NIM : 5201417077
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Makul : Pengujian dan Karakterisasi Bahan
HARDNESS TEST
Dalam metode Rockwell ini terdapat dua macam indentor yang ukurannya
bervariasi, yaitu :
1) Kerucut intan dengan besar sudut 120º dan disebut sebagai Rockwell Cone.
2) Bola baja dengan berbagai ukuran dan disebut sebagai Rockwell Ball.
Untuk cara pemakaian skala ini, kita terlebih dahulu menentukan dan memilih
ketentuan angka kekerasan maksimum yang boleh digunakan oleh skala tertentu.
Jika pada skala tertentu tidak tercapai angka kekerasan yang akuran, maka kita dapat
menentukan skala lain yang dapat menunjukkan angka kekerasan yang jelas.
Berdasarkan rumus tertentu, skala ini memiliki standar atau acuan, dimana acuan
dalam menentukan dan memilih skala kekerasan dapat diketahui melalui tabel
sebagai berikut :
Dalam proses pengujian kekerasan metode Rockwell diberikan dua tahap pada
proses pembebanan. Tahap Beban Minor dan Beban Mayor. Beban minor besarnya
maksimal 10 kg sedangkan beban mayor bergantung pada skala kekerasan yang
digunakan.
1) Pengujian Kekerasan benda dengan metode Rockwell memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
a) Dapat digunakan untuk bahan yang sangat keras.
b) Dapat dipakai untuk batu gerinda sampai plastik.
c) Cocok untuk semua material yang keras dan lunak.
2) Selain memiliki kelebihan Pengujian kekerasan benda dengan
metode Rockwell memiliki beberapa kekurangan antara lain :
a) Tingkat ketelitian rendah.
b) Tidak stabil apabila terkena goncangan.
c) Penekanan bebannya tidak praktis.
Keterangan :
VHN : Vickershardness
P : Beban yang diberikan (kgf)
d : Diameter rata-rata hasil indentasi
1) Kelebihan
a) Dalam pengujian mikro dapat juga untuk melihat mikrostruktur benda uji.
b) Tanpa kita ketahui sebelumnya nama benda tetapi sudah bias menebak dari
susunan mikro strukturnya.
c) Dapat digunakan untuk lapisan tipis
d) Indenter tetap sama walaupun berbeda benda uji
e) Permukaan hasil penetrasi selalu memiliki sudut sama
2) Kekurangan
a) Memerlukan waktu yanglama untuk pengujian.
b) Nilai kekerasan bervariasi dikarenakan penetrasi yang kecil
c) Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi
d) Lama, sekali pengujian bisa menyita waktu hingga 5 menit, belum
termasuk persiapan dan perhitungannya.
3. Prosedur Pengujian Kekerasan Bahan
a. Metode Brinnel
1) Bersihkan permukaan spesimen dari kerak, minyak dan kotoran lainnya dengan
cara digosok menggunakan kertas ampelas.
Gambar. Mesin Brinell manual
b. Metode Rockwell
Berikut ini merupakan cara pengujian dan penggunaan dengan menggunakan
metode pengujian Rockwell, yaitu :
1) Cara untuk pengujian kekerasan Rockwell
Rockwell ini memiliki sebuah indentor, indentor itulah yang akan
memberikan pembebanan terhadap benda uji Setelah gaya tekan dikembalikan
ke gaya minor, maka yang akan dijadikan dasar perhitungan untuk nilai
kekerasan Rockwell bukanlah hasil pengukuran diameter atau diagonal bekas
lekukan, tetapi justru dalamnya bekas lekukan yang terjadi itu. inilah
perbedaanya metode rockwell dengan metode yang lainnya.pengujian rockwell
yang umumnya di pakai ada tiga jenis yaitu,HRA,HRB dan HRC.
2) Cara untuk penggunaan mesin uji kekerasan Rockwell
Sebelum mulai, penguji/praktikan harus memasang indentor terlebih dahulu
sesuai dengan jenis pengujian yang diperlukan, yaitu indentor bola baja atau
kerucut intan. Setelah indentor terpasang, penguji meletakkan benda yang akan
diuji kekerasannya di tempat mesin rockwell dan mensetting beban yang akan
digunakan untuk proses penekanan. Untuk mengetahui nilai kekerasannya,
penguji dapat melihat pada jarum yang terpasang pada alat ukur berupa dial
indicator pointer.
c. Vickers
Pada prinsipnya pengujian dengan sistem Vickers ini tidak jauh berbeda dengan
Pengujian kekerasan dengan sistem Brinell, salah satu yang bebeda didalam
pengujian kekerasan sistem Vickers ini ialah pemakaian Indentornya, dimana
Vickers menggunakan piramida intan dengan sudut puncak piramida adalah
1360,Bentuk indentor yang relative tajam dibanding dengan Brinell yang
menggunakan bola baja, Vickers mamberikan pembebanan yang sangat kecil yakni
dengan tingkatan beban 5; 10; 20; 30; 50 dan 120 kg, bahkan untuk pengujian
microstruktur hanya ditentukan 10 g, sehingga pengujian kekerasan Vickers cocok
digunakan pada bahan yang keras dan tipis, sedangkan untuk bahan yang lunak dan
tidak homogen seperti besi tuang (cast Iron) Vickers tidak sesuai untuk digunakan.
Konstruksi dan bagian-bagian dari mesin uji kekerasan Vicker dapat dilihat pada
gambar berikut.
4. Contoh Perhitungan
a. Metode Brinnel
Tabel hasil percobaan
HR = E - e
Di mana:
E = konstanta dengan nilai 100 untuk indentor intan dan 130 untuk
indentor bola.
e = kedalaman penetrasi permanen karena beban utama (F1) diukur
dengan satuan 0,002 mm. Jadi, e = h/0,002
c. Metode Vickers
Lihat tabel pada contoh perhitungan Brinell diatas