Disusun Oleh:
Kelompok III
2019
A. Pengertian Kacang-kacangan
Gambar 1. Kacang-kacangan
1
Makanan dengan indeks glikemik rendah adalah makanan yang dicerna tubuh secara perlahan
dan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara bertahap (Polak, 2015).
Secara umum, varietas yang ditanam untuk biji dewasa kering menghasilkan kacang
yang terlalu berserat untuk dimakan pada setiap kondisi perkembangan. Warna biji berkisar
dari putih melalui hijau, kuning, cokelat, merah muda, merah, coklat, dan ungu menjadi
hitam. Bentuk biji hampir bulat sampai pipih, memanjang, dan berbentuk seperti ginjal.
Tumbuhan kacang-kacangan memiliki bintil-bintil akar yang berfungsi dalam penyuplai
nitrogen. Di dalam bintil-bintil akar terdapat bakteri bertempat tinggal dan berkembang biak
serta melakukan kegiatan fiksasi nitrogen bebas dari udara. Salah satu jenis bakterinya adalah
Rizhobium sp, sehingga kacang merupakan sumber protein dan mineral yang berkadar tinggi
untuk dikonsumsi.
2
sel baru. Apabila tubuh kekurangan protein maka tubuhakan mengalami hambatan dalam
proses pertumbuhan. Protein memiliki ciri-ciri susunan kimiadengan monomer asam amino,
bobot molekular yang besar, dan memiliki ikatan kovalen. Sifat fungsional pada protein yakni
sebagai pengikat air, larut hampir dalam semua kondisi pH, viskositas tidak terlalu tinggi,
sebagai emulsifier, bersifat membentuk buih, dan mempengaruhi aroma dan rasa.
Protein terdapat dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas
selulosa, yang tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan, sehingga daya cerna sumber
protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber hewani. Protein
hewani pada umumnyta mempunyai kualitas (nilai gizi) lebih tinggi dibandingkan dengan
protein nabati. Namun demikian campuran beberapa bahan makanan sumber protein nabati
dapat menghasilkan komposisi asam amino yang secara keseluruhannya mempunyai kualitas
cukup tinggi. Bahan makanan sumber protein hewani pada umumnya lebih mahal
dibandingkan dengan sumber protein nabati (Diana, 2009).
3
4. Kacang tanah mengandung protein tryptophan, manfaat kacang tanah yaitu untuk
membantu mencegah depresi karena tryptophan diperlukan dalam sintesis serotonin.
Seteroin pada dasarnya merupakan hormon yang membantu dalam meningkatkan suasana
hati yang positif termasuk nafsu makan dan kualitas tidur.
5. Kandungan protein yang terdapat pada kacang mete adalah tryptophan yaitu salah satu
jenis asam amino nonesensial, yang bermanfaat untuk mencegah depresi atau sress.
4
protein berkualitas adalah kandungan leusin yang berkisar 25 mg per gram protein. Akan
tetapi pada kacang merah memiliki 76,16 mg per gram protein, oleh karena itu jumlah
tersebut termasuk cukup memenuhi kebutuhan per harinya sehingga kacang ini tergolong
memiliki kandungan protein yang berkualitas baik. Manfaat leusin bagi tubuh untuk memacu
fungsi otak, membantu menurunkan kadar gula berlebih dalam darah, serta membantu
penyembuhan tulang (Bestari dan Pujonarti, 2013).
5
Pada umumnya kacang dan sayuran mengandung nutrisi penting bagi tubuh kita
seperti vitamin dan mineral. Begitu pula dalam daging yang memiliki nutrisi untuk tubuh
seperti protein dan kalori. Kandungan protein pada kacang lebih tinggi dibandingkan daging,
yaitu pada kacang hijau, kedelai, kacang tanah semuanya memiliki sumber protein tinggi.
Pada kacang hijau misalnya, jumlah protein yang terkandung adalah 8.7 gram tiap penyajian
100 gram. Sedangkan pada kacang tanah kandungan proteinnya mencapai 27%. Untuk
kacang merah jumlah proteinnya 10 gram tiap 100 gram penyajian. Sedangkan untuk kacang
kedelai merupakan jenis kacang yang memiliki jumlah protein tertinggi yakni 20.8 gram tiap
100 gram penyajian. Bila dibandingkan dengan protein daging sapi yang memiliki protein
sebesar 17.5 gram, jelas kedelai memiliki kandungan protein lebih tinggi (Astawan, 2009).
jika dilihat secara umum maka protein paling tinggi terdapat pada daging yaitu
sebanyak 26 gram, hal ini sesuai jika dilihat dari asam amino yang ada di dalam protein
hewani merupakan asam amino esensial yang lengkap, dan strukturnya hampir mirip dengan
asam amino yang ada di tubuh. Oleh karena itu sumber protein hewani merupakan sumber
asam amino yang baik untuk tubuh. Sementara makanan protein nabati, tidak memiliki asam
amino esensial yang lengkap seperti protein hewani. Asam amino yang kurang di dalam
sumber protein hewani adalah jenis asam amino metionin, triptofan, isoleusin, dan lisin.
Sehingga nilai penyerapan asam amino yang lebih baik adalah protein hewani (Bahar, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
6
Astawan, M. 2009. Sehat dengan Hidangan kacang-kacangan dan Biji-bijian. Penebar
swadaya, Jakarta.
Alamtsier, S. 2003. Prinsip dasar Ilmu Gizi. Pt Gramedia Pustaka, Jakarta.
Aminah, S. & W. Hersoelistyorini. 2012. Karakteristik Tepung Kecambah Serelia dan
Kacang-kacangan dengan Variasi Blanching. Seminar Hasil Penelitian. LPPM
UNIMUS
Bahar, B. 2008. Panduan Praktis Memilih Produk Daging Sapi. Gramedia, Jakarta.
Bestari, D. M. & S. A. Pujonarti. 2013. Pengaruh Substitusi Kacang Merah terhadap
Kandungan Gizi dan Uji Hedonik pada Tortila Chips. FKM UI.
Diana, F.M. 2009. Fungsi dan Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Vol.4, No.1. Hal: 47-49
Ekafitri, R. dan R. Isworo. 2014. Pemanfaatan Kacang-kacangan sebagai Bahan Baku
Sumber Protein untuk Pangan Darurat. Jurnal Pangan. Vol.23 (2) : 134-145
Khairi, E. dan Bayu, K. 2014. Pengaruh Berbagai Kecambah Kacang-Kacangan Terhadap
Kadar Protein Terlarut dan Asam Amino Bebas Limbah Cair Isolasi Protein.
Jurnal AgriSains.Vol. 5, No. 2, Hal. 103.
Polak, R. 2015. Legumes: Health Benefits and Culinary Approaches to Increase Intake.
Journal of Clinical Diabetes. 33(4): 198–205.
Rais, A. 2017. Analisis Profil Ikan Nila (Orechromis niloticus) Berbasis Sds-Page Berasarkan
Variasa Lama Marinasi dan Konsentrasi Asam Cuka. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
Semarang: Semarang.
Royani, F. 2012. Substitusi Tepung Kacang Hijau pad Produk Brownies Roll Cake, Pound
Cake dan Fruit Cake . Skripsi. Program Studi Teknik Boga Pendidikan Tekik
Boda Dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Wiranata, I. 2017. Formulasi dan Karakteristik nurimat bar Berbasis Tepung Kacang
Kedelai (glycine max. L) dan Tepung Kacang Merah (phaseolus vulgaris L.)
Sebagai Makanan Pasien Kemoterapi. Jurnal Gizi Indonesia. Vol.5 (2) :133-139.
Yusuf. 2014. Pemanfaatan Kacang Hijau Sebagai Pangan Fungsional Mendukung
Diversifikasi Pangan di Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
7
8