Anda di halaman 1dari 12

RESUMEN PEDAGODIK TENTANG PERMASALAHAN DALAM

MENDIDIK SISWA DAN UPAYA PENYELESAIANNYA

DOSEN : Dea Mustika,S.Pd,M.Pd


TUGAS : PEDAGODIK
NAMA : Nadia
KELAS :1 B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKAN BARU

TP: 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahnya rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “PERMASALAHAN DALAM MENDIDIK DAN UPAYA
PENYELESAIANNYA”.Sholawat dan salam senantiasa kami hadiahkan kepada baginda besar
kita,Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus dan
benar dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan pedagodik dengan judul “PERMASALAHAN DALAM MENDIDIK DAN UPAYA
PENYELESAIANNYA” , Kami mengucapkan banyak berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan
makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya
perbaiki.karena saya sadar,makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

PEKANBARU,

Ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAN

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.


Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya. Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota negara ASEAN
pun kualitas SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang paling rendah. Hal ini
terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal.

Hal ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.
Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas
siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan
aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata
alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

B.RUMUSAMASALAH
1. Apa pengertian dari pendidikan?
2. Apa saja permasalah pokok pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana solusi permasalahan pendidikan di indonesia ?
C. TUJUANPENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan
2. Untuk mengetahui masalah pokok pendidikan di Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana solusi pendidikan di indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. Secara etimologi atau asal asul kata. Kata pendidikan dalam
bahasa Inggris disebut education yang berasal dari bahas latin yaitu 'educatum' yang tersusun
atas dua kata yaitu 'E' dan "Duco". Kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar
atau dari sedikit menjadi banyak, sementara 'Duco' berarti perkembangan atau sedang
berkembang. Hal ini secara etimologi, pengertian pendidikan adalah menjadi berkembang
atau bergerak dari dalam keluar, atau dengan kalimat lain, pendidikan berarti proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri (inner abilities) dan kekuatan individu. Kata
Education sering juga dihubungkan dengan 'Educere' (Latin) yang berarti dorongan
(propulsion) dari dalam keluar. Artinya untuk memberikan pendidikan melalui perubahan
yang diusahakan melalui latihan ataupun praktik. Oleh karena itu definisi pendidikan
mengarahkan untuk suatu perubahan terhadap seseorang untuk menjadi lebih baik.
Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003,
adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya
secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam
bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Kamus Besar
Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapat
imbuhan berupa awalan ‘pe’ dan akhiran ’an’ yang berarti proses atau cara perbuatan
mendidik. Maka definisi pendidikan menurut bahasa yakni perubahan tata laku dan sikap
seseorang atau sekelokmpok orang dalam usahanya mendewasakan manusia lewat pelatihan
dan pengajaran.

2
B. MASALAH POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan social budaya dan
masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika
tidak singkron dengan pembanguan nasional. Kaitan yang erat  antara bidang pendidikan sebagai
sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut di mana sistem pendidikan
menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahakn intern sistem
kondisi pendidikan itu menjadi sanggat kompleks, artinya suatu permasalahan intern dalam sistem
pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri
Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat di lepaskan dari kondisi sosial
budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya, dari mana murid-murid sekolah tersebut berasal, serta
masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil
belajar tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan juga
sanggat kompleks, menyangkut banyak komponen dan melibatkan banyak pihak. Pada dasarnya ada
dua masalah pokok yang di hadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita yaitu :
a.   Bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan
b.   Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan  kerja yang mantap
untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat. Dari kedua masalah pokok tersebut,
maka permasalahan pokok yang pertama yaitu mengenai masalah pemerataan pendidikan dan masalah
pokok yang ke kedua menyangkut masalah mutu, efisiensi dan relevansi pendidikan. Jenis-jenis
Permasalahan Pokok Pendidikan Dalam lingkup nasional, telah ditetapkan empat masalah
pokok pendidikan yang dirasa perlu untuk diprioritaskan penanggulangannya. Empat masalah
pokok tersebut

1.Masalah pemerataan pendidikan


Dalam rangka memajukan bangsa dan kebudayaan nasional serta melaksanakan fungsi dalam
mencetak sumber daya manusia yang berkualitas demi pembangunan, maka perlu ditekankan bahwa
pendidikan di  Indonesia harus mampu menerapkan pelaksanaan pendidikan yang merata .

Adapun yang dimaksud pelaksanaan pendidikan yang merata adalah  pelaksanaan program
pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga
negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan atau biasa disebut perluasan
kesempatan belajar.

3
2.Masalah Mutu Pendidikan
Mutu diartikan sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Pendidikan yang
bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat ini. Dalam dunia
pendidikan, mutu pendidikan menjadi sorotan karena sangat berperan besar dalam
menentukan kualitas sumber daya manusia yang telah tercetak melalui pendidikan. Sejalan
dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang pendidikan
melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan mutu ini diarahkan kepada peningkatan
mutu masukan dan lulusan, proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan
untuk menjalankan pendidikan. Mutu pendidikan menjadi suatu permasalahan apabila hasil
dari pendidikan tersebut belum mampu mencapai taraf yang diharapkan yaitu menghasilkan
keluaran berupa tenaga profesional yang berguna bagi bangsanya. Penetapan mutu hasil
pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap
calon luaran, dengan system sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan
kerja. Penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan system
tes unjuk kerja. Jika tujuan dari pendidikan nasional dijadikan sebagai kriteria kelulusan
suatu mutu pendidikan, maka keluaran dari suatu system pendidikan menjadikan pribadi yang
bertaqwa, mandiri dan berkarya, anggota masyarakat yang yang social dan bertanggung
jawab, warga Negara yang cinta pada tanah air dan memiliki rasa kesetiakawanan social.
Dengan demikian keluaran tersebut diharapkan mampu mewujudkan diri sebagai manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya dan juga lingkungan .
Masalah mutu pendidikan yang harus disoroti dan diusahan penanggulangannya di
Indonesia adalah masalah pemerataan mutu pendidikan teruama antara daerah perkotaan dan
daerah pedesaan. Pemerataan ini sangat penting adanya agar peningkatan mutu pendidikan
dirasakan oleh semua siswa di berbagai pelosok tanah air sehingga nantinya memberi dampak
posiif terhadap munculnya banyak keluaran yang professional di tanah air ini.
3.Masalah Efesiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan
menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya
hemat dan tepat sasaran dikatakan efisisennya tinggi. Jika terjadi sebaliknya efisiensinya
berarti rendah.

4
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah :
a.    Bagaimana tenaga pendidikan difungsikan
b.    Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan
c.    Bagaimana pendidikan diselenggarakan
d.   Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga
Jika penggunaannya tepat sasaran maka dapat dikatakan efisiensinya tinggi. Namun jika
terjadi yang sebaliknya maka dikatakan pendidikan memiliki efisiensi rendah.
Jika dikaitkan dengan permasalahan nyata di masyarakat, maka masalah efisiensi
pendidikan yang pelu memperoleh sorotan yaitu prihal pengangkatan, penempatan dan
pengembangan tenaga. Pengangkatan yang dimaksud disini adalah pengangkatan tenaga
kependidikan untuk memenuhi kebutuhan dilapangan. Namun masalah yang terjadi dalam
pengangkatan ini adalah kesenjangan antara tenaga yang berlomba-lomba untuk mendapakan
pengangkatan dengan quota pengangkatan yang sangat terbatas. Kebutuhan lapangan tidak
mampu menampung semua tenaga kependidikan yang ada sehingga hal ini berarti keberadaan
tenaga tersebut tidak dapat segera difungsikan. Begitu pula dengan masalah penempatan, di
Indonesia masalah penempatan guru masih saja terjadi dalam lingkungan pendidikan.
Seringkali ditemukan bahwa seorang guru mengajar suatu bidang studi yang tidak sesuai
dengan lulusannya. Hal ini juga dikarenakan oleh masalah jatah pengangkatan  yang kurang
efisien sehingga ada sekolah dengan jumlah guru bidang studi tertentu berlebihan namun
kekurangan guru untuk suatu bidang studi. Sehingga kebberadaan guru yang berlebihan akan
dialokasikan oleh sekolah untuk mengajarkan bidang studi yang gurunya kurang meskipun
diluar kewenangan guru tersebut. Misalkan saja guru IPA harus mengajarkan budi pekerti
atau agama. Hal ini tentu menunjukkan bahwa kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan atau
memfungsikan tenaga kependidikan.Jika ditinjau dari masalah pengembangan tenaga
kependidikan maka kaitannya adalah penanganan pengembangan tenaga pelaksana di
lapangan sangat lambat. Sebagai salah satu contohnya yaitu kesiapan tenaga kependidikan
dalam menyambut kurikulum baru. Meeskipun ada suatu pembekalan namun para tenaga
kependidikan seringkali beranggapan bahwa perubahan kurikulum terlalu cepat dan tidak
dibarengi oleh kesiapan dari tenaga pendidik. Ksiapan ini kurang dikarenakan
pengembangannya dilapangan juga sangat lambat yaitu berupa penggalakan penyuluhan,
latihan, lokakarya serta penyebaran buku panduan baru yang kurang cepat dalam
pelaksanaannya. Sehingga masih ada istilah keterlambatan. Keputusan untuk memberlakukan
kurikulum ini pun menjadi perbincangan pro dan kontra sehingga memerlukan waktu lama
untuk menyepakatinya. Sehingga hal ini dianggap bahwa proses pendidikan kurang efektif
dan efisien.Masalah efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana sering juga terjadi
dalam dunia pendidikan. Kurangnya perencanaan dalam pengadaan sarana dan prasarana
dapat menjadi satu factor penyebabnya. Sebagai salah satu contoh yaitu adanya pengadaan
sarana pembelajaran tanpa dibarengi dengan pembekalan kemampuan dan keterampilan dari
pemakai. 4.Masalah Relevasi Pendidikan
Sesuai dengan tujuan dari pendidikan ialah menyiapkan sumber daya manusia
untuk pembangunan. Oleh karena itu sistem pendidikan harus dapat menghasilkan luaran
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Jika hal itu tidak dapat teratasi maka telah
mencakup masalah relevansi pendidikan.Masalah relevensi adalah masalah yang timbul
karena tidak sesuainya sistem pendidikan dengan keperluan pembangunan nasional. Masalah
ini berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang
diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau indtitusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif.Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan
dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal
untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui
dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan
pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.Pendidikan merupakan
faktor penunjang bagi pembangunan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, perlu keterpaduan di
dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dengan pembangunan nasional tersebut.
Sebagai contoh pendidikan di sekolah harus di rencanakan berdasarkan kebutuhan nyata
dalam pembangunan nasional kedepannya yang telah terencana, serta memperhatikan ciri-ciri
ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan lingkungan di wilayah-wilayah
lingkungan tertentu.Luaran pendidikan dalam hal ini diharapkan dapat mengisi beraneka
ragam sektor pembangunan seperti produksi, sektor jasa dan lain-lain baik dari segi jumlah
maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan mampu memmenuhi segala tuntutan
pembangunan nasional tersebut maka relevansi pendidikan dianggap tinggi/
D.       SOLUSI MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA 1.      Solusi
Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia a.      Solusi Masalah
Pemerataan Pendidika Hal dasar yang sangat
dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan Indonesia adalah dana serta birokrasi yang
jelas dan mudah. Dana dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperbaiki sarana dan prasana
sekolah yang ada di daerah, membiayai guru yang berkualitas, membangun atau menciptakan
sumber daya manusia di daerah, dan pemberian subsidi supaya seluruh golongan masyarakat
dapat menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya birokrasi sangat membantu
kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri Indonesia.

Demi mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan berguna bagi pembangunan,
maka pemerintah tentu berfikir keras guna memecahkan permasalahan pemerataan
pendidikan di Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional
dan cara inovatif. Cara konvensional antara
lain: a)  Membangun gedung sekolah seperti
SD Inpres dan atau ruangan belajar. b)  Menggunakan gedung sekolah untuk double
shift (sistem bergantian pagi dan sore.

Cara inovatif antara lain: 1.


Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau Inpacts
system (Instructionar Management by parent, community and, teacher). sistem tersebut
dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi. 2.SD kecil pada daerah
terpencil. 3.Sistem Guru Kunjung.
4.SMP Terbuka (ISOSA _
In School Out off School Approach) 5.Kejar Paket A dan B.
6.Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas
Terbuka. b. Solusi Masalah Mutu Pendidikan
Meskipun untuk tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan
masing-masing memiliki kekhususan, namun pada dasarnya pemecahan masalah mutu
pendiidkan bersasaran pada perbaikkan kualitas komponen pendidikan serta mobilitas
komponen-komponen tersebut. Upaya tersebut pada gilirannya diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar peserta didik, dan
menghasilkan hasil pendidikan.Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam
garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan
manajemen. Sebagai berikut: Ø   Seleksi
yanglebih rasional terhadap masukan mentah, khususnay untuk Slta dan PT.
Ø  Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut.
Ø   Penyempurnaaan kurikulum Ø  Pengembanagan
prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar
Ø   Penyempurnaan sarana belajar
seperti buku paket, media pembelajaran Ø  Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya
yang mengenai anggaran Ø  Kegiatan pengendalian mutu
Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-masing dikatakan teratasi
jika pendidikan: Ø   Dapat
menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya semua warga Negara yang butuh
pendidikan dapat ditampung daalm suatu satuan pendidikan. Ø  Dapat
mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan, pemprosesan pendidikan dapat mencapai
hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Ø   Dapat terlaksana secara
efisien artinya: pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis
dalam rancangan. Ø  Produknya yang bermutu tersebut relevan,
artinya: hasil pendiidkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

BAB III PENUTUP

A.    KESIMPULAN Pengertian
Pendidikan| Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no.
20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan
potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan
dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.Di
Indonesia sekarang menganut system pendidikan nasional, beberapa sistem pendidikan
Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah Sistem Pendidikan yang berorientasi
pada nilai, sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan beragam, Sistem pendidikan yang
efisien dalam pengelolaan waktu, Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan
zaman. Pada dasarnya ada
dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia yaitu mengenai
bagaimana pengupayaan agar semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan
serta pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap
untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah pokok
pendidikan yang diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu masalah pemerataan
pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan dan masalah relevansi
pendidikan. B.SARAN
· Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah semua pihak harus
bekerjasama dalam upaya penanggulangan permasalahan pokok pendidikan. Untuk
meminimalisir dampak negaif yang disebabkan oleh permasalahan pokok tersebut maka
harus ada perencanaan yang baik terhadap system pendidikan. Meningkatkan kualitas
pendidik dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Serta penyediaan sarana dan prasarana
yang lebih efektif dan efisien

DAFTAR PUSTAKA

Liem, Jay. Pengertian Pendidikan Menurut Para Pakar Pendidikan. Diambil dari:

http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/

Anonym. 2015. Pengertian Pendidikan: Pendapat Ahli tentang Pendidikan. Diambil dari:

http://www.apapengertianahli.com/2015/01/pengertian-pendidikan-pendapat-ahli-
pendidikan.html

Akram, gio.2013.Permasalahan Pokok Pendidikan Dan Penanggulangannya. Diambil dari :

http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/permasalahan-pokok-pendidikan-dan.html

Heryana Embrienk Yayan.2011. Permasalahan Actual Pendidikan dan Penanggulangannya di


Indonesia. Diambil dari:

https://www.scribd.com/doc/47441887/Permasalahan-Aktual-Pendidikan-Dan-
Penanggulangannya-Di-Indonesia
Sudrajat,Edi. 2015. Masalah Pokok Pendidikan dan Cara Menanggulanginya. Diambil dari:

Anda mungkin juga menyukai