News:
Sifat Mekanik
Home2019September7Sifat Mekanik
Sifat Mekanik
September 7, 2019 hendribudiMATERIALS SCIENCEilmu bahan, material science, ppns, sifat mekanik
Seringkali suatu bahan memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi kurang baik di sifat yang lain, contoh baja
memiliki sifat mekanik yang cukup baik tetapi memiliki sifat tahan korosi yang kurang baik, maka diambil
langkah untuk mengatasi hal tersebut dengan cara pengecatan atau galvanising, jadi tidak harus mencari
bahan lain yang kuat juga tahan korosi.
Kekuatan (Strength): kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan patah.
Kekuatan tarik
Kekuatan geser
Kekuatan tekan
Kekuatan torsi
Kekuatan lengkung
Kekerasan (Hardness): kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan, pengikisan (abrasi), indentasi
atau penetrasi.
Kekenyalan (Elasticity): kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan.
–Jika suatu benda mendapat tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk, bila tegangan yang bekerja
tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya sementara.
–Jika tegangan yang bekerja melampaui batas maka sebagian dari perubahan bentuk itu akan tetap ada
walaupun tegangan dihilangkan.
–Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum
perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi
–Atau dengan kata lain kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah
menerima beban yang menimbulkan deformasi.
Plastisitas (Plasticity): kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (perubahan
bentuk permanen) tanpa mengakibatkan kerusakan.
–Sifat ini diperlukan bagi bahan yang diproses forging, rolling, extruding, dll.
–Bahan yang tidak menunjukkan deformasi plastik dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan
rendah atau getas (brittle).
Ketangguhan (Toughness): kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengalami
kerusakan.
–Juga dinyatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda
kerja.
–Pada suatu kondisi tertentu sifat ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga sulit diukur.
Kelelahan (Fatigue): Kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang-ulang
(cyclic stress) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekuatan elastiknya.
–Sebagian besar kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan.
Merangkak (Creep): kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya
merupakan fungsi waktu, pada saat bahan tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap.
tingkah laku bahan akan berbeda terhadap cara pembebanan yang berbeda, apakah menerima beban
statik (besarnya tetap atau berubah dengan lambat) atau beban dinamik (beban yang berubah-ubah
atau beban kejut)
Facebook Comments
Post navigation
Your email address will not be published. Required fields are marked*Comment
Name*
Email*
Website
Recent Posts
Sifat Mekanik
Recent Comments
Archives
September 2019
Categories
DT
MATERIALS SCIENCE
NDT
WELDING
Home
HOME
WELDING
MATERIALS SCIENCE
DESTRUCTIVE TEST
Get started
Open in app
SMS Perkasa
Follow
3 Followers
About
Get started
Open in app
SMS Perkasa
SMS Perkasa
Mechanical Properties (Sifat Mekanik) adalah sifat-sifat dari bahan yang berkaitan dengan kelakuan
(behavior) terhadap pembebanan mekanik pada besi. Sifat-sifat ini perlu dipertimbangkan ketika
menentukan produk konstruksi baja yang akan digunakan serta proses pengolahan yang dilakukan.
Mechanical Properties (Sifat Mekanik) yang akan dibahas pada artikel ini meliputi:
Strength (Kekuatan)
Toughness (Kekerasan)
Ductility (Elastisitas)
Durability (Ketahanan)
Untuk desain, mechanical properties atau sifat mekanik diturunkan dari nilai minimum yang ditentukan
dalam standar produk yang relevan. Kemampuan las ditentukan oleh kandungan kimia dari paduan,
yang diatur oleh batasan dalam standar produk. Durability (ketahanan) tergantung pada jenis paduan
khusus — baja karbon biasa, baja pelapukan atau baja tahan karat.
Baja memperoleh sifat mekanisnya dari kombinasi komposisi kimia, perlakuan panas dan proses
manufaktur. Sementara unsur utama baja adalah besi, penambahan unsur-unsur lain dalam jumlah
sangat kecil dapat memiliki efek yang nyata pada sifat-sifat baja. Kekuatan baja dapat ditingkatkan
dengan penambahan paduan seperti mangan, niobium dan vanadium. Namun, penambahan paduan ini
juga dapat mempengaruhi properti lain, seperti elastisitas, kekerasan, dan kemampuan las.
Unsur-unsur paduan juga menghasilkan respon yang berbeda ketika bahan dikenakan perlakuan panas
yang melibatkan pendinginan pada tingkat yang tertentu. Proses manufaktur mungkin melibatkan
kombinasi perlakuan panas dan kerja mekanis yang sangat penting untuk performa baja.
Kerja mekanis terjadi ketika baja sedang digulung atau dibentuk. Semakin banyak baja digulung, akan
semakin kuat. Efek ini tampak jelas dalam standar material, yang cenderung menentukan pengurangan
tingkat yield strength (kekuatan luluh) dengan meningkatnya ketebalan material.
Strength (Kekuatan)
Dalam dunia Engineering (Material Engineering terutama), dua hal ini yang menjelaskan karakteristik
utama dari material. Namun sebenarnya pengertian keduanya sangat berbeda. Yield strenght (Kekuatan
luluh) adalah tegangan minimum ketika suatu material kehilangan sifat elastisnya.
Tensile strength (Kekuatan tarik) adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan
ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Standar produk juga menentukan
kisaran nilai yang diizinkan untuk Ultimate Tensile Strength (UTS). UTS minimum relevan dengan
beberapa aspek desain.Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang
berarti benda tersebut bersifat rapuh atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang dan mengalami
deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis (ductile).
Kekuatan tarik umumnya dapat dicari dengan melakukan uji tarik dan mencatat perubahan regangan
dan tegangan. Titik tertinggi dari kurva tegangan-regangan disebut dengan kekuatan tarik maksimum
(ultimate tensile strength). Nilainya tidak bergantung pada ukuran bahan, melainkan karena faktor jenis
bahan. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi seperti keberadaan zat pengotor dalam bahan,
temperatur dan kelembaban lingkungan pengujian, dan penyiapan spesimen.
Toughness (Kekerasan)
Dalam baja, kemungkinan bisa muncul bentuk retakan yang sangat kecil. Jika baja tidak cukup kuat,
‘retak’ dapat merambat dengan cepat, tanpa deformasi plastis dan menghasilkan ‘patah getas’. Risiko
patah getas meningkat bergantung ketebalan, tegangan tarik, penguat stres dan pada suhu yang lebih
dingin. Ketangguhan baja dan kemampuannya menahan fraktur getas bergantung pada sejumlah faktor
yang harus dipertimbangkan pada tahap spesifikasi.
Ductility (Elastisitas)
Ductility adalah ukuran tingkat di mana materian dapat memanjang di bawah beban tarik sampai batas
tertentu. Ductility perlu diperhatikan untuk beberapa pemanfaatan besi. Mengurangi risiko perambatan
retak saat proses fabrikasi pengelasan, pembengkokan, dan pelurusan. Jika nilai dari ductility sudah
tertulis jelas, maka, kita bisa mengolah dengan cara yang tepat.
Semua baja struktural pada dasarnya bisa dilas. Pengelasan melibatkan proses melelehkan baja secara
lokal yang kemudian mendingin. Kecepatan proses pendinginan bergantung material di sekitarnya.
Misalnya balok (beam), menawarkan “heat sink” (perangkat atau substansi untuk menyerap panas yang
berlebihan atau tidak diinginkan) besar dan area las yang relatif kecil. Hal ini bisa menyebabkan
pengerasan “heat affected zone (HAZ)” atau zona terkena panas dan mengurangi toughness (kekerasan).
Durability (Ketahanan)
Sifat penting lainnya adalah pencegahan korosi. Meskipun baja tahan karat khusus tersedia di pasaran,
baja jenis ini biasanya tidak digunakan dalam konstruksi bangunan. Cara paling umum untuk
memberikan perlindungan korosi pada baja konstruksi adalah dengan mengecat atau menggembleng
(galvanizing). Jenis dan tingkat perlindungan lapisan yang diperlukan tergantung pada tingkat paparan,
lokasi, umur desain, dll. Dalam banyak kasus, di bawah situasi kering internal, tidak ada lapisan
pelindung korosi yang diperlukan selain perlindungan api yang tepat.
Bagaimana Perkasa Partner?! Sudah lebih tahu kan tentang seluk beluk besi? Dengan mengetahui lebih
detail tentang sifat mekanik dari besi, pengetahuan kita tentang material yang sesuai dengan kebutuhan
akan semakin banyak.
Sifat Mekanik
Material Besi
Steel
Mechanics
A Divorce Lawyer Just Gave Incredibly Powerful Marriage Advice and It’s Only 4 Words Long
Jessica Stillman
When Your Partner Loves You, but They’re Not “In Love” With You
About
Help
Legal
A button that says 'Download on the App Store', and if clicked it will lead you to the iOS App store
A button that says 'Get it on, Google Play', and if clicked it will lead you to the Google Play store