Anda di halaman 1dari 3

1.

Kembangkan topik ini menjadi deduktif dan induktif Indonesia saat ini dilanda krisis ekonomi minimal
3 kalimat penjelas

2. Tuliskan contoh silogisme 2 buah dan sekaligus buat entimennya.

3. Tuliskan 5 faktor penyebab timbulnya kalimat tidak baku dan contohnya masing masing minimal 2
buah.

4.Tuliskan 5 cabang tata bahasa Indonesia dan pengertiannya masing masing.

5. Tuliskan 5 kalimat tidak baku dan ubah menjadi kalimat baku

Kunci Jawaban

1. Deduktif :
Indonesia saat ini sedang dilanda krisis ekonomi dikarenakan covid-19. Di karenakan covid-19
saat ini pinjaman luar negeri naik sebesar 3,1 kali lipat menjadi 404 miliar Dolar AS. Utang luar
negeri ini sangat berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara yang
bersangkutan dan utang luar negeri ini juga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sehingga terjadilah ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan
krisis ekonomi.

Induktif :
Pada saat ini Indonesia perlu melakukan beberapa pembangunan. Dikarenakan covid-19,
Indonesia susah untuk mencari SDM yang mampu berkerja secara maksimal. Sehingga Indonesia
pun berhutang terhadap luar negeri yang menyebabkan ketidakseimbangan perekonomian.
Oleh karena itulah, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis ekonomi karena membutuhkan
SDM untuk pembangunan negara.

2. PU : Anak yang taat akan selalu rajin dalam beribadah.


PK : Rhendy adalah anak yang taat.
K : Rhendy rajin dalam beribadah.
Entimen : Rhendy rajin dalam beribadah karena ia adalah anak yang taat.

PU: Aku akan membeli sebuah mobil baru kalau nanti aku punya uang.
PK: Aku punya banyak uang.
K: Aku membeli sebuah mobil baru.
Entimen : Aku membeli sebuah mobil baru dikarenakan aku sudah punya uang.
3. - Menyalahi kaidah fonologi
“Tadi malam Susi ketiduran karena sorenya abis kegiatan ekskul”.
Analisis:
Interferensi fonologi terdapat pada kata habis. Kata tersebut terinterferensi fonologi
bahasa Jawa, karena menghilangnya huruf /h/ pada kata habis, yang seharusnya
diujarkan habis. Menghilangnya fonem /h/ merupakan kasus interferensi fonologi,
karena bunyi /h/ seharusnya tetap dituturkan.
“Smua orang sudah tidur.”
Analisis:
- Interferensi Fonologis
Kata smua dalam kalimat tersebut mengalami interferensi fonologis, yaitu adanya
pengurangan fonem /e/ yang seharusnya menjadi semua.
- Menyalahi kaidah morfologi
1) Ketua menyampaikan pertanggungan jawab di depan anggota. (pembentukan kata
pertanggungan jawab salah sebab gabungan kata tersebut berasal dari bentuk dasar
tanggung jawab mendapat konfiks per-an. Jadi seharusnya menjadi pertanggungjawaban).
2) Pemerintah akan memperlebarkan jalan propinsi ini tahun depan.
(Kata memperlebarkan mengandung kerancuan seharusnya melebarkan atau memperlebar)

- Menyalahi kaidah sintaksis


1) Sehingga ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Kalimat tunggal ini tidak
efektif didahului oleh konjungsi).
- 2) Mereka yang bertanggung jawab dalam masalah ini. (Pola kalimat tidak jelas sebab P
didahului oleh “yang“)
- Yang efektif : Mereka bertanggung jawab dalam masalah ini

- Penggunaan Bahasa yang kleonasis(berlebihan)


1) Mulai dari kecil dia memang nakal
(Kata mulai dan dari mempunyai arti yang sama. Dengan demikian kalimatnya
seharusnya cukup dikatakan : “Mulai kecil dia memang nakal” atau “Dari kecil dia
memang nakal”
2) Demi untuk kekasihnya, diam mau melakukan apa saja
Kata demi mempunyai arti yang sama dengan kata untuk. Dengan demikian, kalimatnya,
mestinya cukup dikatakan : “ Demi kekasihnya, dia mau melakukan apa saja” atau
“Untuk kekasihnya, dia may melakukan apa saja”.
- Pengaruh Bahasa daerah
1) Kemaren kami membeli duren (Semestinya kata duren diganti menjadi durian)
2) Ibu membeli cabe di pasar (Semestinya kata cabe diganti menjadi cabai)

4. 1) Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki
bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda
makna dalam suatu Bahasa.
2) Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya.
Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang
diproduksi oleh alat ucap manusia.
3) Morfologi atau ilmu bentuk kata adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan
dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.
4) Sintaks adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa
alami.
5) Semantik adalah cabang dari linguistik yang menyelidiki tentang makna Bahasa. Dengan kata
lain, semantik adalah pembelajaran tentang makna.

5. Kalimat tidak baku : Kpd semua peserta yang sudah hadir dipersilahkan menempati ruangan A.
o Kalimat baku : Kepada semua peserta yang sudah hadir dipersilahkan menempati
ruangan A.
Kalimat tidak baku : Ayah pergi ke Bandung, Ibu pergi ke Bandung.
o Kalimat baku : Ayah dan Ibu pergi ke Bandung.
Kalimat tidak baku : Kakak mengantar pulang Adik.
o Kalimat baku : Kakak mengantar Adik pulang.
Kalimat tidak baku : Kakak berkata, “jam berapa kamu akan pulang”?
o Kalimat baku : Kakak berkata, “jam berapa kamu akan pulang?”
Kalimat tidak baku : Bulan depan kita akan pergi ke bali.
o Kalimat baku : Bulan depan kita akan pergi ke Bali.

Anda mungkin juga menyukai