Anda di halaman 1dari 11

Nama : Timothy Subekti

Kelas : XI MIA 2

Tugas Agama
1. Jelaskan arti kebudayaan serta berikan pula contoh contohnya agar
semakin terang apa arti kata tersebut

Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki


bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Kebudayaan merupakan buah hasil dari proses belajar, artinya
kebudayaan mengandung unsur ilmu pengetahuan didalamnya. ilmu
pengetahuan ini kemudian juga akan berkembang dan kemudian akan
membentuk suatu produk/pandangan/pola pikir/cara hidup yang Dapat
memudahkan kehidupan manusia

Contoh kebudayaan :

kebudayaan nomaden (pada zaman praaksara) adalah cara hidup


manusia pada zaman praaksara dengan berpindah-pindah/tak menetap
dari satu tempat ke tempat lainnya dikarenakan cara memperoleh
makanan yang beragantung pada hasil alam (kebudayaan food
gathering).

Kebudayaan nomaden lama – lama pudar/hilang dan digantikan dengan


kebudayaan sedenter (pada zaman neolithikum). Kebudayaan sedenter
adalah cara hidup manusia dimana manusia hidup menetap (tidak
berpindah – pindah). Kebudayaan ini muncul sebagai hasil
perkembangan ilmu pengetahuan (proses belajar). Kebudayaan
sedenter ini muncul karena manusia sudah mampu untuk
mengusahakan tanah dan memproduksi makanan dengan cara bertani
(kebudayaan food producing) sehingga manusia dalam mendapatkan
makanannya tidak hanya bergantung pada hasil alam.

2. Apakah yang membedakan anatra kebudayaan pada manusia dan


kemampuan naluri pada binatang? Apakah manusia mempunyai
naluri pula? Berikan contoh contohnya yang jelas.

perbedaan yang paling mendasar antara kebudayaan dan kemampuan


naluri/insting hewan adalah kebudayaan didapat dari hasil proses
belajar-mengajar (adanya perkembangan dari waktu ke waktu)
sementara itu kemampuan naluri/insting hewan tidak didapat dari hasil
proses belajar mengajar melainkan naluri/insting itu telah ada sejak
lahir.

Menurut saya, manusia juga punya naluri/insting akan tetapi manusia


lebih banyak menggunakan kemampuan berpikir dan menganalisa
dalam menyelesaikan suatu masalah

Contoh manusia memiliki naluri/insting :

Bayi yang baru lahir secara naluriah akan menangis. Tangisan ini akan
membuka saluran pernapasan dan mengembangkan paru-paru,
membuang cairan ketuban yang masih tersisa di saluran pernapasan
dan mengisi paru-paru dengan udara, hingga si bayi dapat bernapas
dengan baik.
Jika si bayi tidak menangis, ia akan menderita kerusakan paru-paru dan
mengalami kesulitan bernapas. Selama tidak bernapas, pasokan oksigen
ke dalam otak akan terhenti, dan dapat menimbulkan kerusakan atau
cacat otak.

Contoh perbedaan kebudayaan manusia dan naluri hewan :

Dari waktu ke waktu manusia mengalami perkembangan dalam cara


membangun rumah. Hal ini menyebapkan rumah manusia berbeda –
beda sesuai selera. Bahkan waktu pembangunannya pun bervariasi.
Belakangan ini karena perkembangan ilmu pengetahuan, pembangunan
suatu gedung dapat diselesaikan dalam 10 hari (rumah sakit di wuhan)

Sementara itu, seekor hewan, saya ambil saja contoh seekor burung.
Sepandai pandainya seekor burung, dari dahulu hingga sekarang tidak
mengalami perkembangan ataupun perubahan bentuk (dalam konteks
burung yang sejenis)

3. Dari mana kita mengetahui bahwa kebudayaan adalah anugerah


dan berkat dari Allah kepada manusia? Dapatkah kebudayaan
menjadi kutuk bagi manusia? Mengapa Demikian ?

kejadian 3-4 menjelaskan tentang permulaan manusia sebagai makhluk


yang berbudaya. Dalam kisah tersebut Allah memberikan manusia
pakaian. Pakaian ini adalah salah satu bentuk kebudayaan manusia
yang pertama. Bentu kebudayaan lainnya adalah kemampuan manusia
mencari nafkah dengan jalan berburu (yang kemudian berkembang
menjadi berternak) dan mengolah tanah (bertani). Dalam hal ini kita
tahu manusia dalam mengembangkan kualitas hidupnya tidak lepas
dari campur tangan Tuhan . Walaupun manusia jatuh kedalam dosa
(kejadian 3), Allah tidak mencabut kemapuan kemampuannya yang
dapat mempermudah kehidupan manusia melainkan Allah memelihara
dan menolong manusia dalam mengembangkan kualitas hidupnya
melalui kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dari zaman ke
zaman. (contoh perkembangan kebudayaan yang memudahkan hidup
manusia dapat dilihat di no 1). Sehingga kita dapat simpulkan
kebudayaan adalah anugerah dan berkat dari Allah yang patut kita
syukuri dengan cara memeliharanya. Apabila kebudayaan ini disia-sia
kan , tidak dihargai, dan tidak dipelihara , Berkat ini dapat berubah
menjadi kutuk. Selain itu kebudayaan yang dalam perkembangannya
mengalami penyimpangan/ tidak sesuai dengan Alkitab juga dapat
menjadi kutuk bagi manusia sebagai contoh : kebudayaan menyembah
roh nenek moyang , kebudayaan pola hidup konsumtif, dan
kecenderungan/ketergantungan manusia terhadap benda elektronik
secara tidak wajar hingga tidak memiliki waktu untuk berdiam diri dan
merefleksikan diri dengan Tuhan.

4. Jelaskan secara singkat kerangka kebudayaan seperti yang


diuraikan oleh Kluckhohn lewat bagannya. Berikan contoh-contoh
yang singkat namun jelas untuk masing masing bagan tersebut.
1. Hakekat hidup
A. Hidup itu buruk → Hidup itu ditanggapi oleh manusia sebagai hal
yang buruk jika manusia tersebut mengalami kesulitan atau
kegagalan dalam hidupnya dan berpendapat bahwa hidup itu
negatif.
Contoh : di Amerika terdapat suku Indian yang memiliki paham
bahwa setiap bayi yang lahir itu adalah suatu kesialan. Dan jika
ada orang yang mati, itu merupakan suatu hal yang
menggembirakan. Hal tersebut terjadi karena mereka
berpendapat bahwa bayi yang lahir tersebut nantinya hanya akan
mendapat kesulitan dan kesengsaraan dalam menjalani hidup di
dunia. Mereka juga berpendapat bahwa yang mati akan bahagia
hidup di alam sana karena telah terbebas dari masalah – masalah
dalam hidup. Sehingga ketika ada bayi lahir, mereka
menyambutnya seperti pemakaman. Sedangkan ketika ada
kematian, mereka merayakannya seperti pesta.

B. Hidup itu baik → Hidup itu sebagai suatu hal yang baik jika
manusia memandang bahwa hidup merupakan suatu anugerah
dari Tuhan dan merupakan hal yang berdampak positif.
Contoh: seorang yang sukses di dunia pasti beranggapan bahwa
hidup di dunia merupakan anugerah dari Tuhan karena bisa
menikmati hidup serta sukses di dunia.

C. Hidup itu buruk tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu
menjadi baik → Hidup dipandang sebagai sesuatu yang buruk
akan tetapi ada niat dan usaha oleh seseorang untuk menjadi
lebih baik
Contoh : seorang yang kurang mampu (miskin) dan serba
berkekurangan memandang bahwa hidup itu adalah sebuah
kesulitan. Akan tetapi ia mau lepas dari kemiskinannya tersebut
dan berusaha untuk menjadi lebih baik sehingga ia berusaha
untuk mencari pekerjaan. (kisah menginspirasi : Oprah Winfrey)

2. Hakekat Karya
A. Karya itu nafkah hidup → Manusia membuat karya dengan
orientasi untuk mendapatkan nafkah.
Contoh : seorang seniman membuat lukisan/gambar terhadap
seseorang. Dalam hal ini banyak akan orang yang beranggapan
bahwa pelukis lah yang membuat model/orang yang digunakan
sebagai object menggambar pelukis menjadi terkenal . Disisi lain ,
seniman tersebut beranggapan bahwa karya yang dibuatnya
adalah untuk mendapatkan uang/nafkah. (contoh nyata : lukisan
mona lisa yang ditulis oleh Leonardo davinci, Mona lisa menjadi
terkenal)
B. Karya itu untuk kedudukan, kehormatan, dsb → beberapa
manusia memandang bahwa karya yang dibuat adalah untuk
mendapatkan kehormatan, kedudukan, dan penghargaan.
Contoh : Bill Gates membuat sebuah karya berupa Operating
System yang diproduksi oleh perusahaannya yaitu Microsoft. Ia
membuat karya tersebut awalnya bukan karena ingin menjadi
orang yang nantinya kaya raya. Namun, ia membuat karya
tersebut agar mendapat penghargaan dan kehormatan atas
karyanya yang mampu memperlancar segala kegiatan IT dan
memotivasi orang lain untuk berkarya kreatif seperti dirinya,
sehingga ia mampu menjadi Presiden Microsoft. Jadi, karya itu
dianggap sebagai alat untuk mendapat kehormatan atau
kedudukan yang lebih tinggi.

C. Karya itu untuk menambah karya → beberapa manusia


memandang bahwa manusia membuat karya untuk menambah
karya yang telah dibua sebelumnya dengan tujuan tertentu.
Contoh : seorang penyair atau pembuat puisi membuat puisi
tersebut selain untuk berkarya, juga untuk menambah karya –
karyanya yang dulu sudah ada agar bertambah banyak dan
menjadi terkenal karena puisinya yang banyak.

3. Persepsi manusia tentang waktu


A. Orientasi ke masa kini → manusia yang memandang bahwa masa
kini adalah masa yang paling penting dan masa depan maupun
masa lalu tidaklah penting. Biasanya manusia dengan orientasi
nilai budaya ini akan cenderung memikirkan kenikmatan masa kini
(temporer)
Contoh : orang – orang kaya yang tingkat konsumsinya tinggi
hanya berpikir untuk masa kini. Mereka membeli sesuatu hanya
untuk digunakan atau hura – hura di masa sekarang. Mereka tidak
berpikir untuk kedepannya dan apakah kekayaan mereka bisa
untuk mencukupi kebutuhannya di masa yang akan datang.
Biasanya orang yang berpikir seperti itu selalu kesusahan di masa
mendatang.

B. Orientasi ke masa lalu → manusia yang memandang bahwa masa


lalu adalah sebuah kejayaan dan kehormatan. Orang tua
dihormati bukan karena prestasinya tetapi karena usianya.
Contoh : orang – orang yang sudah tua dan selalu berpikir dengan
cara yang dulu. Mereka selau mengingat masa lalu mereka dan
tidak melihat ke depan. Jika dihadapi dengan persoalan mengenai
masa kini atau masa depan, mereka selalu kesulitan. Biasanya
orang yang berpikir seperti ini memiliki sifat keras kepala.

C. Orientasi ke masa depan → manusia memandang bahwa masa


depan haruslah lebih baik dari masa sekarang, mereka
menggunakan masa lalu sebagai pembelajaran.
Contoh : orang – orang yang sukses selalu berpikir untuk masa
depan hidup mereka. Namun, mereka juga belajar dari masa lalu
mereka untuk mendapatkan kemudahan di masa depannya.
Biasanya orang yang berpikir seperti ini selalu merencanakan
segala sesuatunya dengan baik dan teratur. Orang – orang yang
seperti ini selalu mendapat kesuksesan di masa yang akan datang
walaupun dalam prosesnya sering mendapat kesusahan

4. Pandangan manusia mengenai alam


A. Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat → dalam orientasi
nilai budaya seperti ini manusia berpandangan bahwa alam
adalah hal yang perlu ditakuti sehingga manusia seluruhnya
begrantung pada alam
Contoh : BBM yang merupakan bahan bakar minyak. Manusia di
dunia sebagian besar menggunakan kendaraan yang berbahan
bakar BBM. Jika alam tidak menyediakan bahan untuk membuat
BBM, maka manusia akan kesulitan dan akhirnya tak berdaya
karena kehendak alam.
Contoh : bencana alam. Sehebat – hebatnya manusia dalam
membuat bangunan, pasti bangunan tersebut akan runtuh juga
oleh bencana alam dan membuat manusia menjadi tak berdaya.
Ia membuktikan bahwa manusia masih tunduk kepada alam yang
dahsyat. (bencana alam – sesuatu yang ditakutkan)

B. Manusia menjaga keselarasan dengan alam → manusia


memandang bahwa antara manusia dengan alam harus ada
hubungan yang selaras dimana alam member hasilnya kepada
manusia dan manusia memelihara alam.
Contoh : penghargaan Adipura atau Kalpataru merupakan contoh
usaha manusia untuk menjaga keselarasan dengan alam melalui
penghargaan bagi daerah yang bisa menjaga alam agar tetap
bersih dan sehat. (contoh kota yang diberi penghargaan adipura :
Cilegon, Nunukan, Paringin, Muntok)
Contoh (2) : PROKASIH (Program Kali Bersih). Ini merupakan
contoh dari pemerintah yang masih peduli terhadap kelestarian
lingkungan agar tetap terjaga dari hal – hal buruk.

C. Manusia berusaha menguasai alam → manusia


berpandangan bahwa alam harus ditaklukan untuk kepentingan
manusia semata-mata
Contoh : para penebang hutan liar di Kalimantan berusaha
memanfaatkan alam untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka
tidak memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dari kegiatan
ilegal mereka tersebut seperti terjadinya bencana alam.
Contoh (2) : para pemburu binatang untuk diawetkan. Mereka
tidak berpikir bahwa binatang jika diburu akan dapat merusak
habitat dan ekosistem lingkungan alam. Mereka hanya berpikir
jika mereka mendapatkan binatang untuk diawetkan, mereka
akan mendapatkan uang banyak.

5. Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya


A. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada
sesamanya (berjiwa gotong royong) → Manusia sejak lahir
memiliki rasa untuk ingin hidup bersama dengan yang lain.
Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain.
Maka dari itu, manusia sangat bergantung pada manusia yang lain
sehingga saling membantu antara satu dengan yang lain.
Contoh : bertetangga. Dalam bertetangga kita pasti menjalin
hubungan untuk saling membantu atau gotong royong. Suatu
keluarga tanpa adanya tetangga dalam daerahnya, maka akan
kesulitan dalam menjalani hidup. Jadi, manusia itu sejak lahir
memiliki rasa ketergantungan terhadap sesamanya.

B. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh – tokoh


atasan dan berpangkat → Seseorang dalam hidup pasti
membutuhkan orang atau tokoh atasannya untuk membantunya
dalam mengatasi permasalah hidup.
Contoh : seorang siswa SMA tidak akan bisa lulus Ujian Nasional
tanpa adanya bantuan bimbingan dari tokoh atasannya yaitu
gurunya. Jika guru tersebut tidak memberikan bimbingan
kepadanya, maka murid tersebut akan kesulitan dalam
menghadapi Ujian Nasional dan akhirnya tidak lulus. Jadi, manusia
selain tergantung pada sesamanya yang sederajat, juga
tergantung pada manusia yang lebih tinggi derajatnya.

C. Individualisme menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri →


manusia dengan orientasi nilai budaya ini berpandangan bahwa
orang lain adalah competitor/saingan.
Contoh : seorang pebulutangkis yang bermain tunggal akan
menganggap bahwa kemenangan dia merupakan hasil jerih
payahnya yang membuktikan dirinya lebih bagus dari
pebulutangkis yang lain. Dia menganggap bahwa dirinya tak perlu
bantuan orang lain untuk bermain ganda agar menang. Sikap ini
sering kali menimbulkan rasa sombong yang akhirnya membuat
orang lain tidak suka terhadap sikapnya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai