Anda di halaman 1dari 4

B.

Membaca Teliti

Sama pentingnya dengan membaca sekilas, kita acapkali perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang
kita sukai.

Membaca teliti membutuhkan sejumlah keterampilan antara lain :

1. Survey yang cepat untuk memperhatikan atau melihat organisasi atau pendekatan umum
2. Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraph-paragraf untuk menemukan kailmat-
kalimat judul dan perincian-perincian penting
3. Penemuan hubungan setiap paragraph dengan keseluruhan tulisan atau artikel.

1. Membaca paragraph dengan pengertian


Suatu paragraph yang tertulis-rapi biasanya mengandung sebuah pikiran pokok atau (central
thought). Kadamg-kadang, kata pikiran pokok tersebut dideskripsikan dalam suatu kalimat judul
(atau topic sentence) pada awal paragraph

Terdapat sejumlah cara untuk mengembangkan pikiran pokok suatu paragraf :


a) Dengan mengemukakan alas an-alasan
b) Dengan mengutarakan perincian-perincian
c) Dengan mengetengahkan satu atau lebih contoh
d) Dengan memperbandingkan atau mempertentangkan dua hal

Contoh pengembangan paragraf yang baik yang memiliki suatu organisasi :


a. Pengembangan Paragraf dengan Mengemukakan Alasan
b. Pengembangan Paragraf dengan Mengutamakan Perincian
c. Pengembangan Paragraf dengan mengetengahkan Contoh
d. Pengembangan Paragraf dengan Perbandingan atau Pertentangan

2. Membaca pilihan dengan lebih panjang

3. Membaca Catatan
Membuat catatan akan membuat kita dalam tiga hal penting yaitu :
a) Menolong kita untuk memahami apa yang kit abaca atau yang kita dengar
b) Membuat kita terus menerus mencari fakta fakta dan ide-ide yang penting
c) Membantu ingatan kita.
Catatan-catatan dibuat berdasarkan mengenai bacaan kita dan dapat juga dilakukan didalam kelas pada
waktu mengajarkan suatu mata pelajaran didalam kelas.

Yaitu dengan cara

a) Mengenai bacaan
b) Menandai buku

4. Dalam Kelas
Adapula saatnya guru ingin menyampaikan informasi melebihi bahan-bahan yang tertera dalam
buku pegangan. Ada sebaiknya kita memperhatikaan hal-hal yang dapat menolong anda
mambuat catatan :
a) Jangan berusaha mencatat atau merekam segala sesuatu yang dikatakan oleh guru
b) Dengarkanlah benar-benar isyarat-isyarat yang diberikan oleh setiap guru yang menandakan
bahwa yang dikatakannya itu penting
c) Kalau anda piker bahwa anda kehilangan atau lupa mancatat sesuatu hal yang penting,
tinggalkan satu spasi dalam buku catatan dan jalan terus
d) Secepat mungkin sesuai pelajaran dikelas itu perhatikan kembali seluruh catatan tersebut
untuk memasukan serta menanamkan fakta-fakta serta ide-ide yang penting kedalam
ingaatan serta menambahkan hal-hal yang penting terhadap catatan yang anda buat.

5. Menelaah Tugas
Berikut cara atau langkah dalam metode studi SQ3R :
a) Survey (survey; Penelitian Pendahuluan)
b) Question (Tanya)
c) Read ( Baca)
d) Recite ( Ceritakanlah Kembali dengan Kata-kata Sendiri)
e) Review (Tinjau Kembali)

C. Membaca Pemahaman :

Membaca Pemahaman (atau reading for understanding) yang bertujuan untuk :

1) Standar-standar atau norma-norma kesastraan ( literary standards)


2) Resensi kritis (critical review)
3) Drama tulis (printed drama)
4) Pola-pola fiksi (patterns of ficition)
Kesusastraan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, antara lain :

a) Puisi atau frosa


b) Fakta atau fiksi
c) Klasik atau modern
d) Subjektif atau objektif
e) Eksposisi atau normative

Drama tulis diciptakan agar para pembaca dapat mengembangkan suatu sikap kritis logis terhadap
drama, antara lain mengerti akan :

a) Prinsip-prinsip kritik drama


b) Unsur-unsur drama
c) Jenis-jenis drama

Unsur-unsur drama meliputi :

1) Plot
2) Karakterisasi
3) Dialog
4) Aneka sarana kesastraan

Jenis-jenis drama meliputi :

1) Tragedy
2) Komedi
3) Melodrama
4) Farce

4. Pola-pola fiksi
a) Pengertian fiksi

Fiksi seperti juga halnya dengan esei, drama, puisi, khotbah, ataupun uraian filosifih, fiksi pun
merupakan penyajian atau presentasi cara seorang pengarang memandang hidup ini.
b) Fiksi dan NonFiksi
Perbedaan utama antara fiksi dan nonfiksi terleak pada tujuan. Maksud dan tujuan dari cerita
atau narasi yang non-fiksi, seperti sejarah, biografi, cerita berita, dan cerita perjalanan.
Nonfiksi bersifat aktualitas adalah apa-apa yang benar terjadi, sedangkan cerita fiksi bersifat
realitas adalah apa-apa yang dapat terjadi (Tarigan ; 1978b : 7-8)

c) Unsure-unsur fiksi
1) Tema
2) Plot
3) Pelukisan watak
4) Konflik
5) Latar
6) Pusat;focus.

D. Jenis-jenis fiksi

Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan fiksi, misalnya :

1) Berdasarkan bentuk
2) Berdasarkan isi
3) Berdasarkan kritik dan saran.

Anda mungkin juga menyukai