Anda di halaman 1dari 15

z

Naskah Soal
OSN Guru 2013
OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA

OSN Guru Matematika SMA


(Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten/Kota)

Rewritten by:
Pak Anang
Halaman 1 dari 3

NASKAH SOAL
OLIMPIADE GURU MATEMATIKA SMA
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
JUNI 2013
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

1. Seorang guru Matematika kelas XII sedang merencanakan pembelajaran materi panjang
proyeksi vektor ortogonal. Agar siswa dapat memahami pentingnya materi tersebut, guru
itu memikirkan bagaimana lintasan belajarnya. Tuliskan lintasan belajar (urutan proses
pembelajaran) sebelum menurunkan panjang proyeksi vektor ortogonal.

2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran ”Siswa dapat menentukan suku ke-n suatu barisan
aritmetika”, pak Amin menyusun sebuah bahan ajar (LKS) dengan menggunakan
pembelajaran teori konstruktivime. Tuliskan langkah-langkah untuk menentukan suku ke-n
dengan bahan ajar tersebut.

3. Pada suatu tes salah satu soalnya adalah sebagai berikut:

”Bentuk √3 + √13 + 4√3 dapat disederhanakan menjadi 𝑎 + √𝑏 bentuk dimana 𝑎 dan 𝑏


masing-masing merupakan bilangan bulat. Nilai 𝑎 + 𝑏 adalah ....”
Skor total untuk jawaban tersebut adalah 6. Berdasarkan soal di atas tuliskan pedoman
penskorannya!

1 1 1 1 1
4. Nilai dari 1 + 1+2 + 1+2+3 + 1+2+3+4 + … + 1+2+3+4+ … +2013 adalah ....

5. Panjang sisi-sisi suatu segitiga siku-siku adalah bilangan asli. Jika panjang salah satu sisi
dari dua sisi yang saling tegak lurus adalah 8, maka luas terbesar yang mungkin dari
segitiga tersebut adalah ....

6. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4. Misalkan 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan-bilangan real positif yang


memenuhi 𝑓(𝑥𝑦) + 𝑓(𝑦 − 𝑥) = 𝑓(𝑦 + 𝑥). Nilai minimum dari 𝑥 + 𝑦 adalah ....

1 𝑥 𝑘 𝑘
7. Diberikan lim (1 + ) = 𝑒 dan berlaku sifat lim(𝑓(𝑥)) = (lim 𝑓(𝑥)) .
𝑥→∞ 𝑥 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
2𝑥+2
3𝑥 + 1 3𝑥
Nilai dari lim ( ) adalah ….
𝑥→0 𝑥 + 1

Naskah Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 2 dari 3

8. Untuk menghabiskan sebungkus kacang secara bersama-sama, Aang dan Katara


memerlukan waktu 15 menit. Sedangkan Katara dan Saka memerlukan waktu 12 menit.
Adapun Aang dan Saka memerlukan waktu 20 menit. Banyak kacang yang dihabiskan Saka
5
dalam waktu 2 jam adalah .... bungkus.

sin 75° 1
9. Jika 20° = 𝑝, maka nilai − adalah .... (Nyatakan dalam 𝑝)
sin 75° tan 10°+cos 75° cot 10°+tan 75°

10. Jika |𝑥| + 𝑥 + 𝑦 = 10 dan 𝑥 + |𝑦| − 𝑦 = 12, maka 𝑥 + 𝑦 = ....

Pembahasan soal OSN Guru Matematika SMA 2013 ini akan segera diunggah!

Untuk download pembahasan soal SNMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran
serta soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com.

Terima kasih.

Pak Anang.

Naskah Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


z

Pembahasan Soal
OSN Guru 2013
OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA

OSN Guru Matematika SMA


(Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten/Kota)

Disusun oleh:
Pak Anang
Halaman 2 dari 12

PEMBAHASAN SOAL
OLIMPIADE GURU MATEMATIKA SMA
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
JUNI 2013
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

1. Seorang guru Matematika kelas XII sedang merencanakan pembelajaran materi panjang
proyeksi vektor ortogonal. Agar siswa dapat memahami pentingnya materi tersebut, guru
itu memikirkan bagaimana lintasan belajarnya. Tuliskan lintasan belajar (urutan proses
pembelajaran) sebelum menurunkan panjang proyeksi vektor ortogonal.

Pembahasan:
Lintasan belajar menurunkan panjang proyeksi vektor ortogonal:

(1) Mengingatkan kembali panjang proyeksi vektor ortogonal adalah tentang perbandingan
trigonometri dan berkaitan dengan sudut antara dua vektor yang sudah terlebih dahulu
dibahas di bab sebelumnya.
(2) Menggambar dua vektor, misalnya, 𝑢 ⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ , untuk menentukan panjang
𝑃𝑄 dan 𝑣 = 𝑃𝑅
proyeksi vektor ortogonal dari 𝑢
⃗ pada 𝑣 .
𝑄
𝑢

𝑃 𝑅
𝑣
(3) Mendiskusikan bagaimana menentukan proyeksi vektor ortogonal adalah dengan
menentukan proyeksi sebuah titik pada vektor adalah menentukan proyeksi titik 𝑄
pada vektor 𝑣 , yaitu titik 𝑆, dengan menarik garis yang melalui 𝑄 dan tegak lurus 𝑣
sehingga akan berpotongan di S.
𝑄
𝑢

𝑃 𝑅
𝑝𝑟𝑜𝑦 𝑢
⃗ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣
𝑆 𝑣

𝑎⃗ ∙𝑏
(4) Menghubungkan konsep sudut antara dua vektor, cos 𝜃 = ⃗|
, dan mengingatkan
|𝑎⃗ ||𝑏
kembali bahwa cos 𝜃 juga merupakan perbandingan sisi segitiga siku-siku 𝑃𝑆𝑄, yang
merupakan cikal bakal untuk menentukan panjang proyeksi vektor ortogonal, yaitu
⃗⃗⃗⃗ .
panjang ruas garis 𝑃𝑆

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 3 dari 12

2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran ”Siswa dapat menentukan suku ke-n suatu barisan
aritmetika”, pak Amin menyusun sebuah bahan ajar (LKS) dengan menggunakan
pembelajaran teori konstruktivime. Tuliskan langkah-langkah untuk menentukan suku ke-n
dengan bahan ajar tersebut.

Pembahasan:
LEMBAR KERJA SISWA

Tujuan : Siswa dapat menentukan suku ke-n suatu barisan aritmetika.

Prasyarat : Siswa mempunyai kompetensi barisan bilangan.


Siswa mempunyai kompetensi penyelesaian persamaan linear dua variabel.

Barisan Aritmetika

Perhatikan barisan bilangan di bawah ini, dan tentukan 3 suku berikutnya:


(a) 2, 4, 6, 8, ......, ......, ......
(b) 65, 60, 55, 50, ......, ....., ......
(c) √3, 2√3, 3√3, 4√3, ......, ......, ......

Untuk barisan bilangan (a) 𝑈2 − 𝑈1 = .......


𝑈3 − 𝑈2 = .......
𝑈4 − 𝑈3 = .......

Apabila selisih dari dua suku yang berdekatan ini selalu tetap atau bernilai sama, maka
selisih tetap ini disebut dengan beda barisan bilangan.
Pada barisan bilangan (a) beda = ......
Pada barisan bilangan (b) beda = ......
Pada barisan bilangan (c) beda = ......

Definisi Barisan Aritmetika

Barisan bilangan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 , … , 𝑈𝑛 disebut barisan aritmetika jika


𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 = 𝑈4 − 𝑈3 = .............= 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = bilangan tetap 𝑏.
Bilangan tetap 𝑏 disebut beda dari barisan aritmetika.

Berikut ini kalian akan menurunkan rumus suku ke-n, 𝑈𝑛 adalah barisan aritmetika.
Misalkan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 , … , 𝑈𝑛 adalah barisan aritmetika dengan beda 𝑏, maka:
𝑈1 = 𝑎
𝑈2 − 𝑈1 = 𝑏 ⇒ 𝑈2 = 𝑈1 + 𝑏 = 𝑎 + 𝑏
𝑈3 − 𝑈2 = 𝑏 ⇒ 𝑈3 = 𝑈2 + 𝑏 = ...... + ...... + ...... = ..........
𝑈3 − 𝑈2 = 𝑏 ⇒ 𝑈3 = ...... + 𝑏 = ...... + ...... + ...... = ..........

Coba kalian amati 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , dan 𝑈4 , bagaimana pola 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 jika dibandingkan dengan 𝑈1 .


Dengan demikian untuk suku ke-n, 𝑈𝑛 = ...... + ...... = ..........

Rumus suku ke-n barisan aritmetika adalah 𝑈𝑛 = .......... + ...............

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 4 dari 12

3. Pada suatu tes salah satu soalnya adalah sebagai berikut:

”Bentuk √3 + √13 + 4√3 dapat disederhanakan menjadi 𝑎 + √𝑏 bentuk dimana 𝑎 dan 𝑏


masing-masing merupakan bilangan bulat. Nilai 𝑎 + 𝑏 adalah ....”
Skor total untuk jawaban tersebut adalah 6. Berdasarkan soal di atas tuliskan pedoman
penskorannya!

Pembahasan:

√3 + √13 + 4√3 = √3 + √13 + 2√12 .……………………………….(1)

= √3 + √(12 + 1) + 2√(12 × 1)

= √3 + √12 + √1 . .…………………………………..(1)

= √4 + √12 . .…………………………………………..(1)

= √4 + 2√3 . .…………………………………………..(1)

= √(3 + 1) + 2√(3 × 1)
= √3 + √1 .……………………………………………….(1)
= √3 + 1 .………………………………..……………….(1)

Pedoman penskoran:

1. Mengubah bentuk akar 4√3 menjadi 2√12. (1 poin)


2. Menyederhanakan bentuk √13 + 2√12 menjadi √12 + √1. (1 poin)
3. Menjumlahkan 3 + √1 menjadi 4. (1 poin)
4. Mengubah bentuk akar √12 menjadi 2√3(1 poin)
5. Menyederhanakan bentuk √4 + 2√3 menjadi √3 + √1. (1 poin)
6. Mengubah bentuk √3 + √1 menjadi bentuk sederhana √3 + 1. (1 poin)

Total skor maksimal: 6 poin.

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 5 dari 12

1 1 1 1 1
4. Nilai dari + + + + …+
1 1+2 1+2+3 1+2+3+4 1 + 2 + 3 + 4 + … + 2013
adalah ....

Pembahasan:
Bentuk tersebut bisa dituliskan menjadi:
2013 2013
1 2
∑ = ∑
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)
𝑖=1 𝑖=1
2
2
Perhatikan bentuk 𝑛(𝑛+1) bisa dijabarkan menggunakan pecahan parsial menjadi:
2 𝐴 𝐵
= +
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛 (𝑛 + 1)
2 𝐴(𝑛 + 1) + 𝐵𝑛
⇒ =
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)
2 (𝐴 + 𝐵)𝑛 + 𝐴
⇔ =
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)

Dengan kesamaan aljabar diperoleh:


𝐴 = 2 dan 𝐴 + 𝐵 = 0 ⇒ 𝐵 = −2

Sehingga,
2 2 2 1 1
= − = 2( − )
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛 (𝑛 + 1) 𝑛 (𝑛 + 1)

Jadi,
2013 2013
2 1 1
∑ = ∑ 2( − )
𝑛(𝑛 + 1) 𝑛 (𝑛 + 1)
𝑖=1 𝑖=1
2013
1 1
=2∙ ∑ ( − )
𝑛 (𝑛 + 1)
𝑖=1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
= 2 ∙ [( − ) + ( − ) + ( − ) + … + ( − )+( − )]
1 2 2 3 3 4 2012 2013 2013 2014
1 1
=2∙( − )
1 2014
2013
=2∙( )
2014
4026
=
2014

Jadi,
1 1 1 1 1 4026
+ + + + …+ =
1 1+2 1+2+3 1+2+3+4 1 + 2 + 3 + 4 + … + 2013 2014

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 6 dari 12

5. Panjang sisi-sisi suatu segitiga siku-siku adalah bilangan asli. Jika panjang salah satu sisi
dari dua sisi yang saling tegak lurus adalah 8, maka luas terbesar yang mungkin dari
segitiga tersebut adalah ....

Pembahasan:
B
Perhatikan sketsa segitiga siku-siku di samping!
𝑐 Pada segitiga siku-siku berlaku:
𝑎 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2
𝑎+𝑏 > 𝑐
A 𝑐 > 𝑎 dan 𝑐 > 𝑏
C 𝑏
Panjang salah satu sisi tegak lurus ∆𝐴𝐵𝐶 adalah 8. Misal 𝑎 = 8, maka pada segitiga berlaku:
𝑎 + 𝑏 > 𝑐 ⇒ (𝑐 − 𝑏) < 8
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2 ⇒ (𝑐 2 − 𝑏 2 ) = 64 dan } 0 < (𝑐 − 𝑏) < 8
𝑐>𝑏 ⇒ (𝑐 − 𝑏) > 0
Akibatnya
0 < (𝑐 − 𝑏) < 8 ⇒ 0 < (𝑐 − 𝑏)(𝑐 + 𝑏) < 8(𝑐 + 𝑏)
⇔ 0 < 𝑐 2 − 𝑏 2 < 8(𝑐 + 𝑏)
⇔ 0 < 64 < 8(𝑐 + 𝑏)
⇔ 0 < 8 < (𝑐 + 𝑏)
Sehingga diperoleh (𝑐 + 𝑏) > 8

Dari (𝑐 + 𝑏) > 8 dan (𝑐 − 𝑏) < 8 dan (𝑐 + 𝑏)(𝑐 − 𝑏) = 64,


Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa (𝑐 + 𝑏) dan (𝑐 − 𝑏) faktor dari 64.

Sehingga kemungkinan nilai (𝑐 + 𝑏) dan (𝑐 − 𝑏) adalah sebagai berikut:


No (𝒄 + 𝒃) (𝒄 − 𝒃) (𝒄 + 𝒃)(𝒄 − 𝒃) Keterangan
(1) 64 1 64 Memenuhi
(2) 32 2 64 Memenuhi
(3) 16 4 64 Memenuhi
(4) 8 8 64 Tidak memenuhi

Dari (1) diperoleh: Dari (2) diperoleh: Dari (3) diperoleh:


𝑐 + 𝑏 = 64 𝑐 + 𝑏 = 32 𝑐 + 𝑏 = 16
𝑐−𝑏 = 1 𝑐−𝑏 = 2 𝑐−𝑏 = 4
2𝑐 = 65 2𝑐 = 34 2𝑐 = 20
65 𝑐 = 17 ⇒ 17 + 𝑏 = 32 𝑐 = 10 ⇒ 10 + 𝑏 = 16
𝑐=
2 ⇒ 𝑏 = 15 ⇒ 𝑏=6
Karena 𝑐 bukan Jadi luas segitiga 𝐴𝐵𝐶 adalah: Jadi luas segitiga 𝐴𝐵𝐶 adalah:
bilangan asli, maka 1 1
𝐿∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑎𝑏 𝐿∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑎𝑏
kombinasi nilai (𝑐 + 𝑏) 2 2
dan (𝑐 − 𝑏) ini tidak 1 1
= ∙ 8 ∙ 15 = ∙8∙6
memenuhi. 2 2
= 60 = 24

Jadi jelas bahwa luas maksimum segitiga tersebut adalah 60.

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 7 dari 12

6. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4. Misalkan 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan-bilangan real positif yang


memenuhi 𝑓(𝑥𝑦) + 𝑓(𝑦 − 𝑥) = 𝑓(𝑦 + 𝑥). Nilai minimum dari 𝑥 + 𝑦 adalah ....

Pembahasan:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4, sehingga diperoleh

𝑓(𝑥𝑦) + 𝑓(𝑦 − 𝑥) = 𝑓(𝑦 + 𝑥)


⇒ (𝑥𝑦)2+ 4 + (𝑦 − 𝑥)2 + 4 = (𝑦 + 𝑥)2 + 4
⇔ 𝑥 2 𝑦 2 + 4 + 𝑦 2 − 2𝑥𝑦 + 𝑥 2 + 4 = 𝑦 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑥 2 + 4
⇔ 𝑥 2 𝑦 2 + 4 − 2𝑥𝑦 = 2𝑥𝑦
⇔ 𝑥 2 𝑦 2 − 4𝑥𝑦 + 4 = 0
⇔ (𝑥𝑦)2 − 4𝑥𝑦 + 4 = 0
⇔ (𝑥𝑦 − 2)2 = 0
⇔ 𝑥𝑦 − 2 = 0
⇔ 𝑥𝑦 = 2

Ingat untuk sebarang bilangan-bilangan real positif 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 berlaku:


𝐴𝑀 ≥ 𝐺𝑀 ≥ 𝐻𝑀

dengan,
𝑥1 + 𝑥2 + … + 𝑥𝑛 𝑛
𝐴𝑀 = ; 𝐺𝑀 = 𝑛√𝑥1 ∙ 𝑥2 ∙ … ∙ 𝑥𝑛 ; 𝐻𝑀 =
𝑛 1 1 1
𝑥1 + 𝑥2 + … + 𝑥𝑛

Dari teorema AM-GM dan 𝑥𝑦 = 2 diperoleh:


𝐴𝑀 ≥ 𝐺𝑀
𝑥+𝑦
⇒ ≥ √𝑥𝑦
2
⇔ 𝑥 + 𝑦 ≥ 2√𝑥𝑦
⇔ 𝑥 + 𝑦 ≥ 2√2

Jadi, dengan mudah diperoleh nilai minimum dari 𝑥 + 𝑦 adalah 2√2.

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 8 dari 12

1 𝑥 𝑘 𝑘
7. Diberikan lim (1 + ) = 𝑒 dan berlaku sifat lim(𝑓(𝑥)) = (lim 𝑓(𝑥)) .
𝑥→∞ 𝑥 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
2𝑥+2
3𝑥 + 1 3𝑥
Nilai dari lim ( ) adalah ….
𝑥→0 𝑥 + 1

Pembahasan:
2𝑥+2 2𝑥+2
3𝑥 + 1 3𝑥 (𝑥 + 1) + 2𝑥 3𝑥
lim ( ) = lim ( )
𝑥→0 𝑥 + 1 𝑥→0 𝑥+1
2𝑥+2
𝑥+1 2𝑥 3𝑥
= lim ( + )
𝑥→0 𝑥 + 1 𝑥+1
4 𝑥+1
2𝑥 3( 2𝑥 )
= lim (1 + )
𝑥→0 𝑥+1
4 1
2𝑥 3( 2𝑥 )
= lim (1 + ) 𝑥+1
𝑥→0 𝑥+1

2𝑥 2𝑥
Tinjau nilai untuk 𝑥 → 0, maka → 0.
𝑥+1 𝑥+1
2𝑥
Sehingga, misal 𝑦 = , maka 𝑦 → 0
𝑥+1

Sehingga,
2𝑥+2 4 1
3𝑥 + 1 3𝑥 2𝑥 3( 2𝑥 )
lim ( ) = lim (1 + ) 𝑥+1
𝑥→0 𝑥 + 1 𝑥→0 𝑥+1
4 1
2𝑥 3( 2𝑥 )
= lim (1 + ) 𝑥+1
2𝑥
→0 𝑥+1
𝑥+1
4 1
( )
3 𝑦
= lim (1 + 𝑦)
𝑦→0
4
1 3
𝑦
= lim ((1 + 𝑦) )
𝑦→0
4
1
𝑦
3 1 𝑥 1
= (lim (1 + 𝑦) ) (Ingat lim (1 + ) = lim (1 + 𝑥)𝑥 = 𝑒)
𝑦→0 𝑥→∞ 𝑥 𝑥→0
4
3
=𝑒
2𝑥+2
3𝑥 + 1 3𝑥 4
Jadi nilai dari lim ( ) adalah 𝑒 3 .
𝑥→0 𝑥 + 1

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 9 dari 12

8. Untuk menghabiskan sebungkus kacang secara bersama-sama, Aang dan Katara


memerlukan waktu 15 menit. Sedangkan Katara dan Saka memerlukan waktu 12 menit.
Adapun Aang dan Saka memerlukan waktu 20 menit. Banyak kacang yang dihabiskan oleh
5
Saka dalam waktu 2 jam adalah .... bungkus.

Pembahasan:
Misal 𝑣 adalah kecepatan makan kacang dengan satuan bungkus per menit.
𝑡 adalah waktu yang dibutuhkan dan 𝑛 menyatakan jumlah bungkus kacang yang
dihabiskan, maka hubungan antara 𝑣, 𝑡, dan 𝑛 bisa dinyatakan dalam persamaan:
𝑛
𝑣 = ⇒ 𝑣𝑡 = 𝑛
𝑡

Aang dan Katara memerlukan waktu 15 menit untuk menghabiskan sebungkus kacang, bisa
ditulis dalam model matematika sebagai berikut:
(𝑣𝐴 + 𝑣𝐾 )15′ = 1

Katara dan Saka memerlukan waktu 12 menit untuk menghabiskan sebungkus kacang, bisa
ditulis dalam model matematika sebagai berikut:
(𝑣𝐾 + 𝑣𝑆 )12′ = 1

Aang dan Saka memerlukan waktu 15 menit untuk menghabiskan sebungkus kacang, bisa
ditulis dalam model matematika sebagai berikut:
(𝑣𝐴 + 𝑣𝑆 )20′ = 1

Ketiga persamaan membentuk sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) yaitu:
(𝑣𝐴 + 𝑣𝐾 )15′ = 1 ⇒ 15′ 𝑣𝐴 + 15′ 𝑣𝐾 = 1 15′ 15′ 0 𝑣𝐴 1
(𝑣𝐾 + 𝑣𝑆 )12 = 1 ⇒ 12 𝑣𝐾 + 12 𝑣𝑆 = 1 } ⇒ ( 0 12 12 ) (𝑣𝐾 ) = (1)
′ ′ ′ ′ ′

(𝑣𝐴 + 𝑣𝑆 )20′ = 1 ⇒ 20′ 𝑣𝐴 + 20′ 𝑣𝑆 = 1 20′ 0 20′ 𝑣𝑆 1

Dengan menggunakan metode Crammer (determinan matriks) untuk menyelesaian SPLTV


tersebut sehingga dapat diperoleh kecepatan makan si Saka tiap menit sebagai berikut:
15 15 1
| 0 12 1|
240 1
𝑣𝑆 = 20 0 1 = =
15 15 0 7200 30
| 0 12 12|
20 0 20
5
Sehingga jumlah kacang yang dihabiskan oleh Saka dalam waktu jam adalah:
2
1 5 ′
60
𝑛 = 𝑣𝑆 ∙ 𝑡 = ∙ (60 ) = = 5 bungkus
30 2 12
5
Jadi, dalam waktu 2 jam, Saka akan menghabiskan 5 bungkus kacang.

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 10 dari 12

sin 75° 1
9. Jika 20° = 𝑝, maka nilai − adalah ….
sin 75° tan 10° + cos 75° cot 10° + tan 75°
(Nyatakan dalam 𝑝)

Pembahasan:
𝑎
Ingat! Bentuk 𝑎 sin 𝑥 + 𝑏 cos 𝑥 = 𝑘 cos(𝑥 − 𝜃) dengan, 𝑘 = √𝑎2 + 𝑏 2 dan tan 𝜃 =
𝑏

Perhatikan bentuk sin 75° tan 10° + cos 75° bisa diubah menjadi 𝑘 cos(𝑥 − 𝜃),
dengan, 𝑘 = √𝑎2 + 𝑏 2 = √tan2 10° + 1 = √sec 2 10° = sec 10°
tan 10°
dan tan 𝜃 = ⇒ 𝜃 = 10°
1
Sehingga, sin 75° tan 10° + cos 75° = sec 10° cos(75° − 10°) = sec 10° cos 65°

sin 75° 1 sin 75° 1


− ⇒ −
sin 75° tan 10° + cos 75° cot 10° + tan 75° sec 10° cos 65° cos 10° sin 75°
+
sin 10° cos 75°
sin 75° 1
⇔ −
1 cos 75° cos 10° + sin 75° sin 10°
cos 65°
cos 10° cos 75° sin 10°
sin 75° cos 10° cos 75° sin 10°
⇔ −
cos 65° cos 75° cos 10° + sin 75° sin 10°
sin 75° cos 10° cos 75° sin 10°
⇔ −
cos 65° cos(75° − 10°)
sin 75° cos 10° cos 75° sin 10°
⇔ −
cos 65° cos 65°
sin 75° cos 10° − cos 75° sin 10°

cos 65°
sin(75° − 10°)

cos 65°
sin 65°

cos 65°

⇔ tan 65°

1
⇔ tan (90° + 40°)
2
1 − cos(90° + 40°)
⇔√
1 + cos(90° + 40°)

1 + sin 40°
⇔√
1 − sin 40°

1 + sin 40° 1 + sin 40°


⇔√ ×
1 − sin 40° 1 + sin 40°

(1 + sin 40°)2
⇔√
1 − sin2 40°

(1 + sin 40°)2
⇔√
cos2 40°
1 + sin 40°

cos 40°
1 + sin 2𝑝

cos 2𝑝

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 11 dari 12

10. Jika |𝑥| + 𝑥 + 𝑦 = 10 dan 𝑥 + |𝑦| − 𝑦 = 12, maka 𝑥 + 𝑦 = ....

Pembahasan:
𝑥 + 𝑥 + 𝑦 = 10, untuk 𝑥 ≥ 0
|𝑥| + 𝑥 + 𝑦 = 10 {
−𝑥 + 𝑥 + 𝑦 = 10, untuk 𝑥 < 0
Sehingga dari persamaan |𝑥| + 𝑥 + 𝑦 = 10 akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
(1) 2𝑥 + 𝑦 = 10, untuk 𝑥 ≥ 0
(2) 𝑦 = 10, untuk 𝑥 < 0

𝑥 + 𝑦 − 𝑦 = 12, untuk 𝑦 ≥ 0
𝑥 + |𝑦| − 𝑦 = 12 {
𝑥 − 𝑦 − 𝑦 = 12, untuk 𝑦 < 0
Sehingga dari persamaan 𝑥 + |𝑦| − 𝑦 = 12 akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
(3) 𝑥 = 12, untuk 𝑦 ≥ 0
(4) 𝑥 − 2𝑦 = 12, untuk 𝑦 < 0

 Dari persamaan (1) dan (3) akan diperoleh:


𝑥 = 12, untuk 𝑦 ≥ 0 ⇒ 2(12) + 𝑦 = 10
⇔ 𝑦 = −4
Karena jika 𝑥 = 12 maka nilai 𝑦 = −4 dan ini bertentangan dengan syarat 𝑦 ≥ 0,
sehingga pasangan 𝑥 dan 𝑦 ini tidak memenuhi.

 Dari persamaan (2) dan (3) akan diperoleh:


𝑦 = 10, untuk 𝑥 < 0 ⇔ 𝑥 = 12, untuk 𝑦 ≥ 0
Karena jika 𝑥 = 12 dan ini bertentangan dengan syarat 𝑥 < 0, maka pasangan 𝑥 dan 𝑦 ini
juga tidak memenuhi.

 Dari persamaan (2) dan (4) akan diperoleh:


𝑦 = 10, untuk 𝑥 < 0 ⇒ 𝑥 − 2(10) = 12
⇔ 𝑥 = 32
Karena jika 𝑥 = 12 menghasilkan nilai 𝑦 = −4 dan ini bertentangan dengan syarat 𝑦 ≥ 0,
maka pasangan 𝑥 dan 𝑦 ini juga tidak memenuhi.

 Dari persamaan (1) dan (4) akan diperoleh:


2𝑥 + 𝑦 = 10, untuk 𝑥 ≥ 0 × 1 2𝑥 + 𝑦 = 10
𝑥 − 2𝑦 = 12, untuk 𝑦 < 0 × 2 2𝑥 − 4𝑦 = 24
5𝑦 = −14
14
𝑦=−
5
14 14
𝑦=− ⇒ 𝑥 − 2 (− ) = 12
5 5
32
⇔ 𝑥=
5
32 14
Karena untuk 𝑥 = 5 dan 𝑦 = − 5 memenuhi 𝑥 ≥ 0 dan 𝑦 < 0, maka pasangan 𝑥 dan 𝑦
ini memenuhi.

32 14 18
Jadi nilai 𝑥 + 𝑦 = 5
+ (− 5
) = 5

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com


Halaman 12 dari 12

Pembahasan soal OSN Guru Matematika SMA 2013 ini sangat mungkin jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan penulis. Saran, koreksi dan tanggapan sangat diharapkan demi perbaikan
pembahasan soal OSN ini.

Untuk download pembahasan soal SNMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran
serta soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com.

Terima kasih.

Pak Anang.

Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2013 by http://pak-anang.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai