Anda di halaman 1dari 1

4.

Hubungan nyeri dada dan gejala penyerta pada skenario

Keringat dingin

Keringat dingin pada pasien dikarenakan respon kompensasi dari dalam tubuh dimana
saat tekanan darah turun saraf simpatis akan terespon lalu mengeluarkan katekolamin dan
menyebabkan vasokontriksi. Vasokontriksi yang terjadi pada pembuluh darah perifer
akan menyebabkan aliran darah perifer berkurang sehingga tidak tersalurkannya panas
tubuh karena cairan adalah penghantar panas, sehingga permukaan kulit akan dingin dan
pucat. Keringat dingin dan suhu tubuh yang menurun juga disebabkan berkurangnya hasil
sampingan metabolisme, yaitu panas yang dialirkan melalui darah.

Sulit bernapas

Dispnea atau sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas dan merupakan gejala utama dari penyakit
kardio pulmonar. Dispnea disebabkan oleh peningkatan kerja pernafasan akibat kongestivaskuler paru
yang mengurangi kelenturan paru. Seseorang yang mengalami dyspnea sering mengeluh napasnya
menjadi pendek atau merasa tercekik. Gejala objektif sesak napas termasuk juga penggunaan otot-otot
pernapasan tambahan (sternokleidomastoideus, scalenus, trapezius, pectoralis mayor), pernapasan
cuping hidung, tachypnea dan hiperventilasi. Besarnya tenaga fisik yang dikeluarkan untuk
menimbulkan dyspnea tergantung pada usia, jenis kelamin, ketinggian tempat, jenis latihan fisik, dan
terlibatnya emosi dalam melakukan kegiatan itu. Dispnea yang terjadi pada seseorang harus dikaitkan
dengan tingkat aktivitas minimal yang menyebabkan dispnea, untuk menentukan apakah dispnea
terjadi setelah aktivitas sedang atau berat, atau terjadi pada saat istirahat.

Referensi :

Price, Sylvia Anderson dan Lorraine MW. Patofisiologi Vol 1. Ed 6. Jakarta : EGC.
2005.

Corwin E. 2005. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai