MATA KULIAH :
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
ADI JOKO DWIARSO
CANDRA SAPUTRA
LILI SAFRIANI 1814201144
RAHUL FAJRI
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILME KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa, karena atas pengetahuan nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas kelompok“Gambaran Kebijakan Program Penanggulangan Penyakit
Hiv Aids “ dengan baik. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata Kuliah Keperawatan
Komunitas, melalui penulisan tugas ini penyusun dapat banyak mengenal tentang ‘’ Gambaran
Kebijakan Program Penanggulangan Penyakit Hiv Aids’’ Kelompok menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan tugas ini , karena itu kritik dan saran untuk perbaikan dan
penyempurnaan tulisan ini sangat diperlukan. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Penulis
Kelompok
Bab I
1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu bentuk hak asasi manusia yang di wujudkan elalui perlindungan
hukum dan kebijakan pemerintah dengan upaya pemberian fasilitas pelayanan kesehatan
kepada seluruh lapisan masyarakat.
Penyakit menular seksual terus menerus menjadi ancaman penduduk di dunia.
Pemberantasan penyakit menular yang merupakan bagian dari pembangunan kesehatan
menjadi perhatian setiap Negara. Salah satu penyakit menular yang menjadi focus perhatian
adalah HIV dan AIDS, yang merupakan jenis penyakit menular seksual akibat perilaku
hubungan seksual ( PHS) yang berisiko.
Epidemic hiv dan aids adalah sebuah fakta yang sekarang sedang dihadapi disemua daerah-
daerah diindonesia. Epidemic dari hiv dan aids masih dinamis dan turbulence sehingga jalur
penyebarannya masih belum diramalkan. Hiv dan aids merupakan permasalahan ekstrim
yang secara mudah berpindah sehingga secara geografis dan sosial tidak tetap hingga saat ini,
kemudahan berpindah tempat atau berubah arah merupakan gambaran global dari epidemic
hiv/aids ini.
1.2. Tujuan
Diketahuinya gambaran pelaksanaan program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
(P2-HIV dan AIDS)
1.3. Rumusan masalah
BAB II
GAMBARAN PROGRAM
Gambaran Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
Program P2-HIV dan AIDS merupakan program yang bertujuan untuk mencegah penularan HIV
dan menanggulangi dampak negatif HIV/AID di tempat kerja. Pelaksanaan program P2-HIV dan
AIDS di tempat kerja diharapkan dapat menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat
kerja dari risiko yang ditimbulkan oleh HIV/AIDS.
1. Program pencegahan
Program pencegahan termasuk ke dalam pencegahan primer atau pencegahan tingkat
pertama yang dilakukan untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau
mencegah orang yang sehat menjadi sakit (Budiarto dan Anggraeni, 2002). Adapun
program pencegahan yang dimiliki PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill
yaitu :
- Sosialisasi brosur dan kebijakan hiv dan aids pada pekerja
- Sosialisasi hiv dan aids pada para pekerja
- Sosialisasi HIV/AIDS kepada Pihak Eksternal
- Pembagian Brosur kepada Stake Holder
- Memfasilitasi Voluntary Counselling and Testing (VCT) kepada Pekerja
2. Program penangulangan
- Memberikan Informasi tentang Layanan Pengobatan serta Testing dan Konseling kepada
Pekerja dengan HIV/AIDS
- Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi Pekerja dengan HIV/AIDS
- Melakukan Rotasi Pekerjaan bagi Pekerja dengan HIV/AIDS
BAB III
PEMBAHASAN HASIL
Dikutip Dari Program Penilitian . Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill
1. Program pencegahan
Program pencegahan termasuk ke dalam pencegahan primer atau pencegahan tingkat
pertama yang dilakukan untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau
mencegah orang yang sehat menjadi sakit (Budiarto dan Anggraeni, 2002). Adapun program
pencegahan yang dimiliki PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill yaitu :
a. Sosialisasi Brosur dan Kebijakan HIV/AIDS kepada Pekerja
Sosialisasi brosur dan kebijakan HIV/AIDS merupakan kegiatan mensosialisasikan
brosur dan kebijakan P2-HIV dan AIDS kepada pekerja di PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk – Tangerang Mill. Tujuan disosialisasikanya brosur dan kebijakan P2-HIV dan AIDS
kepada seluruh pekerja adalah agar seluruh pekerja mengetahui bahwa perusahaan
memiliki brosur dan kebijakan P2-HIV dan AIDS di tempat kerja. Sesuai dengan
Kep.68/MEN/IV/2004 dan Kep.20/DJPPK/VI/2005, menyebutkan bahwa kebijakan
harus dikomunikasikan baik dengan penyebarluasan informasi, maupun
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Kebijakan P2-HIV dan AIDS yang
dimiliki PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill yaitu sebagai berikut :
1) Perusahaan mendukung kegiatan penyebarluasan informasi dan sosialisasi tentang
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS bagi karyawan, dan masyarakat
sekitar perusahaan dan setiap pekerja berhak untuk memperoleh informasi yang benar
tentang HIV/AIDS guna melindungi dirinya terhadap penularan penyakit.
2) Sebagai upaya untuk mendukung upaya tersebut perusahaan menetapkan sistem yang
mengatur mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.
3) Perusahaan tidak mensyaratkan pemeriksaan kesehatan berupa tes HIV/AIDS baik
bagi kepentingan seleksi karyawan maupun promosi.
4) Perusahaan akan melindungi kerahasiaan setiap pekerja (ODHA), kecuali bila ia
membolehkan untuk diketahui statusnya oleh orang lain. Hal ini untuk mencegah
stigmatisasi, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
5) Perusahaan membentuk tim khusus HIV/AIDS dari kepengurusan P2K3 di
perusahaan P2K3 di perusahaan sebagai pelaksana program pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.
6) Perusahaan berkomitmen untuk terus-menerus mengevaluasi upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja sesuai dengan peraturan pemerintah dan
persyaratan lainnya yang relevan
2. Program Penanggulangan
Program penanggulangan termasuk ke dalam pencegahan sekunder dan tersier yang
dilakukan untuk menghambat progresifitas penyakit, menghindarkan komplikasi, dan
mengurangi ketidakmampuan (Budiarto dan Anggraeni, 2002). Adapun program
penanggulangan yang dimiliki PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill yaitu :
1. Input
Komponen input dalam pelaksanaan program P2-HIV dan AIDS mencakup seluruh sumber daya
(resources), sarana, dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan program
tersebut. Komponen input meliputi 6M+T yang terdiri dari Man, Money, Method, Market,
Material, Machine, dan Time. Adapun komponen input dalam program P2-HIV dan AIDS
adalah sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia (Man)
b. Pendanaan (money)
c. Metode (method)
d. Sasaran
e. Sarana atau bahan
f. Perlengkapan atau fasilitas
g. Waktu pelaksanaan
2. Proses
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai (Hilabi, 2007). Pelaksanaan
sebuah program akan diawali dengan perencanaan. Perencanaan yang baik, akan menghasilkan
pelaksanaan dan dampak yang baik pula. Dalam perencanaan, akan dilakukan pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa (Bastian, 2007). Dalam perencanaan akan menjawab pertanyaan
5W dan 1H (Hilabi, 2007). Pertanyaan 5W dan 1H terdiri dari What, Why, Where, When, Who
dan How.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan cara begaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara
para anggota sehingga tujuan dapat tercapai (Herujito, 2001). Definisi lain menyebutkan
bahwa pengorganisasian yaitu sebagai cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan
di antara anggota organisasi, sehingga organisasi diharapkan melaksanakan fungsi penting
untuk membantu ketidakmampuan anggota sebagai individu dalam rangka mencapai tujuan
yang sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai sendiri (Umar, 2003).
c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan upaya untuk menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif (Sukwiaty dkk., 2009). Program P2-HIV dan AIDS telah
dilaksanakan dari tahun 2011 sampai sekarang. Pada tahun 2011 – 2013 program berjalan
meskipun belum memiliki prosedur dan kebijakan khusus P2-HIV dan AIDS. OHS Unit terus
berupaya untuk meningkatkan pelaksanaan program tersebut hingga pada tahun 2013
perusahaan telah memiliki kebijakan dan prosedur P2-HIV dan AIDS.
Program P2-HIV dan AIDS telah mendapatkan dukungan penuh dari manajemen PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa
kendala yang turut menghambat pelaksanaan program P2-HIV dan AIDS. Kendala tersebut
diantaranya pekerja yang tidak mau atau takut mengikuti VCT, pekerja yang tidak hadir saat
sosialisasi HIV/AIDS, dsb. Meskipun demikian, OHS Unit terus berupaya untuk
mengoptimalkan pelaksanaan program P2-HIV dan AIDS di PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk – Tangerang Mill agar pelaksanaan program dapat berjalan lebih baik lagi.
d. Pengawasan (Monitoring)
Pengawasan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang
ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan
tindakan koreksi untuk penyempurnaan program itu selanjutnya (Kemendikbud, 2013).
Pengawasan terhadap pelaksanaan program P2-HIV dan AIDS dilakukan pada kegiatan yang
sedang dilaksanakan dengan cara memperoleh informasi secara regular untuk mengetahui apakah
kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengawasan dilakukan agar kendala dan dampak pelaksanaan program dapat diketahui
(Kemendikbud, 2013).
e. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja
program untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program
(Kemendikbud, 2013). Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui komponen program mana yang
berhasil atau tidak berhasil serta sebagai cara untuk koreksi atau perbaikan yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan menentukan arah kebijakan program di masa mendatang.
3. Output
Komponen output meliputi tujuan atau hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program P2-
HIV dan AIDS di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Tangerang Mill. Pelaksanaan suatu program
tentunya memiliki tujuan atau hasil yang ingin dicapai. Sebelum menjelaskan hasil pelaksanaan
program, terlebih dahulu dijelaskan hasil pelaksanaan kegiatan yang terdapat dalam program.
a. Program Pencegahan
3. Seksi General Affair membuat kebijakan yang mewajibkan pekerja mengikuti kegiatan
sosialisasi HIV/AIDS.
Mentransfer informasi mengenai manfaat dan pentingnya mengikuti VCT dapat terlaksana
jika pekerja mengikuti sosialisasi HIV/AIDS. Selama ini banyak pekerja yang tidak mau
mengikuti kegiatan sosialisasi meskipun itu penting untuk dirinya. Perlu dibuat kebijakan yang
mewajibkan pekerja mengikuti kegiatan sosialisasi HIV/AIDS, sehingga pekerja bisa
memperoleh pengetahuan mengenai manfaat dan pentingnya mengikuti VCT. Pengetahuan
merupakan salah satu faktor yang mendasari dan membentuk perilaku seseorang (Utari, 2010).
Partisipasi pekerja dalam mengikuti kegiatan VCT dapat ditingkatkan, jika seluruh pekerja
memahami manfaat dan pentingnya VCT bagi dirinya.
4. Bagian Job Training menyebarkan pengumuman melalui media cetak dan media sosial pada
setiap seksi.
Salah satu penyebab mengapa pekerja tidak mengikuti kegiatan VCT adalah karena
pengumuman VCT tidak tersebar merata kepada seluruh pekerja. Pengumuman adalah
pemberitahuan atau informasi yang disampaikan kepada orang banyak (umum) (Wiyanto dkk.,
2005). Kegiatan VCT biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS.
Pengumuman kegiatan sosialisasi dan VCT diberitahukan oleh Occupational Health Officer
melalui email kepada bagian Job Training di setiap seksi. Namun, pengumuman sosialisasi
tersebut tidak diteruskan atau dicetak kepada seluruh pekerja, sehingga informasi tidak sampai
kepada pekerja. Rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi akar masalah tersebut adalah
dengan bagian Job Training menyebarkan pengumuman melalui media cetak dan media sosial
pada setiap seksi.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :