Laporan Tugas Mandiri

Judul : Pelajaran dari Kota Hijau Vaexjoe di Swedia

Nama :

NPM : 1806183854

Data Publikasi : http://www.antaranews.com/berita/415885/pelajaran-dari-kota-hijau-

vaexjoe-di-swedia

Uraian Peta Konsep :

Kota Vaexjoe, Swedia, memiliki tujuan untuk menjadikan lingkungan kotanya

sebagai kota terhijau di Eropa. Karena sebelum abab ke-21, kota Vaexjoe merupakan kota
yang kurang terawat dari lingkungan. Untuk menjadi kota terhijau di Eropa, masyarakat dan
pemerintah setempat melakukan gerakan hijau yakni dengan penggunaan enegi terbarukan.

Gerakan hijau yang dilakukan dimulai pada tahun 1960 ketika politisi Swedia
menggagas untuk membersihkan danau di kota Vaexjoe. Lalu dilanjutkan pada tahun 1970
pemerintah kota membangun sistem pembangkit panas distrik. Sistem pemanas ini berfungsi
menghasilkan air panas dari pusat ke seluruh kota dan juga memasok kebutuhan listrik. Dan
pada tahun 1990 pemerintah kota Vaexjoe menggagaskan seruan “tujuan hijau”, yang berisi
pengalihan total penggunaan bahan bakar minyak dari fosil pada tahun 2030 dan dalam dua
dekade tingkat emisi karbon kota Vaexjoe harus berkurang separuh dari tingkat emisi karbon
pada tahun 1993.

Pada tahun 2014 kota Vaexjoe memiliki pencapaian yang sangat luar biasa dari
gerakan hijau nya, yakni antara lain danau turmmen yang sudah dinormalisasi dan bersih,
hasil emisi karbon hanya 1/20 dari batas nasional, memiliki sistem pemanas air yang hemat
listrik dan ramah lingkungan, peralihan bahan bakar minyak ke biomassa, gerakan mendaur
ulang makanan busuk dan limbah banyak dilakukan secara sukarela oleh masyarakat, armada
bus menggunakan bahan bakar biogas hasil produksi daur ulang, dan meningkatnya
penggunaan transportasi publik dan rumah positif.

Walaupun tingkat penggunaan transportasi publik sudah meningkat, penduduk kota

Vaexjoe masih belum bisa sepenuhnya meninggalkan penggunaan mobil pribadi. Hal tersebut
berdampak pada kurang maksimalnya pemanfaatan karbon netral. Karbon netral merupakan
proses untuk menyeimbangkan kadar 672 yang terlepas di atmosfer hasil dari produk pabrik
atau pembakaran tidak sempurna yang jika jumlahnya berlebihan akan menipiskan lapisan
ozon.