Anda di halaman 1dari 39

Mengendalikan Uji

Laboratorium
Noor Endah Mochtar
Indrasurya B. Mochtar
Trihanyndio Rendy Satrya
Komposisi Tanah

Klasifikasi Tanah

Konsolidasi Tanah

Outlines
Pemadatan Tanah

- Proctor Test

- CBR Test
Komposisi
Tanah
Komposisi Tanah
Klasifikasi Tanah
Jenis Test

Jenis test untuk mendapatkan ukuran Butiran :


1. Analisa / Test Ayakan (Gambar 3.1).
2. Analisa / Test Hydrometer (Gambar 3.2)

Analisa ayakan :
1. Ayakan yang dipakai : ayakan US-Standard.
2. Dasar : ukuran lubang ayakan.

Analisa hydrometer
1. Menggunakan alat hydrometer
2. Dasar : prinsip sedimentasi dari butiran tanah didalam air
Klasifikasi Tanah
DIAMETER LUBANG
NO. AYAKAN
1. Analisa ayakan AYAKAN (mm)
4 4 4.75
6 3.35
8 2.36
10 2.00
16 1.18
20 0.85
30 0.60
CATATAN : Ayakan no. 4
berarti dalam 1 inchi 40 0.425
persegi ada 4 x 4 lubang
50 0.30
60 0.25
cara menyusun ayakan
yang dianjurkan (agar 80 0.18
dalam skala log titik plot 100 0.15
terpisah dengan baik)
140 0.106
200 200 0.075
Klasifikasi Tanah

Gambar 3.1.
Ayakan
US-Standard
Klasifikasi Tanah
2. Analisa Hydrometer

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan mengendap :


bentuk, ukuran, dan berat butiran tanah.

Gambar 3.2a Alat Hydrometer Gambar 3.2b Gelas ukur


Klasifikasi Tanah
Gambar 3.2c
Sketsa alat Hydrometer
dan alat Hydrometer
didalam gelas ukur yang
berisi tanah yang sudah
dicampur dengan cairan
standard.

Gambar 3.2d
Percobaan
Hydrometer di
laboratorium
Mekanika Tanah
ITS.
Konsolidasi Tanah
PEMAMPATAN KONSOLIDASI , Sc ( LANJUTAN )

3. Test Konsolidasi 1 Dimensi.

a. Alat : (Gambar 8.3)


- Consolidometer fixed – ring
- Consolidometer floating – ring

Ukuran sampel : Diameter : 2.5 inchi (63.5mm)


Tinggi : 1.0 inchi (25.4mm)

Rasio penambahan beban :


 1

Lama/ perioda pembeban : 24 jam untuk tiap beban.
Konsolidasi Tanah
Gambar 8.3a Alat test Konsolidasi (Oedometer Test)

Load
Water / pore fluid Confining Ring

Loading Plate

Porous Stone

Soil Specimen

Porous Stone

Base
Konsolidasi Tanah

Gambar 8.3b. Photo alat test Konsolidasi di laboratorium.


Konsolidasi Tanah
Data yang diperoleh dari test konsolidasi:

t = waktu.
Δh = besar pemampatan
Δσ = besar penambahan beban

b. Parameter Yang Diperoleh :

- Indek kompresi (Cc)


Diperlukan untuk
- Indek mengembang (Cs) menghitung besar
- Teg. Prakonsolidasi (σ’c) pemampatan, Sc.

- Koef. Konsolidasi (Cv) Diperlukan untuk


menghitung lama
waktu pemampatan, tc.
Pemadatan Tanah
Test Pemadatan di Laboratorium

1. Kegunaan Test Pemadatan


Test pemadatan dilakukan untuk menentukan kepadatan
maksimum (γd-max) dan kadar air optimum (wc-opt).

2. Jenis test pemadatan ( lihat Gambar 4.1a dan 4.1b )


a. Standard Proctor Test.
b. Modified Proctor Test.

3. Energy Pemadatan.

 Jml .tumb .  Berat  Ting . Jatuh 


@ lapis  x Jml .lapis  x  Pemukul  x  Penumbuk 
E      
(Volume Cetakan )
Pemadatan Tanah

Gambar 4.1a Photo alat pemadatan Proctor


Pemadatan Tanah

Handle

collar
(mould
extension)
Sleeve guide

Cylindrical
soil mould
Hammer for
compacting
soil
Base plate

Gambar 4.1b Sketsa alat pemadatan Proctor


Pemadatan Tanah
a. Standard Proctor Test.

• Cara pelaksanaan test :


- ASTM Test D-698
- AASHTO Test T-99
• Volume cetakan : 1/30 ft3 = 943.3 cm3
• Diameter cetakan = 4” = 101.6 mm.
• Berat palu pemukul = 5.5 Lb = 2.5 Kg.
• Tinggi jatuh palu = 12” = 304.8mm
• Tanah diletakkan didalam cetakan = 3 Lapis.
• Jumlah tumbukan @ lapis = 25 pukulan.
Pemadatan Tanah
b. Modified Proctor Test.

• Cara pelaksanaan test :


– ASTM test D-1557.
– AASHTO test T-180
• Volume cetakan : 1/30 ft3 = 943.3 cm3
• Berat palu pemukul = 10 lb = 4.54 kg
• Tinggi jatuh palu = 18” = 457.2 mm.
• Tanah diletakkan didalam cetakan = 5 lapis.
• Jumlah tumbuhkan @ lapis = 25 pukulan.
Pemadatan Tanah
B. Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan)

4. Cara menggambar kurva hasil test pemadatan.

• Data yang didapatkan dari test pemadatan :


– Kadar air, wc
– Berat volume, g.
• Hitung kepadatan (gd) untuk masing-masing wc

g
gd 
1  wc

• Gambar kurva hubungan antara gd dengan wc


(Gambar 4.2)
• Dari kurva (Gambar 4.2), tentukan kepadatan tanah
maksimum, (gd-max) dan kadar air optimum (wc-opt)
Pemadatan Tanah

(gdry)max
Dry unit weight

wc opt

Moisture content

Gambar 4.2 : Kurva hubungan antara berat volume


kering (g dry) dengan kadar air (wc).
CBR Tanah
LAPISAN TANAH DASAR
KONSEP DASAR DESAIN PONDASI JALAN

DAYA DUKUNG
PONDASI
GEDUNG
(Beban Tetap)

PENURUNAN
PONDASI

PONDASI DAYA DUKUNG


JALAN • Test Triaxial
(Beban • Test Direct Shear
Sementara) • Test CBR
CBR Tanah
LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE)

• Subgrade ialah lapisan tanah dasar dibawah perkerasan.


• Satu-satunya fungsi subgrade (lapisan tanah dasar) pada
perkerasan ialah untuk mendukung perkerasan.
• Untuk jalan raya, subgrade dapat berupa :
a. Tanah asli setempat yang dipadatkan.
b. Tanah urugan badan jalan yang dipadatkan :
- bila jalan terletak pada peninggian
- bila perkerasan jalan harus terletak pada suatu jarak
(ketinggian) dari daerah sekitarnya.
Biasanya material tanah urug ini lebih baik dari tanah
aslinya.
• Tanah-tanah subgrade yang menjadi lebih kokoh
dibandingkan dengan aslinya, akibat pemadatan atau karena
adanya tanah urug dengan material yang lebih baik, disebut
sebagai “improved subgrade”.
CBR Tanah
• TEST-TEST PADA SUBGRADE :

1. TEST DAYA DUKUNG


• CBR & DCPT ( Dynamic Cone Penetrometer Test )
• Plate Loading Test
• Triaxial
• Dan lain-lain
( tidak terlalu penting untuk jalan raya )

2. TEST KEPADATAN
• Sand cone method
• Water balloon method
• Ultrasound method
CBR Tanah
CBR ( CALIFORNIA BEARING RATIO )

CBR ialah suatu jenis test untuk mengukur daya dukung /


kekuatan geser tanah atau bahan pondasi jalan.
SEJARAH SINGKAT :
Mula-mula dikembangkan oleh California Division of
Highways sekitar tahun 1930-an.
Kemudian dianut oleh banyak badan-badan perencana
jalan, diantaranya US Corps of Engineers, AASHTO, dll.

APA HARGA CBR ITU ?

Contoh tanah (di laboratorium atau di lapangan) di-test


dengan menekan sebuah piston kepermukaan tanah tersebut.
Gaya yang diperlukan untuk menekan piston tersebut
sedalam 0,1 inches ( atau juga 0,2 inches) dicatat.
Misal : A lbs untuk penetrasi 0,1 inches
B lbs untuk penetrasi 0,2 inches
CBR Tanah
CBR ( CALIFORNIA BEARING RATIO )

Bandingkan dengan pembebanan standard yaitu :

Penetrasi Piston Beban Stand. Tekanan Stand.


0,1 inches 3000 lbs 1000 psi
0,2 inches 4500 lbs 1500 psi

Harga CBR = A / 3000 x 100 % = CBR 0.1


( atau CBR = B / 4500 x 100 %) = CBR 0.2

Harga CBR  kekuatan geser bahan


 daya dukung bahan / tanah

Jadi CBR = f ( Wc, gd )

Wc : water content dari tanah


gd : berat volume (kering) dari tanah
CBR Tanah
CBR ( CALIFORNIA BEARING RATIO )
MISAL :

Suatu tanah lempung bila mengering ( Wc mengecil ) maka


harga CBR naik. Sebaliknya kalau membasah ( Wc membesar )
maka harga CBR mengecil. Suatu tanah pasir yang renggang
(tidak padat) maka CBR-nya kecil. Bila kemudian pasir tersebut
dipadatkan, CBR-nya naik.

JADI :
Makin besar harga CBR tanah/bahan, makin besar
kemampuannya untuk mendukung beban kendaraan tanpa
mengalami deformasi yang berarti.

CATATAN :
CBR hanya untuk jalan saja dimana beban kendaraan adalah
beban sementara (bukan beban tetap).
CBR tidak untuk gedung, rumah, dan lain-lain (beban tetap),
karena beban tetap juga menyebabkan settlement. CBR hanya
untuk mengukur daya dukung tanah saja tetapi tidak untuk
penurunannya. Jadi CBR tidak cocok untuk beban tetap.
CBR Tanah
PENGETESAN CBR UNTUK TANAH

• MENCARI CBR RENCANA (DESIGN CBR)

1. UNTUK TANAH PASIR.

Kadar air pada tanah pasir tidak begitu


mempengaruhi kekuatan tanahnya.
Jadi : CBR pasir  f ( gd )

Cara mencari design CBR :

Lakukan test CBR pada tanah tersebut pada


berbagai macam tingkat kepadatan.
Cari harga design CBR dengan cara statistik
sederhana.
Design CBR = harga CBR dimana 90% (atau
75%) dari harga-harga CBR yang lain lebih besar
atau sama dengan harga tersebut.
CBR Tanah
PENGETESAN CBR UNTUK TANAH

• MENCARI CBR RENCANA (DESIGN CBR)

2. UNTUK TANAH BERKOHESI ( Lempung, lanau)

terpadat tetapi belum tentu


gd CBR-nya juga maxikum

gd max curva grafik pemadatan


(compaction)

CBR : nilai soaked CBR


(soaked :direndam dlm air)

Untuk tanah timbunan,


disarankan untuk mencari
design CBR dengan cara
Wc “the fifteen-point method”
( = metoda 15 titik ).
W opt
CBR Tanah
PENGETESAN CBR UNTUK TANAH

• MENCARI CBR RENCANA (DESIGN CBR)

3. UNTUK TANAH-TANAH YANG KEMBANG-SUSUT

• Pakai cara 15-point method, soaked CBR


• Ukur % swelling dari tanah sesudah
perendaman (soaking)
• Tentukan Wc dilapangan supaya swelling
terkecil
• Design CBR didapat dari segala
kemungkinan-kemungkinan CBR dilapangan
( terkecil atau 90% terkecil ).
CBR Tanah
KETENTUAN PENGETESAN CBR

1. Digunakan CBR-mold, diameter 6” dan tinggi 7”


Tinggi contoh tanah (untuk lab. test) 2,5”
2. Contoh tanah dipadatkan dalam mold dengan
tumbukan 55 x per lapisan. Total ada 5 lapisan. Jadi
total penumbukan 275 kali.
3. Berat palu penumbuk seberat 10 lbs ( = 4,54 kg )
tinggi jatuh 18” (  45 cm )
4. Soaked CBR dipadatkan setelah contoh tanah
direndam sekurang-kurangnya :
2 hari untuk tanah pasir
3 hari untuk tanah lanau
4 hari untuk tanah lempung
5. Untuk 15-point method, digunakan 15 contoh tanah
dengan enersi tumbukan yang berbeda sbb :
5 contoh tanah dengan penumbukan 55 x per lapis
5 contoh tanah dengan penumbukan 25 x per lapis
5 contoh tanah dengan penumbukan 12 x per lapis
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA CBR DARI TANAH DI
LAPANGAN

1. TEST FIELD CBR (DIRECT CBR)

a. Langsung kepada tanah subgrade dilapangan.


Alat CBR diletakkan dibawah truk dan langsung di-test-kan
di lapangan. Cara ini merupakan cara yang paling umum dan
paling digemari di Indonesia, karena cepat dan praktis (tidak
usah membawa-bawa tanah ke laboratorium).
Tetapi AWAS : cara ini salah besar untuk tanah lempung,
karena :
• CBR tanah dasar merupakan fungsi dari Wc & gd
Bila : kadar air berubah CBR
Berat jenis tanah berlainan berubah
• Jadi CBR tanah subgrade dimusim hujan sangat berlainan
dengan musim kemarau (atau pada tanah yang basah
dengan yang kering).
• Untuk tanah pasir cara ini boleh-boleh saja sebab harga
CBR tanah pasir hanya tergantung pada gd-nya saja.
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA CBR DARI TANAH DI
LAPANGAN

1. TEST FIELD CBR (DIRECT CBR) (LANJUTAN)

b. Dengan mengambil contoh tanah asli (undisturbed) dari


lapangan, kemudian dibawa ke laboratorium, di-soaked
dalam air, kemudian barulah CBR dilakukan pada contoh
tanah asli tersebut ( lihat point 2. Test CBR Lab. ! )
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA CBR DARI TANAH DI
LAPANGAN
1. TEST FIELD CBR (DIRECT CBR) (lanjutan)
Tanah asli

Tanah asli (subgrade) digali seperti bentuk di


gambar samping. Kemudian mold CBR dimasukkan Mold CBR
kedalam contoh asli yang ditengah. Lebar b = sedikit
lebih besar dari diameter mold. Contoh tanah asli
dan mold CBR dibawa ke laboratorium, di-soaked
selama 2 – 4 hari, kemudian di-test CBR. Untuk cara
ini biasanya dilakukan dengan mendirikan b
laboratorium darurat dilapangan.
dikepras/
Dengan cara ini dapat ditentukan CBR untuk : diperes
• tanah asli dengan gd seperti yang asli dipotong
• pada kondisi tanah jenuh air, karena di-soaked
di lab.
Cara ini adalah yg paling benar untuk test CBR
lapangan.
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA CBR DARI TANAH
DI LAPANGAN

2. TEST CBR LABORATORIUM

• Sebaiknya menuruti cara US Army Corps of Engineers


seperti yang telah diterangkan terdahulu.
• Test 15-point dilakukan pada setiap jenis/klasifikasi tanah
yang sama. Jadi bila sepanjang suatu jalan raya diperlukan
untuk dicari harga design CBR-nya maka disarankan
melakukan test 15-point, sebagai berikut :

a. Lakukan test metoda 15-titik untuk setiap jenis tanah yang


ada sepanjang jalan tersebut. Satu jenis tanah di-test 15 titik.
b. Bila tanahnya sama terus (klasifikasinya) untuk berkilometer-
kilometer, lakukan metoda 15-titik untuk setiap 1,5 – 3,0 km
(menyerupai test CBR untuk setiap 100 – 200 m interval).
CATATAN : Bila setiap test CBR memerlukan tanah  7,5 kg
maka untuk 1 (satu) test metoda 15-titik diperlukan kira-kira
110 kg tanah.
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA DESIGN CBR
DARI TANAH DI LAPANGAN

• Untuk “Test Field CBR”:


lakukanlah perhitungan dengan cara statistik sederhana,
dimana :
Design CBR = harga CBR dimana 90% atau 75% sama
atau lebih besar dari harga tersebut.

• Untuk “Test CBR Lab.” :


a. tanah pasir : cara statistik sederhana 90% / 75%
b. tanah clay : metoda seperti pada metoda 15-titik

CATATAN :
Bila anggaran terbatas dan jalannya kelas II & III (juga jalan
kota) maka disarankan CBR lapangan ditentukan
dengan design 75% sama atau lebih besar.
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA DESIGN CBR
DARI TANAH DI LAPANGAN

GAMBAR PENGUKURAN CBR DI LAPANGAN

dongkrak putar

proving ring
muka tanah
subgrade
atau base
dan
subbase
CBR Tanah
PENENTUAN HARGA DESIGN CBR DARI TANAH DI LABORATORIUM

kerangka besi P
arloji frame CBR
proving ring
beban
pengukur
surchage
(dial gage) piston penetrasi (logam)

Contoh
silinder CBR tanah
yang di test

dongkrak
putar hidrolis
pelat dasar
GAMBAR PENGUKURAN CBR DI LABORATORIUM

• Kec. penetrasi (dari piston penetrasi) = 0,05 “/ menit.


CATATAN : •  2,54 mm /5,08 mm).
Harga CBR didapat dari beban pada penetrasi 0,1“ atau 0,2“ (
• Harga CBR dinyatakan dalam %.
CBR Tanah
MENENTUAN NILAI CBR LAPANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN ‘ DCPT ‘

Nilai CBR lapangan dapat juga


diperoleh dengan menggunakan
alat Dynamic Cone Penetrometer
Test (DCPT). Pemeriksaan dengan
alat DCPT dapat menghasilkan
data kekuatan tanah sampai
kedalaman 90 cm di bawah tanah
dasar.

Pengujian dilakukan dengan cara


menjatuhkan tiang pemberat
seberat 20 lb (9,07 kg) dari
ketinggian 20 inches (50,8 cm).
Ujung tiang berbentuk kerucut
dengan luas ½ sq. inch (1,61 cm2)
bersudut 30o atau 60o.
CBR Tanah
MENENTUAN NILAI CBR LAPANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN ‘ DCPT ‘

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0
DEPTH OF PENETRATION (CM)

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
TITIK : 1 , CBR : 5.0 (%)

Anda mungkin juga menyukai