Makalah SMA
Makalah SMA
PENDAHULUAN
Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki cukup banyak
ragam kebudayaan dengan sebagian besarnya masih sarat akan nilai-nilai Islam.
Sebagai contoh adalah kesenian Tari Laweut yang bernafaskan Islam. Kata laweut
adalah suatu ungkapan yang berasal dari kata seulaweut (salawat), yaitu berupa kata-
kata untuk memuji Nabi Muhammad SAW. Tari ini dahulunya dimainkan oleh
malam hari. Selain itu, tari laweut juga biasa dimainkan istri-istri para pejuang untuk
Tari laweut adalah tari tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh. Diantara
tarian Aceh, tari laweut merupakan salah satu tari yang cukup populer tidak hanya di
Aceh, tapi juga di Indonesia dan mancanegara. tari laweut asal aceh merupakan tarian
yang fungsinya itu hampir sama dengan tarian saman, namun agak sedikit berbeda
dalam gerakkan dan lagu yang di bawakan ketika sedang menari. Tari Laweut Aceh
ini fungsinya hampir sama dengan tarian saman yaitu mencerminkan pendidikan,
utama tarian ini adalah sebagi media dakwah yang menyampaikan mengenai agama
1
Aceh memiliki tarian yang beragam, salah satunya tari Laweut yang sudah
seulaweuet. Sanggar Seulaweuet merupakan salah satu media untuk pelestarian dan
pengembangan nilai-nilai seni budaya Aceh yang islami. Tarian yang terdapat di
sanggar Seulaweuet ini menjaga keaslian tarian tanpa merubah ragam gerak tari.
Sehingga tak heran jika sanggar Seulaweuet mampu memperkenalkan tarian di dalam
yang tidak jauh bedanya dengan seudati akan tetapi dimainkan oleh perempuan,
cara seseorang memuliakan tamu, tari ini juga mengandung sifat kekerabatan antar
berikutnya untuk membangun bangsanya sendiri agar lebih maju. Tidak hanya itu,
pada Saman diperlihatkan gerakan yang begitu gagah, atau perkasa dalam
tahun 2018 ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda
2
B. Rumusan Makalah
C. Manfaat Makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tari Laweut
Tari Laweut adalah tari yang berasal dari Aceh. Laweut berasal dari kata
Laweut ditetapkan namanya pada Pekan Kebudayaan Aceh II (PKA II). Tarian ini
berasal dari Aceh Utara dan telah berkembang di seluruh Aceh. Tari laweut ini biasanya
di lakukan oleh delapan orang baik itu perempuan atau laki-laki yang musiknya itu berasal
dipersembahkan kedelapan orang penari ini akan diiringi dengan syair-syair yang
dilantunkan oleh satu atau dua orang aneuk laweut yang berdiri di salah satu sudut
pentas. Jadi tari Lawuet ini tidak dimainkan dengan iringan alat musik, hanya diiringi
oleh syair-syair yang dilantunkan oleh aneuk laweut saja. Inilah yang menjadi salah
4
tepat pada bagian dada dan perut dengan keras, adapun pada tari Laweut tidak
Tari Laweut juga bisa dan biasa dilaga atau dilombakan, dua kelompok penari
saling berhadapan dan beradu gerak. Sisi yang dinilai dari perlombaan ini adalah
dan syair yang mengiringi tarian yang berupa kisah-kisah, kiasan-kiasan, sindiran,
pujia-pujian kepada Allah dan salawat kepada rasul, pesan-pesan tentang kehidupan
sesungguhnya tidak dapat melepaskan antara kesatuan elemen gerak, ruang, waktu,
dan tenaga”. Tari Laweut diciptakan dengan beberapa unsur-unsur gerak yang
ditekankan adalah keterampilan gerak yang memadai serta peranan yang harus
dimainkan. Gerak tari Laweut merupakan gerak-gerak yang telah diberi sentuhan seni
sehingga menghasilkan gerak yang indah. Elemen gerak tari Laweut ada tiga macam
yaitu: 1. Ruang Hal-hal yang berkaitan dengan ruang dalam tari Laweut adalah level
5
Menurut Dibia (2006:125) Gerak tari dapat dinikmati melalui persepsi ruang.
Yang dimaksud dengan ruang disini bukan hanya arti harfiah, misalnya kamar atau
terwujudnya suatu gerak. Mustahil jika suatu gerak tanpa adanya ruang, karena setiap
gerak dibuatnya memiliki desain ruang. Begitu pula dengan tari Laweut yang
Tari Laweut sering disebut juga dengan Tari Seudati Inong karena dilihat dari
jumlah penari, gerakan-gerakannya, pola tarian, proses dan teknik dari tarian ini mirip
seperti Tari Seudati. Kedua tari ini sama-sama ditarikan oleh 8 orang penari wanita
dan 1 orang syahi (penyanyi) musik sekaligus yang memimpin gerakan penari
lainnya. Yang membedakan yaitu kekhasan Tari Seudati menggunakan tepukan dada
sedangkan Tari Laweut menggunakan tepukan paha bukan dada. Kata Laweut pada
nama tari ini berasal dari bahasa Arab yaitu kata Salawat yaitu sanjungan yang
tarian ini memang lebih banyak bershalawat atas nabi. Sebelum sebutan laweut
dipakai, pertama sekali tari ini disebut dengan Tari Akoon (Seudati Inong). Kemudian
Musik yang digunakan dalam tarian ini yaitu musik internal yang berasal dari
tubuh penari seperti tepukan dada, petikan jari,tepukan tangan, hentakan kaki dan
vokal syahi yang menyanyikan syair dari tarian ini. Di dalam pementasan Tari
Laweut ini terdapat syair yang dilantunkan selama gerakan tarian berlangsung. Syair-
syair yang terdapat pada Tari Laweut mengandung pesan-pesan tersendiri seperti
6
mengenai keimanan, kemasyarakatan, pembangunan, dan lain-lain. Inilah yang
menjadi ciri khas dari budaya dan seni Aceh terutama pada tariannya dimana
mengandung unsur agama Islam yang kental. Kita dapat mendengarkan syair-syair
keagamaan sebagai bentuk ajaran agama yang disampaikan lewat karya yang luar
biasa.
Tari Laweut sering ditampilkan pada saat kegiatan pesta rakyat, pesta
perkawinan dan peringatan hari-hari besar lainnya. Sebelum menari, gerakan dari tari
ini diawali dengan penari-penari dari arah kiri atas dan kanan atas dengan jalan
gerakan barisan memasuki pentas dan langsung membuat komposisi berbanjar satu.
Posisi mereka menghadap kepada penonton. Sebelum tarian dimulai, para penari
memberi salam hormat dengan mengangkat kedua belah tangan sebatas dada
Arah hadap yang bervariasi mulai dari depan, samping kanan, samping kiri,
bawah, atas, belakang dan serong. Pada tari Laweut menggunakan volume gerak
kecil, sedang, dan besar, serta pola perpindahan garis lurus, berbelok dan memutar.
Tenaga tari ini menggunakan tenaga tidak rata, maksudnya ada gerak yang kuat dan
lincah, namun ada pula gerak yang mengalun lembut yang membuat geraknya lebih
membawakan seluruh rangkaian gerak tari dari awal sampai akhir. Tanggapan
mengenai tempo yang digunakan dalam tari ini adalah tempo cepat dan lambat,
7
Perubahan gerak dan komposisi tari sangat tergantung pada syair yang
dilantunkan oleh aneuk laweut. Setiap satu syair, maka ia memiliki satu jenis gerak.
Dengan kententuan gerak tari akan dilakukan dalam bentuk babakan, dengan pola
gerak berhenti pada setiap syair, lalu berlanjut pada gerak dan syair yang lainnya.
kebersamaan. Ciri khas tari Laweut ini ada pada gerakan meloncat, melangkah, tepuk
paha (peh fa), petik jari (ketrep jaroe) dan menghentakkan kaki ke lantai (geddham
adalah gerak pokok atau gerak dasar dalam gerak tari Laweut
1. Saleum yaitu lantunan syair berisi salam dan sapaan yang dimulai oleh syeh dan
oleh syeh dan aneuk laweut.
8
4. Kisah yaitu syair yang berisikan tentang hikmah-hikmah yang dapat dipelajari dari
9
10
BAB III
KESIMPULAN
Tari Laweut ini sering disebut juga dengan Tari Seudati Inong, dikarenakan
dari segi jumlah penari, gerakan-gerakannya, proses, contoh tarian, dan teknik dari
tarian ini sangat menyerupai mirip Tari Seudati. Kedua tarian ini sama-sama ditarikan
oleh 8 penari perempuan dan 1 orang syahi (penyanyi) musik yang sekaligus
memimpin gerakan penari lainnya. Yang membedakan dari kedua tarian ini yaitu
kekhasan Tari Seudati memakai tepukan dada, sedangkan pada Tari Laweut memakai
tepukan paha dan bukan dada. Tari Laweut sering ditampilkan pada dikala acara-
acara tertentu, menyerupai pesta rakyat, pesta perkawinan dan peringatan hari besar
lainnya.
Tari Laweut merupakan salah satu tari tradisional, tari Laweut sendiri diambil
dari kata Seulaweut (Shalawat). Shalawat bentuk jamak dari kata Salla atau Salat
yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Arti bershalawat
dapat dilihat dari pelakunya, jika shalawat ini datanganya dari Allah SWT berarti
memberi rahmat kepada makhluk, shalawat dari malaikat berarti memberi ampunan
sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah SWT
memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
11
12