Anda di halaman 1dari 7

A.

KUANTITATIF DAN KUALITATIF

1. Pengertian kuantitatif dan kualitatif


penelitian kuantitatif dan kualitatif harus kamu pahami. Kedua jenis
penelitian ini tentunya memiliki karakteristiknya masing-masing, sehingga
kamu harus benar-benar memahaminya sebelum menggunakannya.
Secara umum jenis penelitian didasarkan pada cara pandang etika
penelitian dan pola pikir yang melandasi suatu model konseptual. Penelitian
sendiri adalah suatu cara untuk mendapatkan kebenaran data atas gejala alam,
masyarakat, atau kemanusiaan. Dengan tujuan, melalui sebuah cara tersebut
dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan.
Jenis penelitian kuantitatif adalah metode yang dilakukan berdasarkan
paradigma positivisme dengan hasil akhirnya berupa generalisasi. Sedangkan
jenis penelitian kualitatif adalah metode yang dilakukan berdasarkan
paradigma fenomenologi/natural inquiry dengan hasil akhir berupa
deskripsi/penjelasan.
Jenis penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan paradigma
positivisme, menggunakan metode kuantitatif dan analisis kuantitatif, serta
hasil akhirnya berupa generalisasi. Jenis penelitian kuantitatif ini bersifat
sistematis dan menggunakan model-model yang bersifat matematis. Jenis
penelitian kuantitatif dapat bersifat deskriptif, korelasi, dan asosiatif
berdasarkan hubungan antarvariabelnya. Penelitian kuantitatif deskriptif
biasanya hanya mengukur tingkat suatu variabel pada populasi atau sampel.
Sedangkan kuantitatif korelasi dan asosiatif melihat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Jika kuantitatif korelasi hanya menunjukkan hubungan,
asosiatif berusaha mencari hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel
terkait.
Menurut Sugiyono, jenis penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan terhadap filsafat positivisme. Metode ini
digunakan dalam meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian, teknik
pengambilan sampel umumnya dilakukan dengan acak atau random sampling.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan
instrumen penelitian yang dipakai. Analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan sebelumnya.

2. Perbedaan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif


Perbedaan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat dari
beberapa segi. Perlu kamu ketahui bahwa kedua metode atau pendekatan
penelitian tersebut tidak selamanya saling bertentangan satu sama lain. Ada
juga beberapa hal juga memiliki kesamaan atau kemiripan yaitu:.
a. Desain Penelitian.
Jenis penelitian kuantitatif memiliki sifat yang khusus,
terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantatif sendiri
sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
Sedangkan jenis penelitian kualitatif bersifat umum, fleksibel,
dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang
selama proses penelitian berlangsung.
b. Analisis Data. 
Jenis penelitian kuantitatif dapat dianalisis pada tahap
akhir sebelum laporan, sedangkan kualitatif dapat dianalisis
selama proses penelitian berlangsung.
c. Istilah Subjek Penelitian. 
Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa
disebut dengan responden. Kualitatif memiliki subjek
penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
d. Cara Memandang Fakta.
 Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran"
berada pada objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral
dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di lapangan,
itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju
data.

Sedangkan penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran"


tergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan
ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekadar dijelaskan oleh angka, seperti
perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat dari data yang kemudian
dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu
teori yang menguatkan teori yang sudah ada.

B. PENELITIAN MURNI, PENELITIAN TERAPAN, DAN PENELITIAN


EVALUASI
1. Penelitian Murni, Penelitian Terapan, Dan Penelitian Evaluasi

Penelitian murni adalah sebuah bentuk dari penelitian yang dimana hanyalah
akan diberikan kepad asebuah pengembangan terhadap sebuah ilmu pengetahuan
yang dimana kemudian akan dilakukan pengarahan kepada sebuah bentuk akan
pengembangan dari berbagai macam bentuk teori yang dimana sebelumnya telah
diciptakan dan juga akan menciptakan sebuah bentuk teori yang dimana baru saja
akan diciptakan dalam penelitian yang dimana akan dilakukan.

Penelitian terapan merupakan sebuah bentuk dari penelitian yang dimana telah
dilakukan dan juga dipekerjakan dengan sebuah maksud untuk melakukan
penerapan, pengujian dan melakukan sebuah bentuk akan kemampuan untuk
melakukan evaluasi pada sebuah teori yang dimana telah diterapakan di dalam
pemecahan pada sebuah permasalahan yang bersifat praktis.

Penelitian evaluasi adalah suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang


dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program),
apakah telah sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksaaan program
yang dilakukan secara objektif. Selanjutnya merumuskan dan menentukan
kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan
keuntungan suatu program. Adapun definisi evaluasi menurut para ahli, antara lain
adalah sebagai berikut;

1) Raka Joni (1975), Evaluasi didefinisikan sebagai proses untuk


mempertimbangkan suatu barang, hal atau gejala dengan
mempertimbangkan berbagai faktor yang kemudian disebut Value
Judgment.

2) Nurkancana (1983), Evaluasi ialah kegiatan yang dilakukan


berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.

3) John M. Echols dan Hasan Shadily (1983), Kata  evaluasi secara


harfiah berasal dari bahasa Inggris evaluation yang artinya penilaian
atau penaksiran.
4) Azwar (1996), Evaluasi ialah proses yang dilakukan secara teratur dan
sistematis pada komparasi antara standar atau kriteria yang telah
ditentukan dengan hasil yang diperoleh. Melalui hasil perbandingan
tersebut kemudian disusun suatu kesimpulan dan saran pada setiap
aktivitas pada program.

5) Zainul dan Nasution (2001), Evaluasi ialah suatu proses pengambilan


keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes
maupun non tes.

6) Purwanto (2002), Evaluasi ialah pemberian nilai terhadap kualitas


sesuatu. Selain itu, evaluasi dapat pula dipandang sebagai proses
merencanakan, mendapatkan, dan menyediakan informasi yang sangat
dibutuhkan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

7) Arikunto (2003), Evaluasi ialah serangkaian kegiatan yang ditujukan


untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.

8) Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L, Evaluasi


didefinisikan sebagai suatu proses penilaian. Penilaian ini dapat
menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari
keduanya. Ketika sesuatu dievaluasi biasanya orang yang
mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya.

C. PENELITIAN DESKRIPTIF DAN EKSPLANASI

1. Pengertian deskriptif dan eksplanasi

Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan tujuan


utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan secara
Objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk Memecahkan atau Menjawab
Permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

Penelitian Deskriptif juga berarti Penelitian yang dimaksudkan untuk


menjelaskan Fenomena atau Karakteristik Individual, Situasi atau Kelompok
tertentu secara Akurat. Dengan kata lain :
Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa
atau kondisi populasi saat ini. Penelitian Deskriptif merupakan cara untuk
menemukan Makna Baru, Menjelaskan Sebuah Kondisi Keberadaan, Menentukan
Frekuensi Kemunculan Sesuatu, dan Mengkategorikan Informasi. Penelitian
Deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek2 tertentu dan
sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel. Rancangan Penelitian
Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian
yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu.

Variabel Orang :

Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya,


sehingga untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat
tidak mungkin. Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator
untuk mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin,
Suku Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status Ekonomi, Status
Marital, dsb.

Variabel Tempat :

Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang sangat


penting dalam penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula
pola permasalahan yang dihadapai (=pola penyakitnya).

Variabel Waktu :
Variabel Waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang
dilaksanakan, misalnya suatu “survey” yang dilakukan pada Waktu atau Musim
yang berbeda, dapat menghasilkan Pola Penyakit yang berbeda pula. Perubahan
Waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain : Kecenderungan Sekuler ;
Variasi Siklik ; Variasi Musim ; Variasi Random.
Deskripsi tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu daerah tertentu atau
lingkup Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu. Rancangan Penelitian
Deskriptif ini dapat bersifat Kuantitatif maupun Kualitatif. Beberapa CIRI
Dominan Desain Penelitian Deskriptif adalah sebagai berikut :

a) Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual.


Adakalanya:  Penelitian ini dimaksdukan hanya membuat Deskripsi
atau Uraian Suatu Fenomena semata – mata, tidak untuk mencari
Hubungan antar variabel, Menguji hipotesis, atau Membuat ramalan.

b) Dilakukan secara Survey ; oleh karena itu Penelitian Deskriptif sering


disebut sebagai Penelitian Survey. Dalam arti Luas : Penelitian
Deskriptif dapat Mencakup seluruh metode penelitian Kecuali
Penelitian yang bersifat HISTORIS dan EKSPERIMENTAL

c) Bersifat Mencari Informasi Faktual dan dilakukan secara Mendetail.

d) Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan


dan praktek yang sedang berlangsung.

e) Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang


tertentu dalam waktu yang bersamaan.

2. Langkah Penelitian Deskriptif


Secara umum Langkah – Langkah (Teknis) yang harus ditempuh dalam Penelitian
Deskriptif tidak berbeda dengan desain penelitian-penelitian yang lain, yang
meliputi :

1) Memilih MASALAH yang akan diteliti,

2) Merumuskan dan Mengadakan PEMBATASAN MASALAH ; kemudian


berdasarkan masalah tersebut melakukan STUDI PENDAHULUAN
untuk menghimpun informasi dan teori – teori sebagai dasar menyusun
Kerangka Konsep Penelitain
3) Membuat ASUMSI atau ANGGAPAN-ANGGAPAN yang menjadi dasar
perumusan HIPOTESIS Penelitian

4) Merumuskan HIPOTESIS Penelitian, Bila Ada

5) Merumuskan dan memilih Teknik PENGUMPULAN Data

6) Menentukan Kriteria atau Kategori untuk mengadakan KLASIFIKASI


Data

7) Menentukan Teknik dan Alat PENGUMPUL Data yang akan digunakan

8) Melaksanakan Penelitian atau Pengumpulan Data untuk MENGUJI


HIPOTESIS

9) Melakukan PENGOLAHAN dan ANALISIS Data,

10) Menarik KESIMPULAN atau GENERALISASI,

11) Menyusun dan Mempublikasikan LAPORAN Penelitian.

3. Jenis-jenis penelitian Deskriptif :

 SURVEY
SURVEY adalah Suatu cara penelitian Deskriptif yang dilakukan
terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka
waktu tertentu.

 TUJUAN
Survey adalah Untuk membuat Penilaian terhadap suatu Kondisi dan
Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan
untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
SURVEY bukan hanya dilaksanakan untuk membuat deskripsi
tentang suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan Hubungan
antara berbagai variabel yang diteliti.
Mutu / Kualitas Desain Survey tergantung dari :

 Jumlah Sampel,

 Taraf ke-Representatif-an Sampel,

 Tingkat Kepercayaan Informasi yang diperoleh dari Sampel


tersebut.

Anda mungkin juga menyukai