Anda di halaman 1dari 11

Jati Diriku Sebagai Individu dan

Bagian Dari Masyakarat


BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang
Penulis menuliskan makalah ini dilatar belakangi dengan keinginan untuk mempelajari
lebih dalam tentang Buku Ajar 2 yang mencakup pembahasan tentang Otak dan Kecerdasan,
Tipologi Kepribadian, Kelompok, Kepemimpinan dan Komunikasi, dan Kebudayaan.
Pembahasan yang berada di makalah ini sudah terlebih dahulu didiskusikan pada saat Home
Group dikumpulkan. Materi-materi yang sudah dibahas akan dikaitkan oleh kasus yang terjadi di
realitas.

Tujuan Penulisan
Penulis menulis makalah ini agar mengetahui beberapa hal yaitu :
1. Mengetahui tentang pola pikir manusia dalam berbagai segi
2. Mengetahui keterkaitan antara Otak, Kepribadian, dan Kebudayaan
3. Mengetahui relasi teori dengan kasus nyata yang ada
BAB II
Isi dan Pembahasan

Otak dan Kecerdasan


Manusia adalah makhluk hidup yang paling diunggulkan di dunia karena beberapa hal,
salah satunya adalah otak yang dimiliki oleh manusia. Menurut MacLean (1990), otak manusia
merupakan hasil evolusi paling mutakhir dari otak makhluk lainnya. Otak merupakan salah satu
organ yang berfungsi sebagai pusat sistem saraf dan pengatur segala aktivitas di dalam tubuh
makhluk hidup (manusia).
Pada otak manusia, terdapat 3 komponen otak yaitu otak reptile, neocortex, dan sistem
limbik. Otak reptile berperan sebagai penjaga kelangsungan hidup manusia, sebagai pengendali
semua gerakan tidak sadar seperti memompa jantung dan reproduksi yang dibutuhkan manusia
untuk hidup. Otak reptile juga bertanggung jawab pada proteksi diri, seperti tempur atau tahu.
Neocortex berfungsi sebagai pusat berpikir dan menyelesaikan masalah. Sistem limbik berperan
dalam pengendalian emosi dan motivasi.
3 hal ini harus dijalankan dengan sinergis agar kelangsungan hidup manusia dapat
berjalan dengan baik. Otak reptile akan menjalankan proses proteksi diri seperti tempur. Jika
tidak dilandasi dengan pemikiran bijak dan rasional dari neocortex, maka akan terjadi hal yang
tidak diinginkan. Begitu juga hubungannya dengan sistem limbik. Neocortex tidak akan bisa
memecahkan suatu masalah dengan maksimal jika keadaan emosinya sedang tidak stabil. Maka,
dibutuhkan keterkaitan kinerja yang baik antar bagian-bagian otak tersebut.
Manusia diciptakan dengan berbagai macam tipe kecerdasan, antara lain IQ, EQ, dan SQ.
IQ (Intelligence Quotient) adalah nilai kecerdasan seseorang yang berkaitan dengan kemampuan
analisis. Menurut Gadner, ada 8 kecerdasan yaitu linguistic, mathematic-logical, spatial,
kinesthetic, musical, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistic. Semakin tinggi IQ seseorang,
semakin tinggi pula kemampuan orang tersebut untuk menganalisa suatu hal.
EQ atau yang biasa disebut dengan Emotional Quotient yaitu nilai kemampuan
pengaturan emosi sendiri dan mengetahui emosi orang lain. Konsep dan istilah ini pertama kali
dikemukakan oleh Keith Beasley pada 1987. Goleman membagi kemampuan emosional menjadi
5 yaitu kesadaran diri, kontrol diri, kemampuan sosial, empati, dan motivasi.
SQ (Spiritual Quotient) adalah suatu kecerdasan menghadapi nilai dan menempatkan
diri. SQ mengukur seberapa percaya orang akan kekuatan (spirit) yang menggerakkan semua hal
di dunia di luar kuasa manusia, seperti terbitnya matahari dan bulan, meletunya gunung dan lain-
lain.
Pada Asian Games dan Asian Para games yang diadakan di Indonesia, keberadaan otak
sangat penting baik dari sudut pandang penyelenggara maupun peserta. Diperlukan kinerja 3
komponen otak yang sinergis dalam menyelenggarakan acara ini maupun peserta yang mengikuti
acara ini. Dalam keadaan emosi yang terkontrol, maka problem-solving dalam hal apapun di
dalam ruang lingkup Asian Games dapat berjalan dengan seksama. Begitu juga pada peserta,
dengan kecerdasan dan kontrol emosi yang baik, musuh dapat dikalahkan dengan baik dan
dengan cara yang cerdas.

Tipologi Kepribadian
Setiap manusia adalah unik. Tidak ada orang yang benar-benar sama, sepasang kembar
sekalipun pasti mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan membawa pada keanekaragaman
cara dalam memandang sesuatu, bertindak pada berbagai situasi, menentukan sasaran menilai,
dan lain sebagainya. Ada berbagai teori kepribadian yang memahami keanekaragaman individu,
salah satunya adalah teori kepribadian Myers-briggs (MBTI). MBTI ini mengidentifikasi dan
mengkategorikan kecenderungan perilaku individu dalam empat dimensi, yaitu (E)
Extraversion/Introversion (I), (S) Sensing/Intuition (N), (T) Thinking/Feeling (F), dan
Judging/Perceiving.
Seseorang dengan tipe extrovert lebih tertarik dengan objek diluar dirinya. Umumnya
mereka senang bergaul, bekerja dalam kelompok, dan berada ditengah keramaian. Sebaliknya,
seseorang yang introvert lebih tertarik melakukan kegitan sendiri dalam ketenangan. Seseorang
dengan tipe sensing mereka lebih mudah menangkap informasi melalui panca indra biasanya
cukup cermat dengan fakta-fakta, namun harus berusaha keras saat mencari makna fakta
tersebut. Sebaliknya, seseorang intuitif cepat menangkap makna dari sebuah fakta, namun harus
hati-hati dalam menangkap fakta dengan indranya karena kurang jeli dan kadang-kadang keliru.
Seseorang dengan kepribadian thinking, mereka biasa berpikir panjang sebelum mengambil
keputusan. Berbeda dengan tipe orang dengan kepribadian feeling, mereka sangat peka terhadap
perasaan orang lain. Sebuah keputusan diambil setelah memperhitungkan dampak bagi orang
lain dan suara hatinya. Orang yang termasuk judging mereka lebih suka hidup dengan cara yang
teratur dan kehidupannya terstruktur jelas, sedangkan mereka yang mempunyai kecenderuangan
perceiving lebih suka hidup secara spontan dan lebih suka menyukai kehidupan yang luwes.
Temperamen adalah pola dan karakteristik dari individu yang mencerminkan atau
kebiasaan dari individu. Temperamen akan berdampak pada bagaimana individu melihat dunia,
apa nilai dan keyakinannya, bagaimana pikirannya, tindakan, maupun perasaannya. Tipologi
temperamen dibagi menjadi empat, yaitu pembimbing atau tradisionalis adalah orang-orang yang
praktis dan terorganisasi, teliti, serta sistemmatis. Artis atau experiences adalah orang-orang
yang pandai dalam melihat peluang. Idealis adalah orang yang dapat menggali potensi dan
memotivasi peran orang lain. Rasional atau konseptualis adalah orang yang memiliki visi yang
jelas dan dapat menjadi inovator yang hebat.
Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung karno, Sabtu (18/8/2018)
malam, menuai pujian baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kesuksean pembukaan Asian
Games itu tidak terlepas oleh peran Direktur Kreatif Wisnutama, dengan menyedot dana hanya
sekitar 759 miliar rupiah hampir sepuluh kali lebih kecil dibanding upacara pembukaan
Olimpiade musim dingin di Sochi tahun 2014 yang menghabiskan 500 juta dolar tetapi tidak
membuat pembukaan Asian Games 2018 kalah dengan pembukaan Olimpiade musim dingin, itu
karena Direktur Kreatif Wisnutama memiliki visi yang jelas dalam menampilkan pembukaan
Asian Games 2018. Bisa kita lihat dengan fakta tersebut bahwa Wisnutama termasuk orang
dengan tipe kepribadian konseptualis.

Kelompok
Ada beberapa tipe kelompok sosial dalam Asian Games 2018 yang dilaksanakan di
Jakarta dan Palembang. Secara garis besar, dapat dibagi menjadi kelompok sosial yang terkait
secara langsung, kelompok sosial yang terkait tidak secara langsung, kelompok sosial sebagai
tempat kerjasama, dan kelompok sosial atlet.
Kelompok sosial yang terkait secara langsung paling banyak dilakukan dalam Asian
Games adalah para supporter yang mendukung negara mereka masing-masing. Ada supporter
yang secara langsung menyaksikan pertandingan dan ada supporter yang berada di luar negeri
menonton Asian Games melalui televisi. Pada dasarnya mereka memiliki tujuan yang sama,
yaitu untuk mendukung negara mereka masing-masing agar dapat memenangkan pertandingan
dalam Asian Games. Hal ini menunjukkan bahwa para supporter tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan kesamaan dalam tujuan.
Asian Games lebih memengaruhi orang dengan jumlah yang banyak. Misalnya,
perbandingan antara masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta dan Palembang. Tentunya,
masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta jumlahnya jauh lebih banyak daripada masyarakat
Indonesia yang tinggal di Palembang. Oleh karena itu, di Jakarta terjadi pemberlakuan ganjil
genap bagi kendaraan bermotor untuk dapat mengurangi frekuensi kemacetan di Jakarta
sehingga acara Asian Games dapat berjalan dengan lancar.
Pertandingan dalam Asian Games ada yang dilakukan secara berkelompok maupun
individu. Pada pertandingan tenis misalnya, meski dilihat dalam arena mereka melakukan
pertandingan secara individu apabila dilihat lebih teliti ada kelompok yang mendukung mereka,
yaitu coach atau orang-orang terdekat yang memotivasi mereka untuk dapat menjadi yang
terbaik dalam olahraga tersebut.
Coach dengan kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan skill pemainnya dan bakat
alam yang dimiliki oleh pemain juga semakin meningkat apabila pemain mau berlatih dan berada
di bawah pimpinan coach yang tepat.
Setiap kelompok dalam Asian Games, yaitu individu-individu yang bersatu dari masing-
masing negara memiliki satu tujuan. Mereka ingin membawa kemenangan bagi negaranya.
Supporter, atlet, dan coach menyatukan visi dan misi agar negaranya mendapat nomor satu
dalam Asian Games 2018.

Kepemimpinan dan Komunikasi


Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, atau masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Komunikasi juga merupakan sebuah kebutuhan untuk makhluk hidup
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada saat kita berdoa. Saat kita berdoa kita tidak hanya
duduk sambil berbicara dalam hati namun, kita juga berbicara dengan Tuhan. Jadi, komunikasi
dapat terjadi dengan siapa saja, seseorang dapat melakukan komunikasi jika ada pengirim, pesan,
saluran, penerima, dan feedback.
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik dan efektif
dapat dicapai melalui beberapa cara, contohnya adalah belajar dari kesalahan, bermagang dengan
orang yang terkenal dengan kepemimpinannya, atau bakat dari lahir. Salah satu contoh seorang
pemimpin adalah Laksamana Horatio Nelson. Beliau memimpin Angkatan Laut Inggris pada
saat Perang Napoleon berlangsung. Meskipun beliau meninggal pada Pertempuran Trafalgar,
pengaruh beliau masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Dalam suatu kompetisi seperti Asian Games 2018, kepemimpinan dan komunikasi
merupakan kunci dalam mencapai kemenangan, sebuah tim bisa memiliki bakat yang sangat luar
biasa namun, jika tidak dilatih dan tidak adanya motivasi untuk mencapai mimpi tersebut,
seorang yang berbakat pun tidak bisa melakukan apa-apa. Tim Sepakbola Korea Selatan
mendapatkan medali emas dalam Asian Games 2018 kemarin, dalam tim itu setiap pemain
memiliki peran-peran tersendiri dan kaptennya pun, Heun Ming Son memimpin Tim Nasional
Korea Selatan dalam Asian Games 2018.
Jadi pentingnya hubungan komunikasi dan kepemimpinan dalam organisasi adalah untuk
memperbaiki organisasi atau tim itu sendiri dimana suatu organisasi bisa dikatakan sukses
apabila hubungan komunikasi antar anggota berjalan harmonis. Fungsi seorang pemimpin itu
termasuk instrinsik sebagai komunikator. Maka kemampuan kepemimpinan harus juga diikuti
dengan kemampuan komunikasi, yaitu mempunyai ethos, pathos, dan logos komunikator.

Kebudayaan
Diambil dari bahasa latin colere yang berarti “mengolah, mengerjakan” terutama
mengolah tanah atau bertani (Koentjaraningrat, 2009:146). Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut dengan culture. Selain itu, manusia juga membutuhkan media untuk mengkspresikan
kebutuhan spiritualnya. Di sinilah kebudayaan berfungsi sebagai wadah pemenuhan kebutuhan
manusia. Kebudayaan juga berguna untuk mengisi serta menentukan jalan kehidupan manusia,
walaupun hal ini jarang disadari oleh manusia. Kebudayaan mengenal ruang dan waktu untuk
tumbuh dan berkembang. Kebudayaan Indonesia, misalnya, adalah kebudayaan yang berada di
dalam ruang geografis wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini
membedakan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Malaysia, Singapura, Amerika, dan lain
sebagainya. Kebudayaan asli adalah kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa tersebut, sedangkan
sebutan kebudayaan asing menunjukkan cara pandang masyarakat kebudayaan tertentu terhadap
kebudayaan yang berkembang di luar masyarakatnya.
Corak kemajemukan masyarakat Indonesia disimbolkan dengan Bhineka Tunggal Ika
menjadi kompleks karena adanya beragam kebudayaan dari berbagai kelompok etnik di
Indonesia. Persatuan dalam perbedaan ini tercermin dalam pembukaan Asian Games ke - 18
yang baru saja dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018.
Keberagaman budaya tercermin di dalam Pembukaan Asian Games 2018 melalui
berbagai Lagu dan Tarian Daerah yang ditampilkan. Hal ini menjadi cerminan pemersatu
Indonesia yang sesuai dengan nilai Pancasila butir ketiga yaitu “Persatuan Indonesia”. Asian
Games adalah kompetisi berbagai cabang olahraga yang diikuti oleh atlet-atlet Asia,
diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali di wilayah Asia oleh Badan organisasi olahraga
Asia.
Dalam perhelatan olahraga terbesar di Asia, yaitu Asian Games terdapat banyak negara-
negara yang berpartisipasi dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Pada pembukaan Asian Games, Indonesa menampilkan beragam tarian khas Indonesia terutama
Tari Saman yang dilakukan oleh 1.600 penari dari 18 SMA se-DKI Jakarta.
Tari Saman yang dipersembahkan dalam pembukaan Asian Games merupakan salah satu
kebudayaan Indonesia yang berasal dari Aceh, yaitu tarian Suku Gayo untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Selain Tari Saman, Indonesia menampilkan 19 jenis
tarian lainnya yaitu Tarian Sipitu Cawan, Gending Sriwijaya, Tari Piring, Zapin, Tarian Transisi
Bunga, Lenong Betawi, Jaipongan, Tarian Sisingaan, Tarian Padang Bulan, Tari Gandrung
Lanang Banyuwangi, Tari Janger Bali, Tari Belian Bawo Katim, Tari Enggang, Tari Hudog, Tari
Maengket Modero Sulut, Tari Kabasaran, Tari Soya Soya Maluku Utara, Tari Likurai Belu NTT,
dan Tari Yospan Papua. Keanekaragaman budaya di Indonesia itu, membuat Indonesia menjadi
kaya akan budaya baik itu ras, suku, dan agama yang patut dilestarikan oleh para bangsanya agar
tetap melekat menjadi bagian dari Negara Indonesia.
Kekayaan budaya Indonesia tidak hanya terlihat dari banyak jenis tarian dari berbagai
suku, namun juga alat musik yang sangat beragam. Usaha untuk menonjolkan berbagai alat
musik tradisional ini sudah dapat dilihat dari theme song resmi Asian Games 2018 yang
menggunakan kombinasi suara dari alat musik tradisional seperti suling, kendang, dan kecapi.
Sebenarnya, tidak hanya tarian dan alat musik dari berbagai daerah yang diperkenalkan di
opening Asian Games 2018 sebagai budaya Indonesia. Pakaian adat dari berbagai daerah juga
dipamerkan untuk menyambut para pengujung SUGBK, bahkan petugas bandara juga
diwajibkan menggunakan pakaian adat selama Asian Games berlangsung.
Selain itu, dalam pembukaan Asian Games dapat kita lihat adanya sebuah proses
asimilasi, yaitu ketika Via Vallen menyanyikan Lagu Meraih Bintang. Lagu ini merupakan
perpaduan antara genre musik dangdut yang merupakan kebudayaan dari Melayu dan genre
musik pop modern. Kedua genre tersebut menghasilkan kebudayaan baru yang disukai
masyarakat Indonesia dan menjadi sangat populer dalam waktu yang singkat.
Apabila berbicara tentang kebudayaan erat kaitannya dengan inovasi. Inovasi adalah
sebuah proses pembaruan dalam unsur kebudayaan masyarakat, yakni teknologi. Holcim
Indonesia mengaplikasikan beberapa produk inovasi dalam pembangunan maupun renovasi
infrastruktur untuk mendukung ajang Asian Games 2018. Aggregate and Construction Materials
Director Holcim, Marcelo Castro, mengatakan, beberapa produk masing-masing diaplikasikan
pada sejumlah sarana dan prasarana, di antaranya jalur Transjakarta (SpeedCrete) dan beberapa
ruas jalur pejalan kaki di Jakarta (ThruCrete dan DekoCrete).
Produk ThruCrete juga telah digunakan di beberapa ruas jalur pejalan kaki di Jakarta,
seperti Jalan Barito, Jalan Melawai, Blok M, dan lingkaran Masjid Istiqlal. Proyek ini bekerja
sama dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta dalam mempersiapkan sarana dan
prasarana pendukung ajang olahraga terbesar di Asia tersebut. Inovasi yang dilakukan oleh
Holcim bertujuan agar acara berjalan lancar dengan mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta
yang merupakan Tuan Rumah Asian Games 2018.
Pelaksanaan Asian Games 2018 ini merupakan kebanggan bagi Indonesia karena
Indonesia dapat menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. Euforia masyarakat Indonesia dalam
menyambut Asian Games sangat terlihat dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk
menonton cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games. Hal ini juga
membakar semangat para atlet Indonesia karena bertanding di kandang sendiri dan mendapat
dukungan yang sangat total dari masyarakat Indonesia. Bahkan, Indonesia dapat menduduki
peringkat 4 dengan perolehan medali emas sebanyak 31 yang merupakan pencapaian terbaik
sepanjang sejarah Asian Games berlangsung. Hal ini tidak luput dari tingginya rasa nasionalisme
masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi prinsip egalitarian, yaitu demi kesejahteraan
bersama.
Dari hal-hal yang disuguhkan dalam Asian Games ini kita sebagai generasi muda dapat
lebih mengenal kebudayaan Indonesia yang sangat beragam. Selain mengenal kita juga harus
belajar tentang kebudayaan Indonesia. Sebenarnya manusia mempelajari kebudayaan sejak lahir
sampai dengan menjelang ajal tiba melalui beberapa proses yaitu internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi. Bisa kita lihat dari Asian games ini terdapat sosialisasi kebudayaan, dimana para
volunteer memakai pakaian adat untuk menyambut para pengunjung Asian Games, selain itu
juga para petugas bandara yang memakai pakaian adat yang melambangkan keberagaman
budaya di Indonesia. Dalam Asian Games juga terdapat proses enkulturasi budaya, yaitu para
siswa mempelajari tarian, musik, dan lagu daerah dimana secara tidak langsung siswa-siswa
yang ikut berpartisipasi mempelajari secara mendalam kebudayaan Indonesia termasuk bahasa-
bahasa daerah terkait tarian dan lagu yang mereka pelajari dan tampilkan.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Manusia adalah makhluk individu, sosial, dan berbudaya. Setiap manusia memiliki
kepribadian yang berbeda-beda. Manusia juga memiliki daya dan tingkat kecerdasan serta
temperamen yang berbeda-beda. Namun hal ini justru menuntun kita untuk memahami cara
berpikir, cara bertingkah laku, dan cara bersikap pada orang lain demi terwujudnya komunikasi
dan hubungan yang harmonis. Terkait hal itu, diingatkan juga bahwa manusia merupakan
makhluk sosial, yang setiap harinya selalu menjalin interaksi dengan individu lain dan berusaha
membangun kesepahaman dalam berbagai kelopompok sosial yang dijalaninya. Dalam
kelompok sosial inilah manusia mempelajari kebudayaan serta mengembangkan kebudayaan
masyarakatnya sehingga tercapai kemajuan masyarakat yang diinginkan bersama.

Anda mungkin juga menyukai