Anda di halaman 1dari 8

MANUSKRIP

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI


PADA LANSIA

(LITERATUR REVIEW)

Oleh :
FENNY
(NIM : 2019C08B0157)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
TAHUN 2021
MANUSKRIP

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI


PADA LANSIA

Dibuat Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


Pada Program Studi Sarjana Keperawatan di STIKES Eka Harap
Palangka Raya

Oleh :
FENNY
(NIM : 2019C08B0157)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
TAHUN 2021

1
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
PADA LANSIA

Fenny1, Siti Santy Sianipar2,, Hermanto3


1
Program Sarjana Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya
2
Program Sarjana Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya
3
Program Sarajana Keperawtan STIKES Eka Harap Palangka Raya

Email: fenny8359@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Status gizi merupakan keadaan kesehatan individu atau kelompok yang
ditentukan oleh derajat kesehatan fisik dan energi dan zat-zat gizi yang diperoleh dari
ragam makanan yang berdampak, fisiknya diukur secara antropometri.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi status
gizi pada lansia.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah Literatur Review yaitu: Pengumpulan
Jurnal dan Artikel, sehingga peneliti dapat mengemukakan tentang faktor yang
mempengaruhi status gizi pada lansia. Penelusuran jurnal menggunakan database
akademik yaitu Google Scholar dan Portal Garuda yang diduplikasikan pada tahun 2017 –
2020 menggunakan Bahasa Indonesia. Dari hasil penelusuran tersebut peneliti
mendapatkan 55 jurnal kemudian jurnal tersebut di sreening identifikasi berdasarkan judul,
abstrak dan kelayakan didapatkan 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Hasil : Berdasarkan 6 artikel yang digunakan diperoleh Sampel penelitian rata-rata
berjumlah 22 – 113 responden. Dari 6 artikel tersebut peneliti mendapatkan faktor –faktor
yang mempengaruhi status gizi pada lansia yaitu riwayat penyakit, pola makan, faktor
ekonomi dan sosial, penurunan fisiologis, faktor kesejahteraan psikologis, faktor
lingkungan, faktor penyerapan makanan pada lansia, ganggua penyakit, penurunan asupan
makan selama 3 bulan, gangguan metabolisme dalam tubuh, penurunan fungsi kognitif,
penyakit penyakit degeneratif, penyesuaian diri, kesejahteraan.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian literature review ini dari 6 jurnal yang sudah
dianalisis menunjukan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi status gizi pada lansia
sangat berpengaruh. Dari semua faktor tersebut, faktor yang lebih dominan dalam
menyebabkan gangguan status gizi pada lansia yaitu : Faktor ekonomi, sosial, dan
lingkungan, Faktor pola makan, Riwayat penyakit, Penyakit – penyakit degeneratif.

2
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE NUTRITIONAL STATUS
OF THE ELDERLY

Fenny, 2021

Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKES Eka Harap Palangka Raya


Suvervisor 1 : Siti Santy Sianipar
Suvervisor 2 : Hermanto
XV + 36 Page + 1 Chart + 4 Table + 3 Attachment
Email : Fenny8359@gmail.com

ABSTRACT

Background : Nutritional status is the health condition of an individual or group which is


determined by the degree of physical health and energy and nutrients obtained from a
variety of foods that have an impact, physically measured anthropometry.
Porpose: This study aims to analyze the factors that influence nutritional status in the
elderly.
Methods: The research method used was a Literature Review, namely: Collecting
Journals and Articles, so that researchers could argue about the factors that influence
nutritional status in the elderly. Journal searches use academic databases, namely Google
Scholar and Garuda Portal which were duplicated in 2017 - 2020 using Indonesian. From
the results of these searches, the researcher obtained 55 journals, then the journals were
identified by title, abstract and eligibility, which obtained 6 articles that match the
inclusion criteria.
Results : Based on the 6 articles used, the average research sample was 22 - 113
respondents. From these 6 articles, the researchers found factors that affect nutritional
status in the elderly, namely history of disease, diet, economic and social factors,
physiological decline, psychological well-being, environmental factors, food absorption
factors in the elderly, disease disorders, decreased food intake during 3 months, metabolic
disorders in the body, decreased cognitive function, degenerative diseases, adjustment,
well-being.
Conclusion : Based on the results of this literature review research, from 6 journals that
have been analyzed, it shows that the factors that affect the nutritional status of the elderly
are very influential. Of all these factors, the factors that are more dominant in causing
nutritional status disorders in the elderly are: economic, social and environmental factors,
dietary factors, history of disease, degenerative diseases.

Key words : Factors affecting nutritional status, elderly, nutritional status

References : 23 (2012 – 2020)

PENDAHULUAN dari ragam makanan yang berdampak,


Status gizi merupakan keadaan fisiknya diukur secara antropometri
kesehatan individu atau kelompok yang dengan mengukur berat badan dan tinggi
ditentukan oleh derajat kesehatan fisik badan (Supariasa, 2012).
dan energi dan zat-zat gizi yang diperoleh METODE PENELITIAN

3
Pada penelitian ini, peneliti Berdasarkan hasil penemuan
menguraikan tentang analisis faktor- penelitian literature yang dilakukan
faktor yang mempengaruhi status gizi tersebut diatas terdapat kesenjangan
pada lansia dengan penjelasan yang antara fakta dan teori yang ada. Karena
sistematis dan akurat dari data sekunder pada hasil analisis yang dilakukan
yang ditemukan. Metode yang digunakan peneliti pada 6 artikel ditemukan 14
adalah Literatur Review yaitu faktor yang mempengaruhi status gizi
pengumpulan Jurnal dan Artikel, pada lansia yaitu: Riwayat penyakit, Pola
sehingga peneliti dapat mengemukakan makan, Faktor ekonomi dan sosial,
tentang faktor yang mempengaruhi status Penurunan Psikologis, Faktor
gizi pada lansia. kesejahteraan psikologis, Faktor
HASIL lingkungan, Faktor penyerapan makanan
Dari hasil penelitian dengan pada lansia, Gangguan penyakit,
menggunakan literature review dari 6 Penurunan asupan makan selama 3 bulan,
artikel penelitian yang terdahulu yang Gangguan metabolisme dalam tubuh,
berhasil didapatkan dan dianalisis oleh Penurunan fungsi kognitif, Penyakit –
peneliti, maka peneliti menemukan penyakit degeneratif, Penyesuaian diri,
beberapa faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan. Sedangkan menurut
status gizi pada lansia. Adapun faktor – Oktariyiani, 2012 hanya terdapat 10
faktor tersebut sebagai berikut: riwayat faktor yang mempengaruhi status gizi
penyakit, pola makan, faktor ekonomi yaitu : usia, jenis kelamin, perawatan
dan sosial, penurunan psikologis, faktor mulut yang tidak adekuat, gangguan
kesejahteraan psikologis, faktor fungsional dan proses penyakit, efek
lingkungan, faktor penyerapan makanan pengobatan, gaya hidup, faktor
pada lansia, gangguan penyakit, psikososial, faktor sosial ekonomi dan
penurunan asupan makan selama 3 bulan, budaya, faktor lingkungan, dam
gangguan metabolisme dalam tubuh, perubahan anatomis dan fisiologis.
penurunan fungsi kognitif, penyakit – Perkembangan dari tahun ke tahun
penyakit degeneratif, penyesuaian diri, faktor yang mempengaruhi status gizi
kesejahteraan. Dan juga didapatkan pada lansia terdiri dari beragam faktor,
persentase status gizi pada lansia yang seperti dilihat dari 6 artikel yan dianalisis
tinggal di yayasan sosial atau panti oleh peneliti, tahun 2017 dan 2020
werdha itu jumlah persentase yang status terdapat perbedaan beberapa faktor yang
gizi nya kurang berkisar antara : 30 – mempengaruhi status gizi pada lansia, hal
50%, gizi baik/normal : 40 – 80%, gizi ini mungkin dikarenakan perkembangan
lebih : 10 – 30% sedangkan untuk lansia jaman yang sudah pesat dan mungkin
yang tinggal di rumah sendiri persentase beberapa lansia sudah paham tentang
status gizi nya yaitu status gizi kurang 50 faktor – faktor yang mempengaruhi status
– 70 %, gizi baik/normal : 20 – 50%, gizi gizi pada lansia. Dari beberapa faktor
lebih : 40 – 50%. Hal ini dikarena lansia yang didapatkan peneliti dari 6 artikel
yang tinggal dipanti akan berbeda tersebut peneliti melihat terdapat
pengaturan pola makannya dengan lansia beberapa faktor yang lebih dominan
yang tinggal dirumah. Lansia yang dalam menyebabkan gangguan status gizi
tinggal dipanti atau yayasan sosial akan pada lansia yaitu :
teratur dalam pengaturan pola makan (1) Faktor ekonomi, sosial, dan
sedangkan lansia yang tinggal dirumah lingkungan hal ini dikarenakan status
akan banyak mengalami kesulitan dalam ekonomi sangat menentukan status
mengatur pola makan dan porsi makan. gizi pada seseorang. Jika tingkat
PEMBAHASAN ekonomi seseorang itu tinggi maka
status gizinya akan baik begitu juga

4
sebaliknya jika tingkat ekonomi nya adalah motivasi diri, dan dukungan
rendah maka akan berpengaruh juga keluarga.
dalam pemenuhan status gizinya. (3) Riwayat penyakit, dari hasil
Lingkungan dan sosial juga penelitian yang didapatkan dari
berpengaruh dalam pemenuhan jurnal diatas menunjukan bahwa
status gizi pada lansia, seperti lansia penyakit dapat menentukan status
yang tinggal dilingkungan rumah gizi seseorang, dimana seseorang
sakit atau perawatan jangka panjang yang sakit atau mengalami penyakit
akan mengalami masalah nutrisi. Hal kronis akan berdampak pada pola
ini disebabkan karena menu di makannya sehingga nutrisi yang
Rumah Sakit yang bisa tidak masuk kedalam tubuh ikut berkurang
bervariasi dan tidan sesuai dengan maka gizinya pun akan terganggu
keinginan lansia serta diet yang sehingga berimbas pada status
sangat dibatasi. gizinya, sebaliknya seseorang
(2) Pola makan merupakan salah satu dengan keadaan sehat akan dapat
faktor yang bisa menyebabkan lansia memperhatikan pola makannya
mengalami gangguan status gizi hal dengan baik sehingga gizinya tidak
ini dikarenakan status gizi seseorang terganggu dan bisa berimbas baik
juga bergantung pada pola makan pada status gizi mereka.
yaitu jenis makan yang dikonsumsi (4) Penyakit – penyakit degeneratif, hal
dan porsi makan yang diberikan. ini dikarenakan lansia yang
Bagi lansia gizi yang diberikan mengalami atau terkena penyakit
dengan baik dapat membantu dalam degeneratif akan melakukan
proses beradaptasi atau pembatasan jenis makanan atau
menyesuaikan diri dengan perubahan melakukan diet ketat pada makanan
– perubahan yang dialami. Karena tertentu misalnya diet gula dan
lansia yang tinggal dirumah sendiri garam, diet rendah lemak dan
akan berbeda dengan lansia yang sebagainya. Hal seperti ini lah yang
tinggal dengan keluarga, pengaturan dapat memicu terjadinya gangguan
pola makannya akan berbeda. Hal ini status gizi pada lansia. Lansia yang
dikarena menu makanan harian yang terkena penyakit – penyakit
disediakan untuk lansia sudah degeneratif akan mengalami
berdasarkan jenis makanan yang baik peningkatan stress karena efek
seperti makanan yang lunak, tidak pengobatan dan diet makanan yang
merangsang pedas, santan yang tidak diberikan. Sehingga bisa
berlebihan, garam yang cukup, menyababkan gangguan sistem
berbagai jenis sayur dan snack pencernaan karenan efek pengobatan
rendah gula dan pengaturan makan yang lama dan terus menerus dan
dipanti sudah diatur 3 kali sehari menyebabkan terjadi gangguan
sebab jadwal makan disitu disudah selera makan dan gangguan status
dijadwalkan dengan baik dan gizi.
dikontrol. Sedangkan lansia yang
tinggal dirumah biasa jadwal makan KESIMPULAN
nya bisa tidak sesuai karena sebagian Dari hasil penelitian dengan metode
keluarga dari lansia ada yang sibuk literature review tentang faktor yang
bekerja sehingga tidak bisa mempengaruhi status gizi pada lansia
mengontrol makanan yang dimakan ditemukan beberapa kesimpulan sebagai
lansia, menyediakan makanan dan berikut:
jadwal makanan. Salah satu faktor 1) Dari 6 jurnal penelitian yang dianalisis
yang mempengaruhi pola makan didapatkan 14 faktor yang

5
mempengaruhi status gizi pada lansia Peta Pengaruh Faktor Determinan
yaitu : Riwayat penyakit, Pola makan, Pada Peserta Posyandu Lansia
Faktor ekonomi dan sosial, Penurunan (Kasus di Kota Tanggerang
Psikologis, Faktor kesejahteraan Selatan). In: Seminar Nasional
psikologis, Faktor lingkungan, Faktor FMIPA-UT 2014, 23 September
penyerapan makanan pada lansia, 2014, Universitas Terbuka.
Gangguan penyakit, Penurunan asupan
makan selama 3 bulan, Gangguan Fajriyah, Nur (2012). Gambaran Faktor-
metabolisme dalam tubuh, Penurunan Faktor Yang Mempengaruhi Status
fungsi kognitif, Penyakit – penyakit Gizi Wanita Lanjut Usia Di Rumah
degeneratif, Penyesuaian diri, Susun Kelurahan Lette’e
Kesejahteraan. Kecamatan Mariso Tahun 2012.
2) Dari beberapa faktor diatas, faktor Laporan D3 thesis, Universitas
yang lebih dominan dalam Islam Negeri Alauddin Makasar.
menyebabkan gangguan status gizi
pada lansia yaitu : Faktor ekonomi, Indraswari, W,. Thaha, R.A,. & Jafar, N.
sosial, dan lingkungan, Faktor pola (2012). Pola Pengasuh Gizi Dan
makan, Riwayat penyakit, Penyakit – Status Gizi Lanjut Usia di
penyakit degeneratif. Puskesmas Lau Kabupaten Maros
Tahun 2012. Diperoleh tanggal 13
november 2013 dari
REFERENSI http://www.pasca.unhas.ac.id/jurnal
Astuti, Siska Yuli (2013). Analisis /files/58c4192eb29f12d853198579f
Faktor-Faktor Terjadinya Kesepian b322.pdf
Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi
Sosial Dewata Cilacap. Bachelor Kholifah, Siti Nur (2016). Keperawatan
thesis, Universitas Muhammadiyah Gerontik. Jakarta Selatan:
Purwokerto. Kemenkes RI.

Darmojo,.R (2018). Buku Ajar Geriatric Malonda, N.S, H., Dinarti, L.K. and
(Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Pangastuti, R (2019). Pola makan
Edisi ke-4. Jakarta: FKUI dan konsumsi alkohol sebagai
faktor resiko hipertensi pada lansia,
Departmen Kesehatan RI (2013). Jurnal Gizi Klinik Indonesia.
Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Doi:10.22146/ijcn.18219.
Di Indonesia. Jakarta: Bulletin
Jendela Data Dan Informasi Meirina. Hubungan Dukungan Keluarga,
Kesehatan. Dengan Karakteristik Keluarga Dan
Lansia Dengan Pemenuhan Nutrisi
Departemen Kesehatan RI (2014). Situasi Pada Lansia di Wilayah Kerja
dan Analisis Lanjut Usia Republik Puskesmas Bogor Selatan. 2013
Indonesia.
Notoatmodjo S. (2012). Metodologi
Departemen Kesehatan RI (cited 2015 Penelitian Kesehatan. Jakarta :
january 29) available from Rineka Cipta.
http://damandiri.or.id/file/ratnasuha
rtiniunairbab2.pdf Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Fadila, Ila and Sutardi, dkk. (2014). Praktis. (P.P. Lestari, Ed) (4th ed).
Status Gizi Lansia Berdasarkan Jakarta: Salemba Medika.

6
Health, Vol. 15, no 1.
Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian http://journals.lww.com/co-
Ilmu Keperawatan: Pendekatan clinicalnutrion/pages/results.aspx
Praktis Edisi 5. Jakarta: Salemba
Medika.
Oktariyani, (2012). Gambaran Status Gizi
pada Lanjut Usia di Panti Tresna
Werdha (PSTW). Budi Mulya 01
dan 03 Jakarta Timur. Depok :
Universitas Indonesia (online).
(http://lontar.ui.id.diaksestql 16
Desember 2014. Jam 21:47 WITA).

Prof. Dr. Sugiyono. (2018). Metode


Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Putu Zelvya, V.A.P.Z (2014). Hubungan


Status Gizi Terhadap Kebugaran Di
Paguyuban Senamkarang Weda
Jambangan Surabaya, 2-8.

Maryam R Siti & dkk (2012). Mengenal


Usia Lanjut dan Perawatannya.
Jakarta: Salemba Medika.

Touhy, Theris A. Jett, Kathleen F.


(2010). Gerontological Nursing &
Healthy Aging. United States of
America: Mosby.

Sunkudon, Mariana Christiani, dkk.


(2013). Pengaruh Senam Lansia
terhadap stabilitas tekanan darah
pada kelompok lansia gmim
anugerah di desa tumaratas 2 kec.
Langowan barat kab. Minahasa.
Jurnal Keperawatan, 3(1).

Supariasa, dkk. (2012). Penilaian Status


Gizi. EGC: Jakarta.

Wa Ode Sri Asmaniar, A. A. (2018).


Analisis Status Gizi Lansia
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dan Mini Nutritional
Assesment (MNA). 3-6.

Wiliams, L & Wilkins (2018). Mini


nutrional assessment, Wolters Kluwer

Anda mungkin juga menyukai