N
DENGAN SESAK NAPAS DI RT01/RW06 DESA
KARACAK KECAMATAN GARUT KOTA
KABUPATEN GARUT
Oleh:
MOCH. AGUNG AFRILIANSYAH
NPM.220110166150
Angkatan: 2016
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
GARUT
2018
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA NY. N DENGAN KATARAK
DI RT 01/RW 06 DESA PANANJUNG KECAMATAN TAROGONG
KALER KABUPATEN GARUT
1. Identitas Klien
Nama : Ny.E
Umur : 79 th
Alamat : Kp.karacak ,Desa Talun RT 07/04
Kecamatan garut kota, kabupaten
Garut
Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkaminan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 27 Oct 2018
mengatakan tidak sering haus, lapar dan juga tidak mengeluh sering
kencing terus-menerus.
m. Sistem Reproduksi
Klien tidak mempunyai anak
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
1) Pola Komunikasi
Dalam sehari-hari klien biasa menggunakan bahasa sunda. klien tidak
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi Pola Interaksi
Dalam keseharian klien berinteraksi baik dengan masyarakat
sekitarnya.
2) Harapan Dalam Melakukan Sosialisasi
Klien berharap dengan sikap terbuka kepada orang lain, dirinya tidak
kesepian dan melewati masa tua yang bahagia.
3) Kepuasan Dalam Sosialisasi
Dalam setiap permasalahan klien selalu mendiskusikannya dengan
keluarga
b. Identifikasi Masalah Emosional
Klien mengatakan tidak mengalami kondisi seperti : sukar tidur, sering
merasa gelisah, sering murung atau menangis sendirian, sering was-was
atau kuatir.
c. Spiritual
Klien beragama Islam dan selalu taat dalam beribadah dengan
bersembahyang 5 waktu. Klien mengatakan bahwa kematian adalah
takdir yang pasti dialami oleh manusia baik muda ataupun tua. Klien
berharap selalu diberikan kesehatan.
Keterangan :
115 : ketergantungan sebagian
9. Pengkajian Status Mental Gerontik
√ Gelas
√ tv
√ pulpen
Perhatian dan kalkulasi 5 0 Minta klien untuk memulai
dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat.
93
86
79
72
65
Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada no.2 (registrasi) tadi.
Bila benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
√ Gelas
√ tv
√ pulpen
Bahasa 9 8 Tunjukan klien suatu
benda dan tanyakan
namanya pada klien:
√ Meja
√ Kursi
Total scor klien adalah 25, maka Tingkat Resiko jatuh nya yaitu :
Clinical 0 0,5 1 2 3
Dementia
Rating (CDR)
Gangguan
Tidak ada Diragukan Ringan Sedang Berat
0 0,5 1 2 3
Memori Tidak ada kehilangan Sedikit konsisten atas Kehilangan memori Kehilangan memori Kehilangan memori berat;
memori atau sedikit kelupaan; sebagian sedang; selebihnya berat; hanya materi yang hanya sedikit yang diingat.
tidak konsekuen atas mengingat kejadian; ditandai dengan sangat utama yang
kelupaan. “benign” forgetfulness kejadian terkini; diingat; materi baru akan
kerusakan juga sangat cepat lupa.
mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Orientasi Orientasi secara penuh. Orientasi secara penuh Kesulitan sedang Kesulitan berat yang Terorientasi hanya pada
kecuali sedikit kesulitan berhubungan dengan berhubungan dengan orang
yang berhubungan waktu; orientasi tempat waktu; biasanya
dengan waktu. pemeriksaan; mungkin disorientasi dengan
memiliki disorientasi waktu, seringnya tempat
ditempat lain
Pengambilan Memecahkan setiap Sedikit gangguan dalam Kesulitan sedang Gangguan berat dalam Tidak dapat membuat
keputusan dan hari masalah yang ada menyelesaikan masalah, dalam menangani menangani masalah, keputusan atau memecahkan
pemecahan dan menangani urusan persamaan dan masalah, persamaan persamaan dan masalah.
masalah bisnis dan keuangan perbedaan. dan perbedaan; perbedaan; penilaian
dengan baik, penilaian sosial sosial biasanya
pengambilan keputusan biasanya dijaga. terganggu.
baik.
Hubungan Berfungsi mandiri di Sedikit gangguan Tidak dapat melakukan Tidak ada fungsi yang Tidak ada fungsi yang
dengan tingkat biasa seperti dalam aktivitas ini. fungsi aktivitas ini dilakukan di luar rumah dilakukan di luar rumah
komunitas pekerjaan, sukarela dan secara mandiri Jika secara tampak Secara tampak terlalu sakit
grup sosial. meskipun mungkin cukup baik untuk untuk melakukan fungsi di
masih dapat ikut serta melakukan fungsi di luar luar rumah.
beberapa; secara rumah secara mandiri.
penampilan normal
Rumah dan Tinggal di rumah, hobi Tinggal di rumah, hobi Ringan tetapi gangguan Hanya tugas sederhana Tidak ada fungsi signifikan
Hobi dan dan ketertarikan nyata pada fungsi di yang dapat dilakukan; di dalam rumah.
Ketertarikan intelektual sedikit rumah terlebih lagi sangat membatasi
intelektual dirawat terganggu. kesulitan tugas yang ketertarikan, dijaga
dengan baik. ditelantarkan; hobi dan dengan kurang baik.
ketertarikan yang rumit
ditelantarkan.
Perawatan diri Dapat sepenuhnya Butuh disarankan Membutuhkan bantuan Membutuhkan banyak
mampu melakukan dalam memakai baju, bantuan dengan perawatan
perawatan diri sendiri personal hygiene diri; berkali-kali
inkontinensia.
Skor klien adalah 0,5 maka Interpretasi yang muncul yaitu :
a Nilai 0 : orang normal tanpa gangguan kognitif
b Nilai 0,5 : demensia diragukan
c Nilai 1 : derajat demensia ringan
d Nilai 2 : derajat demensia sedang
e Nilai 3 : derajat demensia berat
14. Invetaris Depresi Beck (IDB)
Alat pengukur status efektif digunakan untuk membedakan jenis depresi
yang mempengaruhi suasana hati
1) Kesedihan
0 Saya tidak merasa sedih
1 Saya merasa sedih di banyak waktu
2 Saya merasa sedih sepanjang waktu
3 Saya sangat sedih dan tidak dapat menghadapinya.
2) Pesimisme
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan saya
1 Saya merasa kecil hati mengenai masa depan saya
2 Saya tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
3 Saya merasa masa depan saya tidak ada harapan dan sesuatu tidak
dapat
membaik
3) Rasa kegagalan
0 Saya tidak merasa gagal
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai seorang manusia
4) Ketidakpuasan
0 Saya merasa puas pada hal yang saya menikmati melakukannya
1 Saya tidak merasa menikmati hal sebanyak yang saya lakukan
2 Saya merasa sangat sedikit kepuasan dari hal yang seharusnya saya
merasa puas
3 Saya tidak merasa puas pada apapun dari hal yang seharsnya saya
merasa puas
5) Rasa bersalah
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
1 Saya merasa bersalah pada banyak hal yang sudah saya lakukan atau
yang seharusnya saya lakukan
2 Saya merasa sangat bersalah kebanyakan waktu
3 Saya merasa bersalah sepanjang waktu
6) Rasa tersiksa/dihukum
0 Saya tidak merasa sedang dihukum
1 Saya merasa mungkin saya sedang dihukum
2 Saya mengharapkan untuk dihukum
3 Saya merasa saya sedang dihukum
7) Tidak menyukai diri sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
1 Saya kehilangan kepercayaan diri pada diri saya
2 Saya merasa kecewa pada diri saya
3 Saya tidak suka diri saya
8) Mengkritsi diri sendiri
0 Saya tidak mengkritisi atau menyalahkan diri sendiri lebih dari
biasanya
1 Saya lebih mengkritisi diri saya dibandingkan biasanya
2 Saya mengkritisi diri saya untuk semua kesalahan saya
3 Saya menyalahkan diri saya untuk semua kejadian buruk yang terjadi
9) Pikiran untuk bunuh diri atau keinginan
0 Saya tidak mempunyai pikiran untuk membunuh diri saya
sendiri
1 Saya memiliki pikiran untuk membunuh diri saya sendiri, tetapi saya
tidak akan melakukannya
2 Saya ingin membunuh diri saya sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya memiliki kesempatan
10) Menangis
0 Saya tidak menangis lagi daripada biasanya
1 Saya menangis dari yang seharusnya
2 Saya menangis meskipun pada hal kecil
3 Saya merasa ingin menangis, tetapi saya tidak bisa
11) Agitasi
0 Saya tidak lagi gelisah dari biasanya
1 Saya merasa lebih gelisah dari biasanya
2 Saya merasa sangat gelisah sehingga saya harus tetap bergerak atau
melakukan sesuatu
12) Kehilangan minat
0 Saya tidak kehilangan ketertarikan pada orang lain atau aktivitas
1 Saya hanya memiliki sedikit ketertarikan pada orang lain atau hal dari
sebelumnya
2 Saya kehilangan sebagian besar ketertarikan pada orang lain atau
sesuatu
3 Sulit untuk merasa tertarik pada apapun
13) Keragu-raguan
0 Saya membuat keputusan yang baik
1 Saya menemukan kesulitan lebih untuk membuat keputusan dari
biasanya
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan dari
yang
biasanya
3 Saya memiliki masalah dalam membuat keputusan apapun
14) Merasa tidak berharga
0 Saya tidak merasa saya tidak berharga
1 Saya tidak mempertimbangkan diri saya sebagai yang berguna dari
biasanya
2 Saya merasa lebih tidak berharga jika dibandingkan dengan orang lain
3 Saya merasa tidak berharga sama sekali
15) Kehilangan energi
0 Saya mempunyai banyak energi
1 Saya mempunyai sedikit energi dari yang seharusnya saya punya
2 Saya tidak mempunyai cukup energi untuk melakukan banyak hal
3 Saya tidak mempunyai cukup energi untuk melakukan apapun
16) Perubahan pola tidur
0 Saya tidak mempunyai pengalaman perubahan pola tidur
1a Saya tidur agak lebih dari biasanya
1b Saya tidur agak sedikit dari biasanya
2a Saya tidur banyak lebih dari biasanya
2b Saya tidur sedikit lebih dari biasanya
3a Saya tidur kebanyakan hari
3b Saya bangun 1-2 jam lebih awal dan tidak dapat kembali tidur
17) Iritabilitas
0 Saya tidak lagi lekas marah dari biasanya
1 Saya lebih mudah marah dari biasanya
2 Saya sangat mudah marah dari biasanya
3 Saya lekas marah sepanjang waktu
18) Perubahan nafsu makan
0 Saya tidak memiliki pengalaman perubahan apapun pada nafsu
makan
1a Nafsu makan saya agak kurang dari biasanya
1b Nafsu makan saya agak lebih besar dari biasanya
2a Nafsu makan saya sangat sedikit dari sebelumnya
2b Nafsu makan saya sangat lebih besar dari sebelumnya
3a Saya tidak mempunyai nafsu makan
3b Saya menginginkan makanan sepanjang waktu
19) Kesulitan konsentrasi
0 Saya dapat berkonsentrasi dengan baik
1 Saya tidak dapat berkonsentrasi dengan baik seperti biasanya
2 Sulit untuk menjaga apapun pada pikiran saya untuk waktu yang lama
3 Saya tidak dapat berkonsentrasi pada apapun
20) Keletihan atau kelelahan
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
2 Saya terlalu lelah untuk melakukan sesuatu yang biasanya saya
lakukan
3 Saya terlalu lelah untuk melakukan kebanyakan hal yang biasanya
saya lakukan
21) Kehilangan minat dalam seks
0 Saya tidak melihat adanya perubahan dalam minat saya pada seks
1 Saya kurang tertarik pada seks dari sebelumnya
2 Minat saya pada seks jauh lebih rendah sekarang
3 Saya kehilangan minat seluruhnya pada seks.
DX
NO NOC NIC
Keperawatan
1 - Ketidak efektifan pola napas Respiratory status : ventilation 1. 1Airway management
berhubungan dengan Respiratory status : airway vatency Buka jalan nafas, gunakan teknik
kurangnya suplai oksigen Vital sign status chin lift ata jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk
Kriteria hasil : memaksimalkan ventilasi
Mendemonstrasikan batuk Identifikasi pasien perlunya alat
efektif dan suara nafas bersih jalan nafas buatan
Menunjukan jalan nafas paten Pasang mayo bila perlu
Tanda tanda vital dalam Lakukan fisioterapy bila perlu
rentang normal 2. 2. NaCl lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan
Monitor respirasi dan status O2
3. 3. Oxygen therapy
Bersihkan mulut, hidung, dan
sekret
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur pralatan oksigen
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigen
7.
8.
9.
2 Resiko cedera b.d keterbatasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Environment Management (Manajemen
selama 1 x 24 jam, diharapakan cedera tidak lingkungan)
penglihatan yang ditandai
terjadi dengan kriteria hasil: - Sediakan Iingkungan yang aman untuk
dengan : Risk Kontrol pasien
- Klien terbebas dari cedera - Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
Ds : -
- Klien mampu menjelaskan cara/metode sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
Do :
untuk mencegah injury/cedera kognitif pasien dan riwayat penyakit
- Kornea mata kiri,kanan - Klien mampu menjelaskan faktor resiko terdahulu pasien
berwarna keruh dari lingkungan/perilaku personal - Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
- Fungsi penglihatan : - Mampu memodifikasi gaya hidup untuk (misalnya memindahkan perabotan)
Terganggu karena adanya mencegah injury - Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
kekeruhan lensa pada mata - Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada bersih
sebelah kiri sehingga klien - Mampu mengenali perubahan status - Menganjurkan keluarga untuk menemani
tidak bisa melihat dengan kesehatan pasien.
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan
jelas.
18. Implementasi
Nama : Ny.E
Usia : 79 Tahun
Dx : sesak napas
Tanggal Tindakan Hasil Dp Paraf
27 - Memonitor vital sign. - TD : 110/80 I
OCTOBER P : 70 x/m
2018 R : 28x/m
- Memposisikan pasien semi fowler untuk S : 38º C
memaksimalkan ventilasi. - Pasiem mengatakan
masih sesak
- Pasien mengatakan
nyaman dengan
- Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian posisi semi fowler
terapi :O2 kanul nasal 3 L/ menit
- Nebulizer (ventilon + NaCl 3 cc 3 × sehari - Pasien tampak
nyaman diberi posisi
semi fowler
1 Mengajarkan teknik nafas dalam. - Pasien pasien II
November
mengatakan
2018
mengerti tentang
tentang nafas
dalam.
- Pasien dapat
- Mengajarkan batuk efektif.. menjelas-kan dan
mendemostrasikan
latihan nafas
- Menganjurkan untuk banyak minum air hangat. dalam.
- Pasien
mengatakan
paham tentang
batuk efektif.
- Pasien dapat
mendemonstrasika
n ulang
- Pasien mengatakan
sudah minum air
hangat.
- pasien
menghabiskan1-2
gelas air hangat
19. Evaluasi
Nama : Ny.E
Usia : 67 Tahun
Dx : Asma
S = pasien mengatakansesaknya II
1 berkurang
november O = pasien terlihat lebih
2018 tenang,RR=24x/menit
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi keperawatan
Daftar pustaka
Judith M.Wilkinson,2007,Diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan Kriteria hasil NOC
NANDA,2001-2002,Diagnosis keperawatan Nanda,Yogyakarta;UGM
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
Kandou Manado. Yang menjadi sampel pengolahan melalui tahap – tahap : editing,
penelitian ini adalah pasien Irina C5 yang coding, tabulasi. Analisa data dalam penelitian
terdiagnosa medis TB paru BTA(+) yang ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu analisis
memenuhi kriteria inklusi. Teknik univariat dan analisis bivariat.
pengambilan sampel yaitu Non-Rondom
Sampling dengan metode total sampling yang HASIL dan PEMBAHASAN A.
didapat sebesar 40 responden. Kriteria inklusi Hasil Penelitian
penelitian ini yaitu pasien di Irina C5, mengisi 1. Analisis univariat
lembar persetujuan menjadi responden, Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
kesadaran compos mentis, pasien TB paru Umur di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
BTA(+) yang mengalami sesak napas. Kriteria Manado 2014
ekskusi penelitian ini yaitu pasien TB paru Umur N %
yang akan rawat jalan, pasien dalam kondisi 15 – 35 tahun 8 20,0
tidak sadar, pasien TB paru BTA(+) yang telah 36 – 54 tahun 15 37,5
terpasang O2.
≥ 55 tahun 17 42,5
Instrumen dalam penelitian ini berupa SOP
Total 40 100,0
(standard operating procedure) pemberian
posisi semi fowler, SOP yang digunakan Sumber : Data Primer 2014
diambil dari (Azis dan Musrifatul, 2012) dan
dimodifikasi oleh peneliti, serta lembar Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
observasi untuk menilai karaktiristik Jenis Kelamin di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D.
responden, pola napas dan posisi tidur sebelum Kandou Manado 2014
dan sesudah dilakukan intervensi posisi semi Jenis Kelamin N %
fowler. Untuk pemberian posisi semi fowler, Laki – laki 22 55.0
jika bernilai (30-45°) diberi kode 1 (satu) dan Perempuan 18 45,0
jika salah diberi kode 2 (dua), begitu pula Total 40 100,0
dengan frekuensi pernapasannya. Sumber : Data Primer 2014
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data tentang keluhan sesak napas yang Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
dirasakan oleh pasien. Prosedur pengumpulan Pekerjaan di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D.
data dimulai dengan mendapat izin dari Kandou Manado 2014
institusi tempat penelitian, kemudian memulai Pekerjaan N %
dengan memperkenalkan diri, lalu melakukan IRT 15 37,5
survei pendahuluan dan ditentukan sampel Pelajar 2 5,0
yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Petani 5 12,5
Responden yang memenuhi kriteria menjadi PNS 4 10,0
sampel kemudian diminta untuk Swasta 6 15,0
menandatangani informed consent, kemudian Tukang 8 20,0
diberikan intervensi dan dievaluasi frekuensi Total 40 100,0
pernapasannya. Sumber : Data Primer 2014
Prinsip – prinsip dalam etika penelitian ini,
yaitu : Informed consent (surat pernyataan),
Anonymity (Tanpa nama), Confidentiality
(kerahasiaan). Data yang telah dikumpulkan
selanjutnya dilakukan
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
sistem imunologis seseorang pada saat ia sampai berat yaitu sebanyak 36 orang (90,0%)
menjadi tua. dari 40 responden. Penumpukan sekret
Responden berjenis kelamin laki – laki 22 menyebabkan seseorang sulit bernapas karena
orang (55,0%) lebih banyak dari perempuan. menghambat aliran udara masuk atau keluar
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari paru – paru, karena itu pasien dengan sesak
(Hsien-Ho Lin dalam Manalu, 2010) bahwa napas akan cenderung melakukan pernapasan
laki – laki memiliki resiko terkena TB paru pada volume paru yang tinggi dan
lebih tinggi dari perempuan. Hal ini terkait membutuhkan kerja keras otot – otot
bahwa laki – laki cenderung merokok dan pernapasan, karena itu penting untuk diberikan
mengkonsumsi miras sehingga dapat latihan pernapasan pada posisi yang tepat
menurunkan sistem pertahanan tubuh dan lebih (Brooker dalam Safitry, 2011). Pendapat
mudah terpapar dengan agen penyebab TB Brooker ini didukung oleh penelitian dari
paru. Sedangkan (Faridah dkk, 2008) yang berjudul “Pengaruh
(Hiswani dalam manalu, 2010) Breathing Retraining terhadap Peningkatan
mengemukakan bahwa pada perokok dan Fungsi Ventilasi Paru pada Asuhan
peminum terjadi gangguan makrofag dan Keperawatan Pasien PPOK” menunjukan
meningkatkan resistensi saluran napas dan bahwa terdapat pengaruh pemberian latihan
permeabilitas epitel paru. Rokok dapat pernapasan pada posisi tidur yang tepat (posisi
menurunkan sifat responsif antigen. semi fowler) terhadap peningkatan fungsi
Data yang diperoleh menunjukan sebagian ventilasi paru dengan nilai kelompok intervensi
besar pasien TB paru yaitu berprofesi sebagai p = 0,000, kelompok kontrol p = 0,012 (α
IRT, karena IRT harus melakukan pekerjaan 0,05).
didalam rumah, karena itu, menurut (Tjandra Dari hasil analisis pengaruh pemberian posisi
Yoga, 2007) salah satu faktor penyebab TB semi fowler terhadap kestabilan pola napas,
paru yaitu mereka yang tinggal diperumahan bahwa pasien yang setelah diberikan intervensi
padat, kurang sinar matahari dan sirkulasi posisi semi fowler memiliki rata – rata skor
udaranya buruk/pengap. dyspnea lebih rendah yaitu 23,53. Frekuensi
Berdasarkan distribusi pendidikan, sebagian pernapasan sebelum diberikan posisi semi
besar responden berpendidikan SD dan SLTA fowler termasuk frekuensi pernapasan normal
masing – masing 11 orang (27,5%). yaitu sebanyak 32 orang (80,0%) dari 40
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan responden. Hasil penelitian (Singal dkk, 2013)
oleh (Tobing dalam Simak, 2013) menjelaskan dengan judul “A study on the effect of position
bahwa adanya hubungan antara pengetahuan in COPD patient to improve breathing
dengan tindakan perilaku hidup sehat. Dalam pattern” ditemukan 64% pasien lebih baik
hal ini seseorang melakukan tindakan yang dalam posisi 30-45°, 24% pada posisi 60°, dan
baik terhadap kesehatannya apabila 12% pasien lebih baik dalam posisi 90°. Sama
pengetahuan yang dimiliki seseorang juga halnya dengan penelitian (Safitry dkk, 2011)
baik. dengan judul “Keefektifan pemberian posisi
Dari hasil analisis pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas
semi fowler terhadap kestabilan pola napas, pada pasien asma di ruang rawat inap kelas III
bahwa pasien yang sebelum diberikan RSUD Dr. Moewardi Surakarta” menunjukan
intervensi posisi semi fowler memiliki rata – bahwa ada pengaruh pemberian posisi semi
rata skor dyspnea lebih tinggi yaitu 27,68. fowler terhadap penurunan sesak napas pada
Frekuensi pernapasan sebelum diberikan posisi pasien asma dengan nilai sig. 0,006 (α 0,05).
semi fowler termasuk frekuensi sesak napas Namun hal sebaliknya ditunjukan
sedang
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
dalam hasil penelitian pada tabel 8, satu acuan bagi rekan – rekan profesi
menunjukan bahwa rerata responden yang keperawatan untuk meningkatkan kualitas
masih memiliki frekuensi pernapasan tidak asuhan keperawatan dengan cara pemberian
normal sesudah diberikan posisi semi fowler intervensi keperawatan yang mandiri
ada 8 orang (20,0%), hal ini dapat disebabkan khususnya terhadap pasien TB paru yang
oleh keadaan fisik dan derajat sesak pasien, mengalami sesak napas, sehingga
terdapat pasien-pasien tertentu yang apabila diharapkan dapat menurunkan komplikasi
diberikan posisi semi fowler ternyata frekuensi dan mortalitas pasien TB paru.
pernapasannya sama dari posisi sebelumnya,
selain itu juga pasien yang saat masuk rumah SIMPULAN
sakit dalam derajat sesak sedang, namun Teridentifikasi frekuensi pernapasan
setelah dilakukan intervensi dan dievaluasi sebelum diberikan posisi semi fowler
pasien beralih menjadi sesak berat, sehingga sebagian besar termasuk frekuensi sesak
diharuskan untuk dilakukan pemasangan O2 napas sedang sampai berat. Terindentifikasi
dan pemberian nebulizer. frekuensi pernapasan setelah diberikan
Berdasarkan hasil analisis statistik Wilcoxon posisi semi fowler sebagian besar termasuk
Signed Ranks Test dengan tingkat kemaknaan frekuensi pernapasan normal, serta terdapat
95% (α 0,05), dengan demikian dapat pengaruh pemberian posisi semi fowler
disimpulkan bahwa adanya pengaruh terhadap kestabilan pola napas pada pasien
pemberian posisi semi fowler terhadap TB paru di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D.
kestabilan pola napas sebelum dan sesudah Kandou Manado.
diberikan posisi semi fowler dengan nilai p
= 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. DAFTAR PUSTAKA
Upaya dalam meningkatkan peranserta Erb Kozier, Berman, Snider. 2010. Buku
perawat (profesi keperawatan) dan pasien Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
dalam upaya penanggulangan efek TB paru, Proses dan Praktik, volume 2, edisi 7.
dan memberi peningkatan informasi yang tepat Jakarta. EGC.
dan lengkap tentang diagnosa keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d Harrison. 2013. Pulmonologi. Tangerang
adanya sekret dibronkus dan eksudat diaveoli, Selatan. KARISMA Publishing Group
ketidakefektifan pola napas b/d posisi tubuh
Hidayat Azis Alimul, Uliyah Musrifatul.
yang salah dan penurunan energi/kelelahan.
2012. Kebutuhan dasar Manusia Buku saku
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
Praktikum Edisi revisi. Jakarta. EGC.
maka dapat disimpulkan implikasi hasil
penelitian ini terhadap profesi keperawatan
yaitu dapat berguna dalam menyebarluaskan Hidayat Azis Alimul. 2009. Pengantar
informasi terhadap rekan – rekan seprofesi Konsep dasar Keperawatan, edisi 2.
tentang pengaruh pemberian posisi semi Jakarta. Salemba Medika
fowler
terhadap kestabilan pola napas, mewujudkan Hudak, C. M dan Gallo B. M. 2010.
evidence based practice terutama dalam hal Keperawatan Kritis Holistik Edisi VIII,
pengelolaan pasien TB paru yang mengalami Volume I. Jakarta. EGC.
sesak napas untuk meningkatkan kualitas
pernapasannya Junaidi Iskandar. 2010. Penyakit Paru dan
dengan menggunakan terapi nonfarmakologi, saluran Napas. Jakarta. Bhuana Ilmu
serta menjadikan salah Populer
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
Kasron. 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Yogyakarta. Nuha
Medika
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013. Profil Kesehatan
Indonesia 2012. Jakarta. Kementerian
Kesehatan RI
Tim Penyusun Modul Ilmu Dasar Keperawatan I. 2011. Modul Ilmu Dasar
Keperawatan I (Blok III). Program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Unsrat.
Tim Penyusun Modul. 2011. Modul
anatomi Sistem Respirasi, Anatomi
Sistem Kardiovaskuler. Program Studi
Ilmu Keperawatan Unsrat
Trisnowiyanto Bambang. 2012. Instrumen
Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika
Yasril Heru Subaris Kasjono. 2013. Teknik
Sampling untuk Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta. G
NO Judul dan Tujuan penelitian Riset desain dan Metodologi penelitian
penulis instrumen Sample dan teknik Tempat Metode
sampling analisa
1. PENGAR Tujuan untuk Metode kuantitatif jenis penelitian DI DI IRIN
UH diketahui pengaruh dengan jenis praeksperimental desain IRINA C5 RSU
PEMBERI pemberian posisi penelitian satu kelompok pre-post C5 PROF D
AN semi fowler praeksperimental test, tekhnik total RSUP R. D
POSISI terhadap kestabilan desain satu sampling. PROF KANDO
SEMI pola napas pada kelompok pre-post Dr. R. D. U
FOWLER pasien TB paru. test, tekhnik total KANDO MANAD
TERHAD sampling. U O
AP MANAD
KESTABI O
LAN
POLA
NAPAS
PADA
PASIEN
TB PARU
DI IRINA
C5 RSUP
PROF Dr.
R. D.
KANDOU
MANADO
Isni Lailatul
Maghfiroh