Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 3

KALIBRASI DAN PEMAKAIAN DIAL INDICATOR

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah melaksanakan praktik, praktikan/mahasiswadiharapkan dapat mengkalibrasi
dan termapil menggunakan jam ukur untuk pengecekan dimensi objek ukur yang
bersifat linier dengan cara yang tepat dan benar.

B. SUB KOMPETENSI DASAR


1. Terampil dalam mengkalibrasi jam ukur.
2. Terampil membaca skala ukur jam ukur.
3. Termapil menetapkan ketepatan ukuran objek ukur berdasarkan hasil pengecekan
dengan menggunakan jam ukur.

C. DASAR TEORI
Jam ukur merupakan alat prmbanding yang banyak digunakan di industri
pemesinan maupun pada bagian pengukuran. Prinsip kerja jam ukur secara mekanais,
dimana gerak linier sensor diubah menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada
piringan dengan perantaraan batang bergigi dan susunan roda gigi.
Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu
menekan kebawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem
transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpaasangan selalu menekan pada
sisi yang sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang mungkin
terjadi karenaprofil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga
dilengkapi dengan (jewel) unbtuk mengurangi gesekan pada poros roda gigi.
Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda-beda ada yang kecermatannya
0,01; 0,02; 0,005 dan kapasitas ukrunya juga berbeda-beda,misalnya : 20,10, 5, 2, 1
mm. Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil dalam piringan yang
besar dimana satu putaran jaru besar sama dengan tanda satu angka jam kecil. Pada
piringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan tanda batas
bawah. Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi nol.
D. ALAT DAN PERLENGKAPANNYA
1. Jam ukur ketelitian 0,01 mm.
2. Jam ukur ketelitian 0,002 mm.
3. Pemegang jam ukur (dial stand).
4. Blok ukur (gauge block).
5. Alat-alat pembersih.

E. KESELAMATAN KERJA
1. Periksa dulu bentuk (gambar) dan desain jam ukur, skalanya (range), sensornya
dan lain sebagainya.
2. Sensor jangan sampai terguncang pada waktu akan disentuhkan ke blok ukur.

F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan dan atur peralatan yang akan dipakai.
2. Pasang jam ukur pada pemegangnya (harus tegak lurus).
3. Periksa skala naik turun dengan menggunakan blok ukur.
4. Hitung penyimpangannya (standar deviasi).

5. Buat grafik kesalahannya pada arah naik maupun turun.

G. DATA-DATA PENGAMATAN
Ukuran Blok
Pengamatan
Ukur
No
Dial Indikator Ketelitian 0,01 Dial Indikator Ketelitian 0,001
Arah Naik
I II Rerata I II Rerata
1. 2,55 2,56 2,56 2,56 2,527 2,525 2,526
2. 2,80 2,81 2,81 2,81 2,769 2,767 2,768
3. 3,45 3,46 3,46 3,46 3,413 3,412 3,4125
4. 4,65 4,66 4,67 4,665 4,596 4,940 4,768
5. 5,25 5,27 5,27 5,27 5,196 5,197 5,1965
Arah Turun
1. 5,25 5,26 5,26 5,26 5,190 5,196 5,193
2. 4,65 4,66 4,66 4,66 4,597 4,596 4,5965
3. 3,45 3,46 3,46 3,46 3,414 3,413 3,4135
4. 2,80 2,81 2,81 2,81 2,770 2,770 2,770
5. 2,55 2,56 2,56 2,56 2,528 2,526 2,527

Suhu Ruang : 25℃


Kelembaban : 80%

H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukann kalibrasi dan pemakaian dial
indicator. Hal pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan alat-alat dan benda uji
yang digunakan. Bersihkan benda uji (blok ukur) dengan menggunakan
alcohol/spritus dan kain hingga bersih. Posisikan sensor dial tegak lurus terhadap blok
ukur dan landasan.
Setelah proses persiapan selesai, buat susunan blok ukur sesuai dengan
job/ukuran yang ditetapkan. Caranya dengan menggabungkan masing masing blok
ukur dengan ditekan dan diputar hingga susunan blok ukur saling menempel. Setelah
selesai lakukan pengukuran menggunakan dial indicator dimulai dengan arah naik
terlebih dahulu. Hal yang dilakukan yaitu menyentuhkan sensor pada landasan
kemudian setting nol dengan cara memutar piringan skala hingga jarum menunjuk
angka nol. Setelah itu angkat sensor dan letakkan pada blok ukur. Baca skala dan catat
hasilnya. Lakukan percobaan dua kali. Selanjutnya proses pengukuran dengan arah
turun. Berbanding terbalik dengan sebelumnya, lakukan setting nol dengan
meletakkan sensor ke blok ukur dan kemudian digeser ke landasan. Baca dan catat
hasil pengukuran. Lakukan dua kali pengukuran. Setelah dilakukan pengukuran
hitung rata-rata yang diambil dari data pengukuran yang sudah dilakukan. Setelah
rata-rata dihitung, hitung penyimpangannya dengan rumus yang sudah tertera diatas.
Kemudian buat grafiknya.
Dari percobaan dua kali terhadap pengukuran 5 block ukur dengan menggunakan dial
indicator merk mitutoyo ketelitian 0.01 didapat data  sebagai berikut :

1. Arah Naik
Block ukur 2,55 mm memiliki rata-rata 2,56. Block ukur 2,80 mm memiliki
rata-rata 2,81. Block ukur 3,45 mm memiliki rata-rata 3,46. Block ukur 4,65 mm
memiliki rata-rata 4,665. Block ukur 5,25 mm memiliki rata-rata 5,27.
2. Arah turun
Block ukur 5,25 mm memiliki rata-rata 5,26. Block ukur 4,65 mm memiliki
rata-rata 4,66. Block ukur 3,45 mm memiliki rata-rata 3,46. Block ukur 2,80 mm
memiliki rata-rata 2,81. Block ukur 2,55 mm memiliki rata-rata 2,56.

Dan untuk ketelitian 0,001didapat data sebagai berikut:


1. Arah Naik
Block ukur 2,55 mm memiliki rata-rata 2,526. Block ukur 2,80 mm memiliki
rata-rata 2,768. Block ukur 3,45 mm memiliki rata-rata 3,4125. Block ukur 4,65 mm
memiliki rata-rata 4,768. Block ukur 5,25 mm memiliki rata-rata 5,1965.
2. Arah turun
Block ukur 5,25 mm memiliki rata-rata 5,193. Block ukur 4,65 mm
memiliki rata-rata 4,5965. Block ukur 3,45 mm memiliki rata-rata 3,4135. Block ukur
2,80 mm memiliki rata-rata 2,770. Block ukur 2,55 mm memiliki rata-rata 2,527.

I. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari pengukuran diatas dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan
dalam pengukurannya mempunyai ketelitian yang tepat. Ketelitian dan
kecermatan dalam pembacaan skala jam ukur yang diukur oleh pengamat sangat
diperlukan supaya hasilnya lebih real.
2. Dari hasil pengukuran yang sudah dilakukan terlihat bahwa masih terjadi
kesalahan atau penyimpanganan sehingga alat yang digunakan perlu dilakukan
kalibrasi. Walaupun kesalahan ini bisa disebabkan karena beberapa hal,
diantaranya temperature ruangan yang tidak sesuai, kesalahan dalam pembacaan,
dan tekanan pada waktu pengukuran.
3. Penyimpangan hasil ukur dapat disebabkan berbagai faktor yaitu temperatur
ruang, getaran meja yang menyebabkan sensor berubah dan juga faktor kesalahan
praktikan. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam praktikum ini, perhatikan
suhu ruang dan juga kurangi getaran saat praktik dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai