Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL

PENDAHULUAN PROTEKSI TENAGA LISTRIK

Proses penyaluran listrik dari pembangkit sampai meunju konsumen harus melalui proses
Panjang yang biasa disebut dengan transmisi. Proses ini dapat dilakukan melalui jalur darat
maupun jalur air.
Sedangkan untuk pengertian proteksi transmisi tenaga listrik sendiri merupakan proteksi yang
dipasang pada peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluran
tenaga listrik dari pembangkit sampai saluran distribusi listrik dapat disalurkan pada konsumen
penggunaan listrik dengan aman.
Proteksi transmisi tenaga listrik digunakan agar jika terjadi gangguan peralatan yang
berhubungan dengan transmisi tenaga listrik mengalami kerusakan. Selain itu, ketika sedang
perawatan dalam kondisi menyala dan ketika pemeliharaan terjadi gangguan, maka pengaman
yang terpasang harus bekerja untuk mengamankan sistem dan pekerja yang sedang melakukan
perawatan.
Untuk saluran transmisi tenaga listrik sendiri, terdiri dari konduktor, isolator dan tiang
penyangga atau tower. Untuk jenis konduktor yang dipakai selalu tanpa pelindung atau isolasi,
hanya menggunakan isolasi udara seperti berbahan tembaga (Cu), Alumunium (Al) dan Baja
(Steel). Sedangkan untuk isolatornya sendiri biasanya menggunakan jenis porselin atau gelas
yang berfungsi sebagai penahan bagian konduktor terhadap ground dan kondisinya digunakan
terhadap goncangan apapun dari beban konduktor. Dan untuk tiang penyangga/tower biasanya
berupa saluran udara maupun saluran bawah tanah dan ada juga yang menggunakan saluran
kabel bawah laut.
Untuk pengertian proteksi sistem tenaga listrik merupakan sistem pengaman yang dilakukan
kepada peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misalnya berupa generator,
transformator jaringam, dll, terhadap kondisi tidak normal operasi sistem itu sendiri.
Kondisi tidak normal diatas dapat diartikan seperti adanya hubung singkat, tegangan lebih, beban
lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron, dll.
Proteksi sendiri memiliki fungsi yaitu untuk menghindari dan/atau mengurangi kerusakan
peralatan akibat ganggauan, untuk cepat melokalisir luas daerah terganggu menjadi sekecil
mungkin, untuk dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada
konsumen dan juga kualitas listrik yang baik dan aman, serta untuk mengamankan manusia
terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh sistem tenaga listrik.
Di samping fungsi-fungsi yang telah disebutkan diatas, proteksi yang dibutuhkan harus
memenuhi persyaratan diantaranya adalah sekering atau circuit breaker harus dapat dilalui arus
nominal secara terus menerus tanpa pemanasan yang berlebihan (overheating), overload yang
kecil pada selang waktu yang sebentar seharusnya tida menyebabkan peralatan bekerja, proteksi
juga harus bekerja walaupun pada overload yang kecil tetapi cukup lama sehingga dapat
menyebabkan overheating pada rangkaian penghantar, proteksi juga harus membuka rangkaian
sebelum kerusakan yang disebabkan oleh arus gangguan yang dapat terjadi, serta proteksi itu
sendiri harus dapat melakukan pemisahan hanya pada rangkaian yang terganggu dan dipisahkan
dari rangkaian yang lain yang tetap beroperasi secara normal.
Selain itu persyaratan kualitas proteksi juga harus diperhatikan, antara lain selektivitas dan
diskriminasi, stabilitas, kecepatan operasi, sensitivitas (kepekaan), pertimbangan ekonomis,
realiabilitas (keandalan), dan proteksi pendukung.

sumber :
Tasiam, F. J. 2017. Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Teknosain.

Rejekining Dyah Putri Asri


D3-2A / 19
1931120108

Anda mungkin juga menyukai