Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK
Diajukan untuk memenuhi tugas stase Kep. Jiwa
Dosen Pembimbing Asiah, M.Kep

Disusun oleh :

Adi Iyah Bahiyah Dina Nurbaiti Rahmah


Ani Widya Ningsih Euis Ayu Yuanah
Cecep Supriyadi Fitri Malini
Devy Rokhmah M Mei Umayah
Dewi Yulyanti Miladianur

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
TAHUN 2021
A. Latar Belakang
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan
tidak dapat diatur dirumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran,
mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit, hal
yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan. Hari-hari
perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfalisitasi kemampuan sosialisasi sejumlah kliendengan masalah hubungan sosial
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara kontruktif dimana
memungkinkan penembangan pola – pola penyaluran energi seperti katarsis, peluapan
marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa menimbulkan kerugian pada diri
sendiri maupun lingkungan. Tujuan : menyalurkan nergi, destruktif ke konstruktif,
mengekspresikan perasaan, meningkatkan hubungan interpersonal.Untuk mencapai hal
tersebut di atas perlu di buat suatu pedoman pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
seperti terapi aktivitas kelompok penyaluran energi. (Keliat,2004:16)
B. Topik
Membuat Kerajinan Tangan
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat menyalurkan energinya secara kosntruktif dan memberikan stimulasi
pada klien agar mampu mengekspresikan perasaannya melalui dengan membuat
kerajinan tangan. Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran
energi dengan membuat kerajinan tangan, diharapkan pasien dapat menjalin
kerjasam dengan pasien lain dan mampu mengontrol emosi.
2. Tujuan Khusus
1) Klien mampu membuat kerajinan tangan seperti celengan atau tempat
menyimpan uang.
2) Klien mampu melatih konsentrasi dan meminimalkan penggunaan energi
serta emosional untuk aktivitas.
3) Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan kegiatan positif
4) Klien mampu fokus mencontoh kerajinan tangan
5) Klien mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan dengan melakukan
kegiatan positif.
D. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021
Jam : 09.00 wib
Tempat : Panti Gramesia
E. Metode
Diskusi dalam Kelompok
F. Media dan Alat
a. Botol aqua
b. Stiker
c. Renda-renda
d. Lem
G. Setting Tempat

Leader CO Leader Observer


Fasilitator
Pasien

Pasien
Pasien
Pasien
Pasien
Pasien
Fasilitator
Fasilitator
Pasien
Pasien

Pasien
Pasien
Pasien

Pasien
Fasilitator

Fasilitator
Pasien

Pasien Pasien Pasien Pasien


Fasilitator Fasilitator
H. Pembagian Tugas
a. Peran Leader
 Memimpin jalannya kegiatan
 Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
 Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
 Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
 Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
 Memberi reinforcement positif pada klien
 Menyimpulkan kegiatan
b. Peran Co-Leader
 Membantu tugas leader
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
 Mengingatkan leader tentang kegiatan
 Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Peran Observer
 Mengobservasi jalannya acara
 Mencatat jumlah klien yang hadir
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
 Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
 Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
 Membuat laporan hasil kegiatan
d. Peran Fasilitator
 Memfasilitasi jalannya kegiatan
 Memfasilitasi klien yang kurang aktif
 Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
 Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
I. Antisipasi Masalah
1. Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan
memberikan motivasi oleh fasilitator.
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan
alasan klien meninggalkan permainan, berikan motivasi agar klien kembali
mengikuti permainan.
3. Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien tersebut
bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain
tersebut bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka
J. Pengorganisasian Kelompok

LEADER CO LEADER FASILITATOR OBSERVER

Dewi Yulyanti Cecep Supriyadi 1. Adi Iyah Bahiyah Fitri Malini


2. Mei Umayah
3. Euis Ayu Yuanah
4. Devy
Rokhmah.M
5. Miladianur
6. Dina Nurbaiti
Rahmah
7. Ani Widya
Ningsih

K. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
 Mengumpulkan semua klien yang terjadwal ikut membuat kerajian tangan
 Membuat kontrak dengan klien.
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari petugas pada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan petugas
 Menanyakan beberapa nama dan panggilan klien yang ikut serta
teman.
b. Evaluasi/Validasi
 Menanyakan perasaan klien
 Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
 Waktu 60 menit
 Tempat : Panti Gramesia
 Topik : membuat kerajinan tangan
d. Tujuan aktivitas : klien dapat membuat kerajian tangan.
3. Fase Kerja
a. Mengucapkan salam
b. Leader mengenalkan diri dan mengenalkan anggota terapis lain
c. Leader mengatakan maksut dan tujuan diadakan terapi penyaluran energy
d. Leader mengevaluasi keadaan hari ini
e. Leader menjelaskan aturan main
f. Atur posisi pasien
g. Membagikan alat dan bahan
h. Fasilitator memberikan contoh terlebih dahulu
i. Motivasi pasien untuk memperhatikan fasilitator saat memberi contoh
j. Membenahi kerajianan klien untuk mengikuti seperti yang dicontohkan
k. Membuat Kerajinan untuk ditiru klien
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Pemimpin TAK mengesplorasikan perasan klien setelah mengikuti
TAK
 Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif kepada klien
 Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba membuat kerajinan
sendiri
 Pemimpin TAK memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien membuat kerajinan untuk penyaluran energi.
 Menganjurkan klien melatih diri sendiri secara mandiri dan teratur
cara membuat kerajinan yang telah dipelajari.
 Terapis menganjurkan klien untuk belajar mengendalikan
emosinya dengan melakukan hal – hal positif.
 Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. M. (2011).   Keperawatan Jiwa Aplikasi praktik klinik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kelliat B A. (2004). Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Magdalena Ria. (2015). Proposal Terapi Kelompok Penyaluran Energi.  Politeknik
Kesehtan Kemenkes Malang (p. 6). Malang: Scribd

Anda mungkin juga menyukai