Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan adalah fungsi dari dua faktor : biaya perolehan asli
dan nilai residual.nilai residual atau nilai sisa adalah perkiraan jumlah yang akan diterima
perusahaan ketika menjual aset atau berhenti memakainya.nilai tersebut adalah nilai yang
menjadi nilai residual setelah perusahaan menurunkan nilai atau menyusutkan aset selama
umur manfaat nya.
Umur manfaat aset sering kali berbeda dari umur fisiknya.sebuah mesin mungkin secara fisik
mampu menghasilkan produk tertentu selama bertahun-tahun setelah umur manfaatnya
berakhir.akan tetapi,perusahaan mungkin tidak menggunakan peralatan selama masa itu
karena biaya produksi produk pada tahun kemudian mungkin terlalu tinggi.
Perusahaan menghentikan penggunaan aset karena dua alasan : faktor fisik ( seperti
kerusakan atau berakhirnya umur fisik ) dan faktor ekonomi ( using ).faktor fisik
misalnya,keausan dan kerusakan yang membuat aset tersebut sulit melakukan tugasnya tanpa
batas.faktor-faktor fisik tersebut menentukan batas untuk umur manfaat aset.
Kita dapat mengkalsifikasikan faktor-faktor ekonomi atau fungsional menjadi tiga kategori :
Oleh karena perbedaan antarkategori tersebut tidak terlalu tampak dengan jelas,ada baiknya
perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi secara kolektif daripada mencoba untuk
membuat perbedaan yang sifatnya tidak jelas.
Metode Penyusutan
Faktor ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah metode pembagian biaya.akuntan
mensyaratkan bahwa metode penyusutan yang digunakan adalah metode yang “sistematis dan
rasional.” Untuk menjadi metode yang sistematis dan rasional,metode penyusutan harus
mencerminkan pola di mana manfaat ekonomik masa depan aset diharapkan untuk dikonsumsi
oleh perusahaan.perusahaan dapat menggunakan sejumlah metode penyusutan,seperti berikut
ini :
1. Metode aktivitas
2. Metode garis lurus
3. Metode pembebanan menurun
a. Jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun