Anda di halaman 1dari 11

BAB : VII

SISTEM RESPIRASI

Pernafasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme


untuk menghasilkan energi dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernafasan
yaitu pernafasan eksternal dan internal. Pernafasan eksternal meliputi proses
pengambilan O2 dan CO2dan uap air antara organisme dengan lingkungannya.
Pernafasan internal ( seluler ) yaitu pernafasan yang terjadi di dalam sel.

A. Respirasi Sel.

Respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Respirasi seluler terdiri atas empat tahap yaitu :
1. Glikolisis.
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa
menjadi asam piruvat. Reaksi ini melepaskan sejumlah energi dalam bentuk
ATP dan NADH. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan
oksigen.
Reaksinya adalah sebagai berikut :

C6H12O6 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH

2. Dekarboksilasi Oksidatif.
Sebelum masuk siklus Krebs, asam piruvat akan diubah terlebih dulu menjadi
asetil ko-A dalam matriks mitokondria. Proses ini menghasilkan NADH dan
CO2.

3. Siklus Krebs.
Siklus Krebs merupakan serangkaian reaksi yang mengoksidasi asetil ko-A
dan menghasilkan 2 FADH2, 6 NADH, 4 CO2 , 4 H2O dan 2 ATP.

4. Transfer Elektron.
Merupakan serangkaian reaksi yang melibatkan sistem pembawa elektron.
Elektron ditransfer dalam serangkaian reaksi redoks ( reduksi – oksidasi ) dan
dibantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin dan flavoprotein.
Respirasi internal dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kebutuhan oksigennya
yaitu :
1. Respirasi aerob
yaitu serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara sempurna
menjadi CO2, H2O dan energi. Reaksi ini dapat terjadi sempurna karena
cukup oksigen. Energi yang dihasilkan adalah 36 ATP.
2. Respirasi anaerob.
yaitu serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak
sempurnergi yang dihasilkan adalah 2 ATP.

B. SISTEM PERNAFASAN MANUSIA.

Pada manusia jalur udara pernafasan untuk menuju sel – sel tubuh adalah
sebagai berikut :

Rongga hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru – Paru

Alveolus Sel – Sel Tubuh

1. Alat Pernafasan Manusia.

Alat pernafasan manusia terdiri atas beberapa organ yaitu :


a. Rongga Hidung
Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung yang
dilengkapi rambut-rambut kecil dan selaput lendir yang berguna untuk
menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu
udara dan sebagai reseptor penciuman.
b. Faring ( Rongga Tekak ).
Merupakan rongga pertigaan ke arah kerongkongan ( oesofagus ), saluran
pernafasan ( batang tenggorok ) dan saluran rongga hidung. Untuk
mengatur mekanisme menelan dan bernafas terdapat katup yang bisa
membuka dan menutup yaitu epiglotis

c. Laring.
Dari faring udara masuk ke laring yang di dalamnya terdapat selaput suara
yang ketegangannya diatur oleh serabut otot sehingga dapat
menghasilkan suara dengan nada tinggi atau rendah sesuai kebutuhan.
d. Trakea ( Batang Tenggorok ).
Merupakan penghubung antara mulut dengan cabang batang tenggorok
(bronkus).Trakea terletak di daerah leher depan oesofagus dan
merupakan pipa yang terdiri dari tulang rawan. Di daerah dada,trakea
bercabang ke kiri dan ke kanan yang disebut bronkus.
e. Bronkus dan Paru – Paru.
Bronkus masuk ke dalam paru – paru. Paru – paru kiri memiliki dua lobus,
berukuran lebih kecil , sedangkan paru – paru kanan memiliki tiga lobus.
Bronkus bercabang menjadi bronkiolus yang berakhir sebagai
gelembung – gelembung udara yang disebut alveolus. Alveolus
diselubungi oleh pembuluh darah kapiler tempat terjadinya difusi O 2 dan
CO2. Paru – paru terhindar dari gesekan ketika mengembang dan
mengempis karena dilindungi selaput pembungkus yang disebut pleura.
Ada dua macam pleura yaitu pleura viseralis ( sebelah dalam ) dan
pleura parietalis ( sebelah luar ).

2. Proses Pernafasan.
Proses pengambilan udara masuk ke dalam tubuh disebut inspirasi,
sedangkan pengeluaran udara dari dalam tubuh disebut ekspirasi.
Terdapat dua macam mekanisme pernafasan yaitu pernafasan dada dan
pernafasan perut.
a. Pernafasan Dada.
Pernafasan dada dapat terjadi karena gerakan tulang – tulang rusuk oleh
otot - otot antartulang rusuk ( interkostal ).
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pernafasan dada dapat dilihat pada
skema berikut :

Inspirasi Ekspirasi.

1. Otot antartulang rusuk berkontraksi 1. Otot antartulang rusuk


berelaksasi
( tulang dada terangkat ke atas ) ( tulang dada turun
kembali )

2. Rongga dada membesar. 2. Rongga dada mengecil

3. Volume paru – paru membesar. 3.Volume paru – paru


mengecil

4. Tekanan udara paru – paru mengecil 4.Tekanan udara paru–paru


membesar

5. Udara masuk 5. Udara keluar

b. Pernafasan Perut.
Pernafasan perut terjadi karena adanya gerakan otot diafragma.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan perut dapat dilihat
pada skema berikut :
Inspirasi Ekspirasi.

1. Otot diafragma berkontraksi 1. Otot diafragma berelaksasi


( diafragma mendatar, rusuk naik ) ( diafragma menurun, rusuk
naik )

2. Rongga dada membesar. 2. Rongga dada mengecil

3. Volume paru – paru membesar. 3. Volume paru – paru


mengecil

4. Tekanan udara paru – paru menurun 4.Tekanan udara paru–paru


membesar

5. Udara masuk 5. Udara keluar

3. Udara Pernafasan.
Dalam keadaan normal,volume udara inspirasi dan udara ekspirasi + 500 ml
dan disebut volume tidal. Dari 500 ml udara tersebut umumnya 350 ml
sampai ke paru – paru, sedangkan yang 150 ml hanya sampai di saluran
pernafasan. Dengan menarik nafas dalam – dalam, para olahragawan dapat
menambah udara cadangan inspirasi ( udara komplementer )+ 1500 ml,
demikian juga dapat menambah udara cadangan eksepirasi ( udara
suplementer )+ 1500 ml. Sementara itu + 1000 ml udara sisa yang selalu
berada dalam paru – paru tidak dapat diekspirasikan yang disebut udara
residu. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa volume udara
pernafasan kita antara 500 – 3500 ml yaitu 500 ml udara tidal ditambah 1500
ml udara komplementer ditambah 1500 ml udara suplementer. Inilah yang
disebut kapasitas vital paru – paru. Di Kapasitas vital paru – paru ditambah
udara residu disebut kapasitas total paru – paru. Alat untuk mengukur
kapasitas vital paru – paru disebut spirometer.

Kapasitas Vital = Udara tidal + Udara komplementer + Udara suplementer

Kapasitas Total = Kapasitas vital + Udara residu

4. Transportasi Oksigen ( O2 ) dan Karbondioksida ( CO2 ) Dalam Tubuh.


Oksigen sangat diperlukan dalam semua kegiatan tubuh. Dalam keadaan
normal, manusia memerlukan oksigen + 300 liter per hari. Jumlah ini
bertambah jika aktivitas tubuh juga meningkat. Pengangkutan oksigen dalam
tubuh dilakukan oleh plasma darah dan hemoglobin. Sebagian besar oksigen
diangkut oleh Hb dalam bentuk oksimioglobin( tersimpan dalam otot ) dan
oksihemoglobin ( tersimpan dalam sel darah merah ).
Difusi oksigen dari paru – paru ke jaringan tubuh terjadi akibat perbedaan
tekanan O2. Pada waktu tekanan udara luar 760 mmHg, besarnya tekanan O 2
di paru – paru 150 mmHg, di arteri 100 mmHg dan di jaringan sebesar 0 - 40
mmHg. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan terjadinya aliran O 2 dari
luar tubuh masuk ke paru – paru dan arteri menuju jaringan tubuh. Proses
pengikatan dan pelepasan O 2 dipengaruhi oleh kadar O2, CO2serta tekanan
oksigen.
Pengangkutan CO2 dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
a) Kurang lebih 5% larut dalam plasma membentuk asam karbonat.
CO2 + H2O H2CO3
Akibatnya pH darah menjadi 4,5 dan bersifat asam. Akan tetapi dapat
dinetralkan oleh ion natrium dan kalium dalam darah.
b) Kurang lebih 30% CO2 diangkut dalam bentuk senyawa karbamino yaitu
CO2 berdifusi ke dalam eritrosit dan berikatan dengan NH 2 ( senyawa amin
) yang merupakan protein dari Hb.
c) Selebihnya + 65% pengangkutan CO2 dalam bentuk ion HCO 3 – melalui
proses berantai yang disebut pertukaran klorida. CO 2 masuk ke dalam
eritrosit dan terjadi reaksi redoks yang dipercepat oleh enzim karbonat
anhidrase.
CO2 + H2O H2CO3
karbonat anhidrase
H2CO3 H+ + HCO3-
H+ bersifat racun dan dapat diikat oleh hemoglobin, sedangkan HCO 3-
keluar dari sel darah merah masuk ke dalam plasma darah.

C.KELAINAN DAN GANGGUAN PADA PERNAFASAN MANUSIA.

Beberapa kelainan dan gangguan pada sistem pernafasan manusia antara lain :

1. Asma.
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bronkokonstriksi ( penyempitan
saluran pernafasan ), inflamasi ( peradangan ) saluran pernafasan atau
respon berlebihan saluran pernafasan terhadap berbagai rangsang
( misalnya reaksi alergi ). Asma ditandai dengan mengi ( bernafas
mengeluarkan bunyi ), batuk dan rasa sesak di dada.
2. Bermacam – macam radang antara lain :
a. Bronkitis, radang bronkus.
b. Renitis, radang pada hidung
c. Sinusitis, radang di sebelah atas rongga hidung.
d. Laringitis, radang pada laring
e. Pleuritis, radang pada selaput pembungkus paru – paru.
3. Berkurangnya jumlah hemoglobin.
Berkurangnya jumlah Hb akan menghambat penyampaian oksigen ke dalm
sel tubuh. Penyebabrnya karena anemia atau perdarahan hebat.
4. Emfisema.
Penyakit paru – paru degeneratif karena paru – paru kehilangan
elastisitasnya karena gangguan diantara alveolus. Emfisema dapat terjadi
karena merokok, polusi asap rokok dan polusi udara.
5. Pneumonia ( radang paru – paru )
Penyebabnya karena infeksi bakteri Diplococus pneumoniae
6. Kanker paru – paru.
Penyrebabnya karena polusi udara dan juga asap rokok. Kanker paru – paru
menyebabkan rusaknya paru – paru sehingga tidak dapat berfungsi lagi.
7. Keracunan gas HCN ( sianida ) dan CO ( karbon monoksida ).
Akan mengganggu pengikatan oksigen oleh darah karena gas CO memiliki
daya ikat lebih tinggi terhadap Hb daripada daya ikat O 2 terhadap Hb.
Gangguan pengangkutan oksigen ke sel – sel tubuh atau jaringan tubuh
disebut asfiksi.
8. Polip dan amandel.
Merupakan pembengkakan kelenjar limfa didaerah hidung ( polip ) dan
didaerah tekak ( amandel ) yang menyebabkan penyempitan saluran
pernafasan.
9. TBC ( tuberkulosis ).
Merupakan penyakit karena terganggunya proses difusi karena timbulnya
bintil-bintil kecil pada alveolus yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis.

Anda mungkin juga menyukai