Anda di halaman 1dari 2

TOKSISITAS

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengenal alat, bahan dan hewan percobaan di laboratorium


beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi gejala dan potensi toksisitas akut
menggunakan hewan coba serta prinsip pengolahan data hasil percobaan

PENDAHULUAN
Uji toksikologi secara umum dibagi menjadi dua golongan, yaitu uij
ketoksikan tak khas dan uji ketoksikan khas.Uji ketoksikan tak khas ialah uji toksikologi
yang dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan atau spectrum efek toksik sesuatu
senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji. Termasuk dalam uji ketoksikan tak khas
meliputi uji ketoksikan akut, sub akut/sub kronis dan kronis. Uji ketoksikan khas ialah
uji toksikologi yang dirancang untuk mengevaluasi secara rinci efek toksik yang khas
sesuatu senyawa atas fungsi organ, atau kelenjar tertentu pada aneka ragam subjek atau
hewan uji. Termasuk dalam uji ketoksikan khas meliputi : uji potensiasi, uji
keteratogenikkan, kekersinogenikan, uji reproduksi, uji kulit dan mata serta perilaku
hewan uji.
Ketoksikan akut adalah derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi dalam
waktu singkat setelah pemberiannya dalam dosis tunggal. Batasan waktu singkat
disini ialah rentang waktu selama 24 jam setelah pemberian senyawa. Uji ketoksikan
akut dapat ditakrifkan sebagai uji ketoksikan sesuatu senyawa yang diberikan atau
dipejankan dengan dosis tunggal pada hewan uji tertentu, dan pengamatannya dilakukan
24 jam.
Beberapa metode yang sering digunakan untuk menghitung harga LD50:
1. Metode grafik Lifhfiled dan wilcoxon
2. Metode kertas grafik probit logaritma (Miller-Tainter)
3. Metode rata-rata bergerak Thompson-Weil
4. Menurut Farmakope Indonesia

Contoh perhitungan harga LD50 menurut FI :


Log LD50 = a – ( b (∑Pi0,5))

Keterangan :
a = Logaritma dosis terendah yang menyebabkan jumlah kematian 100%
tiap kelompok
b = beda logaritma dosis yang berurutan
pi = jumlah hewan yang mati menerima dosis i dibagi dengan jumlah
hewan seluruhnya yang menerima dosis i

ALAT DAN BAHAN


Alat-alat:
Spuit injeksi dan jarum, Beaker glass, Labu takar, Batang pengaduk, Cawan porselin,
Timbangan ohause, dan Kotak kaca

Bahan :
CMC Na, Propanolol, Aqua dest, dan Etanol

Hewan Uji
Mencit galur swiss webster usia 2-3 bulan

PROSEDUR KERJA

1. Mencit (n=30) ditimbang, dan dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing 5 ekor.


2. Binatang diberi obat-obat berikut secara intraperitoneal :
a. Kelompok Kontrol diberikan CMC Na 0,5%
b. Kelompok I : Propanolol dosis I (25 mg/kgBB)
c. Kelompok II : Propanolol dosis II (50 mg/kgBB)
d. Kelompok III : Propanolol dosis III (100 mg/kgBB)
e. Kelompok IV : Propanolol dosis IV (200 mg/kgBB)
f. Kelompok V : Propanolol dosis V (400 mg/kgBB)
3. Dilakukan pengamatan gejala-gejala klinik dan kematian selama 24 jam
4. Pengamatan jumlah kematian hewan uji
5. Dihitung nilai LD50 menurut FI dan tabel probit.(Loomis, 1978 : 22)

Dilakukan pengamatan gejala-gejala klinik dan kematian selama 24 jam

Anda mungkin juga menyukai