Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
agar potensi siswa dapat berkembang secara optimal dan menjadi manusia
Indonesia seutuhnya. Agar kegiatan belajar ini bermakna bagi siswa maka
mempunyai kemauan yang kuat untuk belajar dan mau melakukannya adalah
modal dasar siswa untuk sukses. Agar belajar lebih berhasil maka siswa
Selain itu dalam kegiatan belajar mengajar, guru dituntut untuk kreatif dalam
1
2
yang tepat dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan dalam kelas dan
juga dapat meningkatkan aktivitas belajar, sehingga siswa mau bekerja keras
Proses aktif ini tidak terjadi secara otomatis, tepati didorong dan diarahkan
oleh guru, guru adalah faktor utama dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan
kepada siswa, justru karena itu seorang guru haruslah mampu memberikan
pelajaran dan mampu diterima dengan baik oleh siswa, maka guru hendaklah
proses belajar mengajar guru yang aktif yaitu menggunakan metode ceramah.
3
Tabel I.1:
Hasil Observasi Awal Tentang Aktivitas Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Geografi Di Kelas X IPA 3 SMAN 4 Padang Semester I
Tahun Pelajaran 2013/2014
No Aktivitas siswa f n %
1 Mengerjakan tugas kelompok 19 32 53,12
2 Bertanya dalam kelompok 5 32 15,62
3 Menjawab Pertanyaan 3 32 9,37
4 Menanggapi tugas kelompok 7 32 21,87
Jumlah 99,98
Rata-rata 24,99
Sumber : Pengolahan Data Primer 2013
rata aktivitas belajar siswa masih sangat rendah, oleh karena itu guru dituntut
dengan baik. Dari kurangnya aktivitas siswa tersebut juga menjadi faktor yang
Jadi agar potensi siswa dapat berkembang secara optimal maka siswa
1. Masalah
ceramah, keadaan lain siswa yang tidak mengerjakan tugas dalam proses
pertanyaan yang diberikan oleh teman maupun oleh guru, dan memberikan
tanggapan terhadap tugas kelompok lain. Ini dipengaruhi oleh siswa yang
memilki sifat malu, takut pada teman dan guru serta kurangya buku sumber
2. Pemecahan Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
belajar.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori
a. Aktivitas belajar
(http//aktivitas belajar.com/educare).
6
7
interupsi.
angket, menyalin.
diagram.
beekebun, berternak.
keputusan.
" aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak bisa
satu sama lain; saling mengisi dan menentukan. Oleh sebab itu
semata"
sebagai hasil, sebagai proses dan sebagai sebuah fungsi. Belajar dipandang
sebagai hasil bilamana guru terutama hanya melihat bentuk terakhir dari
mana guru terutama melihat apa yang terjadi selama murid menjalani
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai
yang dibahas.
3) Menjawab Pertanyaan
10
b. Pembelajaran Geografi
dibagi dalam dua kategori, yaitu konsep konkret dan konsep terdefinisi
motivasi belajar siswa. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat
a. Model Pembelajaran
ada, pegangan yang pasti cara mendapatkan model mengajar yang paling
tepat.Tetapi baik tidaknya suatu metode mengajar baru terbukti dari hasil
belajar murid. Bila hasil belajar murid tercapai, maka, dianggap telah terjadi
mengajar
(2005) dikatakan bahwa "model mengajar adalah cara guru mengajar". Cara
materi, guru hanya sebagai fasilitator dan siswa lah yang aktif dalam
bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
kerjasama antar peserta didik dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran”.
keterampilan sosial”.
Division (STAD)
empat atau lima orang peserta didik yang merupakan campuran dari
f. penghargaan kelompok”.
STAD terdiri atas lima komponen utama: presentase kelas, tim, kuis, skor
berikut:
ini dimulai dengan penyajian materi oleh guru di dalam kelas. Ini
anggota tim harus melakukan yang terbaik untuk timnya, oleh karena
soal-soal tes secara individual, Setelah akhir satu atau dua periode
setelah guru memberikan prensentasi dan sekitar satu atau dua periode
tes, Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, dengan cara membuat
Pembelajaran Geografi
Geografi akan lebih menarik bagi peserta didik sehingga diharapkan dapat
17
pembelajaran akan lebih bermakna. Dan juga bisa melatih peserta didik
1. Tahap persiapan
bacaan, bahan ajar, media pembelajaran, lks dan kunci lks untuk masing-
2. Tahap pelaksanaan
tipe STAD sangat dibutuhkan penjelasan dan arahan dari guru, secara
berikut:
3. Penyajian materi
masalah dan pertanyaan yang terdapat pada LKS yang telah dibagikan.
kelompok
kesalahan-kesalahan.
individual
8. Penghargaan kelompok
terdahulu (skor dasar) dengan skor kuis terakhir. Maka kelompok yang
piagam
B. Kerangka Konseptual
adalah agar pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan meningkatkan hasil
belajar.
Mengerjakan tugas
kelompok
Bertanya dalam
kelompok
Model
Pembelajaran
STAD Aktivitas
Belajar Siswa
Menjawab
Pertanyaan
Menanggapi tugas
kelompok
C. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang dilakukan oleh guru sendiri untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
belajar. Penelitian tindakan kelas ini dalam bentuk model siklus mengadopsi
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
jalan raya.
2. Subjek Penelitian
22
penelitian adalah siswa kelas X IPA 3 untuk mata pelajaran geografi yang
dan 13 orang siswa laki-laki. Adapun yang terlibat dalam penelitian ini
21
adalah :
siklus dengan rentang waktu 4 kali pertemuan (12 jam pelajaran). Siklus I
C. Prosedur Penelitian
mengunakan model siklus yang terdiri dari empat bagian yaitu: perencanaan
1) Siklus 1
23
1) Perencanaan
c) Mempersiapkan silabus
2) Pelaksanaan tindakan
anggota kelompok
3) Pengamatan
24
tipe STAD
4) Refleksi
2) SIKLUS II
merupakan kesatuan dari tahap pada siklus I, namun tindakan dikurangi atau
perbaikan yang lebih tepat. Apabila perbaikan yang diharapkan telah tercapai
1. Perencanaan (planning)
pembelajaraan
c. Mempersiapkan silabus
2. Pelaksanaan
anggta-anggota kelompok
3. Pengamatan (observasi)
4. Refleksi
1. Data Primer
26
Data primer yaitu data yang diperoleh dan diambil langsung dari objek
2. Data Sekunder
yaitu SMAN 4 Padang, untuk memperoleh jumlah siswa dan profil SMAN 4
Padang.
persentase.
f
%P= 100% (Sudjana, 2005)
n
persentase interval dan kategori keaktifan siswa seperti pada tabel di bawah
ini :
2 59-75 Baik
3 46-58 Cukup
4 <45 kurang
F. Target penelitian
Aktivitas pada interval persentase 59% - 75% maka aktivitas siswa yang di
harapkan telah tercapai, sehingga tindakan yang lainnya tidak diperlukan lagi.
Sebaliknya apabila aktivitas siswa < dari 59% - 75% maka target penelitian
diperlukan.
a. Lembar Observasi
b. Dokumentasi
dibuat pada siklus, hal ini akan mendapatkan asumsi tentang aktivitas
BAB IV
PROFIL SEKOLAH
1. DATA SEKOLAH
b. Alamat Sekolah :
Website : sma4-Padang.sch.id
d. Nama Yayasan :-
e. N.S.S/NIS : 301086103004/300040
480 m2
1) Pramuka
2) PMR
3) SKR
4) Basket
5) Pasus
7) Jurnalistik
1) VISI
BERBUDAYA MINANGKABAU
2) MISI
30
sekolah
beragam kegiatan
daerah
3) TUJUAN
sekolah
lingkungan sekolah
sekolah
sekolah
aspek kegiatan
4) STRATEGI
siswa
Padang
2004
3. KOMPONEN SEKOLAH
a. Peserta didik
b. Jumlah Guru
jurusan utama yaitu IPA dan IPS, terdiri dari kelas X, XI, dan XII. Pada
IPS tersebut terdapat mata pelajaran geografi. Guru geografi yang ada di
34
IPA, yaitu sebagai mata pelajaran lintas minat yang harus diambil oleh setiap
peminatan atau mata pelajaran wajib. Penelitian ini dilaksankan pada jurusan
IPA kelas X. Penerapan awal dari kurikulum 2013 pada mata pelajaran
bumi.
memahami bahwa mengagungkan ciptaan tuhan bumi yang kita tempati ini.
Serta memotivasi siswa untuk lebih aktif menelaah dan menyadari bahwa
yang bagus, salah satu contohnya dengan menayangkan gamabar slide power
poin, video fenomena alam, bumi, planet dan lain sebagainya, siswa akan
35
geografi juga banyak ditemui, salah satunya keaktivan siswa yang kurang.
Selain itu kendala jika guru menggunakan media elektronik tersebut jika ada
gangguan teknis seperti mati lampu, akan membuat susana belajar tidak
berjalan dengan baik. Kendala lai juga ditemui kurangnya media pembelajaran
geografi seperti buku sumber, peta, atlas dan globe, sehingga guru harus
C. Hasil Penelitian
tipe STAD di kelas X IPA 3 SMAN 4 Padang, pada mata pelajaran geografi,
yang akan di bahas sesuai dengan kurikulum 2013 dan hasil pengamatan pada
berikutnya.
Hasil dari penelitian pada siklus 1 akan menjadi tolak ukur perubahan
dan perbaikan yang sesuai terhadap proses dan teknik yang akan diterapkan
pada siklus II. Siklus dan materi yang di ajarkan pada penelititan ini dapat
a. Prencanaan
Mempersiapkan silabus
b. Tindakan
untuk setiap siklus tindakan yang dilakukan mengikuti tahapan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
o Salam
o Berdo’a
o Mengabsen siswa
o Orientasi
o Apersepsi
o Motivasi
o Pemberi Acuan KD
Kegiatan inti
Kegiatan akhir
c. Observasi
tugas kelompok.
dengan persentase 15,62%. Sementara siswa yang lainnya ada yang diam,
masing adalah 28,12%. Sedangkan sisiwa yang lainnya tidak mau untuk
percaya diri, malu kepada guru dan teman dan kurang menguasai materi yang
persentase 35,15%.
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tetapi dengan adanya arahan dan
bimbingan yang diberikan guru tentang apa yang harus dikerjakan dalam
untuk beberapa orang siswa hanya asyik melihat teman yang sedang
40
belajar dapat dilihat dari hasil analisis data pada tabel berikut:
Aktivitas belajar yang kedua banyak dilakukan siswa adalah menanggapi tugas
sementara siswa yang lain tidak mau menanggapi penampilan kelompok lain
karena malu atau tidak percaya diri. Pada aktivitas bertanya dalam kelompok
aktivitas belajar siswa yang di teliti pada siklus I pertemuan II adalah dengan
aktivitas belajar siswa yang di amati pada siklus I ternyata aktivitas belajar
dengan persentase 31,25%. Dari Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada
42
siklus I dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan
hanya 42% maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus
II).
d. Refleksi
obsever yaitu Toni Virmayas, S.Pd dapat disimpulkan refleksi pada siklus I,
secara total belum mencapai target yang di inginkan artinya jumlah siswa yang
aktiv masih di bawah 60%, namun ada beberapa kelemahan yang di temukan
pada siklus I. Pertama, sekali sifat malas pada diri siswa, kurangnya buku
43
sumber yang dipakai siswa dan hanya mengandalkan rangkuman materi yang
diberikan oleh guru. Kedua, siswa menjawab pertanyaan dalam kelompok baik
dari guru dan teman, maupun menanggapi kelompok lain seadanya bahkan
banyak siswa yang belum aktif dimana yang bertanya dan mengerjakan tugas
aktivitas tertentu hal ini diakibatkan oleh adanya rasa malu terhadap teman
sekelas dan tidak percaya diri atau takut salah dalam mengemukakan pendapat
maka perlu dicarikan solusi dengan melakukan revisi terhadap tindakan yang
dilakukan antara lain: 1) pertama sekali guru harus merubah pandangan siswa
terhadap penyampaian materi yang tertumpu pada ceramah dari guru saja 2)
menjawab, dan menanggapi dengan baik, baik dari sumber internet dan media
pertanyaan materi yang akan dibahas minggu depan, 5) Adanya motivasi lebih
pada siswa yang belum aktif untuk menghilangkan rasa malas, takut dalam
bisa mengatur jalannya diskusi agar tidak larut dalam satu pertanyaan atau
pertama. Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki atau direvisi terutama
peningkatan.
a. Perncanaan
Mempersiapkan silabus
b. Tindakan
untuk setiap siklus tindakan yang dilakukan mengikuti tahapan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
o Salam
o Berdo’a
o Mengabsen siswa
o Orientasi
o Apersepsi
o Motivasi
Kegiatan inti
Kegiatan akhir
c. Observasi
18 orang dengan persentanse 56,25%, sementara siswa yang lain belum mau
bertanya baik kepada kelompok lain maupun pada guru tentang materi yang
kenaikan yang cukup baik.masih ada beberapa siswa tidak mau menanggapi,
ini diakibatkan adanya rasa segan pada teman lain, atau malu pada guru serta
kurang memahami dair penyampaian materi oleh kelompok lain. Dari uraian
bertanya dalam kelompok ini sudah mengalami kenaikan yang baik pada
pertemuan ini, namun masih ada siswa lain merasa masih malu dan takut
menanggapi tugas kelompok dengan jumlah siswa yang akti sebnyak 21 orang
komponen aktivitas belajar siswa yang diamati pada siklus II, ternyata aktivitas
sebanyak 20 orang dengan persentase 62,5%, siswa yang lain masih malas
tugas kelompok, lebih dari separuh siswa akti yaitu sebanyak 21 orang dengan
persentase 65,62%. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II
dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan mengalami
peningkatan dan telah mencapai target ditentukan yaitu 60%, maka penelitian
d. Refleksi
obsever yaitu Toni Virmayas, S.Pd dapat disimpulkan refleksi pada siklus II,
Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi pada siklus II, aktivitas
termasuk kategori baik sekali. Aktivitas siswa yang mengalami kenaikan baik
rata 62,5%, termasuk kategori baik. Pada aktivitas terakhir menanggapi tugas
kelompok, lebih dari separuh siswa aktif dengan persentase rata-rata 65,62%,
total rata-rata aktivitas siswa sudah mencapai target yang diinginkan. Artinya
jumlah siswa yang aktif rata-rta 60%, kelemaha yang ditemukan pada siklus II
Pertama, masih ada beberapa orang siswa memilki sifat malas terhadap
belajar . Kedua, masih kurangnya buku sumber yang dimilki oleh siswa dan
hanya mengandalkan bahan ajar yang diberikan oleh guru. Ini membuat siswa
dalam bertanya pada guru dan teman, menjawab maupun menanggapi seadanya
saja dan kadang-kadang tidak relevan atau jauh melenceng dengan materi
yang dibahas.
maka perlu dicarikan solusi dengan melakukan revisi terhadap tindakan yang
dilakukan antara lain: 1) Guru harus lebih berperan aktif memberi motivasi
pada sebagian siswa yang masih memilki sifat malas, agar sifat tersebut bisa
menjawab, dan menanggapi dengan baik, baik dari sumber internet dan media
cetak lainya.
bisa mengatur jalannya diskusi agar tidak larut dalam satu pertanyaan atau
D. Pembahasan
1. Siklus pertama
Dari temuan yang didapat pada siklus pertama berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri dari dua kali pertemuan berinti
terendah.
keseluruhan siswa aktif mengerjakan tugas kelompok dan pada pertemuan ini
ada satu orang siswa yang tidak hadir pada pertemuan pertama dengan alasan
52
izin. Sedangkan pada aktivitas bertanya dalam kelompok pada siklus satu
pertemuan ke dua siswa yang tidak hadir karean izin satu orang.
siswa disebabkan oleh hal-hal di bawah ini : 1) beberapa siswa yang masih
memiliki sifat malas mengikuti pelajaran atau rendahnya mental siswa untuk
belajar aktif adalah "Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan
siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil
belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor"
berkesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa mencakup dua hal yang tak
aktivitas motorik (gerak fisik) kedua aspek tersebut berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya saling mengisi dan saling menetukan, oleh sebab itu
keliru bila kita berpendapat bahwa optimalnya cara belajar siswa dilihat dari
baik jasmani maupun rohani, fisik, mental intelektual dan emosional. Dimana
2. Siklus Ke dua
Dari temuan pada siklus ke dua yang berkaitan dnegan aktivitas belajar
kooperatif tipe STAD yang terdiri dari dua kali pertemuan juga sesuai dengan
aspek yang di amati ternyata bahwa aktivitas dengan persentase yang tertinggi
tertinggi pada dua kali pertemuan pembelajaran yakni aspek mengerjakan tugas
kelompok terdapat pada pertemuan pertama yang cuma dua orang yang tidak
semua siswa sudah aktif semua mengerjakan tugas kelompok dengan baik.
siklus dua pertemuan kedua lebih dari setengah jumlah siswa sudah menjawab
tersebut apabila ditanyakan kepada siswa yang bersangkutan tidak aktif, siswa
belajar 2) siswa tersebut takut salah terhadap guru, 3) merasa malu kepada guru
Serta pada bagian (emotional aktivities) yaitu menarik minat, merasa bosan,
kutipan di atas dapat di ketahui bahwa yang paling banyak melakukan aktivitas
atau kegiatan dalam proses pembelajaran adalah anak atau siswa itu sendiri,
segala kegiatan yang akan di lakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal
ini sesuai dengan Aktivitas belajar siswa pada siklus II sudah mengalami
peningkatan jika dibanding siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
I dan II dapat dilihat dari hasil analisis data pada tabel berikut:
Dari tabel IV.11 dapat terlihat uraian bahwa terjadi peningkatan yang pada
peningkatan hasil belajar siswa, hasil belajar yang tersebut tercapai setelah
tipe STAD. Hal tersebut selanjutnya berujuk pada nilai 76 keatas yang sesuai
dilihat pada lampiran hasil penelitian yang dapat tercapai dari segi aktivitas
belajar, yang telah memenuhi tujuan penelitian ini maka penelitian ini tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Peningkatan tertinggi aktivitas belajar siswa pada siklus I dari dua kali
4. Rata-rata dari keseluruhan jumlah total aktivitas belajar siswa yang tercapai
5. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima yaitu dengan
2013/2014”.
B. Saran
56
Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti menganjurkan saran-saran sebagai
berikut
1. Kepada kepala sekolah agar (a) memotivasi guru agar dapat melakukan
Penelitian Tindakan Kelas, guna memacu aktivitas serta hasil belajar siswa
secara maksimal, (b) memberikan izin penelitian, agar guru dan peneliti
pembelajaran.
berbeda.
58
DAFTAR PUSTAKA
http//aktivitas belajar.com/educare.
http://sutisna.com/artikel/artikel-kependidikan/faktor-faktoryang-mempengaruhi-
prestasi-belajar/ [1 April 2012]
Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo.
Suhartini, Dewi. 2001. Minat Siswa Terhadap Topik Topik Mata Pelajaran
Sejarah Dan Beberapa Faktor Yang Melatar Belakanginya.
Disertasi.PPS.Universitas pendidikan Indonesia