Anda di halaman 1dari 13

Laporan Uji Karbohidrat

Uji Gula Pereduksi

Disusun Oleh:

Aryoka Natakusuma (07)

XII-MIPA 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 CIBINONG

Jl. Karadenan No. 5 Cibinong, Bogor 16913 Telp/Fax. ( 0251 ) 8654347


Web : www.sman2cibinong.sch.id
Email : info@sman2cibinong.sch.id
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Uji
Karbohidrat Uji Gula Pereduksi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata Pelajaran Kimia.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tintin Sugiharti, S.Pd., M.Pd. selaku
guru mata pelajaran Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan saya
yang telah membantu dalam proses pembuatan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun Saya butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bogor, 20 maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 3
1.2 Tujuan Percobaan 3
1.3 Prinsip Percobaan 3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................................. 4

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan dan Alat 7
3.2 Prosedur Percobaan 7

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan 8

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam
yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman yang
berklorofil,karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara karbondioksida dan molekul
air dengan bantuan sinar matahari, disebut fotosientesis (Tim Dosen, 2010).
nCO2+ nH2O (CH2O)n + nO2
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu
dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan
dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang
dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar,
batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan
dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari
makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Berdasarkan pernyataan di atas bahwa sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari makanan akan tetapi terkadang kita tidak mengetahui bahwa karbohidrat jenis
apa yang kita makan dan bagaimana sifat-sifat serta fungsi dari karbohidrat tersebut.
Oleh karena itu dilakukanlah percobaan mengenai karbohidrat ini.
1.2. Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan.
2. Mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi karbohidrat.
3. Mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat.
4. Mengetahui kadar gula pereduksi dalam suatu bahan.
1.3. Prinsip Percobaan
Dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Larutan
uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah
bata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen yang
terdapat di alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka
senyawa ini pernah diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga disebut sebagai
karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan ”hidrat dari karbon” merupakan
gagasan yang tidak benar. Hal ini karena ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus
empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat (Tim Dosen, 2010).
Asam asetat misalnya dapat ditulis (C2(H2O)2 dan formaldehid dengan rumus CH2O
atau HCHO. Dengan demikian suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari
rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting ialah rumus strukturnya (Tim Dosen,
2010).
Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada
molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil(aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi
itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan polihidroksiketon atau
senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis (Tim Dosen, 2010).
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal dari
karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat
Statistik, di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah energi rata-
ratasehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-negara maju seperti AmerikaSerikat
dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50%. Nilai energi karbohidrat adalah
4 kkal per gram (Almatsier, 2010).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat
terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai
lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul (Almatsier, 2010).
Karbohidrat sederhana terdiri atas (Almatsier, 2010) :
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air,
yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5];
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C
ada 11 molekul air [C12(H2O)11];
3. Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa,
dan fruktosa.
Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa,
pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa atau
ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimilki senyawa tersebut (Murray
dkk, 2009).
Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan adalah
ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan dari
gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon, masing-masing
membawa gugus hidroksil (Tim Dosen, 2010).
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara
terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu
gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung
jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan
oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah
yangmenyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut (Almatsier, 2010).
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada empat jenis
disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu
penting dalam ilmu gizi. Kedua monosakarida yang saling mengikat berupa ikatan glikosidik
melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1
dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul.
Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan.
Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui hidrolisis.
Glukosa terdapat pada empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan
galaktosa (Almatsier, 2010).
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintetis. Ada empat
jenis gula alkohol, yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol. Sorbitol terdapat di dalam
beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak digunakan
dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-
kue. Manitol dan dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan
galaktosa. Secara komersial, manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol
ini banyak digunakan dalam industri pangan. Sedangkan inositol merupakan alkohol siklis
yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam
sekam serealia. Bentuk esternya dengan asam fitat menghambat absorpsi kalsium dan zat besi
dalam usus halus (Almatsier, 2010).
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida. Sebagian
besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia (Murray dkk, 2009).
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat di dalam biji
tumbuhtumbuhan dan kacang-kacangan.seperti halnya polisakarida nonpati, oligosakarida ini
di dalam usus besar mengalami fermentasi (Almatsier, 2010).
Untuk karbohidrat kompleks terdiri atas (Almatsier, 2010):
1. Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida.
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu dengan
yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan
monosakarida (Tim Dosen, 2010).
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik.
Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk
menentukan struktur molekul polisakarida (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana
yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercaban. Gula sederhana ini terutama
adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
glikogen, dan polisakarida nonpati (Almatsier, 2010).
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu
jenis pati berbeda satu sama lain bergantung jenis tanaman asalnya. Rantai glukosa terikat
satu sama lain melalui ikatan alfa yang dapat dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier,
2010).
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan. Cairan
glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Dekstrin
maltosa, suatu produk hasil hidrolisis parsial pati, digunakan sebagai makanan bayi karena
tidak mudah mengalami fermentasi dan mudah dicernakan (Almatsier, 2010).
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Glikogen
terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih bercabang. Struktur yang lebih
bercabang ini membuat glikogen lebih mudah dipecah. Glikogen dalam otot hanya dapat
digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati
dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa
melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak
dan disimpan dalam jaringan lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang
penting dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan berasal dari hewani
dalam jumlah terbatas (Almatsier, 2010).
Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada tumbuhan.
Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena baik amilum maupun
glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam air akan membentuk koloid
danmemberikan warna merah dangan larutan iodium. Pembentukan glikogen dari glukosa
dalam sel tubuh diatur oleh hormon insulin dan prosesnya disebut glycogenesis. Sebaliknya,
proses hidrolisis glikogen menjadi glukosa disebut glycogenolisis (Sirajuddin dan
Najamuddin, 2011)
Mengenai penjelasan tentang serat, akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena
peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Definisi terakhir yang diberikan untuk serat
makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding sel. Ada dua
golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak
dapat larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air
adalah pektin, gum, mukilase, glukan dan algal (Almatsier, 2010).
Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka struktural semua tumbuh-
tumbuhan. Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan yang terdiri atas
polimer linier panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk ikatan beta. Polimer
karbohidrat dalam bentuk ikatan beta tidak dapat dicernakan oleh enzim pencernaan manusia
(Almatsier, 2010).
Pektin, gum, dan mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-tumbuhan.
Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang di dalam air sehingga membentuk gel. Oleh karena
itu, di dalam industri pangan digunakan sebagai bahan pengental, emulsifer,dan stabilizer
(Almatsier, 2010).
Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut
dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali polisakarida bersifat tidak larut
dalam air. Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan
terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental
semacam gel (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya (Almatsier, 2010):
1. Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia,
karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di dalam
tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak.
2. Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa
manis. Alatkecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
3. Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
5. Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan
cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat
makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu
menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa
makanan yang akan dikeluarkan.
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat
diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat. Oleh sebab itu,
tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia. Untuk memelihara
kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi total berasal dari
karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana (Almatsier,
2010).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini :
1. Rak Tabung
2. Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Penjepit Tabung
5. Pemanas Spiritus
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini :
1. Cu Reagent
2. Fruktosa
3. Sukrosa
4. Aquades
3.2. Prosedur Percobaan
1. Siapkan 3 tabung reaksi pada rak tabung.
2. Masukkan 5 mL Cu Reagent pada tiap tabung.
3. Masukkan Aquades ke tabung satu.
4. Masukkan Fruktosa ke tabung dua.
5. Masukkan Sukrosa ke tabung tiga.
6. Panaskan setiap tabung reaksi dengan menggunakan pemanas spiritus.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1. Tabel

No Zat Uji Hasil Uji Monosakarisa (+/-)

1 Aquades Biru -

2 Fruktosa Merah Bata +

3 Sukrosa Biru -

4.1.2. Pembahasan
Pada percobaan ini, diperoleh data bahwa suatu monosakarida dapat dibedakan
dengan disakarida yang dapat diamati dari terbentuknya endapan merah bata pada
senyawa fruktosa, sedangkan pada zat uji lainnya tidak terbentuk endapan merah bata,
sehingga dianggap sebagai disakarida. Sama halnya dengan pereaksi Benedict, pereaksi
ini juga mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ . Pada dasarnya, monosakarida dapat
mereduksi lebih cepat dibandingkan dengan disakarida. Disakarida dengan konsentrasi
rendah tidak memberikan hasil positif oleh karena itu, larutan uji disakarida tidak
membentuk warna merah orange pada percobaan ini.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Gula reduksi pada suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan
berwarna merah bata pada fruktosa.
2. Monosakarida dan disakarida dapat dibedakan dengan terbentuknya endapan merah
bata pada monosakarida sedangkan pada disakarida tidak terbentuk endapan merah
bata.
3. Uji positif ditandai dengan perubahan warna dari biru menjadi kuning-merah.

Anda mungkin juga menyukai