Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TELAAH JURNAL TENTANG PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL, INTEGUMEN, PERSEPSI

SENSORI, DAN PERSARAFAN

Mata kuliah:

KMB III

Dosen Pembimbing :

NS.GUSMAN VIRGO, S.Kep, M.KL

Disusun oleh :

LILI SAFRIANI 1814201144

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

PRODI KESEHATAN S1 KEPERAWATAN

2020/2021
1. JURNAL PENYAKIT SISTEM MOSKULOSKELTAL
FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA

PEKERJA TENUN IKAT DI KELURAHAN TUAN KENTANG KOTA

PALEMBANG

Sherli Shobur,1 Maksuk, Fenti Indah Sari, 2

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang, Indonesia

Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang, Indonesia

Korespondensi: maksuk@poltekkespalembang.ac.id

Sumber nya : jurnal.poltekkesbanten.ac.id › article FAKTOR RISIKO ... - Jurnal Medikes

Ditelaah : Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah penyakit yang mempunyai gejala yang menyerang
otot, syaraf, tendon, ligamen tulang sendi, tulang rawan, dan syaraf tulang belakang. Muskuloskeletal
disorders (MSDs) merupakan gangguan pada sistemmuskuloskeletal yang disebabkan oleh pekerjaan
dan performansi kerja seperti postur tubuh tidak alamiah, beban, durasi dan frekuensi serta faktor
individu (usia, masa kerja, kebiasaan merokok, IMT dan jenis kelamin).

Analisis hubungan menggunakan Uji statistik chi square (α=0,05). Penelitian ini dilaksanakan pada 23
April 2019. Hasil analisis hubungan didapatkan nilai masing-masing variabel terhadap MSDs adalah umur
(p=0,012), lama kerja(p=0,027), masa kerja (p=0,027), aktivitas berulang (p=0,012), kesegaran fisik
(p=0,027), jenis kelamin (p=0,702). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur, lama
kerja, masa kerja, aktivitas berulang dan kesegaran fisik serta tidak ada hubungan jenis kelamin dengan
MSDs. Disarankan untuk lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja pada pekerja terutama
pada gangguan musculoskeletal disorders yang disebabkan karena kondisi lingkungan kerja dan beban
kerja yang kurang sesuai sehingga dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja.

2. PENYAKIT SISTEM INTEGUMEN

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Virus Menggunakan Teorema Bayes

Sumbernya : http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/telematika/article/view/3128

Telaah nya : Kulit adalah salah satu organ terpenting pada manusia, karena melalui kulit kita dapat
merasakan rasa dan permukaan sebuah benda. Apabila kulit terserang penyakit maka akan banyak
akibat yang akan ditimbulkannya, mulai dari yang ringan yaitu terasa gatal atau sampai yang berat yakni
kulit tidak dapat merasakan apapun. Berdasarkan permasalahan yang ada di dalam lingkungan
masyarakat diciptakan suatu aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk dapat mengenali
penyakit kulit yang diderita, sehingga tingkat kesadaran akan menjaga kebersihan makin tinggi, yakni
aplikasi sistem pakar penyakit kulit akibat virus. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah sistem
menggunakan metode Teorema Bayes. Sistem pakar ini nantinya dapat menghasilkan diagnosa penyakit
kulit serta pengobatan yang perlu dilakukan. Dengan adanya aplikasi ini tentunya bisa membantu
masyarakat mengenali penyakit yang dideritanya sehingga tersadar untuk merujuknya ke dokter ahli.
Berdasarkan 20 data yang telah diujikan terhadap pakar dan sistem, untuk pasien yang terkena penyakit
kulit akibat virus adalah 17 pasien dan yang tidak terkena infeksi adalah 3 pasien. Sedangkan untuk
kesesuaian pengujian antara hasil validasi pakar (dokter) dan sistem, diperoleh tingkat persentase
keberhasilan sebesar 85%.

3. JURNAL PENYAKIT SISTEM PERSEPSI SENSORI

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI SEBAGAI DASAR PERANCANGAN PANTI REHABILITASI ANAK AUTIS DI
SURAKARTA

Ganis Ratna Satyawati, Edi Pramono Singgih, Ofita Purwani

Sumbernya : https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/view/12760

Telaahnya : berikut lah kesimpulan yang dapat diambil dengan gangguan persepsi sensori sebagai acuan
desain: Dalam mendesain sebuah wadah yang berfungsi sebagai media penyembuhan dan
pengembangan anak autis harus memiliki kriteria desain khusus yang sesuai dengan karakteristik,
kondisi, dan kebutuhan anak autis. Kebutuhan stimulasi sensori anak autis merupakan kunci desain
dalam menciptakan lingkungan khusus yang memudahkan anak autis untuk beradaptasi dengan cepat
dan tepat dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan respon perilaku dan psikologi anak yang tepat
dan positif. Terdapat 5 zona khusus, hasil dari analisis dan pemetaan gangguan persepsi sensori anak
autis, yaitu zona hipersensitif (zona A-1 dan A-2), zona hiposensitif (zona B-1 dan B-2, dan zona
gangguan (zona C) Kelima zona khusus menghasilkan kriteria desain yang berbeda dan diaplikasikan ke
dalam pemilihan atribut atau elemen arsitektur, seperti: prinsip desain, material, pemilihan pagar
penutup (closure), proporsi, skala, orientasi, fokus, simetris, ritme/ irama, harmoni, keseimbangan,
warna, sistem pencahayaan, akustik, teksur, ventilasi, sekuen, kedekatan (proximity), dan rutinitas
(routine), dsb.

4. JURNAL PENYAKIT SISTEM PERSERAPAN

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISTEM SARAF PADA BUKU

TEKS BIOLOGI KELAS XI


1Irma Hidayati, 2Abdullah dan 3Mustafa Sabri 1 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP STKIP
Getsempena, 3 Program Studi Pendidikan Biolog FKIP Unsyiah, 3 Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah

Email: irma_boice@yahoo.com

Sumbernya : jurnal.ar-raniry.ac.id › articlePDF Sistem Saraf Pusat - Pusat Jurnal UIN Ar-Raniry

Telaahnya : Miskonsepsi pada konsep sistem saraf yang ditemukan dari penelitian adalah pada konsep
struktur dan fungsi neuron, impuls saraf,sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. Diharapkan penelitian
tentang miskonsepsi pada konsep yang berbeda dapat dilanjutkan sehinggakualitas pendidikan dan
khususnya kualitas buku akan semakin baik. Miskonsepsi lainnya juga terdapat pada kelompok konsep
struktur dan fungsi neuron,impuls saraf, dan sistem saraf tepi. Sedangkan pada kelompok konsep gerak
sadar dan gerak refleks serta kelainan sistem saraf tidak ditemukan miskonsepsi. Seluruh buku teks yang
diteliti mengandung miskonsepsi pada konsep yang berbeda-beda. Buku teks I dan II merupakan yang
paling banyak mengandung miskonsepsi. Sementara buku teks yang paling minimal mengandung
miskonsepsi adalah buku III Miskonsepsi struktur dan fungsi neuron ditemukan pada 3 buku teks, yaitu
buku teks I, III, IV, dan VI. Buku teks I menyatakan bahwa, “Dendrit merupakan serat-serat yang melekat
pada sel”. Kata melekat disini kurang tepat untuk menggambarkan posisi dendrit pada sel neuron.

Anda mungkin juga menyukai