Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI LITHIUM-ION 18650


DAN BATERAI VRLA PADA PORTABLE CHARGER STATION WITH
SOLAR CELL FOR ELECTRIC VEHICLE

Disusun oleh:

Muhammad Edo Tri Dewantara

NIM 1741220030

Dosen Pembimbing

Dr. Asrori, ST., MT.


NIP. 197705172001121002

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2020
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI LITHIUM 18650 DAN
BATERAI VRLA PADA CHARGER STATION WITH SOLAR CELL

FOR ELECTRIC VEHICLE

Oleh:

Muhammad Edo Tri Dewantara

NIM 1741220030

Tanggal ujian proposal: . . . . . . . . . . . .

Disetujui oleh:

1. Dr. Asrori, ST., MT. _______________ (Pembimbing)

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Edo Tri Dewantara


NIM : 1741220030
Program Studi : D-IV Teknik Otomotif Elektronik
Jurusan : Teknik Mesin

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Proposal skripsi/Skripsi yang saya susun


dengan judul “ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI LITHIUM
18650 DAN BATERAI VRLA PADA CHARGER STATION WITH SOLAR
CELL FOR ELECTRIC VEHICLE” benar-benar karya saya, dan bukan merupakan
plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Proposal


skripsi/Skripsi ini hasil plagiasi, baik sebagian maupun seluruhnya, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Malang, 10 Januari 2020

Yang membuat pernyataan,

Materai
6000

Muhammad Edo Tri


Dewantara

NIM 1641220069

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia kesehatan, kesempatan, dan semangat yang tinggi sehingga
Proposal skripsi/Skripsi berjudul Analisis Pengaruh Campuran Bahan Bakar
Pertalite 90 Dengan Bioethanol Terhadap Performa Mesin Pada Sepeda Motor 125
cc ini dapat disusun dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Dengan selesainya Proposal skripsi/Skripsi ini, penyusun sampaikan terimakasih


kepada:

1. Drs. Awan Setiawan, MMT., M.M., selaku Direktur Politeknik Negeri


Malang;
2. Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang;
3. Nurhadi, S.Pd., SST., M.T., selaku Ketua Program Studi D-IV Teknik
Otomotif Elektronik Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang;
4. Dr. Asrori, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Proposal skripsi/Skripsi.
5. Dosen, Tenaga Kependidikan dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin,
khususnya Program Studi D-IV Teknik Otomotif Elektronik, yang
memberikan dukungan atas terselesaikannya Proposal skripsi/Skripsi;
6. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Proposal skripsi/Skripsi.
Penyusun berharap semoga Proposal skripsi/Skripsi ini bermanfaat. Kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan
Proposal skripsi/Skripsi ini dimasa mendatang,
Malang, 10 Januari 2020

Penyusun,

iv
DAFTAR ISI
PROPOSAL SKRIPSI ........................................................................................... i
Disusun oleh:............................................................................................................ i
Muhammad Edo Tri Dewantara .......................................................................... i
Dosen Pembimbing .................................................................................................. i
PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK ........................ i
JURUSAN TEKNIK MESIN .................................................................................. i
PROPOSAL SKRIPSI ......................................... Error! Bookmark not defined.
Tanggal ujian proposal: . . . . . . . . . . . . .................. Error! Bookmark not defined.
Dr. Asrori, ST., MT. ............................................... Error! Bookmark not defined.
4. Dr. Asrori, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Proposal skripsi/Skripsi. ... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 2
1.6 Luaran Penelitian ...................................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................................. 4
2.2 Kajian Pustaka ........................................................................................................... 5
2.2.1 Panel surya (Solar panel).................................................................................... 5
2.2.2 Solar charge controller ....................................................................................... 8
2.2.3 Inverter DC to AC ............................................................................................... 9
2.2.4 Baterai .............................................................................................................. 10
2.2.5 Perhitungan Anova Two Factor Analysis.......................................................... 13
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 14
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................................ 14
3.2 Kerangka Konsep Penelitian.................................................................................... 14
3.3 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 15

v
3.4 Waktu, Tempat, dan Jadwal Penelitian................................................................... 16
3.5 Biaya Penelitian....................................................................................................... 18
3.6 Metode Pengambilan Data ..................................................................................... 19
3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis ................................................................... 20

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................................... 14

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Perhitungan ANOVA Two Factor Analysis.......................................... 13

Tabel 3. 1 Alat dan Bahan ................................................................................................ 15


Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 17
Tabel 3. 3 Biaya Penelitian .............................................................................................. 18
Tabel 3. 4 Tabel Pengolahan data .................................................................................... 20

viii
ABSTRAK

Keterbatasan energi menjadi hal yang sangat serius, dengan


mengembangkan sumber energi terbarukan dan meningkatkan teknologi
manajemen daya juga menjadi semakin penting. Baterai Charger adalah suatu alat
yang berfungsi untuk mengisi baterai dengan tegangan konstan, tegangan ini akan
mengisi baterai hingga mencapai tegangan yang ditentukan atau sering disebut full
charge. Perkembangan charger baterai sendiri diawali dengan susunan komponen
yang sederhana terdiri atas trafo dan dioda sebagai penyearah. Kemudian terus
berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan penggunaan baterai, dan
mencari solusi agar baterai dapat lebih awet.
Proses penghasilan listrik pada baterai litium-ion adalah jika anoda dan
katoda dihubungkan, maka elektron mengalir dari anoda menuju katoda, bersamaan
dengan itu listrik pun mengalir. Pada bagian dalam baterai, terjadi proses pelepasan
ion litium pada anoda, kemudian ion tersebut berpindah menuju katoda melalui
elektrolit, dan di katoda bilangan oksidasi kobalt berubah dari 4 menjadi 3, karena
masuknya elektron dan ion litium dari anoda. Sedangkan proses recharging,
berkebalikan dengan proses ini. Sedangkan pada baterai VRLA Suhu
pengoperasian optimal untuk baterai VRLA adalah 25 ° C (77 ° F); setiap kenaikan
8 ° C (15 ° F) di atas ambang suhu ini akan memotong setengah masa pakai baterai.

Dengan adanya portable charger station with solar cell for electric vehicle
yang memanfaatkan radiasi sinar matahari, maka kita dapat mengukur kecepatan
pengisian baterai terhadap sepeda listrik dan ketahanan umur pakai baterai sebagai
data pembanding antara baterai VRLA dan baterai Lithium.

Kata kunci : Baterai, Solar cell, Baterai charger

ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Selama ini kebutuhan energi bahkan kebutuhan dunia masih mengandalkan


minyak bumi sebagai penyangga utama kebutuhan energi.Sementara itu tidak dapat
dihindarkan bahwa sumberenergi ini semakin langka dan mahal harganya.
BagiIndonesia masalah energi menjadi lebih penting lagiartinya dan perlu
mendapatkan penanganan yangkhusus karena Lebih kurang 80 % kebutuhan energi
di Indonesia dipenuhi oleh minyak bumi (data2002) Harga minyak dan Konsumsi
minyak bumi yang cenderung meningkat dengan pesat setiap tahun, Banyaknya
sumber-sumber alternatif diIndonesia yang perlu dikembangkan.(Saiful Manan,
2009)
Indikator kerja baterai litium adalah kapasitas, kemapuan sikluse lektrokimia
yang bergantung kepada bahan anoda. Dalam Sawai (1994), Subhan(2011), dan
Ohzuku dkk (2001) menyatakan bahwa elektroda negatif pada baterai konvensional
terbuat dari grafit karena biaya yang murah, kepadatan energi yang tinggi (2,21
g/cc) dan potensial yang rendah. Kekurangan dari grafit yaitu grafithanya bisa
beroperasi pada potensial rendah dan pembentukan pola litium yang tidak teratur
(dendritik) pada permukaan anoda grafit dan siklus hidup baterai yang pendek
(Zhao, dkk., 2015).

Selama dekade terakhir pasar untuk sistem energi fotovoltaik surya telah
meningkat stabil dan diharapkan akan terus tumbuh secara signifikan. Seringkali,
untuk itu aplikasi sistem penyimpanan diperlukan dan dalam banyak kasus itu
adalah baterai timbal / asam. Dulu di banyak kasus baterai yang dibanjiri digunakan,
namun, ada kecenderungan yang jelas untuk diganti tipe ini dengan desain yang
diatur katup. Sebenarnya, saat ini, sebagian besar dari seluruh tenaga surya sistem
energi sudah memiliki valve-regulated baterai (Rainer Wagner and Dirk Uwe
Sauer, 2001).

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan dua tipe baterai yaitu baterai
Lithium dan baterai Vrla sebagai tempat penyimpanan energi hasil dari
pengkonversian sinar matahari menjadi energi listrik, Berdasarkan pembahasan

1
latar belakang di atas dan pemaparan umum tentang penelitian penggunaan baterai
Lithium dan Baterai Vrla sebagai tempat menyimpan energi, penyusun akan
melakukan “Analisis Pengaruh Pemggunaan Baterai Lithium 18650 dan Baterai
VRLA Pada Portable Charger Station With Solar Cell For Electric Vehicle”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh ketahan umur pakai baterai tipe Lithium-ion dan
VRLA terhadap portable charger station with solar cell ?
2. Bagaimana pengaruh kecepatan pengisian baterai tipe Lithium-ion dan
VRLA terhadap efisiensi pengisian sepeda listrik ?

1.3 Batasan Masalah


Pada skripsi ini terdapat beberapa batasan masalah yang perlu di tekankan antara
lain:
1. Pada alat ini menggunakan baterai Lithium-ion dan baterai vrla dengan
kapasitas masing-masing 12V 50AH
2. Menggunakan 1 type solar cell
3. Menggunakan MPPT 12V 20A
4. Pengambilan data dilakukan setiap jam 08.00 -16.00 WIB
5. Penelitian ini hanya mengukur efisiensi baterai saat digunakan
6. Penelitian ini menggunakan sepeda listrik dengan kapasitas BLDC
250Watt

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penulisan proposal skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui nilai efisiensi perbandingan antara baterai lithium-ion
dan baterai vrla terhadap charger station with solar cell
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tipe baterai lithium-ion dan
baterai vrla terhadap pengisian pengisian sepeda listrik
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Bagi Penyusun

2
1) Sebagai pengetahuan tambahan tentang manfaat baterai terhadap
kehidupan sehari-hari
2) Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan
3) Sebagai syarat untuk menyelesaikan skripsi dan tugas akhir
2. Bagi Pembaca
1) Sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya dengan
pembahasan topik sumber energi listrik.
2) Sebagai sumber pengetahuan tentang manfaat penggunaan baterai
lithium-ion dan baterai vrla terhadap penggunaan panel surya

1.6 Luaran Penelitian


1. Baterai tester sebagai alat pengukuran kondisi baterai.

3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Banyaknya jenis baterai sekunder yang ada dipasaran maka diperlukan kajian
untuk mendapatkan jenis baterai terbaik dan sesuai dengan kebutuhan untuk mobil
listrik. Menurut Albright, (2012) dalam penelitiannya mengenai perbandingan
antara Lead-Acid dan Lithium-ion dalam aplikasi penyimpanan stasionari
menyebutkan bahwa pada saat ini baterai lithium-ion merupakan baterai yang lebih
baik untuk digunakan dalam berbagai situasi,khususnya pada iklim panas,
meskipun memiliki biaya awal yang lebih tinggi. Selain itu,baterai Lithium-ion
memiliki efisiensi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan baterail Lead-acid.
Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Pangkung dan Chandra Buana, (2017)
Arus ideal pada saat pengisian aki adalah 10% dari kemampuan aki. Jika aki 40
Amp, maka idealnya arus charging dengan 4 amp saja selama 10 jam. Sehingga
untuk melakukan Charging Aki dengan rumus C/20, dimana X adalah Ah dari aki
artinya aki 60 Ah (Ampere hour), maka arus pengisiannya adalah 60/20=3 Amp
dgn waktu pengisian selama 20 jam. Tegangan pengisian (Voltage Charger) itu
harus lebih besar dari tegangan aki yaitu berkisar antara 110% sampai 115% dari
nominal Tegangan aki. Umur aki akan mempengaruhi proses Charging.
Penelitian yang dilakukan Michael Mobbs (2015) menyimpulkan bahwa, Pada
iklim panas di mana suhu rata-rata 33°C, terdapat perbedaan antara Lithium-ion dan
Lead-Acid semakin diperparah. Siklus hidup Lead-Acid (flooded dan VRLA) turun
menjadi 50% sementara Lithium-ion akan tetap stabil sampai melebihi suhu 49°C.

Menurut Muhammad Thowil Afif, Ilham Ayu Putri Pratiwi, (2015) setiap jenis
baterai jenis baterai memiliki spesifikasi, kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Ketika user akan memiliki jenis baterai maka banyak faktor yang harus
dipertimbangkan. Pentingnya biaya awal, life time, massa, volume, sensitivitas
suhu, akses perawatan dan akses ke produk semua memainkan peran dalam seleksi
baterai.

4
2.2 Kajian Pustaka
2.2.1 Panel surya (Solar panel)
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah device yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Solar cell dapat
dianalogikan sebagai device dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat
kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari
dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya
satu sel surya komersial menghasilkan tegangan DC sebesar 0.5 sampai 1 volt, dan
arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini
tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya
disusun secara seri membentuk modul solar cell. Satu modul solar cell biasanya
terdiri dari 28-36 solar cell, dan totalmenghasilkan tegangan DC sebesar 12 V
dalam kondisi penyinaran standar .Modul solar cell tersebut bisa digabungkan
secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya
sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Ilustrasi modul solar
cell sebagaimana Gambar 2.2.1

Gambar 2.2.1. Modul Solar cell dengan 28-36 sel surya dirangkai seri
(https://teknologisurya.files.wordpress.com/2011/10/solar-module-
compilation.jpg )

5
a. Panel Surya Monocrystalline

monocrystalline biasanya terbuat dari batang silikon tunggal berbentuk silinder,


yang kemudian diiris tipis menjadi bentuk wafers dengan ketebalan sekitar 200-250 µm,
dan pada permukaan atasnya dibuat alur-alur mikro (microgrooves) yang bertujuan untuk
meminimalkan rugi-rugi refleksi atau pantulan.keunggulan utama dari jenis ini yaitu
efisiensinya yang lebih baik (14-17%), serta lebih tahan lama (efektif hingga 20 tahun lebih
penggunaan)

Gambar 2.1 Solar Panel Monocrystalline (ABB QT Vol. 10 P. 12)

b. Panel Surya Polycrstalline


Polycrystalline terbuat dari batang silikon yang dihasilkan dengan cara
dilelehkan dan dicetak oleh pipa paralel, lalu wafers sel surya ini biasanya
berbentuk persegi dengan ketebalan 180-300 µm. Polycrystalline dibuat dengan
tujuan untuk menurunkan harga produksi, sehingga memperoleh sel surya dengan
harga yang lebih murah, namun tingkat efisiensi sel surya ini tidak lebih baik dari
polycrystalline yaitu sebesar 12-14%.

6
2.2 Gambar Solar panel (ABB QT Vol. 10 P. 12)

c. Solar Panel Thin Film


Teknologi kedua adalah sel surya yang dibuat dengan teknologi lapisan
tipis (Thin film). Teknologi pembuatan sel surya dengan lapisan tipis ini
dimaksudkan untuk mengurangi biaya pembuatan solar sel mengingat teknologi
ini hanya menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan
dengan bahan baku untuk tipe silikon wafer. Metode yang paling sering dipakai
dalam pembuatan silikon jenis lapian tipis ini adalah dengan plasma-enhanced
chemical vapor deposition (PEVCD) dari gas silane dan hidrogen. Lapisan yang
dibuat dengan metode ini menghasilkan silikon yang tidak memiliki arah orientasi
kristal atau yang dikenal sebagai amorphous silikon (non kristal). Selain
menggunakan material dari silikon, sel surya lapisan tipis juga dibuat dari bahan
semikonduktor lainnya yang memiliki efisiensi solar sel tinggi seperti Cadmium
Telluride (Cd Te) Amorphous Silikon (a-Si), Cadmium Sulfide (CdS), Gallium
Arsenide (GaAs), Copper Indium Selenide (CIS), dan Copper Indium Gallium
Selenide (CIGS). Efisiensi tertinggi saat ini yang bisa dihasilkan oleh jenis solar
sel lapisan tipis ini adalah sebesar 19,5% yang berasal dari solar sel CIGS.
Keunggulan lainnya dengan menggunakan tipe lapisan tipis adalah semikonduktor
sebagai lapisan solar sel bisa dideposisi pada substrat yang lentur sehingga
menghasilkan device solar sel yang fleksibel.

7
Gambar 2.3 Panel Surya Thin Film (ABB QT Vol. 10 P. 12)

2.2.2 Solar charge controller


Menurut Alfans, Maulana, & Haryanto, (2015) “Charge controller
menerapkan teknologi PWM (Pulse Width Modulation) untuk mengatur fungsi
pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai ke beban. Tanpa charge
controller baterai akan rusak oleh overcharging dan ketidakstabilan tegangan.
Beberapa fungsi detail dari solar charge controller adalah sebagai berikut:

a. Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, serta


overvoltage.

b. Mengatur arus yang dibebaskan/diambil dari baterai agar baterai tidak full
discharge, dan overloading.

Charge controller biasanya terdiri dari 1 masukan dengan 2 terminal yang


terhubung pada keluaran panel sel surya, 1 masukkan dengan 2 terminal yang
terhubung pada baterai / aki dan 1 masukkan dengan 2 terminal yang terhubung
pada beban. Arus listrik DC yang berasal dari baterai tidak akan masuk pada panel
sel surya karena biasanya terdapat dioda protection yang hanya mengalirkan arus
listrik DC dari panel sel surya ke baterai . Seperti yang telah disebutkan, solar
charge controller yang baik biasanya mempunyai kemampuan mendeteksi
kapasitas baterai. Baterai yang sudah penuh terisi maka secara otomatis pengisian
arus dari panel sel surya berhenti.

8
Gambar 2.4 Gambar MPPT ( https://id.aliexpress.com/item/32871134383.html )

Maximum Power Point Tracking (MPPT) adalah system elektronik yang


dioperasikan pada sebuah panel surya sehingga panel surya bisa menghasilkan
power maksimum. MPPT adalah sebuah sistem elektronik yang bisa menelusuri
titik power maksimum yang bisa dikeluarkan oleh sebuah panel surya. Dengan
kapasitas daya dan arus yang sama, kontroler jenis PWM umumnya lebih murah
daripada jenis MPPT. Tegangan input dengan rentang yang tidak terlalu jauh
dengan tegangan baterai/aki, contohnya di kontroler input 12-23 VDC untuk
baterai 12V serta input 24-30VDC untuk baterai 24V. Sedangkan jenis MPPT
umumnya memiliki kelebihan, yaitu tegangan input yang tinggi untuk pengisian
baterai baik 12V s/d 48V. Bahkan Sebagian controller mampu melakukan
pengisian hingga 60VDC. Selain itu, MPPT mampu mengisi baterai lebih efektif
dibandingkan PWM saat cuaca mendung. Hal itu disebabkan, karena MPPT
mampu memanfaatkan kelebihan tegangan tersebut kemudian dikonversi sebagai
arus yang tinggi ke baterai. Sedangkan di PWM saat cuaca mendung, meski
tegangan tidak mengalami penurunan, tetapi arus jauh lebih kecil. Dengan kata
lain, MPPT lebih efektif dan lebih terjamin dalam melakukan pengisian dan
ketersediaan arus untuk ke baterai.

2.2.3 Inverter DC to AC
Inverter adalah suatu rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk
mengkonversi atau mengubah tegangan searah “DC” menjadi tegangan bolak-balik
“AC”. Inverter merupakan kebalikan dari coverter “adaptor” yang memiliki fungsi
mengubah tegangan bolak-balik “AC” menjadi tegangan searah “DC”. Untuk saat
ini terdapat beberapa tipologi inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan

9
tegangan bolak-balik saja “push-puli inverter” sampai dengan inverter yang mampu
menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisasi. Selain itu inverter juga bisa
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarnya fasanya, mulai dari satu fasa,
tiga fasa, sampai dengan multifasa.

Gambar 2.5 Inverter DC to AC (https://homeontheswan.com.au/products/dc-ac-power-


inverter-puresine-wave-2000w )

2.2.4 Baterai
Baterai adalah alat elektro kimia yang berfungsi untuk menyimpan tenaga
listrik dalam bentuk tenaga kimia. Tenaga listrik yang tersimpan akan dialirkan
lagi untuk memberikan arus listrik pada lampu posisi, lampu indikator, lampu rem
belakang dan klakson. (Marsudi, M. T, 2013) Kontruksi baterai terdiri dari kotak
baterai yang didalamnya terdapat elektrolit asam sulfat, elektrode positif, dan
elektrode negatif. Baterai terdiri dari dua jenis yaitu baterai yang hanya dapat
dipakai sekali saja atau single use dan baterai yang dapat di isi ulang atau
rechargeable.

10
Gambar 2.6 ( https://en.wikipedia.org/baterai )

Gambar 2.6 merupakan macam-macam jenis baterai. Baik baterai primer


maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan
reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik irreversible reaction. Sedangkan
baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik
reversible reaction.

a.Baterai Lithium-ion

Gambar 2.7 Baterai Lithium-ion 18650 (


https://www.jakartanotebook.com/baterai-li-ion-18650-2500mah-
3.7v-button-top-sn1810-12-blue )
Baterai lithium-ion merupakan baterai sekunder atau baterai yang dapat
diisi ulang. Banyak keunggulan baterai ini dibandingkan dengan jenis baterai
sebelumnya, diantaranya memiliki lifecycle yang panjang (500-1000 siklus),
memiliki memory effect yang kecil, tegengan kerja yang tinggi (3,6 V), dan
memliki kapasitas spesifik lebih tinggi daripada baterai sekunder yang lain.
Dalam kondisi charge dan discharge baterai ion lithium bekerja menurut

11
fenomena interkalasi, yaitu proses pelepasan ion lithium dari tempatnya di
struktur kristal suatu bahan elektroda dan pemasukan ion lithium pada tempat di
struktur kristal bahan elektroda yang lain (Prihandoko, 2010). Proses interkalasi
pada baterai ion lithium pada saat charge dan discharge

b.Baterai VRLA

Gambar 2.8 Kontruksi Baterai VRLA (Nasution, 2016)


Baterai VRLA merupakan baterai yang tertutup rapat dan dilengkapi
dengan sebuah valve atau katub, yang akan terbuka jika tekanan gas hasil
elektrolisa air melebihi suatu nilai tekanan tertentu, untuk melepaskan gas keluar
dari box. Box baterai VRLA tidak mempunyai penutup sel, dan bekerja pada
tekanan konstan 1-4 psi. Tekanan ini membantu mengembalikan 99% hydrogen
dan oksigen yang terbentuk pada proses pengisian untuk kembali menjadi air. Jadi
pada baterai VRLA tidak memungkinkan untuk dilakukan penambahan air. Jenis
VRLA yang paling umum adalah Gel VRLA dan AGM VRLA. Seperti
ditunjukkan pada gambar 2.8 mengenai konstruksi baterai VRLA
(Nasution,2016).

12
2.2.5 Perhitungan Anova Two Factor Analysis
Two factor analysis atau ANOVA two factor merupakan metode pengolahan
data, untuk memaparkan beberapa formula variasi analisis eksperimen dua faktor
dengan menggunakan observasi atau pengambilan data berulang. (Ronald, 2012)
Berikut pemaparan perhitungan metode pengolahan data ANOVA two factor
analysis. Tabel 2.1 memaparkan pengolahan ANOVA two factor analysis.
Source of Sum of Degrees of Freedom Mean Square F0
Variation Squares
A
SSA α–1
treatments
B
SSB b–1
treatments
AB
Interactio SSAB (α – 1)(b – 1) (α – 1)(b – 1)
n
Error SSE αb(n – 1)
αb(n – 1)
Total SST αbn – 1
Tabel 2. 1 Tabel Perhitungan ANOVA Two Factor Analysis

13
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen yaitu suatu metode pendekatan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2009:72).
3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep membahas ketergantungan antar variabel atau visualisasi
hubungan yang berkaitan atau dianggap perlu antara satu konsep dengan konsep
lainnya atau variabel satu dengan variabel lainnya untuk melengkapi dinamika
situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti (Notoadmojo, 2010).

Perancangan alat

Solar Panel Flat Solar Panel Flexible


Monocrstalline Monocrstalline

Performansi daya

Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Penelitian

14
3.3 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Multimeter digital Kabel dan soket mc4
Solder Solar Panel flat Tipe Mono
Tang skun Tracker motor Dc single axsis
Laptop Arduino Uno
Aplikasi arduino IDE Sensor LDR
Kabel USB Driver Motor DC BTS 7960
Obeng + dan - Besi profil persegi
Kunci set ring dan pas Kabel jumper
Tang kombinasi Timah
Aplikasi data loger epever Resistor
Aplikasi eagle MPPT
Batery tester Solar panel flexible tipe mono
Las listrik Mur dan baut
Meteran Kabel tie
Gerinda Bearing
Bor tangan Baterai
Roda
Inverter Dc to Ac

Tabel 3. 1 Alat dan Bahan

15
3.4 Waktu, Tempat, dan Jadwal Penelitian
a) Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai awal bulan Februari 2019 hingga bulan April
2021. Selama periode ini dilaksanakan, rangkaian kegiatan penelitian mulai dari
studi literatur sampai pengambilan data penelitian. Pelaksanaan dilakukan dengan
berbagai kegiatan yang telah disusun sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada
tabel 3.2 memaparkan susunan jadwal kegiatan.

b) Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di tempat yang terbuka. Pengambilan data
daya yang dihasilkan oleh panel dilaksanakan pada lapangan sepak bola karena
tempat tersebut luas dan minim benda penghalang sinar matahari.

16
Bulan
No Kegiatan Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Persiapan Alat dan Bahan
3 Perencanaan Alat dan Pembuatan
4 Pengujian Alat dan Penyempurnaan
5 Pengambilan dan Analisis Data
6 Kesimpulan dan Saran
Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

17
3.5 Biaya Penelitian

No Nama barang Jumlah Harga Harga total

1 Solar Panel Flat Tipe 1 @Rp 700.000,00 @Rp 700.000,00


Mono

2 Solar Panel Flexible 1 @Rp 795.00,00 @Rp 795.00,00


Tipe Mono

3 Tracker Motor Dc 1 @Rp 707.425,00 @Rp 707.425,00


Single axsis

4 Multi meter 1 @Rp 150.000,00 @Rp 150.000,00

5 Besi hollow 5 @Rp 100.000,00 @Rp 500.000,00

6 Kabel mc4 4 @Rp 15.000,00 @Rp 60.000,00

7 Socket Mc4 4 @Rp 10.000,00 @Rp 40.000,00

8 Mppt epever 2 @Rp 1.500.000,00 @Rp 3.000.000,00

9 Batery tester 1 @Rp 400.000,00 @Rp 400.000,00

10 Sensor Ldr 2 @Rp 1000,00 @Rp 1000,00

11 Driver Motor DC BTS 1 @Rp 100.000,00 @Rp 100.000,00


7960

12 Baterai 2 @Rp 1.250.000,00 @Rp 2.500.000,00

13 Inverter DC to Ac 1 @Rp 200.000,00 @Rp 200.000,00

14 Kabel Tie 50 @Rp 1000,00 @Rp 50.000,00

15 Mur dan baut 50 @Rp 500,00 @Rp 25.000,00

18
Total Biyaya @Rp 9.228.425
Tabel 3. 3 Biaya Penelitian

3.6 Metode Pengambilan Data


Pengambilan data dilakukan setelah proses pembuatan alat selesai
dilakukan, adapun sebelum pengambilan data lama pengisian dan kondisi umur
baterai dilakukan urutan kegiatan seperti berikut :

1. Proses pengujian kondisi baterai


Proses pengujian kondisi baterai menggunakan baterai tester. Pengujian
dilakukan secara berulang, Ketika baterai dalam kondisi tanpa beban untuk
mendapatkan variable Soc,arus,tegangan mula-mula.
2. Pengambilan dan analisa data uji daya kendaraan
Pengujian lama pengisian sepeda listrik menggunakan metode
slowcharging dan fastcharging

19
3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis
Pengolahan data yang digunakan untuk analisa pengaruh penggunaan
baterai Lithium-ion dan baterai VRLA dilakukan sebagai berikut :
1. Hasil data pengujian dimasukan ke dalam tabel pengambilan data
Lithium-ion VRLA
Waktu
Soc Arus Tegangan Soc Arus Tegangan
1x
pengisian

2x

3x

4x

5x

Tabel 3. 4 Tabel Pengolahan data


2. Data yang telah diperoleh diolah menggunakan metode two factor with n-
replication
3. Pengolahan data yang telah dilakukan diubah menjadi grafik perbandingan

20
DAFTAR PUSTAKA

Darwis A.R. (2019). Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Perangkat Konversi Energi
Untuk Pengecas Gawai di Tempat Umum, hal. 47-48.

Rainer Wagner and Dirk Uwe Sauer. (2000). Charge strategies for valve-regulated
lead/acid batteries in solar power applications, hal.1-29.

Andreas Pangkung dan Chandra Buana. (2017). ANALISIS PENGGUNAAN


BATERAI LITHIUM SEBAGAI PENGGANTI AKI (ACCU) PADA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA, pp.116-121.

Muhammad Thowil Afif, Ilham Ayu Putri Pratiwi. (2015). ANALISIS


PERBANDINGAN BATERAI LITHIUM-ION, LITHIUM-POLYMER, LEAD
ACID DAN NICKEL-METAL HYDRIDE PADA PENGGUNAAN MOBIL
LISTRIK – REVIEW, hal. 95-99.

Nurhadi , Syamsul Hadi , Pondi Udianto ,Rahman Abdillah. (2017) PENGARUH


INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP OUTPUT TEGANGAN
SOLARCELL PENGISI BATERAI KENDARAAN LISTRIK, hal. 210-220.

Greg Albright Jake Edie Said Al-Hallaj. (2012). A Comparison of Lead Acid to
Lithium-ion in Stationary Storage Applications, hal. 2-14.

Budhi Anto, Edy Hamdani, dan Rizki Abdullah. (2014). Portable Battery Charger
Berbasis Sel Surya, hal. 19-24.

Anonim. (2017). BU-201b: Gel Lead Acid Battery.


( https://batteryuniversity.com/learn/article/bu_201b_gel_lead_acid_battery.)
Diakses pada tanggal 20 januari 2021

Indah Susanti, Rumiasih, Carlos RS dan Anton Firmansyah, (2019). ANALISA


PENENTUAN KAPASITAS BATERAI DAN PENGISIANNYA PADA MOBIL
LISTRIK,hal.29-37

Michael Mobbs, (2013). Sustainable Project,pp. 1-5.

M.S.Varadarajan, (2012).Coin Based Universal Mobile Battery Charger,pp. 1433-


1438

Kho, Dickson. 2019. Pengertian PWM (Pulse Width Modulatio atau Modulasi
Lebar Pulsa). (Online) (https://teknikelektronika.com/pengertian-pwm-pulse-
width-modulation-atau-modulasi-lebar-pulsa/ diakses tanggal 20 Januari 2021

21
Oetomo,S.T.,M.T. dan Levin Halim,S.T.,M.T .(2017)Perancangan an
Implementasi Sistem Charging dan Monitoring Baterai Lithium,hal. 1-27

Bayu Setiaji1 , Wakhyu Dwiono2 , Muhammad Taufiq Tamam.(2019), Rancang


Bangun Pengisi Baterai Lead Acid Dan Li-Ion Secara Otomatis Menggunakan
Mikrokontroler PIC 16F877A Bersumber Energi Matahari Dengan Pengendali
PI,hal. 79-85

22

Anda mungkin juga menyukai