur intensitas sinar awal dan akhir. inlite dari kolom masuk ke detektor. sumber
sinar D2 dan W.

. FWD : fixed, satu panjang gelombang saja tergantung jenis lampunya.

. WWD : variable lamdanya, lampunya D2, ada slit, monokromator.analisa kebanyakan 254 nm.

. DAD/PDA : pake lampu D2 atau tungsten, bedanya dia menembakan lgsg ke flow cell dengan
detektor yg cahayanya masih polikromatis, kemudian ada grating untuk membiaskan. sekali
pembacan bisa stimultan.

pemilihan lamda pada detektor : pake lamda maks agar serapannya paling besar agar linearitasnya
tinggi (kurva lebih terjal). cut off perlu diperhatikan.

cut off solvents adalah panjang gelombang pelarut. misal metanol 220 nm maka dibawah 220 nm
gabisa dipake.

fluoresensce deketror : sangat sensitif untuk solute yg dpt berfloresence ketika dieksitasi radiasi UV.
lgsg dikeluarkan energi emisinya. sudut harus 90 0 karena ada proses eksitasi kemudian emisinya ke
segala arah untuk menghindari kontaminasi gangguan sinyal datang. sumber sinarnya dalah lampu
UV dan lampu kilat xenon. emisi>eksitasi. syaratnya harus dilakukan he sparging (agar sinyal tdk
turun)

METODE PEMISAHAN

Anda mungkin juga menyukai