Materi Perkembangan Sistem Perekonomian
Materi Perkembangan Sistem Perekonomian
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan
sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manausia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan)
akan memenculkan suatu sistem ekonomi. Dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhannya
manusia membutuhkan manusia lainnya, karena pada dasarnya manusia tidak dapat
memuaskan sendiri. Hubungan-hubungan dengan orang lain akan membentuk suatu jaringan
hubungan yang didalamnya ada suatu sistem pengaturan. Sistem pengaturan itu mengatur
mekanisme hubungan yang terjadi. Pelajaran yang didapat adalah bahwa nilai-nilai
kemasyarakatan tersebut selalu berkembang dan mempengaruhi perkembangan sistem-sistem
lainnya yang ada di dalam masyarakat.
Apabila diperhatikan, pemakaian istilah sistem hanya menyangkut dua pokok saja
yaitu menunjuk pada suatu “entitas” sesuatu wujud benda (abstrak maupun konkret,
termasuk juga yang konseptual) dan sebagai suatu metode atau tatacara.
Menurut Dumairy (1996), system ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai objek, barang-
barang sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinya dalam
kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud mdliputi lembaga-lembaga ekonomi
(formal maupun non formal). Cara kerja; mekanisme hubungan;hokum dan peraturan-
peraturan perekonomian; serta kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis);
yang dipilih atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat ditempat tatanan kehidupan yang
bersangkutan berlangsung.
Dengan demikian, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai susunan organisasi ekonomi yang
mantap dan teratur. Dalam system ekonomi, dibahas pula mengenai persoalan pengambilan
keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi menjawab persoalan-persoalan.
CIRI-CIRI SISTEM
Sistem Ekonomi
Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh
pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran
atau kesejahteraa
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan
dapat dihindari.
Dari berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian,
di antaranya adalah sebagai berikut.
Setiap negara pasti mendambakan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar cita-cita
tersebut dapat terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki apabila suatu sistem ekonomi
dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai berikut.
Sistem Politik
Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif
atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni
suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap
di antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat
dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa
melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem
politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya
merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan
merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka
sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku
politik.
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam
sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam
model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah
oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh
pemerintahan
untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas
sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari
kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak
membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.
1. Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai kebudayaan politik.
Dalam pengertian bahwa masyarakat yang paling sederhanapun mempunyai sistem
politik yang terdapat dalam masyarakat yang apaling fleksibel sekalipun.
2. Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya
berbeda-beda yang ditimbulkan karena perbedaan struktur.
3. Semua struktur politik baik pada masyarakat yang primitif maupun modern
melaksanakan banyak fungsi.
4. Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara
rasional tidak ada struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau primitif,
melainkan dalam pengertian kebudayaan, semuanya campuran antara unsur modern
dan unsur tradisional.
1. kultur, yaitu nilai-nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan terhadap
politik yang berpenagruh terhadap masyarakat
2. struktur, yaitu organisasi formal dalam masyarakat yang digunakan untuk
menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang.
3. kelompok, yaitu bentuk-bentk social dan ekonomi, baik formal maupun nonformal,
yang berpartisipasi dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik
4. kepemimpinan, yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik dan kelompok-
kelompok politik yang menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam
memberikan alokasi nilai-nilai
5. kebijakan, yaitu pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk
mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain.
Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebut dalam suatu negara
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem perekonomian suatu Negara ada 2, yaitu factor
intern dan factor extern.
Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu
perusahaan negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi
tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika para pelakunnya saling bekerjasama
dengan baik. 3 pelaku ekonomi utama yaitu:
1. Pemerintah (BUMN)
Sektor pemerintah memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan
perusahaan. Fungsi utama pemerintah adalah meneyediakan barang publik. Untuk
menjalankan fungsinya, pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan
jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran untuk sektor rumah tangga.
Sektor rumah tangga konsumsi (konsumen) memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan
untuk prosesproduksi barang dan jasa bagi perusahaan, pemerintah maupun sektor luar
negeri. Disamping itu, sudah jelas sektor ini berperan sebgai pengguna atau pemakai barang
atau jasa yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah juga berperan sebagai pengatur perekonomian karen mereka yang turut
merencanakan, membimbing dan mengarahkan jalanya perekonomian demi mencapai tujuan
pembangunan nasional
2. Swasta (BUMS)
BUMS merupakan badan usaha milik swasta. Layaknya BUMN, BUMS juga ikut mengelola
sumber daya yang ada di indonesia namun tidak boleh melanggar PP (Peraturan pemerintah
dan UUD 1945. Dalam menjalankan perananya mengandalkan pemilikan modal. Pemerintah
ikut mendukung perkembangan BUMS dengan memberikan kebijaksanaan yang disertai
pertimbangan-pertimbangan, antara lain:
Perusahaan swasta terdiri 2 yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing.
Contoh perusahaan swasta nasional antara lain PT Astra Internasional (mengelola industri
mobil dan motor), PT Ghobel.Dharma Nusantara (mengelola industri alat-alat elektronika),
PT Indomobil (mengelola industri mobil), dan sebagainya.
Adapun contoh perusahaan asing antara lain PT Freeport Indonesia Company (perusahaan
Amerika Serikat yang mengelola pertambangan tembaga di Papua, Irian Jaya), PT Exxon
Company (perusahaan Amerika Serikat yang mengelola pengeboran minyak bumi), PT
Caltex Indonesia (perusahaan Belanda yang mengelola pertambangan minyak bumi di
beberapa tempat di Indonesia), dan sebagainya.
Peran BUMS:
e. Membantu pemerintah dalam mengelola dan mengusahakan kegiatan ekonomi yang
tidak ditangani pemerintah.
f. Membantu pemerintah dalam usaha memperbesar penerimaan / penghasilan negara
melalui pembayaran pajak dan devisa nonmigas.
g. Membantu meningkatkan produksi nasional
h. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru
i. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan
j. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran
k. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa
l. Meningkatkan sumber pendapatan Negara melalui pajak
m. Menambah sumber devisa bagi pemerintahan
3. KOPERASI
Pertama didirikan di indonesia tahun 1895 penghujung abad 19 R. Aria Wiriaatmaja, yaitu
seorang patih di Purwokerto, Ia mendirikan sebuah bank ( Bank Penolong dan Tabungan
(Hulp en Spaarbank)) yang bertujuan menolong para pegawai agar tidak terjerat oleh lintah
darat.Koperasi berkedudukan sebagai “soko guru perekonomian nasional” dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan belandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
FUNGSI KOPERASI
PERAN KOPERASI
Sebagai contoh, koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat
pertanian yang dibutuhkan oleh petani. Dengan adanya koperasi tersebut, maka petani
dapat membeli kebutuhan alat-alat pertanian di koperasi dengan harga lebih murah,
sehingga dapat meningkatkan kegiatan usaha pertanian tersebut.
Koperasi dapat memberikan pendidikan kepada para anggota koperasi dan dapat
mengamalkan pengetahuannya tersebut kepada masyarakat sekitar.
Sesuai dengan prinsip koperasi bahwa koperasi harus memiliki kemandirian, sehingga
mampu bersaing dengan badan usaha lainnya. Majunya koperasi akan dapat memberi
dorongan untuk meningkatkan taraf hidup para anggota dan masyarakat.
Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa, perlu dikembangkan
bersama kegiatan usaha lainnya. Dengan memberdayakan koperasi, berarti pula dapat
memberdayakan masyarakat, yang pada akhirnya akan dapat memberdayakan
perekonomian nasional.
MODAL
Berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri atas modal
sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri koperasi
a. Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama dan wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c. Dana cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha.
Dana cadangan digunakan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi.
d) Hibah, yaitu sumbangan pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi dalam
upayanya turut serta mengembangkan koperasi. Hibah tidak dapat dibagikan kepada
anggota selama koperasi belum dibubarkan.
Modal pinjaman dapat berasal dari simpanan sukarela, pinjaman dari koperasi lainnya,
pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya, dan sumber pinjaman lainnya yang
sah.