Teori Psikoanalisis
a. Pengertian Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis merupakan teori kepribadian yang paling komprehensif yang
mengemukakan tentang tiga pokok pembahasan yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian,
dan perkembangan kepribadian.(Alwisol,2004,p.15). Psikoanalisis sering juga disebut dengan
Psikologi Dalam, karena pendekatan ini berpendapat bahwa segala tingkah laku manusia bersumber
pada dorongan yang terletak jauh di dalam ketidaksadaran.
Corey (2009) mengatakan bahwa Psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul
dalam psikologi khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik.
b. Sejarah Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis dipelopori oleh seorang dokter psikiatri yaitu Sigmund Frued pada tahun
1896. Ia mengemukakan pandangannya bahwa struktur kejiwaan manusia sebagian besar terdiri dari
alam ketidaksadaran, sedangkan alam kesadarannya dapat diumpamakan puncak gunung es yang
munculditengah laut. Sebagian besar gunung es yang terbenam itu diibaratkan alam ketidaksadaran
manusia.
Istilah Psikoanalisis mula - mula hanya dipergunakan pada hal – hal yang berhubungan
dengan Freud saja. Sampai akhir abad ke – 19, ilmu kedokteran berpendapat bahwa semua
gangguan psikis berasal dari salah satu kerusakan organis dalam otak. Sejak saat itu, Psikoanalisis
menjadi mode yang tersebar luas.
c. Bentuk atau Konsep Dasar Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis memiliki cirri – cirri antara lain : menekankan pada pentingnya riwayat
hidup konseli (perkembangan psikoseksual), pengaruh dari impuls-impuls genetic (instink), pengaruh
energy libido, pengaruh pengalaman dini individu, dan pengaruh irasionalitas dan sumber-sumber
ketidaksadaran tingkah laku
- Struktur atau Organisasi Kepribadian
Freud memandang bahwa kepribadian manusia tersussun atas tiga system yang terpisah
fungsinya anatara satu dan yang lain, tetapi tetap saling mempengaruhi. Ketiga system itu dikenal
sebagai id, ego, super ego.
· Id : sistem dasar kepribadian --- libido yang meliputi instink – instink manusia : seks dan agresi.
Prinsip →pemuasan diri
· Ego : tidak dibawa sejak lahir, tetapi berkembang siring dengan hubungan individu dengan
lingkungan. Ego menghubungkan individu dengan lingkungannya. Prinsip → realitas
· Superego : control internal, terdiri dari ;
(a) Kata hati : apa yang seharusnya tidak dilakukan
(b) Ego ideal : apa yang seharusnya saya menjadi
Prinsip → moral dan kesempurnaan
Beikut ini adalah table penjelasan tentang Id, ego, dan Superego :
ID EGO SUPEREGO
· Sistem asli, asal muasal · Berkembang dari Id untuk · Berkembang dari Ego
dari system yang lain menangani dunia eksternal. untuk berperan sebagai
· Berisi insting dan penyedia · Memperoleh energy dari Id tangan – tangan moral
energy psikis untuk dapat · Memiliki pengetahuan baik kepribadia
beroperasinya system yang mengenai dunia dalam · Merupakan wujud
lain untuk dapat beroperasinya maupun realitas obyektif internalisasi nilai – nilai
system yang lain orang tua
· Hanya dunia dalam; tidak · Dikelompokkan menjadi
berhubungan dengan dunia dua : conscience (yang
luar, tidak memiliki menghukum tingkah laku
pengetahuan mengenai yang salah ), dan Ego ideal
realitas objektif (yang menghadiahi tingkah
laku yang benar). Seperti
Id,Ego, dan Superego tidak
berhubungan dengan dunia
luar, tidak memiliki
pengetahuan mengenai
realitas obyektif
· Mengikuti prinsip · Mengikuti prinsip realita · Mengikuti prinsip
kenikmatan (pleasure (reality principle) dan bekerja conscience dan Ego ideal
principle) dan bekerja dalam dalam bentuk proses sekunder · Tujuannya membedakan
bentuk proses primer · Tujuannnya untuk antara benar dan salah dan
· Tujuannya tunggal yakni membedakan antar fantasi menuntut bahwa diri telah
mengenali kenikmatan dan dengan realita sehingga dapat mematuhi ancaman moral
rasa sakit sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan memuaskan kebutuhan
memperoleh kenikmatan dan orgnisme. Harus dapat kesempurnaan
menghindari rasa sakit mengkoordinasikan kebutuhan
Id, Superego dan dunia
eksternal. Tujuan umumnya
adalah mempertahankan
hidup dan kehidupan jenisnya
(reproduksi).
· Mencari kepuasan insting · Menunda kepuasan insting · Menghambat kepuasan
segera sampai kepuasan itu dapat insting
dicapai tanpa mengalami
konflik dengan Superego dan
dunia eksternal
Tidak rasional Rasional Tidak rasional
· Beroperasi di daerah · Beroperasi di daerah · Beroperasi di daerah
unconscious conscious, preconscious dan conscious, preconscious dan
unconscious unconscious
(6) Interpretasi
Interpretasi harus dianggap sebagai bagian dari teknik-teknik yang telah disebutkan diatas.
Pada saat melakukan interpretasi, konselor membantu klien memahami arti peristiwa dari masa lalu
dan sekarang. Interpretasi menyangkut penjelasan dan analisis berbagai pikiran, perasaan, dan
tindakan klien. Konselor harus memilih waktu yang tepat dalam melakukan interpretasi.
Daftar Pustaka
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: Universiatas Muhammadiyah Malang.
http://pembelajaranbimbingandankonseling.blogspot.com/2016/11/a.html