Disusun Oleh :
1. RITA LISMINI 19100005
2. REFAN ARTA. J 19100008
3. DESI NAILI. R 19100033
4. NUR RAHMA. S 19100022
5. LOSIANA 19100073
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Penulisan makalah berjudul “
Validitas & Reliabilitas ” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Statistik
Sosial.
Dalam proses penyusunan makalah, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai
pihak dan memberikan Iman,Ilmu dan Amal . Aamiin.
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang
harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa, kurang
sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman. Untuk
membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta
pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya
tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja
harus memiliki validitas , agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan
disebut dengan validitas.
1.3 Tujuan
2.1 Validitas
Validitas dapat diartikan sebagai ketepatan penafsiran yang dihasilkan dari skor tes atau
instrumen evaluasi (Pramono, 2014: 224). Instrumen evaluasi dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain
validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur (Widoyoko, 2015: 128).
Validitas secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam validitas, yaitu
validitas internal (internal validity) dan validitas eksternal (external validity) (Widoyoko,
2015: 129).
➢ Validitas Internal
Validitas Eksternal (external validity) disebut juga dengan validitas empirik
(empirical validity). Yang dimaksud dengan validitas empirik adalah validitas yang
diperoleh atas dasar pengamatan lapangan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan
mempunyai validitas empirik apabila hasil analisis yang dilakukan dalam pengamatan
lapangan terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur
hasil belajar yang harus diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Sudijono, 2015: 168).
➢ Validitas Eksternal
Validitas Eksternal (external validity) disebut juga dengan validitas empirik
(empirical validity). Yang dimaksud dengan validitas empirik adalah validitas yang
diperoleh atas dasar pengamatan lapangan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan
mempunyai validitas empirik apabila hasil analisis yang dilakukan dalam pengamatan
lapangan terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur
hasil belajar yang harus diukur lewat tes hasil belajar tersebut (Sudijono, 2015:
168).Menurut Arifin (2014: 249) menyatakan bahwa validitas ini biasanya menggunakan
validitas statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empirik mencari
hubungan anatara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang menjadi tolok ukur di luar
tes yang bersangkutan. Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa yang hendak diukur.
2.2 Reliabilitas
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa
Inggris, yang berasal dari kata reliable artinya dapat dipercaya. Widoyoko (2014: 144)
menyatakan bahwa instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan yang tetap atau
ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Sebuah instrumen tes yang valid pada
umumnya sudah reliabel, namun instrumen yang reliabel belum tentu valid.
2.2.2 Macam-Macam Reliabilitas
Sukardi (2008) sebagaiman dikutip oleh Pramono (2014: 236) menyatakan bahwa
terdapat beberapa tipe reliabilitas, diantaranyaadalah reliabilitas dengan tes-retes, reliabilitas
dengan ekuivalen, dan reliabilitas internal.
1) Reliabilitas dengan tes-retes, reliabilitas ini merupakan derajat yang mengarah kepada
konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. Tes-retes menunjukkan variasi skor yang
diperoleh dari penyelenggaraan satu tes evaluasi yang dilaksanakan dua kali atau lebih.
Dapat diketahui bahwa skor yang didapatkan relatif sama dari setiap tes yang dilakukan.
2) Reliabilitas dengan ekuivalen, yaitu penyusunan dua instrumen yang hampir sama,
kemudian diuji cobakan pada sekelompok responden yang sama dengan mengerjakan dua
instrumen tersebut. Instrumen ekuivalen merupakan dua instrumen yang memiliki karakter
yang sama, seperti: mengukur variabel yang sama, jumlah item yang sama, serta struktur dan
tingkat kesulitan yang sama, tetapi butir-butir pertanyaan/pernyataan berbeda.
➢ Validitas Isi
Validitas Isi merupakan isi atau bahan yang diuji relevan dengan pengalaman,
kemampuan dan pengetahuan atau latar belakang dari orang yang tes. Apabila kita
uji bahan yang ada diluar yang dipelajari maka tes itu tidak memiliki validitas isi.
Misalnya seperti menguji kemampuan mengenai bahasa Inggris, maka yang harus
dites adalah vocabulary, reading, structure, grammar, writing, listening, bahkan
perlu dilakukan tes pronouncation dan conversation. Jadi, validitas isi dihasilkan
dengan melalui samling yang baik yakni memilih item-item yang representative
dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang akan di selidiki. Adapun
kesulitan yang sering dihadapi berkenaan dengan validitas isi ini adalah pilihan
item yang digunakan biasanya bersifat subjektif atau berdasarkan logika dari yang
meneliti. maka dari itu harus ada kesesuaian mengenai keseluruhan bahan dengan
pilihan-pilihan item yang representatif.
➢ Validitas Eksternal
Pada saat penelitian sosial cukup banyak alat pengukur yang diciptakan oleh
peneliti untuk mengukur gejala sosial, alat pengukur tersebut sudah memiliki
validitas. Validitas eksternal merupakan jenis validitas yang dihasilkan melalui
cara mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal yang berupa
alat ukur yang valid. Misalnya seperti ketika mengukur kualitas penduduk dapat
dikorelasikan antara angka kelahiran/ harapan hidup dengan angka kematian bayi,
Namun jika ke2 angka tersebut berkorelasi secara signifikan maka ke 2 jenis
pengukuran tersebut sudah memiliki validitas eksternal.
➢ Validitas Budaya
Validitas budaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara suku
bangsanya yang sangat bervariasi. Selain daripada itu penelitian dilakukan
sekaligus di berbagai negara dengan alat ukur yang sama juga akan menghadapi
masalah validitas budaya. Alat pengukur yang valid ketika melakukan penelitian
di suatu negara, tidak menentukan akan valid jika digunakan di negara-negara lain
yang memiliki budaya yang jelas berbeda.
➢ Validitas Rupa
Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur dalam mengukur apa yang
akan diukur, Tetapi hanya menunjukkan dari segi rupa suatu alat ukur tampaknya
mengukur apa yang akan diukur.Validitas rupa ini sangat penting dalam segi
pengukur dari kemampuan individu, Misalnya seperti dalam pengukuran
kecerdasan, bakat atau kemampuan serta keterampilan. Hal seperti ini dikarenakan
dalam pengukuran aspek kemampuan seperti itu faktor rupa alat ukur dapat
menentukan bagaimana minat seseorang dalam menjawab pertanyaan dalam alat
ukur.
1) Sebuah tes bahasa diberikan kepada siswa. Satu bulan kemudian tes yang sama
diberikan pada siswa yang sama. Jika skor keduanya menghasilkan koefisien korelasi
tinggi maka tes tersebut memiliki reliabilitas tinggi.
2) Peneliti meminta tanggapan dua hakim berbeda untuk memutuskan kasus yang sama.
Jika kedua hakim memberi tanggapan yang seragam maka instrumen dinyatakan
reliabel.
➢ Fungsi dan kegunaan Validitas sendiri adalah untuk mengetahui sejauh mana
ketetapan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya agar data yang diperolah relevan atau sesuai dengan tujuan diadakanya
pengukuran tersebut.
➢ Fungsi dan kegunaan reliabilitas sendiri adalah untuk mengetahui atau menunjukkan
keajekan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan
yang berbeda.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalid dan atau kesahihan
suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
Reliabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reliabilitas juga dapat diartikan
sama dengan konsistensi atau keajegan. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
haruslah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel.
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Sigit. 2014. Panduan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Diva Press
Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Semarang.2002