Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN M-10

MODULUS YOUNG

I. Tujuan Percobaan
1.1 Menentukan modulus Young dari kawat.
II. Dasar Teori
2.1 Modulus Young

Modulus Young merupakan sifat elastic panjang suatu benda yang dapat
diketahui dari besar konstanta elastisitas panjang bahan. Modulus Young
merupakan perbandingan antara tegangan terik dan regangan tarik pada suatu
kawat, dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:

𝐹
𝜎 𝐹𝐿
𝐸= = 𝐴
∆𝐿 = 𝐴∆𝐿0 (2.1)
𝜀
𝐿𝑜

Dengan E adalah modulus Young, σ adalah tegangan dan εadalah regangan


(Martini, 2009).

2.2 Tegangan
Tegangan tarik menyatakan kekuatan dari gaya yang menyebabkan
penarikan pada sebuah kawat yang biasanya dinyatakan dalam bentuk gaya per
satuan luas (Sears, 2004).
Persamaan tegangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑔𝑎𝑦𝑎 𝐹
𝜎= =𝐴 (2.1)
𝑙𝑢𝑎𝑠

Dengan σ merupakan symbol dari tegangan, F adalah gaya tarik yang


diberikan pada kawat (N). A merupakan luas penampag kawat (m2) yang biasanya
berbentuk lingkaran, maka luas penampang kawat dapat dinyatakan dalam
diameter :
1
𝐴 = 𝜋𝑑 2 (2.2)
4

Dengan d merupakan diameter kawat (m) (Martini, 2009).


2.3 Regangan
Regangan tarik adalah perubahan relative panjang sebuah kawat yang
mengalami tegangan tarik, dapat dirumuskan sebagai berikut :
∆𝐿
𝜀= (2.4)
𝐿𝑜

Dengan ε merupakan regangan tarik, ΔL adalah pertambahan panjang dan


Lo merupakan panjang mula-mula dari sebuah kawat (Martini, 2009).
2.4 Elastisitas

Elastisitas merupakan kemampuan benda untuk kembali ke bentuk awal


setelah gaya yang mengenai benda tersebut dihilangkan (Giancolli, 1998).

Setiap benda yang dikenai benda akan mengalami perubahan, dan salah satu
perubahan yang dialami benda adalah perubahan panjang. Sifat dimana benda
yang telah dikenai gaya dan mengalami pertambahan panjang dapat
mengembalikan bentuknya seperti semula setelah gaya dihilangkan disebut
elastisitas benda (Martini, 2009).

Elastisitas merupakan sifat benda untuk melawan deformasi, sehingga benda


hanya mengalami deformasi sementara dan tidak mengalami perubahan
permanen. Sebuah benda dapat dikatakan elastic sempurna adalah ketika gaya
yang menyebabkan perubahan bentuk pada benda dihilangkan, maka benda akan
kembali pada bentuk semula. Tidak ada benda yang benar-benar elastic sempurna,
namun banyak benda yang hampir elastic sempurna, yaitu sampai deformasi yang
terbatas yang biasa disebut limit elastic. Jika benda berdeformasi melewati limit
elastiknya, maka ketika gaya yang menyebabkan perubahan dihilangkan, benda
tidak akan kembali ke bentuk semula. Perbedaan sifat elastic dan plastic suatu
benda hanya terletak pada tingkat besar atau kecilnya deformasi yang terjadi
(Souisa, 2011).
III. Metode Penelitian
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Skala utama dan nonius
Berfungsi untuk mengukur pertambahan panjang kawat.
3.1.2 Pemberat
Berfungsi sebagai gaya yang menarik kawat.
3.1.3 Meteran
Berfungsi untuk mengukur panjang kawat.
3.1.4 Mikrometer sekrup
Berfungsi untuk mengukur diameter kawat.
3.1.5 Kawat
Berfungsi sebagai objek pada percobaan.
3.1.6 Timbangan
Berfungsi untuk menghitung massa beban.
3.2 Gambar Alat dan Bahan

Gambar 3.1 Skala nonius dan utama Gambar 3.2 Pemberat

Gambar 3.3 Batang penggaris Gambar 3.4 Mikrometer sekrup


Gambar 3.5 Kawat Gambar 3.6 Timbangan
3.3 Skema Alat

ΔL
mg

Gambar 3.7 Skema alat percobaan M-10 Modulus Young.


Keterangan :
1. Skala utama dan nonius, berfungsi untuk mengukur pertambahan
panjang kawat.
2. Pemberat, berfungsi sebagai gaya yang menarik kawat.
3. Batang penggaris, berfungsi untuk mengukur panjang kawat.
4. Mikrometer sekrup, berfungsi untuk mengukur diameter kawat.
5. Kawat, berfungsi sebagai objek pada percobaan.
6. Timbangan, berfungsi untuk menghitung massa beban.
3.4 Diagram Alir

Mulai

Beban, panjang kawat

Memasang dua kawat pada gantungan dan memasang


skala utama dan nonius.

Mengukur panjang dan diameter kawat dan menimbang


massa pemberat.

Memasang beban standard an beban variasi pada kawat


dan mengatur kedudukan nol skala utama nonius.

Mencatat pertambahan panjang kawat.

Pengulangan dengan
Ya
berat beban berbeda

Tidak

Pertambahan panjang

Selesai

Gambar 3.8 Diagram Alir Percobaan M-10 Modulus Young.


3.5 Diagram Fisis

Resultan gaya saat sebelum kawat diberi beban adalah


nol, setelah diberi beban, maka terdapat gaya berat yang
mengarah ke bumi, sehingga menarik kawat.

Terjadi tegangan tarik pada kawat dan menyebabkan


kawat bertambah panjang dari panjang semula.

Semakin besar gaya yang diberikan beban, akan


semakin besar pertambahan panjang kawatnya.

Gambar 3.9 Diagram fisis percobaan M-10 modulus Young.


DAFTAR PUSTAKA

Martini, Dwi dan Oktova, Raden. 2009. “Penentuan Modulus Young Kawat Besi dengan
Percobaan Regangan”. Berkala Fisika Indonesia. Vol. 2 No. 1.
Giancoli, D. C. 1998. Physics. Jakarta : Erlangga.
Sears, F. W., Zermansky, M.W. 2004. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.
Souisa, Matheus. 2011. “Analisis Modulus Young Elastisitas dan Angka Poisson Bahan
Dengan Uji Tarik”. Vol. 5 No. 2 Hal 9-14.

Anda mungkin juga menyukai