Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andreas Wijaya

NPM : G1D019052
Kelas : B
Mata Kuliah : Dasar Sistem Kendali

Tugas
1. Berikan 5 contoh sistem pengaturan loop terbuka dalam kehidupan Sehari-hari!
Jawab:
1. Mesin cuci otomatis
2. Pemanggang roti/Toaster
3. Eksalator
4. Traffic Light (lampu lalu lintas)
5. Oven microwave
6. Sistem pengaturan temperatur ruangan
7. Sistem pengaturan peluncur rudal
8. Sistem pengendalian nyala api pada kompos gas

2. Beri 5 contoh sistem pengaturan loop tertutup serta jelaskan dan gambar
diagram bloknya.
Jawab:
1. AC (Air Conditioner)

Diagram diatas menunjukkan bahwa input (masukkan) dari sistem


AC adalah derajat suhu yang diinginkan si pemakai. Output (keluaran)
berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga
suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang diinginkan.
Dengan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah
diberikan aksi udara dingin, maka akan didapatkan kesalahan (error) dari
derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan. Adanya
kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya sehingga
didapatkan kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Dan
memberikan proses umpan balik sistem AC.

2. Setrika Listrik Otomatis

Sebagai masukan ke sistem adalah suhu acuan, yang di set secara


tepat oleh thermostat. Keluarannya adalah suhu yang dihasilkan
sebenarnya dan sinyal feedbacknya adalah suhu yang dianggap tidak
sesuai dengan acuan oleh thermostat. Cara kerja dari sistem setrika
otomatis ini adalah dengan memanfaatkan thermostat. Saat suhu acuan
diatur (input) arus litrik akan dialirkan ke elemen pemanas yang akan
memanas sampai panasnya mencapai suhu yang diatur sebagai acuan.
Setelah suhu keluaran mencapai suhu acuan, akan ada sinyal umpan balik
ke saklar temperatur yang nantinya akan memutuskan aliran listrik ke
elemen pemanas agar suhu yang dihasilkan tidak melebihi suhu acuan.
Begitu juga sebaliknya, setelah elemen pemanas tidak mendapatkan arus
listrik, suhu keluaran akan turun dan lebih rendah dari suhu acuan.
Nantinya akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur untuk
menghubungkan kembali elemen pemanas dengan arus listrik sehingga
suhunya akan naik lagi sampai batas suhu acuan.
3. Sistem pengaturan temperatur cairan pada Continuous Stirred-Tank
Reactor (CSTR).

Dengan mengukur temperatur cairan pada aliran keluar (T out) dan


membandingkannya dengan temperatur cairan yang dikehendaki (Tsp),
maka sinyal error yaitu selisih antara Tout dengan Tsp diumpankan ke
kontroler. Kontroler akan menghasilkan sinyal kontrol berupa panas yang
dihasilkan oleh heater (Q) sedemikian hingga temperatur cairan di aliran
keluar sama dengan temperatur cairan yang dikehendaki.

4. Lemari es

Dari diagram di atas, masukan berupa setting suhu yang dilakukan


dengan memutar selektor tingkat kedinginan. Suhu keluaran akan
dideteksi oleh umpan balik yang berupa sensor suhu, jika suhu tidak sesuai
dengan masukan seumpama saja lebih tinggi, maka ketidaksesuain ini
akan dilaporkan ke kontroler. Kontroler akan menghidupkan plant/beban
yang berupa kompresor. Saat kompresor hidup, suhu udara di dalam
lemari es berangsur turun. Jika suhu keluaran sudah sesuai dengan
masukan (setting suhu) maka kontroler akan mematikan kompresor
sehingga suhu udara tidak didinginkan lagi.
Saat kompresor berhenti bekerja, berangsur-angsur suhu udara di
dalam lemari es akan naik. Kenaikan suhu ini akan dideteksi oleh sensor
suhu dan akan dilaporkan ke kontroler. Kontroler akan menghidupkan
kompresor untuk mendinginkan suhu udara. Siklus tersebut akan terus
berlangsung untuk menjaga suhu udara di dalam lemari es tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai