Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafiul Muzaki

NIM : 1805112656
SISTEM PENGUBAH DAC & ADC

Sistem Pengubah Elektronik

Sistem besaran sering kita bedakan menjadi dua yaitu besaran kontinu dan besaran diskrit. Besaran
kontinu adalah besaran yang berubah secara berkesinambungan. Besaran ini disebut juga dengan
besaran analog seperti perubahan suhu, aliran cairan, udara dan lain-lain. Nilai besaran suhu dalam
kondisi normal tidak akan berubah langsung dari rendah ketinggi, tetapi perubahannya akan terjadi
secara bertahap dan berterusan. Sedangkan besaran diskrit adalah besaran yang berubah secara diskrit
atau bertingkat, misalnya dari angka 1 langsung ke 2 tanpa melewati angka 1,1;1,2; 1,3 dan seterusnya.
Sistem besaran diskrit ini dalam dunia elektronika dikenal dengan sistem besaran digital yang dapat
berupa angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

1. Sistem Pengubah DAC

a. DAC dengan resistor berbobot (weighted resistor DAC)

DAC (Digital to Analog Converter) merupakan pengubah kode atau angka digital menjadi tegangan
keluaran analog. Sistem pengubah ini banyak digunakan dalam rangkaian pengendali (driver) yang
memerlukan masukan analog; seperti pada pengendali motor AC atau motor DC, pegatur lampu,
pengendali fasa, sistem suhu dan sebagainya. Cara menentukan keluarannya yaitu:

• Resistor R4 untuk bit paling berbobot (bit tertinggi) mempunyai nilai resistansi terkecil, sedangkan
untuk bit terendah mempunyai nilai resistansi paling besar yaitu di R1.

• Jika kondisi semua saklar terbuka, masukan D=C=B=A=0, sehingga dengan tegangan Vi=0 volt, maka
keluaran 0 volt.

• Jika saklar A tertutup=1 dan yang lain terbuka =0 maka: Penguatannya adalah AV = Rf /RA = 20K/150K
= 0,133 dan tegangan keluarannya Vo = Av. Vref = 0,1333V = 0,399 volt  0,4 volt.

b. DAC Jenis Tangga R-2R (R-2R DAC)

DAC jenis tangga menggunakan jaringan resistor tangga. Keunggulannya yaitu dapat dirangkai cukup
dengan dua harga resistor yaitu R dan 2R. Rangkaian DAC tersebut terdiri dari: Rangkaian jaringan
resistor yaitu resistor RA sampai RD, Menggunakan rangkaian penguat penjumlah, Memerlukan
tegangan referensi masukan.

Karakteristik DAC: Keluaran DAC ditentukan oleh kombinasi masukannya (jika menggunakan DAC 4 bit,
maka keluarannya 2n = 24 = 16 kemungkinan), Semakin banyak bit masukan, maka tegangan keluaran
naik dengan inkremen semakin kecil, sehingga keluaran semakin cermat, DAC 4 bit disebut mempunyai
resolusi 4 bit artinya banyaknya bit masukan yang dinyatakan dengan % dari skala penuh persamaannya,
Resolusi dalam persen (%) yaitu % resolusi = (1/2n-1)100%, Untuk 4 bit persentase resolusinya yaitu
resolusi =(1/16-1)100% = 6,7%, Semakin kecil bilangan % resolusi, semakin cermat sistem
konverternya.

Meskipun dikatakan bahwa saat ini adalah era digitalisasi, namun selalu ada hubungan timbal balik,
dimana ada kalanya sistem digital perlu dikonversi lagi ke sistem analog. Misalnya musik yang beroperasi
secara digital harus dikonvesi kembali ke analog pada keluarannya.

2. Pengubah ADC

ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah rangkaian elektronika yang dirancang untuk
mengubah sinyal-sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. Jadi ADC mampu melakukan proses
pengubahan input analog menjadi kode-kode digital pada output-nya. ADC banyak digunakan sebagai
pengendali proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran. ADC juga digunakan sebagai
penghubung antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu,
cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya dalam bentuk analog. Pengubahan analog ke digital yaitu
dengan mencuplik, kemudian mengubah amplitudo setiap cuplikan menjadi sandi digital. Keluarannya
adalah bit-bit digital paralel yang status logikanya menunjukkan amplitudo dari setiap cuplikan.
Pengubah ADC memiliki 2 karakteristik dasar, yaitu kecepatan sampling dan resolusi.

a. ADC Paralel /Perbandingan Langsung (Parallel / Flash ADC)

Prinsip ADC ini mengubah nilai-nilai dalam bentuk bentuk analog dan membandingkan dengan sinyal
analog dari masukan. Jenis ADC ini mempunyai konversi cepat tetapi memerlukan banyak komponen.
Flash ADC menggunakan suatu jaringan pembagi tegangan untuk menghasilkan banyak tegangan
referensi, dan komparator terpisah digunakan untuk membandingkan masukan tegangan ke masing-
masing referensi. Kemudian logika output diperlukan untuk mengkodekan keluaran digital dengan
benar.

b. ADC Integrasi ( Dual Slope Integrating ADC)

Proses konverternya yaitu saat saklar S dihubungkan ke tegangan masukan analog akan didigitalkan
keluarannya dari rangkaian integrator. Pada clock pulsa ke-2, pencacah kembali di clear, terjadi transisi
dari biner '1' ke '0' dari MSB pada pencacah, menyetel flip-flop yang mengendalikan keadaan saklar S
yang menghubungkan masukan integrator ke tegangan referensi dari polaritas yang berlawanan dengan
masukan analog. Ketika keluaran integrator bergerak ke arah positif; telah mulai mencacah lagi setelah
diatur ulang (misalnya pada t = T1). Saat keluaran integrator cenderung melebihi nol, pencacah berhenti
karena pulsa clock tidak lagi mencapai masukan clock pencacah. Keluaran pencacah pada tahap ini
(misalnya pada t=T2), sebanding dengan masukan analog. Konverter ini sangat populer digunakan pada
voltmeter digital karena keakuratan akurasinya baik dan secara ekonomis biaya rendah. Keakuratannya
juga tidak tergantung pada kapasitansi integrator dan frekuensi clock, karena dipengaruhi oleh slope
negatif dan positif dengan cara yang sama.
c. ADC pendekatan berurutan (Successive Approximation ADC).

ADC tipe SAR (Successive Approximation Register) merupakan Jenis ADC dengan sistem pendekatan
berturut-turut. Paling banyak digunakan sebab lebih mudah ditemukan dipasaran dalam bentuk IC dan
juga lebih ekonomis. ADC SAR mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis
tracking dan merupakan konverter paling populer dengan kecepatan antara 100 m/detik sampai 1
m/detik. ADC SAR Juga mempunyai rangkaian sample-hold yang berguna untuk memastikan bahwa
masukannya tidak berubah selama proses konversi. Masukan cuplikan ADC ini dibandingkan dengan
tegangan berturutan yang dibangkitkan oleh bagian Successive Approximation Register (SAR). Prosesnya
diawali pada skala penuh (MSB=1) dan jika berbeda dengan tegangan masukan cuplikan, maka SAR
mengatur keluaran digital menurut keperluan. Metoda ini memakai konverter D/A yang dihubungkan
pada register dengan pendekatan secara berturut-turut dan menyimpan nomor biner equivalen
setengah dari keluaran berskala penuh pada konverter. Keluaran dari konverter dan sinyal analog yang
masuk diumpankan ke komparator.

Keuntungan pengubahan sandi analog ke sandi digital diantaranya:

1. Hasil ukur dikirim melalui sinyal pembawa (carrier) sehingga tidak mudah cacat.

2. Pengaturan dengan sistem digital lebih cermat

3. Dapat diubah kembali ke sistem analog.

SUMBER : Modul 9 Sistem Pengubah Dac & Adc

Anda mungkin juga menyukai