5. Prosedur -
6.Langkah a. Paling sedikit enam bulan sekali Wakil Manajemen Mutu dan
- langkah Penanggung Jawab Unit/Bagian harus memakai sumber-sumber
informasi yang sesuai mengenai proses dan operasi kerja yang
mempengaruhi mutu produk,hasil-hasil audit, catatan mutu dan
laporan lain yang sesuai guna menemukan dan menganalisis sebab-
sebab ketidaksesuaian yang potensial.
b. Penanggung-jawab Bagian harus mengambil prakarsa untuk
menentukan langkah-langkah yang perlu sebagai usaha tindakan
pencegahan.
c. Apabila unit/bagian terkait menerapkan teknik statistik
pengendalianproses,maka grafik-grafik parameter proses dipakai
untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan dalam proses,
dan menentukan tindak lanjutnya.
d. Tindakan pencegahan yang diambil direkam oleh Penaggung- jawab
Bagian terkait pada lembar tindakan Pencegahan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas guna dilakukan tindakan Tinjauan
Pencegahan. Tindakan Pencegahan dapat dilakukan setelah ada
persetujuan dari Kepala Puskesmas.
e. Tindakan-tindakan pengendalian dan verifikasi dilakukan untuk
memastikan dilakukannya tindakan pencegahan serta
keefektifannya.
f. Tergantung dari dampak ketidak-sesuaian serta tindakan
pencegahan yang harus dilakukan, konsultasi harus tetap
dilakukan dengan Wakil Manajemen Mutu dalam penerapan
tindakan pencegahan.
g. Informasi tentang dilakukannya langkah-langkah pencegahan
dilaporkan sebagai masukan untuk rapat Tinjuan Manajemen
7. Bagan Alir
Membuat rencana
kegiatan Melaporkan Pembuatan SK
kepada Kepala Tim oleh ketua tim
Puskesmas dan kepala
puskesmas
Analisa hasil
kegiatan
Jika ada
penyimpangan