TUJUAN PROSEDUR
Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan linen dalam keadaan
steril
B. PENJELASAN SINGKAT TENTANG PROSEDUR
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta
sporanya pada peralatan perawatandankedokterandengancaramerebus, stoom,
panas tinggi atau menggunakan bahan kimia
C. PERATURAN DAN KEBIJAKAN INTERN TERKAIT PROSEDUR INI
1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014
tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015
tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
D. PROSEDUR
1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan clorin 0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang sudah
terpakai dan bisa di gunakan lagi kedalambak perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam (model kran
bukan putaran) dengan tangan kanan
Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-
hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum
jahit). Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari karet,
jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam atau
kaca
Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang terbuat dari
kaca dengan cara:
Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa
darah dan kotoran dengan cara menyikat dengan perlahan, searah dan
berulang-ulang di bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih di semua permukaan
Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara memutar skrup secara
perlahan kekiri sampai terlepas. Menyikat dengan seksama terutama
pada bagian sambungan dan sudut peralatan dengan cara menyikat
dengan pelahan , searah dan berulang-ulang di bawah air mengalir
sampai tidak tampak noda darah atau kotoran
Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pad
a peralatan dengan cara melihat dengan membolak balik di bawah
penerangan yang cukup terang
Megurangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali (atau lebih
bila perlu) dengan air dan sabun atau detergen
Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih dengan cara
mengambil satu persatu alkes dan peralatan laboratorium dan membilas
satu persatu di bawah air mengalir
b. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain. Jika peralatan akan
didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalkan dalam larutan klorin
0.5 %), tempat kan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering
sebelum memulai proses (DTT)
c. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau
direbus, atau disterilisasi di dalam autoclave /oven panas kering, tidak
perlu dikeringkan dulu sebelum proses sterilisasi dimulai
d. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air
dan sabun, kemudian bilas dengan seksama menggunakan air bersih
e. Melepas sarung tangan
f. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Pengemasan
Catatan:
Memberi label pada peralatan yang sudah steril dengan mencantumkan nama,
jenis peralatan, tanggal dan disterilkan.
E. KETERLIBATAN PIHAK LAIN DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR
1. Kepala Puskesmas
2. Petugas Poli Umum
3. Petugas KIA
4. Petugas VK
5. Petugas Laboratorium
F. FORMULIR, DOKUMEN ATAU BLANGKO
-
I. LAMPIRAN
-
J. REFERENSI
Depkes RI, Modul Pelatihan Asuhan Persalinan Normal,2008