Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN

1. Setelah masa Perang Dunia II, masalah lingkungan meningkat secara signifikan,
namun fokus isu lingkungan masih dalam konteks kessepakatan saja. Kemudia pada
tahun 1972 dibentuk konferensi tingkat internasional yakni Stockholm Conferenceo
oleh United Nations Conference on Human Environment (UNCHE) sebagai respon
atas munculnya permasalahan polusi dan isu lingkungan lainnya. Konferensi ini
merupakan awal mula munculnya isu lingkungan yang melembaga dan telah memiliki
prinsip-prinsip serta menyadari pentingnya peran negara daalam merespon
permasalahan lingkungan. Salah satu contoh isu lingkungan yang dibahas adalah
Konverensi Minamata yang mengatur tentang merkuri. Isu mengenai Konverensi
Minamata tentang merkuri ini dibentuk berdasarkan tragedi kerusakan lingkungan
akibat pencemaran merkuri melalui limbah pabrik yang terjadi di Jepang pada tahun
1956.
2. Ekosistem adalah suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Manusia hidup menentukan atau
ditentukan lingkungannya. Lingkungan dapat berubah berdasarkan perubahan sikap
dan perilaku manusia. ketika pertumbuhan penduduk meningkat terjadilah kepadatan
penduduk. Kepadatan penduduk memerlukan tingkat kebutuhan alias sandang,
pangan, dan perumahan akan meningkat. Alam akan menanggung segala resiko yang
dibutuhkan manusia. Alam secara fisik dapat dieksploitasi secara besar-besaran untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
3. Setiap komponen selalu berinteraksi membentuk hubungan yang saling
ketergantungan, dalam hubungan ketergantungannya terdapat rangkaian perubahan
bentuk unsur-unsur kimia yang melibatkan komponen-komponen biotik dan abiotik
yang disebut dengan biogeokimia, misalnya makhluk hidup memerlukan udara untuk
bernapas, tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk berfotosintesis.
4. Proses yang terjadi dalam :
a) Siklus Karbon : siklus ini pada dasarnya merupakan proses dari 2 langkah
yang melibatkan foosintesis serta respirasi. Dimana tanaman hijau mengalami
fotosintesis pada siang hari dengan menghirup CO2 (karbondioksida)
selanjutnya melepas O2 (oksigen) dab zat gula. Kemudia hewan dan manusia
akan menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 ke atmosfer yang selanjutnya
kembali lagi ke tumbuhan.
 Fotosintesis : selama terjadinya fotosintesis, maka tumbuhan hijau
akan menggunakan energi radiasi Matahari untuk mengubah air serta
karbondioksida menjadi karbohidrat. Photosynthetic Acid
Radiation (PAR) merupakan sebuah proses fotosintesis tanaman yang
memanfaatkan radiasi cahaya matahari. Dalam proses Fotosintesis
Tumbuhan atau Pohon mengubah energi radiasi dari sinar matahari
menjadi energi kimia yang ditanggap oleh ikatan molekul karbon yang
didapatkan dari gas CO2 (Karbondioksida) di Udara dan di Air. Proses
fotosintsis pada Tanaman menghasilkan Senyawa Glukosa yang
dikatahui mengandung C6H12O6 (6 Atom Carbon, 12 Atom
Hydrogen, 6 Atom Oxygen). Pohon menggunakan sumber energi pada
molekul karbon untuk bisa tumbuh berkembang, bertahan hidup serta
berkembang biak.
 Respirasi :
o Tumbuhan: kebalikan dari Fotosintesis yaitu proses penguraian
bahan makanan untuk menghasilkan energi. Proses ini terjadi di
stomata atau mulut daun. Melalui stomata tumbuhan akan
menyerap O2(oksigen) dan mengeluarkan atau menghasilkan
CO2 (karbondioksida). Respirasi bertujuan untuk mendapatkan
energi, Respirasi sendiri terdapat pada tumbuhan tingkat rendah
dan tumbuhan tingkat tinggi.
o Manusia dan Hewan : suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran sisa berupa karbondioksida serta uap air.
Untuk menghasilkan beberapa energi Adenosin Tri
Phosphat (ATP) dalam reaksi kimia Oksigen diperlukan oleh
semua sel sel tubuh. Menusia dan Hewan bernapas menghirup
O2 (oksigen) dalam udara bebas dan membuang CO2
(karbondioksida) ke lingkungan.
 Sedangkan contoh aktivitas alam terdiri dari Kebakaran hutan dan
erupsi vulkanik karena aktivitas dari gunung berapi yang akan
mengeluarkan Larva juga menjadi salah satu sumber karbon bumi.
b) Siklus Air (Hidrogen) :
 Siklus Pendek / Siklus Kecil
o Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
o Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
o Turun hujan di permukaan laut
 Siklus Sedang
o Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
o Terjadi evaporasi
o Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
o Pembentukan awan
o Turun hujan di permukaan daratan
o Air mengalir di sungai menuju laut kembali
 Siklus Panjang / Siklus Besar
o Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
o Uap air mengalami sublimasi
o Pembentukan awan yang mengandung kristal es
o Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
o Pembentukan awan
o Turun salju
o Pembentukan gletser
o Gletser mencair membentuk aliran sungai
o Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
5. Permasalahan utama lingkungan saat ini :
a) Polusi : Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat
normal kembali. Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber
pencemaran utama. Logam berat, nitrat dan plastik beracun bertanggung
jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air disebabkan
oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain
pihak,pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang
dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar
fosil; pencemaran tanahterutama disebabkan oleh limbah industri yang
merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi tumbuhan.
b) Perubahan iklim : Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari
praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca. Pemanasan global
menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga
menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut. Ia
juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang,
salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi
pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya
kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.
c) Populasi : Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan
karena menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan bakar dan
makanan. Ledakan populasi di negara-negara maju dan berkembang yang
terus menyebabkan semakin langkanya sumber daya. Pertanian intensif yang
bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan dengan menggunakan
pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan itu
berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.
d) Penipisan sumber daya alam : Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak
bumi bertanggung jawab menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim.
Secara global, mulai banyak fihak yang mulai beralih menggunakan sumber
daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari,
yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi
peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal,
tetapi dalam jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan
energi fosil dan tidak terbarukan.
e) Pembuangan limbah : Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan
seperti di Kali Ciliwung di Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Selain limbah
rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga
menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal
sungai-sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk
memasok sumber makanan bagi masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya
akan menyebabkan pencemaran laut di indonesia dan merusak ekosistem laut,
sumber perikanan. Tidak kalah penting adalah pembuangan limbah nuklir.
Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa,
terutama akibat radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan limbah
elektronik murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah
merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera
dicarikan jalan keluar
f) Deforestasi atau penggundulan hutan : Pembukaan hutan untuk pengembangan
sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke bumi
sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya
berperan menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian
mengubahnya menjadi oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi
habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk mendukung bagi
kehidupan manudia, hancur digantikan tanaman monokulutur. Padahal
tanaman monokultur tidak akan mampu berperan seperti hutan di dalam
mendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
6. Tambang Baturaba di Bengkulu
Kerusakan lingkungan hidup akibat limbah batubara di sepanjang DAS Air Bengkulu
hingga pesisir pantai di Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah yang terjadi sejak 1980-
an hingga kini adalah nyata dan bukan kasat mata. Kendati demikian, pemerintah
daerah tidak pernah berupaya menemukan perusahaan tambang untuk dimintai
pertanggungjawaban. Indikasi lainnya seperti lubang bekas tambang tidak
direklamasi, kerusakan kawasan hutan, kewajiban membayar jaminan reklamasi dan
jaminan paska tambang yang tidak dipenuhi juga terkesan dibiarkan. Bahkan, masalah
izin terindikasi masuk kawasan hutan konservasi dan lindung yang terungkap dalam
surat Direktorat Jenderal Palonologi Kementerian Kehutanan No. S.706/VII-
PKH/2014 bertanggal 10 Juli 2014 pun belum ditindaklanjuti.
7. maraknya aktivitas pembangunan permukiman yang sering kali tak mengindahkan
aspek keseimbangan alam. Ruang Terbuka Hijau (RTH) sudah makin berkurang,
digantikan dengan perumahan, perkantoran, serta bangunan lainnya.RTH memiliki
fungsi ekologis yang penting, yakni untuk meningkatkan kualitas air tanah, mencegah
banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan suhu. Karena daerah resapan air
makin berkurang, berbagai permasalahan seperti krisis air bersih dan banjir pun
menjadi hal yang lazim terjadi di daerah-daearah perkotaan.Bertambahnya jumlah
penduduk juga meningkatkan produksi sampah.Sampah-sampah ini selain menjadi
sumber penyakit dan merusak keindahan, juga menjadi ancaman baru bagi spesies
langka dan terancam punah yang sering mengiranya sebagai makanan.
8. Revolusi industri 4.0 meningkatkan kebutuhan energi di semua sector industri.
Potensi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk energy listrik akann
berdampak pada eksploitasi pertambangan yang tidak terkontrol yang tentunya akan
berdampak pada lingkungan.Selama manusia menggunakan mesin untuk bekerja
maka kebutuhan energi akan tetap tinggi dan hingga sekarang belum ada sumber
energi yang mencukupi bisa digunakan untuk kegiatan produksi dalam skala yang
lebih besar selain dengan menggunakan bahan bakar fosil.Anda tentu tahu
penggunaan bahan bakar fosil bukanlah hal yang ramah untuk lingkungan. Dengan
tingginya penggunaan mesin dan juga penggunaan bahan yang diperlukan untuk
membuat alat-alat berteknologi tinggi maka kelestarian alam lingkungan akan makin
terancam.Makin tingginya kegiatan produksi manufaktur juga akan berbanding lurus
dengan tingginya pembuangan limbah yang bisa mengancam lingkungan hidup secara
global. Demikian adalah beberapa dampak Revolusi Industri di Indonesia yang bisa
terjadi dari sisi negatif dan juga risikonya

Anda mungkin juga menyukai