Efek rumah kaca adalah kejadian di mana panas di Bumi terperangkap karena terhalang oles gas emisi
seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi tersebut kebanyakan berasal dari asap kendaraan dan
pabrik serta kebakaran hutan.
Efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan atmosfer
Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi makin panas karena sinar
matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.
Efek rumah kaca adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan yang sedang terjadi di Bumi. Suhu
permukaan Bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh gas karbon dioksida yang makin banyak dari
hari ke hari, dan menjadikan Bumi makin panas dan rawan akan bencana.
3 dari 5 halaman
Gas-gas yang berkontribusi pada efek rumah kaca antara lain, uap air (H2O), karbondioksida (CO2),
metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), dan HFC (Hidro Fluoro
Carbon).
Sebenarnya, gas-gas tersebut di atas diperlukan agar Bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi sejak revolusi
industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi makin
bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan makin
besar.
Keberadaan tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan
bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk melakukan fotosintesis,
tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air.
Dengan makin maraknya penebangan liar, akan menjadikan berkurangnya media untuk mengurangi efek
rumah kaca. Tak hanya itu, pembakaran hutan secara besar-besaran juga menjadi penyebab
meningkatnya efek rumah kaca.
Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan
dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar Matahari.
Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara yang terlalu berlebihan tak hanya
berdampak buruk pada kualitas udara, tetapi juga dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer.
3. Pencemaran Laut
Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat pencemaran laut
oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang
musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.
4. Industri Pertanian
Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak buruk
bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti nitrous oksida
(N2O), yang nantinya dilepaskan ke udara.
Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan karbon dioksida yang
dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
6. Industri Peternakan
Limbah industri peternakan, seperti kotoran sapi, ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti
karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Makin banyak limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja,
makin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.
4 dari 5 halaman
Sebaiknya, kita bergerak untuk menanggulangi efek rumah kaca yang berbahaya. Jika tidak, dampaknya
makin besar dan mengancam kehidupan.
Pertama, dampak efek rumah kaca adalah pemanasan global. Hal ini mengancam seluruh ekosistem
akibat kenaikan suhu bumi.
Dampak kedua adalah mencairnya es di kutub yang juga mengancam ekosistem. Mencairnya es ini
menyebabkan kenaikan air laut sehingga menenggelamkan daerah-daerah rendah.
Ketiga, laut akan makin asam karena konsentrasi gas-gas rumah kaca yang meningkat. Asamnya air laut
akan mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya.
Keempat, menipisnya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet yang berbahaya sampai ke permukaan
bumi.
5 dari 5 halaman
Gunakan pemakaian listrik seperlunya saja. Dengan begitu kamu berkontribusi dalam upaya mengurangi
pemakaian batu bara yang bisa menimbulkan emisi gas karbondioksida di udara.
Untuk meningkatkan hasil pertanian tidak harus menggunakan pupuk kimia atau non organik. Cukup
menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, juga bisa membuat hasil pertanian melimpah.
Apabila penggunaan pupuk non organik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan masih jarang ditemukan di Indonesia. Adapun bahan bakar
yang ramah lingkungan antara lain panel surya dan bahan bakar listrik.
Bahan bakar tersebut dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi
lingkungan.
Limbah merupakan satu di antara penyumpang gas rumah kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk
mengurangi emisi karbondioksida maupun metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas ini bisa
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.
5. Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan yang telah ditebang merupakan satu di antara solusi untuk mengatasi emisi
gas rumah kaca di udara. Seperti kamu tahu, tumbuhan akan menyerap karbondioksida dan uap air
sebagai bahan baku fotosintesis.
Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah
plastik di dalam tanah, satu di antara cara termudah adalah dengan membakarnya.
Nah, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi
penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat
berbelanja.
Copy Link
Tag Terkait
Sportylife
Apa
More Tag
Terkait
Kredit2
StudioBelajar.com
Rumah kaca merupakan suatu bangunan berbentuk rumah yang keseluruhannya (dinding, atap) terbuat
dari kaca. Rumah kaca dipakai sebagai tempat bercocok tanam sayuran, buah-buahan dan bahkan bunga
atau tanaman lainnya. Biasanya, rumah kaca digunakan oleh petani-petani di negara yang memiliki 4
musim (di Indonesia, karena matahari bersinar sepanjang tahun, maka rumah kaca jarang digunakan).
Suhu di dalam rumah kaca akan terasa hangat walaupun saat itu saat musim dingin. Rumah kaca bekerja
dengan menangkap cahaya matahari dan panas dari sinar matahari terperangkap di dalam bangunan
sehingga udara menjadi tetap hangat. Jadi, pada siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi semakin
hangat dan pada malam hari suhunya juga tetap hangat.
Efek Doppler
[sumber: nasa.gov]
Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti
rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer
seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di
dalam atmosfer bumi. Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi
menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek
rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas
rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun-ketahun.
Efek rumah kaca membuat bumi semakin menghangat karena panas matahari terperangkap oeh gas-gas
di atmosfer.
Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Berikut ini gas-gas di atmosfer beserta persentasi
kontribusinya pada efek rumah kaca:
Sebenarnya, gas-gas diatas diatas diperlukan juga agar bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi sejak
revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin
bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin
besar. Berikut ini adalah penyebab-penyebab makin tingginya konsentrasi gas-gas rumah kaca di
atmosfer:
Penebangan dan pembakaran hutan; pohon sangat berguna karena dapat mengubah gas karbon
dioksida menjadi oksigen yang bermanfaat untuk kita, akan tetapi manusia suka melakukan penebangan
hutan dan membakarnya untuk dijadikan tempat bercocok tanam. Selain itu, saat hutan dibakar
menghasilkan gas-gas rumah kaca yang tentu dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer.
Pembakaran hutan
Penggunaan bahan bakar fosil; Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang
terlalu berlebihan bukan hanya berdampak buruk pada kualitas udara, tapi juga dapat meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran
bahan bakar fosil.
Meningkatnya konsentrasi karbon dioksida dari tahun ke tahun yang dapat memperburuk efek rumah
kaca.
Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat
pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di
dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.
Industri pertanian; pertanian dalam skala besar (industri) menggunakan pupuk yang dangat banyak.
Pupuk yang dipakai tersebut melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang merupakan gas rumah
kaca.
Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan batu baru
serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan karbon
dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
Industri peternakan; industri peternakan seperti peternakan sapi menghasilkan gas methana dan karbon
dioksida yang sangat besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi (ya, kentut sapi) dan
kotoran sapi yang merupakan produk dari bakteri pengurai selulosi di perut sapi.
Jika efek rumah kaca dibiarkan, maka bumi akan menjadi semakin panas. Memanasnya bumi dapat
mencairkan es yang ada di kutub utara maupun selatan. Jika es di kutub mencair, maka permukaan air
laut akan semakin tinggi yang tentu akan berdampak buruk pada seluruh wilayah di dunia. Berikut ini
dipaparkan dampak efek rumah kaca secara lebih detail:
Pemanasan global; pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya suhu di permukaan bumi.
Hal ini sangat membahayakan seluruh ekosistem yang ada di bumi, dan dapat membahayakan manusia.
Mencairnya es di kutub; hal ini diakibatkan karena kenaikan temperatur dari tahun ke tahun. Jika es di
kutub mencair, maka seluruh ekosistem di kutub akan terancam punah.
Meningkatnya ketinggian air laut; hal ini diakibatkan karena es kutub yang mencair. Jika air laut meniggi,
maka seluruh populasi yang tinggal di sekitar pantai harus pindah ke tempat yang lebih tinggi. Kota-kota
besar di dunia akan lumpuh karena sebagian besar terletak dekat dengan pantai.
Laut menjadi semakin asam; akibat meningkatnya gas-gas rumah kaca di atmosfer, laut juga akan
menyerap sebagian gas tersebut. Jika laut berlebihan menerima gas-gas tersebut, maka akan membuat
air laut menjadi asam yang mengakibatkan musnahnya terumbu karang dan berbagai macam ekosistem
di dalamnya.
Berkurangnya lapisan ozon; gas rumah kaca seperti nitrous oxide berdampak dapat mengurangi lapisan
ozon dan merupakan penyebab utamanya. Jika lapisan ozon berkurang, sinar ultraviolet matahari dapat
tembus ke permukaan bumi yang dapat mematikan makhluk hidup di dalamnya.
Hukum Newton
Medan Magnet
Gelombang Elektromagnetik
Leave a reply
Name (required)
E-Mail (required)
Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Prev PostNext Post
Kategori Pelajaran:
Matematika
Fisika
Kimia
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Ekonomi
Geografi
Penambah Wawasan
Artikel Terbaru:
Platyhelminthes
Norma Sosial
Perang Aceh
Informasi
Tentang StudioBelajar
Kebijakan Privasi
Kontak
Pasang Iklan
Kerjasama
Untuk penawaran kerjasama, baik berupa iklan, media partner, atau bentuk kerjasama lainnya, silakan
kirim email ke diansinaga92@gmail.com
img-alt
detikcom
Get
detikInet
Home
Gadget
Cyberlife
Games
Science
Telecommunication
Fotostop
Foto Inet
Video
Indeks
detikInet
Science
Fresh Ribeye Steaks at the Butcher Shop Foto: iStock/Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca, Dampak, dan
Cara Mengatasinya
Jakarta- Saat ini bumi tengah dilanda pemanasan global atau global warming karena meningkatnya efek
rumah kaca. Hal itu menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat 2-5° Celcius.
Efek rumah kaca adalah proses penghangatan bumi karena adanya penyerapan sinar infra merah dari
matahari. Dari sinar tersebut, 30% dipantulkan kembali dan sisanya diserap bumi. Namun, saat ini efek
rumah kaca justru meningkat dan menyebabkan global warming.
Baca juga:
Pada dasarnya efek rumah kaca merupakan hal yang wajar terjadi di permukaan bumi. Dengan adanya
hal tersebut, suhu di bumi akan terasa hangat dan bila tidak suhu bisa mencapai -18° Celcius.
Namun, gas efek rumah kaca yang berlebihan bisa menyebabkan lapisan atmosfer semakin tipis.
Akibatnya, banyak sinar matahari yang masuk dan membuat suhu di permukaan semakin panas.
Gas rumah kaca sendiri bisa terjadi karena hal alamiah. Tetapi, hal itu juga bisa disebabkan kegiatan
industri yang saat ini tengah gencar-gencarnya dilakukan manusia.
Beberapa kegiatan yang meningkatkan gas rumah kaca, adalah penggunaan transportasi bahan bakar
fosil, maraknya industri yang menggunakan bahan bakar fosil, sampah organik yang membusuk dan
menghasilkan gas metana.
Selain itu, penebangan hutan secara liar juga menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca. Sebab,
pepohonan bisa menyerap gas karbon dioksida penyebab gas.
Terakhir, sisa limbah organik pertanian dan peternakan yang tak diolah dengan benar. Pasalnya, bila
dibiarkan akan menyebabkan gas metana atau dibakar menghasilkan karbon dioksida.
Adapun, contoh gas rumah kaca adalah CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), NO (nitrogen oksida), dan
CFC (klora fluoro karbon). Bila gas tersebut naik ke lapisan atmosfer hingga ketinggian troposfer akan
membentuk lapisan yang mengungkung bumi.
Akibatnya, sinar matahari yang masuk ke bumi banyak dipantulkan kembali ke bumi dan membuat suhu
di permukaan semakin panas. Akhirnya kondisi tersebut pun merugikan kehidupan manusia.
Ada beberapa dampak yang terjadi ketika efek rumah kaca menyebabkan pemanasan global, yakni
meningkatkan suhu udara di bumi menjadi lebih panas.
Kemudian, terjadinya perubahan iklim dengan peningkatan uap air sehingga curah hujan meningkat.
Lalu, mencairnya es di Kutub dan permukaan air di banyak wilayah mengalami kenaikan.
Dengan adanya kenaikan air, beberapa wilayah akan mengalami bencana, seperti banjir, erosi, hilangnya
daratan, dan masuknya air laut ke wilayah air tawar.
Kemudian, dampak efek rumah kaca di lautan bisa merusak habitat hewan laut. Pasalnya, suhu air laut
meningkat dan merusak terumbu karang dan habitat ikan.
Baca juga:
Kemudian, menerapkan gaya hidup hemat dan sehat. Hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan
kendaraan ramah lingkungan, sepeda atau mobil listrik.
Selanjutnya, detikers juga bisa membatasi pemakaian kantong plastik dengan beralih ke tas yang bisa
digunakan berkali-kali. Dengan begitu, limbah plastik akan berkurang menghasilkan gas metana.
(pay/erd)
pendidikan
ensiklopedia
pemanasan global
Share
0 komentar
Baca Juga
PR
PR
Agar semua cacing keluar dari tubuhmu, minum ini saat perut koso
PR
Resmi Meluncur, Ini Spesifikasi dan Harga Vivo V20 & V20 SE
PR
Anda wajib minum ini! Agar tensi 120/80 dan pembuluh darah bersih
PR
Recommended by
Berita Terkait
Promoted
Mau Ikut Rekrutmen Taruna AAL 2021? Ini Tips & Trik Lulus Ujiannya
5 PTN dan Prodi Paling Diminati di SBMPTN 2020 untuk Bekal SBMPTN 2021
img-alt
part of img-alt
Redaksi
Karir
Kotak Pos
Info Iklan
Privacy Policy
Disclaimer
app store
app gallery