Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi. Perusahaan farmasi
merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia
dibandingkan dengan perusahaanperusahaan yang lainnya. Rata-rata penjualan obat di tingkat
nasional selalu tumbuh 12%-13% setiap tahunnya dan lebih dari 70% total pasar obat di
Indonesia dikuasai oleh perusahaan nasional (Sari, 2019). Kalangan analis memperkirakan
laju saham emiten farmasi akan lebih cepat menemukan momentum pemulihan saat Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai meningkat. Dalam periode tahun berjalan, IHSG telah
terkoreksi 25,29 persen. Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan “sektor
farmasi cukup diuntungkan dengan kasus besar yakni penyebaran COVID-19”. Menurutnya,
saham sektor farmasi menjadi rumah bagi emiten-emiten defensif dengan ekspektasi bahwa
performa keuangannya akan lebih baik dibandingkan dengan sektor lain (Situmorang, 2020).
Berdasarkan fenomena yang sedang terjadi saat ini dan hasil penelitian mengenai faktor-
faktor yang diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan memiliki hasil yang tidak
konsisten. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menguji pengaruh financial leverage,
kebijakan dividen, profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas. Berdasarkan uraian
tersebut, maka judul penelitian ini adalah pengaruh financial leverage, kebijakan dividen,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 - 2019.