Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 2

a. TOPIK/SUB TOPIK
Definisi desain tempat kerja
Pendekatan tempat kerja
Pertimbangan antrometri dalam tempat kerja
Macam desain tempat kerja

b. PENGANTAR TOPIK
Sebelum memulai perkuliahan dosen memulai kuliah dengan membac
doa bersama dan memperkenalkan diri serta materi yang akan diulas selama
proses belajar pembelajaran berjalan

b. OBJEKTIF PERKULIAHAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa:
1. Menjelaskan Pendekatan tempat kerja
2. Menjelaskan Pertimbangan antrometri dalam tempat kerja
3. Menjelaskan macam desain tempat kerja

d. ISI/ KONTEN

Definisi desain tempat kerja


memiliki rasa kenyamanan saat bekerja di kantor adalah perhatian utama bagi
banyak orang, menyediakan desain ruang kerja kantor mendorong semua hal
positif seperti kebahagiaan, produktivitas, kolaborasi, dan kesejahteraan di
tempat kerja. Bila ruang kerja tersebut antara lain:
1. Ruang Fleksibel dan Dinamis
Ruang kantor yang dinamis masih menjadi desain yang populer. Bahkan
sekarang semakin banyak perusahaan yang mengintegrasikan area kerja
yang fleksibel dalam tata letak kantor mereka. Pembatasan minimal adalah
fitur yang membedakan desain kantor jenis ini, dimana karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan di mana atau bagaimana mereka ingin bekerja.
2. Ruangan Integrasi Teknologi
teknologi adalah kekuatan pendorong yang mengubah cara orang dan
bisnis beroperasi. Pengaturan kantor yang diaktifkan secara teknologi,
karyawan dapat bekerja lebih cerdas dan lebih cepat, keduanya sama-sama
menguntungkan bagi bisnis.Mengintegrasikan teknologi ke dalam desain
ruang kerja kantor, pastikan menyertakan layar untuk presentasi,
kemampuan konferensi video, wireless charging ports, smartboards, data
sharing, dan kenyamanan serupa. menggunakan teknologi untuk
membantu karyawan mengatasi potensi masalah terkait dengan kolaborasi,
komunikasi, manajemen proyek, dan bidang bisnis penting lainnya
desain ruang kerja dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi peningkatan
produktivitas para karyawan dalam bekerja sesuai dengan harapan dan tujuan
yang diingin dicapai perusahaan, desain yang menarik antara lain:
1. Open Space
membuat ruang kantor tidak bersekat. Ruang kantor tidak bersekat, akan
membuat sesama anggota karyawan lebih mudah berinteraksi dan
komunikasi. Berinteraksi ini, maka sesama anggota karyawan memiliki
hubungan yang lebih dekat dan erat.
2. Pencahayaan yang Cukup
memiliki pencahayaan yang cukup. Pencahayaan yang buruk dapat
memicu timbulnya stress akibat rendahnya hormon kortisol yang
diproduksi oleh tubuh. Hormon kortisol adalah hormon yang berperan
dalam mengolah gula atau glukosa dan lemak dalam tubuh untuk
menyediakan energi, serta mengendalikan stress yang dipengaruhi oleh
berbagai kondisi seperti infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stress fisik
dan emosional
3. Space Untuk Bersantai
Tubuh manusia memiliki batas dalam bekerja. karyawan pun bisa saja
mengalami stress atau suntuk dan membutuhkan sedikit ruang untuk
bersantai sejenak, mendesain ruang kantor Anda memiliki space santai
yang sangat sederhana, dengan memanfaatkan sedikit pojok ruangan yang
tidak terpakai, sangat berarti untuk menjaga stamina karyawan.
4. Warna Ruangan

Warna ruangan berpengaruh kepada kenyamanan dalam bekerja, mampu


memicu produktifitas, dan semangat kerja.
5. Furnitur Ergonomis

PENDEKATAN TEMPAT KERJA


gagasan yang dituangkan oleh faisal Hoque, founder Shadoka yang juga
penulis buku Everything Connects: How to Transform and Lead in the Age
of Creativity, Innovation, and Sustainability. Menurut Faisal Hoque,
terdapat 5 hal yang pada umumnya dilakukan secara konsisten oleh
organisasi yang inovatif, yaitu:
1. Mendengar
Ide tidak selalu datang dari para ahli. Terkadang inovasi terbesar
berasal dari pemula, orang-orang baru, dan level struktur bawah di
organisasi. Oleh karena itu menjadi penting bagi pemimpin dan semua
orang di organisasi untuk menghargai pendapat, ide, dan gagasan dari
semua anggota mulai level struktur terendah hingga level struktur
tertinggi. Tidak peduli struktur, posisi, dan jabatan, siapapun yang
punya ide dan gagasan mereka punya tempat untuk berinovasi di
organisasi
2. Terbuka
Organisasi yang berpikiran terbuka sering mengubah ide-ide dari
perbincangan sederhana menjadi produk atau layanan inovatif yang
dapat dipasarkan. Karakter tertutup, organisasi hanya membatasi ide
inovatif lahir dan mencegah ide-ide cerdas lahir dalam organisasi
untuk tumbuh dan berdampak besar.
3. Kolaboratif
Kolaborasi dengan pihak di luar organisasi sering menghadirkan
perspektif dan gagasan baru dalam proses inovasi.Tidak ada organisasi
yang berhasil dengan mengambil semua peran dalam mengembangkan
inovasi yang baru
4. membangun kesetaraan
penting bagi organisasi membentuk sistem yang setara dan
memungkinkan pengambilan keputusan diambil di tingkat departemen
satu dengan departemen yang lain.Struktur manajemen yang sejajar
tidak memiliki proses persetujuan yang panjang dan jalur komunikasi
yang terputus-putus yang menghambat inovasi
5. merangkul kegagalan
organisasi harus bersahabat, menerima, dan menghagai sebuah
kegagalan. Untuk menciptakan karakter dan budaya yang berani
memulai dan mengembangkan gagasan-gagasan baru di organisasi.
Karena banyak lompatan inovasi terbesar adalah hasil yang tidak
diinginkan dan seringkali tercipta dengan tidak sengaja.

PERTIMBANGAN ANTROMETRI DALAM TEMPAT KERJA

Antropos = manusia; Metrikos = pengukuran › Ilmu yang


berhubungan dengan aspek ukuran fisik manusia (Metode pengukuran,
pemodelan dimensi tubuh, dan aplikasi teknik untuk perancangan

Tujuan perancangan berbasis antropometri:


1. Mengurangi tinglkat kelelahan karyawan
2. Meningkatkan performansi kerja
3. Meminimalkan potensi kecelakaan kerja

Pertimbangan Antropometri desain terhadap ergonomi:

1. Penyesuaian desain mesin, sistem, ruang kerja dan lingkungan


terhadap karakter, kapasitas dan keterbatasan manusia.
2. Desain untuk reliabilitas, kenyamanan, lamanya waktu pemakaian,
kemudahan dan efisiensi dalam pemakaian

Pertimbangan Antropometri Pendekatan Desain – Ergonomi

1. Mengetahui kebutuhan dalam orientasi pasar, wawancara langsung


dengan pemakai produk dan menggunakan pengalaman pribadi.
2. Melakukan uji terhadap pemakai produk

Pertimbangan Antropometri Desain - Faktor Manusia:

1. Setiap manusia mempunyai bentuk yang berbeda – beda


2. Manusia mempunyai keterbatasan Fisik, Contoh : Letak tombol
operasional / kontrol panel yang tidak sesuai dengan bentuk tubuk
menyebabkan terjadinya sikap paksa / salah operasional.

Jenis antropometri
1. Antropometri struktural (statis)
Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisikmanusia dalam posisi diam
(tegak sempurna)
2. Antropometri fungsional (dinamis)
Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisikmanusia ketika melakukan
gerakangerakanyang mungkin terjadi saat bekerja
MACAM DESAIN TEMPAT KERJA
Berdasarkan jenisnyaTata ruang kantor dibagi menjadi 2, yaitu tata ruang
kantor tertutup dan tata ruang kantor terbuka.
Tata Ruang Kantor Tertutup
Tata ruang tertutup pada dasarnya memang diciptakan untuk kantor,
dengan tujuan untuk memisahkan setiap divisi atau departemen. Sehingga
setiap karyawan memiliki ruang kerja yang terpisah dan bisa lebih fokus
dalam bekerja.Selain membagi ruangan berdasarkan divisi, jenis tata ruang
ini terkadang juga membagi ruang kerja per individu karyawan.Kantor
dengan tata ruang tertutup merupakan kantor dengan desain yang privat.
Layout jenis ini menggunakan kubikel atau separator sebagai pemisah tiap
ruangan di kantor. Konsep tata ruang kantor tertutup diciptakan oleh
seorang desainer Amerika bernama Robert Propst pada akhir tahun
1960an.Robert membuat desain kantor yang disebut “Action Office”,
dalam desainnya Robert menggunakan separator dan kubikel untuk
memisahkan ruang bekerja karyawan di kantor. Hal ini secara tidak
sengaja membuatnya menjadi “Father of the Cubicle”, meskipun ini
sebenarnya tidak tepat.

Contoh ewtata ruang tertutup


tujuan Robert adalah mengembangkan sistem yang sama sekali tidak
mendukung penggunaan cubicle pada tata ruang kantor. Action System
pada awalnya dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas, privasi
dan kesehatan karyawan, meskipun dengan mengorbankan banyak ruang
kosong. Berkembangnya waktu kubikel digunakan untuk memaksimalkan
penggunaan ruang, agssr bisa sebanyak mungkin karyawan yang bekerja
pada satu ruangan.

Kelebihan Jenis Tata Ruang Tertutup


1. Privasi karyawan
2. Kerja bebas gangguan
3. Meningkatkan kreativitas
4. Hirarki yang jelas
5. Persaingan sehat
6. Tidak banyak gosip
7. Sehat untuk karyawan
8. Meningkatkan konsentrasi

Kekurangan Jenis Tata Ruang Tertutup


1. Sulit mengawasi karyawan
2. Kurangnya Komunikasi Antar Karyawan
3. Lebih Mahal Untuk Dibangun
4. Ada Kemungkinan Menurunnya Produktivitas Karyawan
5. Membutuhkan Lebih Banyak Ruang
6. Karyawan Dapat Berperilaku Negatif
7. Kemungkinan Tidak Adanya Alur Kerja
8. Kemungkinan Tidak Semua Karyawan Menerima Informasi

Tata Ruang Kantor Terbuka


tata ruang terbuka maka akan menyisakan lebih banyak ruang kosong
dengan cara meminimalisir ruangan terpisah di kantor.Hanya ruangan
tertentu yang memiliki pemisah, seperti ruang rapat, ruang interview atau
pantry, sementara ruang kerja semua karyawan biasanya akan menjadi
satu. Penggunaan separator dan kubikel tertutup pun dihindari pada tata
ruang terbuka, sehingga setiap karyawan bisa saling bersosialisasi satu
sama lain.semua orang yang berbagi satu meja kerja besar yang sama dan
duduk cukup dekat satu sama lain. Hal ini tentu akan mengurangi privasi
bagi setiap orang, meskipun dianggap dapat meningkatkan kemudahan
koordinasi dan komunikasi dalam bekerja.
Tata Ruang Terbuka
Kelebihan Jenis Tata Ruang Terbuka
1. Ekonomis dan menghemat ruang
2. Memudahkan komunikasi dan pengurangan memo
3. Mudah beradaptasi dengan perubahan
4. Mudah melakukan pengawasan
5. Meningkatkan efektivitas pencahayaan
6. Memotivasi karyawan dalam kelompok yang sama
7. Pertukaran ide

Kekurangan Jenis Tata Ruang Terbuka


1. Karyawan terganggu karena lebih rentan berisik
2. Tidak ada privasi
3. Suasana impersonal
4. Kurangnya keamanan
5. Penyebaran penyakit lebih mudah

e. Daftar Pustaka
1. Tarwaka, Solichul HA. Bakri, Lilik Sudiajeng.2004”Ergonomic untuk
K3”. Uniba Press
2. Suma’mur. P.K. 1982. “Ergonomi untuk Produktivitas Kerja”
Jakarta.;Yayasan Swabhawa Karya
3. Suma’mur P.K. 1984 “Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja”Jakarta.;
Yayasan Swabhawa Karya
4. “Farmakologi mata”
5. Notoadmodjo. Sukidjo “ Ilmu Kesehatan Masyarakat”.Jakarta.;Rineka

Anda mungkin juga menyukai