Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

“KOMPETENSI, PERAN DAN TUGAS GURU”

Dosen Pengampu :
ZAINI, M.Pd.I

Disusun Oleh :

MUHAMMAD LUKMAN : 2019122231


KELOMPOK : VIII (delapan)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )


DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

Assalamualaikum Wrwb
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Tidak lupa salawat serta salam saya haturkan kepada baginda
Nabi Muhammad Saw. yang kita nanti-natikan syafaatnya di akhirat nanti.
Makalah yang berjudul “KOMPETENSI, PERAN DAN TUGAS
GURU” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pandidikan Islam yang diampu oleh Bapak Zaini, M.Pd.I.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya selaku penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wallahulmuwafiq ila aqwamit thariq, wassalamualaikum Wrwb.

Kandangan, Oktober 2020


Penyusun

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PEDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2
A. Kompetensi Guru.................................................................... 2
B. Peran dan Tugas Guru............................................................ 3
BAB III KESIMPULAN....................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik merupakan syarat utama
bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Guru adalah sebagai agen pembelajaran mempunyai peran yang sangat
penting dalam program pembelajaran. Sebagai seorang calon pendidik kita harus
tahu bagaimana cara kita memberikan motivasi terhadap peserta didik kita,
khususnya memberikan motivasi agar peserta didik kita rajin belajar. Belajar
merupakan sesuatu yang menyenangkan apabila diikuti dengan motivasi yang
tinggi yaitu motivasi belajar. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat
bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru
dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar peserta didik
dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas
maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Pemahaman akan pengertian dan pandangan akan banyak mempengaruhi
peranan dan aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya, aktivitas  guru dalam
mengajar serta aktivitas peserta didik dalam belajar sangat bergantung pada
pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan hanya sekadar proses
penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi dengan
berbagai aspeknya yang cukup kompleks.
Dalam makalah ini akan dijelaskan apa saja kompetensi, peran dan tugas
seorang guru dalam program pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Kompetensi Guru itu ?
2. Apa Saja Peran dan Tugas Guru ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memahami Terkait Masalah Kompetensi Guru
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Apa Saja Peran dan Tugas Guru

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kompetensi Guru
Para ahli memberikan definisi yang variatif terhadap pengertian
kompetensi guru. Perbedaan pandangan tersebut cenderung muncul dalam
redaksional dan cakupannya. Sedangkan inti dasar pengertiannya memiliki
sinergisitas antara pengertian satu dengan yang lainnya. Kompetensi guru dinilai
berbagai kalangan sebagai gambaran profesional atau tidaknya tenaga pendidik
(guru). Bahkan kompetensi guru memiliki pengaruh terhadap keberhasilan yang
dicapai peserta didik.1
Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS. Purwadarta) kompetensi
berarti kewenangan kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan. Yang dimaksud
kompetensi guru dalam makalah ini adalah kompetensi guru yang meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
Menurut Nana Sudjana memahami kompetensi sebagai suatu
kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi. Senada dengan Nana
Sudjana, Sudirman mengartikan kompetensi adalah kemampuan dasar yang harus
dimiliki seseorang berkenaan dengan tugasnya. Kedua definisi tersebut
menjelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan dasar yang harus dimilki oleh
seseorang, dalam hal ini oleh guru.2
Guru merupakan guru dan pengajar yang menyentuh kehidupan pribadi
siswa. Untuk itu kompetensi guru merupakan salah satu hal yang harus dimiliki
dalam jenjang guru apapun, karena kemampuan itu memiliki kepentingan
tersendiri dan sangat penting dimiliki oleh guru, sebab :
a. Kompetensi guru merupakan alat seleksi dalam penerimaan calon guru.
b. Kompetensi guru penting dalam pembinaan dan pengembangan guru.

1
Janawi, KompetensiGuru Citra Guru Profesional. (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 29
2
Ibid, hal. 30

2
c. Kompetensi guru penting dalam rangka penyusunan kurikulum.
d. Kompetensi guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar
mengajar dan hasil belajar siswa.

B. Peran dan Tugas Guru


Guru sangat berperan penting di dalam pendidikan terutama Pendidikan
Agama Islam. Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti
ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator
anak supaya dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya
secara optimal, hanya saja ruang lingkupnya berbeda, guru mendidik dan
mengajar di sekolah negeri atau swasta.3
Dari penjelasana di atas, dapat disimpulkan bahawa seorang guru
merupakan subjek yang paling memegang peranan utama dalam membentuk
kepribadian seseorang. Walaupun wujud pengakuan ini berbeda-beda antara satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya. Sebagian mengakui pentingnya peran
guru itu dengan cara yang lebih kongkrit, sementara yang lain masih menyaksikan
besarnya tanggung jawab seorang guru.

1. Peran Guru
Menurut Hamalik, guru dapat melaksanakan perannya, yaitu :
a. Sebagai fasilitator yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi
siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
b. Sebagai pembimbing yang membantu siswa mengatasi kesulitan dan
proses belajar.
c. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan
lingkungan yang menantang siswa agar melakukan kegiatan belajar.
d. Sebagai komunikator yang melakukan komunikasi dengan siswa dan
masyarakat.

3
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta,
2005), Hlm. 45.

3
e. Sebagai model yang mampu memberikan contoh yang baik kepada
siswanya agar berprilaku yang baik.
f. Sebagai evaluator yang melakukan penilaian terhadap kemajuan
belajar siswa.
g. Sebagai inovator yang turut menyebarluaskan usah-usaha pembaruan
kepada masyarakat.
h. Sebagai motivator yang meningkatkan kegairahan dan
pengembangan kegiatan belajar siswa.
i. Sebagai agen kognitif yang menyebarkan ilmu pengetahuan kepada
peserta didik dan masyarakat.
j. Sebagai penilaian dan evaluasi, merupakan aspek pembelajaran yang
paling kompleks, karena melibatkan banyak latar beakang dan
hubungan serta variabel lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hamper tidak maungkin dapat
dipisahkan dengan setiap segi penilaian.4
2. Tugas Guru
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru mempunyai kekuasaan untuk
membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang
berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara. Jabatan guru sebagai suatu profesi
menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar dan melatih
anak didik ada;ah tugasguru sebagai suatu prfesi. Tugas guru sebagai pendidik
berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik.
Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti
mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa
depan anak didik.5

Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. yang berbunyi :

4
Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), Hlm.9.
5
Syaiful Bahri Djamarah, , Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Hlm.36

4
َ ‫ك َعلَى أَ ْن ُت َعلِّ َم ِن ِم َّما عُلِّ ْم‬
)66 : ‫ (الكهف‬. ‫ت ُر ْش ًدا‬ َ ُ‫ال لَهُ ُم ْو َسى َه ْل أَتَّبِع‬
َ َ‫ق‬
Artinya : “Musa berkata pada Khidr : “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan
kepadamu …?”6
Ayat di atas menjelaskan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik
hendaknya menuntun anaknya didiknya. Memberi tahu kesulitan-kesulitan yang
akan dihadapi dalam menuntut ilmu. Hal ini perlu, karena zaman akan selalu
berubah seiring bejalannya waktu. Dan kalau kita tidak mengikutinya, maka akan
menjadikan anak didik yang tertinggal. Mengarahkannya untuk tidak mempelajari
sesuatu jika sang pendidik mengetahui nbahwa potensi anak didiknya tidak sesuai
dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
Guru harus dapat menempatkan diri sebagai orang tua kedua, dengan
mengemban tugas yang dipercayakan orang tua kandung / wali anak didik dalam
jangka waktu tertentu. Untuk itu pemahaman terhadap jiwa dan watak anak didik
diperlukan agar dapat dengan mudah memahami jiwa dan watak anak didik.
Begitulah tugas guru sebagai orang tua kedua, setelah orang tua anak didik di
dalam keluarga di rumah.
Sebagai pengajar guru mempunyai tugas menyelenggarakan proses
belajar mengajar. Tugas guru ini memiliki porsi terbesar dari prosesi keguruan
dan pada porsi ini garis besarnya meliputi empat pokok, yaitu :
a. Menguasai bahan pelajaran.
b. Merencanakan program belajar mengajar.
c. Melaksanakan, memimpin dan mengelola proses belajar mengajar.
d. Menilai kegiatan belajar mengajar.
Disamping tugas pokok guru sebagai pengajar, seorang guru memiliki
tugas sebagai administrator yang mencakup ketatalaksanaan bidang pengajaran
dan ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelola sekolah, memanfaatkan

6
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Terjemah dan Penjelasan Ayat tentang Wanita
Hafsah, (Solo:
Tiga Serangkai, 2016), Hlm.293

5
prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan tugasnya serta
bertindak sesuai etika.
Selain tugas-tugas di atas, guru juga mempunyai tugas sebagai
pembimbing. Tugas memberikan bimbingan kepada pelajar dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya, sebab proses belajar mengajar berkaitan erat dengan
berbagai masalah di luar kelas yang sifatnya non akademis.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan
pahlawan tanpa tanda jasayang patut untuk dihormati. Oleh karena itu, sebagai
seorang guru harus selalu menjaga sikap dan kepribadiannya dengan baik agar
menjadi contoh baik bagi anak didik dan masyarakat.
Guru adalah seorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak
didiknya dan bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, menilai dan mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa
yang akan datang.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.

B. Saran
Menjadi seorang guru adalah perbuatan yang mulia dan terhormat serta
menjadi suri teladan yang baik bagi peserta didik. Untuk itu, seorang guru harus
menghilangkan perilaku buruk yang sering dilakukan. Misalnya, sering
meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, pilih kasih
terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran, tidak disiplin dan lain
sebagainya. Kita sebagai calon guru harus meningkatkan mutu pendidikan
nasional dengan memprioritaskan guru yang benar-benar profesional dan
berkualits.

7
DAFTAR PUSTAKA

Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. (Bandung: Alfabeta, 2012)

Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Terjemah dan Penjelasan Ayat tentang


Wanita Hafsah, (Solo:Tiga Serangkai, 2016)

Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008)

Syaiful Bahri Djamarah, , Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Anda mungkin juga menyukai