KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D.IV KEPERAWATAN MATARAM
2021
1
A. Pendahuluan
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesional, diharapkan
dapat menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan
profesional dibidang keperawatan serta memiliki dan menampilkan sikap
profesional. Untuk mencapai kemampuan tersebut harus dirancang strategi
belajar mengajar dalam bentuk pengalaman belajar praktek laboratorium dan
pengalaman belajar praktek klinik keperawatan. Salah satu bentuk pengalaman
yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan dan pembinaan
pendidikan keperawatan yang merupakan bentuk pengalaman belajar utama
dalam melaksanakan adaptasi profesional yaitu pengalaman belajar klinik.
Reilly dan Obermann dalam Nursalam (2003) menyatakan bahwa
pengalaman belajar klinik (Rumah sakit dan Puskesmas) merupakan bagian
penting dalam proses pendidikan mahasiswa keperawatan, karena
memberikan pengalaman yang kaya kepada mahasiswa begaimana cara
belajar yang sesungguhnya. Kemudian Reilly menambahkan bahwa masalah
nyata yang dihadapi di lahan praktek membuat mahasiswa harus berespon
terhadap tantangan dengan mencari pengetahuan dan ketrampilan sebagai
alternatif untuk menyelesaikannya. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan klinik yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara alamiah dan etik
yang bertolak dari masalah nyata dalam keperawatan. Pengalaman belajar ini
juga pada saat yang bersamaan merupakan kesempatan untuk professional
adjustment bagi mahasiswa keperawatan atau yang dikenal sebagai sosialisasi
profesional.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan Praktek Klinik Keperawatan
bagi mahasiswa Poltekkes Mataram Prodi D.IV Keperawatan Mataram
membutuhkan lahan praktek yang memadai sehingga tuntutan kurikulum
dapat tercapai dan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktek nyata.
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Mataram menggunakan Rumah Sakit yang ada di Provinsi NTB
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses belajar Praktek Klinik Keperawatan
mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan: 1) praktek keperawatan 12 (kritis 2), praktek keperawatan 13
(Kritis 3) dan praktek keperawatan 14 (kritis 4).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses belajar Praktek Klinik Keperawatan mahasiswa
mampu menerapkan sesuai dengan standar kompetensi untuk mata ajar
1) praktek keperawatan 12 (kritis 2), praktek keperawatan 13 (Kritis 3) dan
praktek keperawatan 14 (kritis 4). Adapun tujuan tersebut adalah:
a. Mampu melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun
intervensi keperawatan, melakukan implementasi dan evaluasi
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan Praktik
a. Permohonan ijin orang tua
b. Pendataan lokasi tempat tinggal mahasiswa
c. Pendataan lokasi/ lahan praktek yang memenuhi syarat (zona kuning dan hijau
d. Pembuatan proposal
e. Pembagian kelompok
f. Pembekalan mahasiswa ( dilakukan secara daring bila memungkinkan)
g. Pertemuan pembimbing ( dilakukan secara daring bila memungkinkan)
3. Pembimbing Praktik
a. Kriteria Pembimbing
Pembimbing Praktek Keperawatan 12, 13 dan 14 terdiri dari pembinbing
institusi dan pembimbing dari lahan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Berpendidikan minimal S.1 Keperawatan
2) Berpengalaman dan atau ahli dalam bidangnya
3) Menyediakan waktu untuk melakukan bimbingan
4) Antusias dalam membimbing
5) Empati
6) Memiliki kredibilitas yang baik dalam pengetahuan,
ketrampilan dan sikap.
(Nama pembimbing terlampir).
Mekanisme Bimbingan :
Tugas Pembimbing:
Tugas Pembimbing Akademik:
a) Melakukan pre conference/mengevaluasi pemahaman peserta didik
sebelum memberikan asuhan keperawatan pada klien.
b) Membimbing laporan kasus.
c) Melakukan bed side teaching yang berkaitan dengan target keterampilan
d) Memberikan bimbingan untuk menumbuhkan kemampuan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang berguna dalam pemberian asuhan
keperawatan.
e) Melakukan post conference pada setiap minggu pada setiap kelompok
dan memberikan penilaian setiap mahasiswa.
f) Menerima laporan lengkap (Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus)
hasil perawatan di rumah dari peserta didik dan memeriksa serta
menilainya.
g) Memberikan feed back menyeluruh kepada peserta didik.
G. SISTEM EVALUASI
1. Setiap peserta didik dievaluasi menyeluruh oleh setiap pembimbing.
2. Ada 5 ranah yang akan dievaluasi adalah : Askep (20%), Pre/post confrence (20%),
Ketrampilan (kompetensi) (40%), Sikap (20%).
KELAS A