Anda di halaman 1dari 8

1.

Etika Profesi dibidang TI


Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional
terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7)

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-
norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien,
antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan
pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa)
misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia
perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user
dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak
yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).

Kode Etik Pengguna Internet

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:

1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan


dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung


secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk
didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala
bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk


melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan


informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.

6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab
atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya


(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.

9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
teguran secara langsung.

Etika Programmer

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:

1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.

2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.

3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.

4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali
telah membeli atau meminta ijin.

5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak
kedua tanpa ijin.

6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.

7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu
proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.

8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain
untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.

9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.

10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja

11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.

12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.

13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.

14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer
akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

4.    Tanggung Jawab Profesi TI

Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling
menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika)
semenjak tahun 1974.

Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan
yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang


berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan
mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.

2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.

3. Bekerja di bawah disiplin kerja

4. Mampu melakukan pendekatan disipliner

5. Mampu bekerja sama

6. Cepat tanggap terhadap masalah client.

Contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah :

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan


mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.

2. Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.

3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan


yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada


persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.

5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti


pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat

Sumber : https://raahmaad.wordpress.com/2013/10/20/etika-profesi-di-bidang-it-
informasi-dan-teknologi/

2. Prinsip dasar Etika Profesi


Prinsip dasar di dalam etika profesi adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Standar Teknis, profesi dilakukan sesuai keahlian

2. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan


ketekunan

3. Prinsip Tanggungjawab, profesi melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional

4. Prinsip Kepentingan Publik, menghormati kepentingan publik

5. Prinsip Integritas, menjunjung tinggi nilai tanggung jawab professional

6. Prinsip Objektivitas, menjaga objektivitas dalam pemenuhan kewajiban

7. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi

8. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

Sumber : https://sitirz.ilearning.me/2015/02/28/etika-profesi-it/

3. Jelaskan mengenai Etika Profesi menurut :


A. Association of Computing M achinery “Code of Ethics and Professional Conduct”

Kode Etik ACM mengungkapkan hati nurani profesi komputasi,dan menegaskan kewajiban
profesional komputasi baik secara individu maupunsecara kolektif untuk menggunakan
keterampilan mereka untuk kepentingan masyarakat. Tindakan profesional komputasi
mengubah dunia. Untuk bertindak secara bertanggung jawab, mereka harus merenungkan
yang lebih luasdampak pekerjaan mereka, secara konsisten mendukung kebaikan publik.
Pedoman ini dirancang untuk menginspirasi dan membimbingperilaku etis semua profesional
komputasi, termasuk praktisi saat ini dan calon, instruktur,pelajar, pemberi pengaruh, dan
siapa saja yang menggunakan teknologi komputasi dengan cara yang berdampak.

1. PRINSIP ETIS UMUM.

Seorang profesional komputasi harus ...

1. Berkontribusi kepada masyarakat dan kesejahteraan manusia,mengakui bahwa semua


orang adalah pemangku kepentingandalam komputasi.

2. Hindari bahaya.

3. Bersikaplah jujur dan dapat dipercaya.

4. Bersikaplah adil dan mengambil tindakan untuk tidak mendiskriminasi.

5. Menghormati pekerjaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan ide-ide baru,penemuan,


karya kreatif, dan artefak komputasi.

6. Menghormati privasi.

7. Hormati kerahasiaan.

2. TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL.

Seorang profesional komputasi harus ...

1. Berusaha keras untuk mencapai kualitas tinggi di kedua prosesdan produk kerja
profesional.

2. Menjaga standar profesional yang tinggikompetensi, perilaku, dan praktik etis.

3. Mengetahui dan menghormati aturan yang ada terkaitpekerjaan profesional.

4. Menerima dan memberikan ulasan profesional yang sesuai.

5. Berikan evaluasi yang komprehensif dan menyeluruh tentangsistem komputer dan


dampaknya, termasukanalisis risiko yang mungkin terjadi.

6. Melakukan pekerjaan hanya di bidang kompetensi.

7. Memupuk kesadaran dan pemahaman publik tentangkomputasi, teknologi terkait,


dankonsekuensi.

8. Mengakses sumber daya komputasi dan komunikasihanya jika diizinkan atau jika dipaksa
olehbarang publik.
9. Desain dan implementasikan sistem yang kokohdan aman digunakan.

3. PRINSIP KEPEMIMPINAN PROFESIONAL.

Seorang profesional komputasi, terutama yang bertindak sebagai pemimpin,Sebaiknya...

1. Memastikan bahwa barang publik menjadi perhatian utamaselama semua pekerjaan


komputasi profesional.

2. Mengartikulasikan, mendorong penerimaan, dan mengevaluasipemenuhan tanggung jawab


sosial oleh anggotaorganisasi atau kelompok.

3. Mengelola personel dan sumber daya untuk meningkatkankualitas kehidupan kerja.

4. Mengartikulasikan, menerapkan, dan mendukung kebijakan danproses yang mencerminkan


prinsip-prinsip Kode.

5. Ciptakan peluang bagi anggotaorganisasi atau kelompok untuk tumbuh sebagai


profesional.

6. Berhati-hatilah saat memodifikasi atau menghentikan sistem.

7. Mengenali dan merawat secara khusus sistem itumenjadi terintegrasi ke dalam


infrastruktur masyarakat.

4. KEPATUHAN TERHADAP KODE.

Seorang profesional komputasi harus ...

1. Menjunjung tinggi, mempromosikan, dan menghormati prinsipdari Kode.

2. Perlakukan pelanggaran Kode sebagai tidak konsisten dengankeanggotaan di ACM.

Sumber : https://www.acm.org/code-of-ethics

B. Ten Commandments of Computer Ethics

1. Thou Shalt Not Use A Computer To Harm Other People.

(Jangan Menggunakan Komputer Untuk Membahayakan Orang Lain.)

2. Thou Shalt Not Interfere With Other People’s Computer Work.

( Jangan Mengganggu Pekerjaan Komputer Orang Lain.)

3. Thou Shalt Not Snoop Around In Other People’s Computer Files.

( Jangan Mengintai File Komputer Orang Lain.)

4. Thou Shalt Not Use A Computer To Steal.


(Jangan Menggunakan Komputer Untuk Mencuri.)

5. Thou Shalt Not Use A Computer To Bear False Witness.

(Jangan Menggunakan Komputer Untuk Memberikan Kesaksian Palsu.)

6. Thou Shalt Not Copy Or Use Proprietary Software For Which You have Not Paid.

( Jangan Menyalin Atau Menggunakan Perangkat Lunak Berpemilik Yang Belum Anda
Bayar.)

7. Thou Shalt Not Use Other People’s Computer Resources Without Authorization Or Proper
Compensation.

(Jangan Menggunakan Sumber Daya Komputer Orang Lain Tanpa Izin Atau Kompensasi
Yang Sesuai.)

8. Thou Shalt Not Appropriate Other People’s Intellectual Output.

(Jangan Menyesuaikan Hasil Intelektual Orang Lain.)

9. Thou Shalt Think About The Social Consequences Of The Program You Are Writing Or
The System You Are Designing.

( Anda Harus Berpikir Tentang Konsekuensi Sosial Program Yang Anda Tulis Atau Sistem
Yang Anda Rancang.)

10. Thou Shalt Always Use A Computer In Ways That Insure Consideration And Respect For
Your Fellow Humans.

( Anda Harus Selalu Menggunakan Komputer Dengan Cara Yang Menjamin Pertimbangan
Dan Rasa Hormat Terhadap Sesama Manusia.)

Sumber : http://computerethicsinstitute.org/publications/tencommandments.html

C. Code Of Ethics and Standard Of Conduct

Berikut ini adalah 10 etika dalam menggunakan komputer :

1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain.

2. Jangan mengganggu pekerjaan komputer orang lain.

3. Jangan mengintai di dalam file orang lain.

4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.

5. Jangan menggunakan komputer untuk mengucapkan saksi dusta.


6. Jangan menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang Anda belum dibayar.

7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.

8. Jangan hasil intelektual orang lain sesuai’s.

9. Engkau berpikir tentang konsekuensi sosial dari program yang Anda tulis.

10. Engkau menggunakan komputer dengan cara yang menunjukkan pertimbangan dan rasa
hormat.

Sumber : https://ketutarimbawa.wordpress.com/data-processing-management-association-
code-of-ethics-and-standard-of-conduct/

Anda mungkin juga menyukai