Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan
akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak dan sebagainya. Ciri utama
yang membedakan akuntansi biaya dengan akuntansi yang lain adalah kajian
datanya. Akuntansi biaya mengkaji data biaya untuk digolongkan, dicatat, dianalisis dan
dilaporkan dalam laporan informasi akuntansi. Akuntansi biaya pernah dianggap hanya
berlaku dalam perusahaan manufaktur, tetapi pada saat ini setiap jenis dan ukuran organisasi
memperoleh manfaat dari penggunaan akuntansi biaya. Misalnya akuntansi biaya yang
digunakan institusi keuangan, perusahaan transportasi, firma jasa profesional, rumah sakit,
lembaga pendidikan serta aktivitas pemasaran dan administratif dalam perusahaan
manufaktur.
Objek biaya (cost object), merupakan konsep yang penting, adalah penentuan
biaya produk, pembuaatan keputusan, dan evaluasi kinerja. Objek biaya merupakan
unsur berupa apapun yang kepadanya biaya diukur dan dibebankan.
Objek biaya dapat berupa produk, pelanggan,departemen, dan aktivitas.
Klasifikasi Biaya
Pada dasarnya biaya hanya dapat diklasifikasi berdasarkan :
1. Hubungan Biaya dengan Produk, biaya erat hubungannya dengan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Biaya yang terjadi ada yang dapat dengan mudah ditelusur ke
suatu produk dan ada yang sulit.
Berdasarkan hubungan biaya dengan produk, biaya dapat digolongkan menjadi dua :
a. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung
kepada objek biaya atau produk. Contoh biaya langsung adalah bahan langsung (bahan baku),
upah pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi barang di pabrik, iklan, ongkos
angkut, dan sebagainya.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah buya yang sulit atau tidak dapat dihubungkan
dan dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke objek
biaya. Biaya yang dapat ditelusuri pada objek biaya akan meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya. Contoh biaya tidak langsung adalah gaji pimpinan, gaji mandor, iklan
untuk lebih dari satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak langsung sering disebut
biaya overhead. yang terbagi lagi menjadi biaya overhead pabrik, biaya penjualan, serta biaya
umum dan administrasi.
Biaya langsung adalah biaya yang dapat dipisahkan dan dikenali secara langsung digunakan
untuk memproduksi suatu satuan output, sedangkan biaya tak langsung adalah biaya
gabungan (joint cost) atau biaya – biaya overhead untuk semua satuan output yang
diproduksi.
Contoh :
2. Hubungan Biaya dengan Volume Kegiatan, volume kegiatan perusahaan dapat berubah-
ubah disesuaikan dengan permintaan pasar dan kemampuan perusahaan. Pada Saat
permintaan pasar meningkat dan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan tersebut,
perusahaan akan menaikkan volume produksinya.
a. Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah proposional
dengan perubahan volume kegiatan atau produksi tetapi jumlah per unit nya tidak berubah.
Karena terpengaruh volume kegiatan, biaya variabel akan menjadi nol bila volume kegiatan
juga nol. Biaya bahan baku adalah biaya variabel. contoh lain biaya variabel adalah upah
tenaga kerja dan upah lembur.
b. BIaya Tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh
volume kegiatan dalam kisaran volume tertentu. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa kantor
atau pabrik.
3. Berdasarkan Elemen BIaya Produksi. Biaya Produksi adalah biaya yang terjadi untuk
mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Berdasarkan elemen bIaya produksi dibagi
menjadi tiga :
a. Biaya Bahan Baku adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses
produksi untuk mengubah menjadi barang jadi. Boaya bahan baku merupakan bagian penting
biaya barang yang digunakan untuk memproduksi barang jadi. Contoh untuk membuat buku
diperlukan bahan kertas, tinta, lem dsb. Nilai bahan yang paling banyak untuk membuat buku
adalah kertas maka biaya kertas ini akan dimasukkan ke dalam biaya bahan baku. Bahan-
bahan lain karena jumlah tidak material, dianggap sebagai bahan penolong dan akan di
kelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik.
b. Biaya Tenga kerja adalah besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga
karyawan dalam mengerjakan proses produksi. Biaya Tenaga kerja dibagi menjadi dua
kelompok yaitu biaya tenaga kerja langsung (1) adalah biaya tenaga kerja yang secara
langsung berhubungan dengan produksi barang jadi. dan biaya tenaga kerja tidak
langsung (2) adalah upah atau gaji tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan
produksi barang jadi. Biaya tenaga kerja tidak langsung di kelompokkan sebagai biaya
overhead pabrik.
c. Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku
maupun biaya tenaga kerja kerja langsung. Biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja
tidak langsung adalah biaya overhead pabrik
Biaya produksi dapat di identifikasi lebih lanjut menjadi biaya utama (prime cost) dan
biaya konversi
a. Biaya Produksi (Produsction cost) terdiri atas tiga jenis biaya yaitu biaya bahan
baku, Biaya Tenga kerja dan Biaya Overhead Pabrik.
b. Biaya Aktual adalah biaya yang sesungguhnya terjadi untuk membuat suatu produk atau
melaksanakan sesuatu kegiatan.
c. Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang
manajer tingkatan tertentu.
d. Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak secara langsung dapat dipengaruhi oleh
seorang manajer tingkatan tertentbu.
e. BIaya komitan adalah biaya yang terjadi dalam upaya mempertahankan kapasitas atau
kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.
g. Biaya Relevan adalah biaya masa depan akan berbeda antara satu alternatif dan alternatif
lain.
h. Biaya kesempatan adalah manfaat yang dikorbarkan pada saat satu alternatif keputusan
dipilih dan mengabaikan alternatif lain.
Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Overhead Pabrik
Biaya Pembelian Bahan Baku = Pembelian Bersih Bahan Baku + Biaya Angkut
Pembelian Bahan Baku
Biaya Produksi Barang Dalam Proses = Barang Dalam Proses Awal + BIaya Produksi
Harga Pokok Produksi = Barang Dalam Proses Awal + Biaya Produksi - Barang
Dalam Proses Akhir
Harga Pokok Penjualan = Barang Jadi Awal + Harga Pokok Produksi - Barang Jadi
Akhir
Laba Kotor = Penjualan - Harga Pokok Penjualan