Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

Dosen Pengampu : M. Rizkillah, ST., M.eng

NAMA ANGGOTA :

1. ANI LESTARI (12.11.6563)

2. YENI SATYANI (12.11.6580)

3. YURIDA NUR ROCHMANA (12.11.6596)

4. RETNO WAHYUNINGRUM (12.11.6531)

5. GUSHAIRON FADLI (12.11.6569)

6. IMAM FIKRIL HAKIM (12.11.6590)

KELAS : 12 S1 TI 12

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


AMIKOM

YOGYAKARTA

2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan umum merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah
sebagai pendukung dan penunjang proses untuk menambah pengetahuan dengan kegiatan
membaca bagi seluruh kalangan masyarakat. Dengan meningkatnya fungsi perpustakaan secara
maksimal maka diharapakan juga akan memberikan pengaruh pendidikan yang maksimal bagi
masyarakat. Salah satu langkah yang di terapkan untuk meningkatkan fungsi dari perpustakaan
itu sendiri adalah sistem pengolah data yang cepat dan tepat. Sistem informasi pengolahan data
buku di perpustakaan yang dibutuhkan oleh masyarakat nantinya dapat dipergunakan untuk
pencarian buku, pengolahan, penyimpanan, melihat kembali dan juga untuk menyalurkan
informasi itu sendiri.

Dengan adanya perpustakaan umum, di himbau kepada seluruh kalangan masyarakat


dapat menikmati dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin, mengingat buku adalah jendela
dunia, yang bisa menambah wawasan khususnya bagi masyarakat yang awam akan berbagai hal
yang ada di dunia ini. Tidak hanya anak sekolah maupun mahasiswa yang bisa menikmati
perpustakaan dari sekolah atau kampus mereka, masyarakat umum dari berbagai latar belakang
yang berbeda-beda pun bisa menikmati perpustakaan yang di sediakan oleh pemerintah dengan
membangun perpustakaan umum.

Perpustakaan yang baik tentu di dalamnya terdapat manajemen yang sangat baik, yang
menyediakan fasilitas-fasilitas tertentu yang bisa menarik perhatian kalangan luas untuk tertarik
dalam membaca sehingga menjauhkan masyarakat dari buta huruf.

1.2 Latar Belakang Masalah

1. Masyarakat masih perlu untuk di beri sosialisai tentang pentingnya perpustakaan.


2. Masih banyak fasilitas dan kenyamanan yang perlu untuk di perbaiki di dalam
perpustakaan demi kenyamanan pengguna.
3. Keunikan perpustakaan.
1.3 Tujuan dan Kegunaan
      1.    Tujuan
a. Mengetahui strategi peningkatan pelayanan dalam mengelola perpustakaan
untuk masyarakat umum.
b. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam
melayani pengguna perpustakaan dan mengelola perpustakaan
c. Mengetahui kepuasan pengguna perpustakaan terhadap pelayanan yang ada.

      2.    Kegunaan
a. Perpustakaan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan pelayanan dan pengelolaan perpustakaan terutama dapat
menerapkan kualitas yang maksimal bagi masyarakat luas.
b.  Secara teori pengelola perpustakaan ini dapat melihat kepuasan pengguna
perpustakaan terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan.
BAB II

METODOLOGI PERANCANGAN
A. FLOWCHART

START

PENGUNJUNG

MENGEMBALIKAN
PERPUSTAKAAN
BUKU

ISI BUKU
PINJAM TIDAK? SELESAI
TAMU

YA?

BELUM REGRISTRASI SUDAH

PERPUSTAKAAN

MEMBER

PILIH
DELIVE
BUKU
RY

LANGSUN
G
DAPAT BUKU

PUSTAKAWAN

SELESA
I
B. DFD REGRISTASI DAN PEMINJAMAN

START

PENGUNJUNG

PERPUSTAKAAN

ISI BUKU TIDAK?


PINJAM SELESAI
TAMU

YA?

BELUM REGRISTRASI SUDAH


NAMA
ID

ALAMAT KTP

MEMBER
PERPUSTAKAAN TLP

PENERBIT
PILIH
TGL KEMBALI BUKU
PENGARAN
TGL PINJAM JUDUL
DELIVERY

ID BUKU
ALAMAT
LANGSUN
JML BUKU G
ID MEMBER

PUSTAKAWAN

DAPAT BUKU

SELESA
I
C. DFD PENGEMBALIAN BUKU

START

PENGUNJUNG

PERPUSTAKAAN ID BUKU
TGL PINJAM

TGL KEMBALI MENGEMBALIKA JUMLAH


N BUKU

DENDA
ID MEMBER
SELESAI

D. DIAGRAM ER
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Perpustakaan bagi Masyarakat Luas

Dewasa ini, baik pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan,


maupun oleh lembaga-lembaga non pemerintahan dan perguruan tinggi gencar
melakukan pembenahan perpustakaan. Upaya ini dilakukan karena menyadari bahwa
perpustakaan merupakan jantung ilmu pengetahuan. Dari perpustakaanlah ilmu
pengetahuan dipompa ke seluruh dunia. Maka perpustakaan harus diperhatikan dan
dikelola dengan sebaiknya. Walau agak terlambat namun masih lebih baik dari pada lebih
terlambat lagi dengan melakukan upaya pembenahan perpustakaan pada esok atau kapan-
kapan. Atau bahkan tidak melakukan apa-apa, perduli saja tidak. Untuk menggambarkan
makna sebuah perpustakaan silahkan baca lebih lanjut tulisan berikut ini yang kami ambil
dari 
Ketika kita dengar kata perpustakaan, yang terbayang di pikiran kita adalah
sebagai tempat peminjaman buku kalau sewaktu-waktu kita butuh referensi, hanya itu
tidak lebih.   Namun pernahkah terlintas di pikiran kita bahwa perpustakaan itu pernah
mengantarkan umat Islam menuju masa keemasan. Bahwa perpustakaan saat itu menjadi
pusat ghirah aktivitas intelektual umat Islam sehingga marcusuar ilmu pengetahuan
Islam menyebar ke seluruh pelosok dunia. Perlu kiranya kita menengok kembali
bagaimana sebenarnya keadaan dan fungsi perpustakaan dalam sejarah perjalanan umat
Islam di masa lalu, sebagai pembelajaran dan pijakan kita menatap masa depan.
Menurut Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam, perpustakaan
menurut sistem ulama Islam dahulu, bukan saja tempat membaca, membahas dan
menyelidik, bahkan juga tempat belajar berhalaqah, seperti di masjid. Dapat dipahami
bahwa perpustakaan pada saat itu termasuk salah satu tempat pendidikan dan pengajaran.
Hal ini berdasarkan keterangan Yaqut dalam kitabnya Mu’jam al-Udabak, katanya : dari
Abul-Qasim bin Naqiya, ia masuk ke dalam perpustakaan “Darul Ilmu” Sabur, menemui
Ibnul Fadhal Al-Majasyei’ Al-Magriby, sedang mengajarkan ilmu nahwu dalam
perpustakaan itu.
Kemudian menurut Olga Pinto dalam bukunya Islamic Culture, seperti dikutip
Mahmud Yunus dalam bukunya, ia berkata tentang perpustakaan Islam : “orang-orang
Islam dahulu amat mementingkan pembangunan gedung-gedung perpustakaan yang
disediakan untuk umum. Gedung itu diperlengkapi dengan beberapa bilik yang banyak.
Di sebelah dinding-dindingnya dibuat rak-rak untuk tempat meletakkan buku-buku.
Sebagian bilik-biliknya untuk tempat membaca dan sebagian yang lain lagi untuk halaqah
pelajaran. Bahkan disetengah perpustakaan ada pula bilik untuk musik, tempat
beristirahat bagi pembaca-pembaca. Semua bilik itu dihiasi dengan perhiasan yang indah,
di lantainya terkembang tikar permadani yang cantik, sesuai dengan perasaan ketimuran
yang suka duduk di lantai waktu membaca dan menulis………”
Dari keterangan Olga Pinto tersebut jelas bahwa umat Islam dahulu
memprioritaskan pembangunan perpustakaan. Yang menarik bahwa gedung perpustakaan
saat itu dibuat seindah dan senyaman mungkin, bahkan memperhatikan aspek kesenangan
pengunjungnya, dengan kata lain perpustakaan pada saat itu mempunyai konsep
bagaimana supaya orang betah berlama-lama tinggal di perpustakaan. Menarik juga
diamati bahwa perpustakaan saat itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca,
meminjam buku tapi juga sebagai tempat pengajaran.
Masih menurut Mahmud Yunus bahwa perpustakaan dalam sejarah Islam ada tiga
macam, yaitu; perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan umum dan
khusus. Perpustakaan umum diadakan di masjid, untuk dibaca oleh umum yang datang ke
masjid. Begitu juga perpustakaan itu diadakan di madrasah-madrasah untuk tempat
pembacaan bagi pelajar-pelajar. Perpustakaan umum ini sangat banyak, hampir tiap-tiap
masjid dan madrasah mempunyai perpustakaan sendiri. Di antara perpustakaan yang
termasyhur, yaitu; Perpustakaan Baitul Hikmah di Baghdad yang didirikan oleh khalifah
Harun Al-Rasyid, Perpustakaan Al-Haidariyah di Najaf (Irak) disebelah makam kubur
Ali bin Abi Thalib, Perpustakaan Ibnu Suwar di Basrah yang didirikan oleh Abu Ali bin
Suwar, Perpustakaan Sabur didirikan oleh Abu Nasr Sabur bin Ardasyir, Darul Hikmah
di Cairo (Mesir) didirikan oleh Al-Hakim Biamrillah Al-Fatimy.
Kemudian perpustakaan khusus diadakan oleh alim ulama dan ahli sastra di
rumahnya masing-masing untuk dipakainya sendiri. Seperti perpustakaan Al-Fath bin
Khagan wazir Al-Mutawakkil Al-Abbasy, perpustakaan Hunain bin Ishak (ia seorang
dokter dan penterjemah pada masa Al-Makmum), perpustakaan Ibnu Al-Khassyah (ia
seorang ahli dalam ilmu nahwu, sharaf, tafsir, hadits dan lain-lain). Yang terakhir adalah
perpustakaan antara umum dan khusus, perpustakaan macam ini didirikan oleh khalifah-
khalifah dan raja untuk memuliakan dan menghargai ilmu pengetahuan. Perpustakaan itu
tidak terbuka untuk umum, hanya boleh masuk orang-orang besar dan golongan tertentu
dengan mendapat izin yang khusus.

B. Fasilitas dan kenyamanan pada perpustakaan


1. Fasilitas
Dalam membuat perpustakaan yang ideal, fasilitas dan kenyamanan merupakan dua
hal yang penting untuk diperhatikan. Fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk
melakukan atau mempermudah sesuatu. Pada sebuah perpustakaan, fasilitas yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Ruangan
Perpustakaan sebaiknya berada di dalam ruangan tertutup agar kegaduhan di luar
ruangan dapat dihindari.
b. Komputer
Pada perpustakaan sebaiknya dirancang sistem informasi dengan menghubungkan
komputer untuk pustakawan dengan komputer untuk pemustaka. Sistem informasi
yang dirancang sebaiknya mudah dimengerti dan mudah digunakan. Dengan
demikian, pemustaka dapat memperoleh informasi mengenai ketersediaan dan
letak buku di dalam pustaka dengan mudah. Selain itu, komputer juga dapat
digunakan sebagai tempat menyimpan file buku elektronik (e-book) yang dapat
diambil oleh para pemustaka.
c. Koleksi Perpustakaan
Berdasarkan UU Perpustakaan No. 43 tahun 2007 Pasal 1, koleksi perpustakaan
antara lain adalah karya tulis, karya cetak, dan karya rekam. Pemustaka terkadang
sering mengalami kekecewaan jika informasi yang ingin dicari ternyata tidak ada.
Hal ini tidak perlu terjadi apabila diadakan kerjasama antar perpustakaan.
Perpustakaan tidak perlu membeli semua bahan koleksi untuk melayani
pemustaka, karena hal itu tidak mungkin jika dananya tidak cukup. Tapi dengan
adanya kerjasama antar perpustakaan yang baik dan konsisten, maka biaya
pengadaan bisa ditekan. Bentuk kerjasama tentu saja bermacam-macam mulai
dari pengadaan bahan pustaka sampai kerjasama pengolahan.
d. Air Conditioner
Ruang perpustakaan yang tertutup mengakibatkan temperatur udara di dalam
ruangan menjadi panas. Oleh karena itu, dibutuhkan air conditioner agar
temperatur udara di dalam ruangan dapat diatur.
e. Lampu
Banyak perpustakaan yang tidak menyediakan lampu di ruang baca. Padahal
lampu merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting bagi pemustaka.
Ruangan yang gelap tidak layak untuk dijadikan tempat membaca, karena akan
mengakibatkan kerusakan pada mata.
f. Tempat Membaca
Setelah mencari buku, biasanya para pemustaka tidak langsung meminjam buku
untuk dibawa pulang, melainkan membacanya terlebih dahulu di dalam
perpustakaan tersebut. Bahkan tidak jarang pula ada pemustaka yang berlama-
lama membaca di dalam perpustakaan. Oleh karena itu, perlu disediakan meja dan
kursi tempat membaca. Selain itu, sebaiknya di dalam perpustakaan juga
disediakan karpet, karena ada sebagian orang yang tidak nyaman duduk berlama-
lama di kursi.

2. Kenyamanan
Perpustakaan yang memiliki fasilitas lengkap belum tentu nyaman. Untuk
menciptakan suasana yang nyaman di dalam perpustakaan, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut berikut :
g. Temperatur
Temperatur yang terlalu panas akan mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan
tubuh, sedangkan temperatur yang terlalu dingin membuat gairah kerja menurun.
Kemampuan adaptasi manusia dengan temperatur luar adalah jika perubahan
temperatur luar tersebut tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas dan 35% untuk
kondisi dingin (dari keadaan normal tubuh). Dalam kondisi normal, temperatur
tiap anggota tubuh berbeda-beda. Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri
karenakemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan.
Produktivitas manusia paling tinggi pada suhu 24 27° C.
h. Cahaya
Mata harus memperoleh cahaya yang cukup, menenangkan pikiran, tidak silau,
dan nyaman.
i. Penyusunan Koleksi
Perpustakan Perpustakaan tentunya memiliki koleksi yang amat banyak. Untuk
memudahkan pencarian, maka sebaiknya buku-buku maupun e-book diberi nomor
dan disusun berurutan berdasarkan nomornya. Selain itu, buku-buku dapat
dikelompokkan dan diberi petunjuk jenis bukunya dengan menggunakan tulisan
yang jelas, sehingga memudahkan pencarian. Begitu pula dengan e-book, dapat
dikelompokkan dengan membuat folder.
j. Lalu Lintas di Dalam Ruang Perpustakaan
Arus lalu lintas di dalam ruang perpustakaan harus diperhatikan. Jika ruang yang
tersedia untuk berjalan terlalu sempit, maka akan mengakibatkan arus lalu lintas
menjadi tidak nyaman dan tidak aman. Sedangkan ruang kosong yang terlalu luas
mengakibatkan ketidakefisienan dalam penggunaan ruangan.
k. Kenyamanan Tempat Membaca
Tempat membaca biasanya merupakan tempat dimana pemustaka paling lama
menghabiskan waktunya, sehingga harus dirancang senyaman mungkin, yaitu
dengan memperhatikan aspek ergonomis.
l. Kegaduhan di Luar Ruang Perpustakaan
Untuk menciptakan suasana yang tenang, sebaiknya ruang baca tertutup, tidak ada
jendela yang akan mengakibatkan hilangnya konsentrasi. Pintu perpustakaan
sebaiknya selalu ditutup kecuali jika ada orang yang keluar atau masuk.
Pengurangan kebisingan di luar ruangan dapat dilakukan dengan memasang
bahan penyerap suara di dinding.

C. Keunikan Perpustakaan
Keunikan perpustakaan yang kami rancang terletak pada system deliverynya
karena setidaknya banyak perpustakaan yang belum memberikan fasilitas delivery untuk
peminjaman buku. Kami memberikan fasilitas delivery di khususkan bagi pelanggan
yang sibuk dengan aktifitas yang padat, bagi member dan bagi yang rumahnya dekat
dengan perpustakaan dengan maksimal jarak dari perpustakaan 10 km dengan biaya yang
di sesuaikan dengan jaraknya. Lama waktu peminjaman buku secara delivery yakni sama
saja dengan yang tidak delivery yaitu sekitar 1 minggu. jika melebihi 1 minggu maka
akan di kenakan denda sebanyak Rp 200 per harinya dan akan di kalikan dengan lamanya
hari setelah masa peminjaman berakhir , bila tidak ingin di kenakan denda maka
peminjam harus memperpanjang buku sebelum waktu buku yang di pinjam habis. Untuk
pengembalian buku secara delivery, peminjam wajib mengembalikan secara langsung ke
perpustakaan. Apabila ada buku yang di pinjam rusak atau hilang maka peminjam harus
mengganti dengan buku yang sama atau di ganti dengan uang tunai sesuai dengan harga
buku yang rusak atau hilang, semuanya sudah menjadi ketentuan dan juga merupakan
peraturan dari perpustakaan yang harus di taati bagi peminjam. Seseorang yang ingin
meminjam buku perpustakaan harus menjadi member atau memiliki kartu anggota
perpustakaan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kritik

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://evafalihah.blogspot.com/2013/04/laporan-praktik-kerja-perpustakaan.html

http://sugito78.wordpress.com/tag/pentingnya-perpustakaan/

http://www.pemustaka.com/pentingnya-fasilitas-dan-kenyamanan-perpustakaan.html

Anda mungkin juga menyukai