Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS FISIKA SMA/MA KELAS X

TENTANG
“VEKTOR”

Disusun Oleh : Kelompok 2


Nama : 1. Fina Afriani Putri (18033094)
2. Andriyanto Putra (18033087)
3. Reza Rahmat Hidayat (18033106)
4. Ukhlufi Khairi (18033114)
Prodi : Pendidikan Fisika C
Dosen Pembimbing : Wahyuni Satria Dewi, S.Pd, M.Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II ISI
2.1 Konsep Besaran Vektor dan Skalar Beserta Contoh
2.1.1 Cara Menggambarkan Vektor
2.1.2 Penulisan Notasi Vektor
2.2 Resultan Vektor Sebidang
2.2.1 Metode Grafis
1. Metode Poligon
2. Metode Jajargenjang
2.2.2 Metode Analitis
1. Rumus Cosinus
2. Mengurai Vektor
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Vektor”. Tugas makalah ini
penulis buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen untuk mata kuliah
Analisis Fisika SMA/MA Kelas X. Shalawat beriringan salam tidak lupanya disampaikan kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kea lam penuh keilmuan seperti
sekarang ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibuk Wahyuni Satria Dewi, S.Pd,
M.Pd selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Analisis Fisika SMA/MA Kelas X yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menulis makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Serta penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dalam penulisan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati.
Dan penulis berharap makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami materi yang
penulis bahas dalam makalah ini.

Padang, 1 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat pada saat ini. Telah
banyak penemuan-penemuan yang sangat berpengaruh pada dunia saat ini, yang mana
penemuan itu memudahkan pekerjaan manusia. Penemuan-penemuan ini berhubungan
dengan salah bidang ilmu yaitu ilmu fisika.

Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan sebisa mungkin
memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan keteraturan lainnya di alam
semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan keteraturan yang telah ditemukan untuk
menjadi bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tanpa ada penemuan tentang keteraturan lensa,
maka tidak mungkin di temukan planet-planet, tanpa ditemukannya planet-planet, tidak
mungkin ditemukan Hukum-hukum Kepler, tanpa ditemukan Hukum Kepler, maka tidak
mungkin ditemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih terus
berlanjut, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan
keteraturan-keteraturan lainnya.

Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting dan mendasar.
Oleh sebab itu maka hal yang paling awal adalah vektor. Maka dari itu kami membuat
makalah ini untuk menjelaskan tentang vektor agar peserta didik dapat memahami materi
vektor dengan sebaik-baiknya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
a. Bagaimana konsep besaran vektor dan skalar, serta contohnya?
b. Bagaimana cara menentukan resultan vektor sebidang dengan metode grafis?
c. Bagaimana cara menentukan resultan vektor sebidang dengan metode analitis?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk:
a. Mengetahui konsep besaran vektor dan skalar beserta contohnya.
b. Mengetahui cara menentukan resultan vektor sebidang dengan metode grafis.
c. Mengetahui cara menentukan resultan vektor sebidang dengan metode analitis.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu membuat penulis dan pembaca menjadi
lebih paham dan mengerti tentang vektor.
BAB II
ISI
2.1 Konsep Besaran Vektor dan Skalar Beserta Contoh
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai (besar) saja dan tidak
memiliki arah. Contoh besaran skalar yaitu panjang, massa, waktu, volume, kelajuan, massa
jenis, daya, energi, dan suhu. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai
(besar) dan arah. Contoh besaran vektor yaitu kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan
perpindahan.

2.1.1 Cara Menggambar Vektor


Sebuah vektor digambarkan dengan anak panah yang terdiri dari pangkal dan
ujung. Panjang anak panah menyatakan besar vektor dan arah anak panah (dari pangkal
ke ujung) menyatakan arah vektor. Semakin panjang gambar vektor semakin besar nilai
dari vektor tersebut. Sementara itu jika arah panah mengarah ke kanan maka vektor
memiliki arah positif dan jika arah panahnya mengarah ke kiri maka vektor memiliki
arah negatif. Gambar vektor yaitu :
A B

2.1.2 Penulisan Notasi Vektor


Penulisan notasi vektor ada 2 cara, yaitu :.
 F , a⃗ .
Ditulis dengan huruf yang diatasnya terdapat tanda panah. Contohnya ⃗
 Ditulis dengan huruf tebal. Contohnya F, a.

Penulisan notasi nilai vektor ditulis dengan huruf tipis dan miring. Contohnya F,
a. Saat ditulis tangan ditambahkan tanda panah diatas huruf tersebut.
2.2 Resultan Vektor Sebidang
2.2.1 Metode Grafis
1. Metode Poligon
Resultan sebuah vektor juga bisa diperoleh dengan metode poligon (segi
banyak). Dimana pada resultan dari dua vektor atau lebih diperoleh dengan
memidahkan pangkal vektor yang satu ke ujung vektor yang lainnya. Contoh
resultan vektor menggunakan metode poligon yaitu :

Resultan vektor untuk dua vektor tersebut yaitu :


R=P+Q

Resultan vektor untuk enam vektor tersebut yaitu :


R = V 1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6

2. Metode Jajargenjang
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan dengan menggunakan metode
jajargenjang dengan kedua vektor tersebut merupakan sisi-sisinya. Resultan vektor
pada metode jajargenjang diperoleh dari diagonal jajargenjang, yaitu titik
pangkalnya sama dengan kedua titik pangkal vektor tersebut. Contoh resultan vektor
menggunakan metode jajargenjang, yaitu :
R merupakan resultan vektor nya. Dimana :
R=A+B

2.2.2 Metode Analitis


1. Rumus Cosinus
Resultan dua vektor dapat diperoleh juga menggunakan rumus cosinus.
Seperti pada gambar berikut ini.

Menurut aturan cosinus dari segitiga OKM diperoleh persamaan :


OM2 = OK2 + KM2 – 2OK KM cos (180 – α)
= OK2 + KM2 – 2OK KM (-cos α)
= OK2 + KM2 + 2OK KM cos α

Karena OM = R, OK = V1, dan OL = V2, maka persamaannya menjadi :


R2 = V12 + V22 + 2V1V2 cos α
R = √ V 12+V 22 +2 V 1 V 2 cos α
dengan α adalah sudut apit yang dibentuk vektor V1 dan V2. Arah resultan vektor
diperoleh dengan aturan sinus yang persamaannya :
R V1 V2
= =
sin α sin α 1 sin α 2
Jika dua vektor antara V1 dan V2 saling tegak lurus, vektor resultannya bisa
diselesaikan dengan dalil Phythagoras. Seperti gambar berikut ini.

Besar resultan vektornya :


R = √ a2 +b 2
Contoh :
Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 4 N dan 5 N dan memiliki
titik pangkal berimpit. Hitunglah nilai dan arah resultan vektor ini jika sudut apit
antara kedua vektor adalah 600.
Jawab :
Diketahui : F1 = 4 N ; F2 = 5 N ; α = 600
a. R = √ F12 + F 22 +2 F1 F2 cos α = √ 4 2+ 52+ 2 ( 4 ) ( 5 ) cos 600
= √ 16+25+20 = √ 61 N
R F2 F 5
b. = → sin β = 2 sin α = sin 600 = 0.5544 → β = 33.670
sin α sin β R √ 61

2. Mengurai Vektor
Untuk menentukan resultan besaran vektor bisa digunakan menguraikan
vektor. Dengan cara ini memungkinkan perolehan resultan vektor lebih teliti
dibandingkan dengan metode poligon. Langkah-langkah yang harus diperhatikan
adalah penguraian dari komponen vektor dalam sumbu x dan sumbu y. Komponen-
komponen vektor terhadap sumbu x dijumlahkan, yaitu R x = ∑ V x dan komponen-

komponen vektor terhadap sumbu y dijumlahkan, yaitu Ry = ∑ V y. Seperti pada


gambar berikut ini.
Fx = F cos α ; Fy = sin α.
Nilai resultan vektornya yaitu :
R = √ F x 2+ F y 2
Arah resultan R terhadap sumbu x yaitu :
Fy
tan α =
Fx
Contoh :
Tentukan vektor gaya F yang nilainya 20 N dan membentuk sudut 30 0 terhadap
sumbu x positif. Tentukan nilai komponen-komponen vektor gaya F itu terhadap
sumbu x dan sumbu y.
Jawab :
Diketahui : F = 20 N ; α = 300
Fx = F cos α = 20 cos 300 = (20 N)( ½ √ 3) = 10√ 3 N
Fy = F sin α = 20 sin 300 = (20 N)( ½ ) = 10 N
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu :
a. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor
adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
b. Cara menggambar vektor yaitu dengan cara menggambar anak panah yang memiliki titik
pangkal dan titik ujung.
c. Cara penulisan notasi vektor ada dua, yaitu dengan cara menebalkan huruf yang
digunakan dan dengan cara memberikan arah panah diatas huruf.
d. Untuk menentukan resultan vektor sebidang bisa digunakan metode grafis atau metode
analitis.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Dudi. 2009. Mudah Dan Aktif Belajar Fisika Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : PT Setia
Purna Inves.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai