Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

" Validitas & Reliabilitas "


Dosen Pengampu : Sapta Sari.,M.Si.

Disusun Oleh :
1. RITA LISMINI 19100005
2. REFAN ARTA. J 19100008
3. DESI NAILI. R 19100033
4. NUR RAHMA. S 19100022
5. LOSIANA 19100073

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Penulisan makalah berjudul “
Validitas & Reliabilitas ” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Statistik
Sosial.
Dalam proses penyusunan makalah, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai
pihak dan memberikan Iman,Ilmu dan Amal . Aamiin.

Bengkulu,27 Maret 2021


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang
harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.

Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa, kurang
sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman. Untuk
membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta
pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya
tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja
harus memiliki validitas , agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan
disebut dengan validitas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari validitas dan reabilitas?

2. Apa saja pembagian validitas dan reabilitas ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan apa itu Validitas & Reliabilitas

2. Untuk mengetahui betapa pentingnya analisis validitas


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Validitas

2.1.1 Pengertian Validitas

Validitas dapat diartikan sebagai ketepatan penafsiran yang dihasilkan dari skor tes atau
instrumen evaluasi (Pramono, 2014: 224). Instrumen evaluasi dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain
validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur (Widoyoko, 2015: 128).

2.1.2 Macam-Macam Validitas

Validitas secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam validitas, yaitu
validitas internal (internal validity) dan validitas eksternal (external validity) (Widoyoko,
2015: 129).

➢ Validitas Internal
Validitas Eksternal (external validity) disebut juga dengan validitas empirik
(empirical validity). Yang dimaksud dengan validitas empirik adalah validitas yang
diperoleh atas dasar pengamatan lapangan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan
mempunyai validitas empirik apabila hasil analisis yang dilakukan dalam pengamatan
lapangan terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur
hasil belajar yang harus diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Sudijono, 2015: 168).

➢ Validitas Eksternal
Validitas Eksternal (external validity) disebut juga dengan validitas empirik
(empirical validity). Yang dimaksud dengan validitas empirik adalah validitas yang
diperoleh atas dasar pengamatan lapangan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan
mempunyai validitas empirik apabila hasil analisis yang dilakukan dalam pengamatan
lapangan terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur
hasil belajar yang harus diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Sudijono, 2015:
168).Menurut Arifin (2014: 249) menyatakan bahwa validitas ini biasanya menggunakan
validitas statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empirik mencari
hubungan anatara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang menjadi tolok ukur di luar
tes yang bersangkutan. Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa yang hendak diukur.

2.2 Reliabilitas

2.2.1 Pengertian Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa
Inggris, yang berasal dari kata reliable artinya dapat dipercaya. Widoyoko (2014: 144)
menyatakan bahwa instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan yang tetap atau
ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Sebuah instrumen tes yang valid pada
umumnya sudah reliabel, namun instrumen yang reliabel belum tentu valid.
2.2.2 Macam-Macam Reliabilitas

Sukardi (2008) sebagaiman dikutip oleh Pramono (2014: 236) menyatakan bahwa
terdapat beberapa tipe reliabilitas, diantaranyaadalah reliabilitas dengan tes-retes, reliabilitas
dengan ekuivalen, dan reliabilitas internal.

1) Reliabilitas dengan tes-retes, reliabilitas ini merupakan derajat yang mengarah kepada
konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. Tes-retes menunjukkan variasi skor yang
diperoleh dari penyelenggaraan satu tes evaluasi yang dilaksanakan dua kali atau lebih.
Dapat diketahui bahwa skor yang didapatkan relatif sama dari setiap tes yang dilakukan.

2) Reliabilitas dengan ekuivalen, yaitu penyusunan dua instrumen yang hampir sama,
kemudian diuji cobakan pada sekelompok responden yang sama dengan mengerjakan dua
instrumen tersebut. Instrumen ekuivalen merupakan dua instrumen yang memiliki karakter
yang sama, seperti: mengukur variabel yang sama, jumlah item yang sama, serta struktur dan
tingkat kesulitan yang sama, tetapi butir-butir pertanyaan/pernyataan berbeda.

3) Reliabilitas internal, merupakan reliabilitas yang mengukur terhadap konsistensi internal.


Maksud dari konsistensi internal adalah salah satu tipe reliabilitas yang didasarkan pada
keajegan dalam setiap item tes evaluasi. Reliabilitas internal diperoleh dengan cara
pengumpulan data dari satu kali pengumpulan data atau hanya satu kali dalam
pelaksanaannya. Terdapat dua metode dalam analisis reliabilitas internal, yaitu instrumen
skor diskrit untuk item tesbentuk objektif dan instrumen skor non diskrit untuk item tes
bentuk subjektif.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Validitas Penelitian


Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu
instrumen. Prinsif validitas yakni melakukan pengukuran dan pengamatan yang berarti
prinsif keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus bisa mengukur
apa yang semestinya diukur. Jadi validitas berarti lebih menekankan pada alat
pengukuran atau pengamatan.

3.2 Jenis-jenis validitas penelitian


Terdapat enam jenis dari Vadilitas ini , Diantara ke-enam jenis tersebut yakni :
➢ Validitas Prediktif
Merupakan kesesuaian antara ramalan mengenai perilaku seseorang terhadap
perilaku yang nyata diharapkan suatu tes mempunyai nilai prediktif yang tinggi
maksudnya bahwa apa yang diprerkirakan oleh tes mengenai perilaku seseorang
dapat terbukti dilakukan oleh orang tersebut.Adapun alat pengukur yang dibuat
peneliti dimaksudkan untuk memprediksi/meramalkan apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang.
➢ Validitas Konstruk
Terdapat beberapa sifat yang tidak langsung terlihat perwujudannya dalam
kelakuan manusia, misalnya seperti kepribadian seseorang. Kepribadian ini terdiri
dari beberapa komponen dengan melalui tes kepribadian ini kita ingin mengetahui
aspek manakah yang sebenarnya diukur.Melalui teknik statistik yang sering sebut
dengan analisa faktor bisa diselidiki berbagi komponen kepribadian tersebut, Tes
yang demikian itu dikatakan memiliki validitas konstruk. Validitas konstruk
dipakai ketika kita menyasikan apakah gejala yang dites benar-benar hanya
mengandung 1 dimensi. Jika ternyata gejala tersebut mengandung lebih dari 1
dimensi, maka dikatakan validitas tes itu diragukan. Keuntungan validitas
konstruk ini adalah agar kita mengetahui komponen sikap atau sifat yang diukur
dengan tes itu.

➢ Validitas Isi
Validitas Isi merupakan isi atau bahan yang diuji relevan dengan pengalaman,
kemampuan dan pengetahuan atau latar belakang dari orang yang tes. Apabila kita
uji bahan yang ada diluar yang dipelajari maka tes itu tidak memiliki validitas isi.
Misalnya seperti menguji kemampuan mengenai bahasa Inggris, maka yang harus
dites adalah vocabulary, reading, structure, grammar, writing, listening, bahkan
perlu dilakukan tes pronouncation dan conversation. Jadi, validitas isi dihasilkan
dengan melalui samling yang baik yakni memilih item-item yang representative
dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang akan di selidiki. Adapun
kesulitan yang sering dihadapi berkenaan dengan validitas isi ini adalah pilihan
item yang digunakan biasanya bersifat subjektif atau berdasarkan logika dari yang
meneliti. maka dari itu harus ada kesesuaian mengenai keseluruhan bahan dengan
pilihan-pilihan item yang representatif.
➢ Validitas Eksternal
Pada saat penelitian sosial cukup banyak alat pengukur yang diciptakan oleh
peneliti untuk mengukur gejala sosial, alat pengukur tersebut sudah memiliki
validitas. Validitas eksternal merupakan jenis validitas yang dihasilkan melalui
cara mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal yang berupa
alat ukur yang valid. Misalnya seperti ketika mengukur kualitas penduduk dapat
dikorelasikan antara angka kelahiran/ harapan hidup dengan angka kematian bayi,
Namun jika ke2 angka tersebut berkorelasi secara signifikan maka ke 2 jenis
pengukuran tersebut sudah memiliki validitas eksternal.

➢ Validitas Budaya
Validitas budaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara suku
bangsanya yang sangat bervariasi. Selain daripada itu penelitian dilakukan
sekaligus di berbagai negara dengan alat ukur yang sama juga akan menghadapi
masalah validitas budaya. Alat pengukur yang valid ketika melakukan penelitian
di suatu negara, tidak menentukan akan valid jika digunakan di negara-negara lain
yang memiliki budaya yang jelas berbeda.

➢ Validitas Rupa
Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur dalam mengukur apa yang
akan diukur, Tetapi hanya menunjukkan dari segi rupa suatu alat ukur tampaknya
mengukur apa yang akan diukur.Validitas rupa ini sangat penting dalam segi
pengukur dari kemampuan individu, Misalnya seperti dalam pengukuran
kecerdasan, bakat atau kemampuan serta keterampilan. Hal seperti ini dikarenakan
dalam pengukuran aspek kemampuan seperti itu faktor rupa alat ukur dapat
menentukan bagaimana minat seseorang dalam menjawab pertanyaan dalam alat
ukur.

3.3 Contoh Validitas Penelitian


1) Sebuah meta-analisis dari 18 studi menyimpulkan bahwa penggunaan telepon seluler
lebih kurang 10 tahun meningkatkan resiko tumor otak. Yakni neuroma akustik dan
glioma (hardell etal.. 2007) merupakan validitas penelitian.
2) Andaikan sesungguhnya penggunaan telepon seluler lebih kurang 10 tahun tidak
meningkatkan risiko tumor otak. Maka kesimpulan penelitian tersebut tidak valid
(tidak benar).
3) Seseorang mengaku polisi. Kita melihat orang tersebut memakai baju seragam polisi,
maka dari jenis validitas tampak bahwa pengakuan orang tersebut valid.
4) Guru matematika menggunakan soal cerita dengan pertanyaan berisi kata-kata dan
frase rumit. Alih-alih tes mengungkap kemampuan matematika siswa, tetapi malah
kemampuan bahasa.

3.4 Pengertian Reliabilitas Penelitian


Reliabilitas merupakan suatu instrumen suatu gejala yang digunakan pada waktu yang
berlainan dan hasil tetap konsisten walaupun dilakukan dua kali pengukuran,senantiasa
menunjukkan hasil yang sama atau tetap.

3.5 Jenis-Jenis Reliabilitas


Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada 3 cara umum untuk mengukur reliabilitas, yaitu :
➢ Reliabilitas Stabilitas.
Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap orang atau
setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut
penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan
data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat
memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau
hampir sama.
➢ Reliabilitas Terwakili
Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah penyampaian
indikator sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.
➢ Reliabilitas Seimbang (equivqlence reliability)
Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang
berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi
dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional,
peralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat. Menguji reliabilitas
dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang sama bias menempuh
beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah-tengah.

3.6 Contoh Reliabilitas Penelitian

1) Sebuah tes bahasa diberikan kepada siswa. Satu bulan kemudian tes yang sama
diberikan pada siswa yang sama. Jika skor keduanya menghasilkan koefisien korelasi
tinggi maka tes tersebut memiliki reliabilitas tinggi.
2) Peneliti meminta tanggapan dua hakim berbeda untuk memutuskan kasus yang sama.
Jika kedua hakim memberi tanggapan yang seragam maka instrumen dinyatakan
reliabel.

3.7 Fungsi Validitas & Reliabilitas Penelitian

➢ Fungsi dan kegunaan Validitas sendiri adalah untuk mengetahui sejauh mana
ketetapan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya agar data yang diperolah relevan atau sesuai dengan tujuan diadakanya
pengukuran tersebut.

➢ Fungsi dan kegunaan reliabilitas sendiri adalah untuk mengetahui atau menunjukkan
keajekan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan
yang berbeda.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalid dan atau kesahihan
suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.

Reliabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reliabilitas juga dapat diartikan
sama dengan konsistensi atau keajegan. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
haruslah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel.
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Sigit. 2014. Panduan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Diva Press

Widoyoko. 2015. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anas Sudijono (2015), Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada.

Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Widoyoko, Eko Putro. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta


: Pustaka Pelajar

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Ridwan dan sunarto. Pengntar statistika. Alfabeta . Bandung.2013

Djalli dan muryono, puji .pengukuran dalam bidang pendidikan .gramedia.

Semarang.2002

Anda mungkin juga menyukai